{3} 3 5 BRS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
—— (039 mu.s0116 Jakarta, 28 Januari 2016
Lampiran | Satu berkas
Hal Surat Edaran Sersama antara Kementerian
Kesehatan dan BPJS Kesehatan
Yth,
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
2. Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES)
3. Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN)
4. Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Indonesia (PF!)
5. Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Pusat
di
Jakarta
Bersama ini kami sampaikan Surat Edaran Bersama antara Kementerian
Kesehatan dengan BPJS Kesehatan, Nomor HK.03.03/IV/053/2016 dan Nomor 01
Tahun 2016 tentang Pelaksanaan dan Pemantauan Penerapan Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
sebagai acuan dalam penerapan kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan
Penerapan pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Koritmen Pelayanan
(KBK) pada Puskesmas di wilayah Ibukota Provinsi dilaksanakan mulai tanggal 1
Januari 2016. Untuk Norma Kapitasi (NK), saat ini sedang dibahas bersama Tim
Review yang melibatkan perwakilan seluruh stakeholder sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik selama
ini diucapkan terima kasih,
Tembusan:
4, Pit. Direktur Utama BPUS Kesehatan
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
3. Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
4, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
5. Direktur. Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
6. Kepala Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
7. Kepala Divisi Regional BPJS Kesehatan di selurun Indonesia
FleiPx 00
Kantor Pusat
A, Leen Suprapte Kav. 20, No. 14,Cempaka Putt,
PO 6OX 1391/JKT, Jakarta Pusat 10510 - Indonesia
‘elp.r62.21421 2938 Hunting), Fax, +6224 421 2960
wa bpjs-kesehatan.gouidBPJS Kesehatan
‘Badan PenyelenggaraJaminan Sosial
Yang terhormat,
1. Kepala FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan seluruh
Indonesia
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
4. Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES}
5. Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN)
6. Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pe'ayanan Kesehatan Primer
Indonesia (PKF1)
7. Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya
8. Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
9. Ketue Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI)
SURAT EDARAN BERSAMA
ANTARA
KEMENTERIAN KESEHATAN
DENGAN
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
NOMOR HK.03.03/1V/053/2016
NOMOR 01 TAHUN 2016
‘TENTANG
PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN PENERAPAN
KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN
PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keschatan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (PKTP) pada penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan dengan penerapan
pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan.
Pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan pada
FKTP telah ditetapkan dengan Peraturan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 2 Tatun 2015 tentang Norma
Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi ‘BerbasisQE BPJS Kesehatan
ee ‘Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, yang telah diubah dengan Peraturan Badan Penyeleaggara
Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Noror
2 Tahun 2015,
Maksud dan Tujuan Surat Edaran ini untuk memperjelas
penerapan kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan di FKTP,
sehingga pelaksanaan dan pemantauan penerapan kapitasi berbasis
pemenuhan komitmen pelayanan di FKTP berjalan efektif dan efisien.
Mengingat ketentuan :
a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
b. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5256);
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 111 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 255);
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400);
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
‘Tahun 2014 Nomor 1287);
f Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor
1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1);
g. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor
2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan
Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan
Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1094);@ (6) BelSKesenatan
w pecan bral
-3-
h. Peraturan Badan Penyclcnggara Jaminan Saaial Kesehatan Nomor
3 Tahun 2015 tentang Perubshan Atas Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015
tentang Norma Penetapan Hesaran Kapitasi dan Pembayaran
Kepitasi Berbasis Pemcnuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1404);
Berdasarkan hal tersebut di atas, bersama ini disampuiken
‘sebagai berikut:
1. Penerapan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhun komitmen
pelayanan pada Puskesmas di wilayah Ibukota Provinsi
dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2016.
2. Penerapan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen
pelayanan pada Puskesmas yang berada di wilayab selain Ibukota
Provinsi, Rumah Sakit Kelaa D Pratama, Klinik pratama, praktik
dokter, atau fasilitas Kesehatan yang setara, akan dilakukan
setclah terjadi kescpakatan antara BPJS Keschatan dengan FKTP
atau sclambat-lambamya tanggal 1 Januari 2017, kecuali bagi
FKTP di daerah terpencil dan sangat terpencil.
3. Penerapan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen
pelayanan pada FKTP dilaksanakan terhadap FKTP setclah adanya
kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Keschatan Kabupaten/Kota, dan/atau FKTP, yang
dituangkan dalam perjanjian kerjasama.
4. Penerapan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen
pelayanan dinijai berdasarkan pencapaian indikator yang meliguti:
a. Angka kontak merupakan indikator untuk mengetahoi tingkat
aksesabilitas dan pemanfaaten pelayanan primer di FKTP oleh
Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per nomor identitas
peserta) yang mendapatkan pelayanan keschatan di FKTP per
bulan baik di dalam gedung maupun di luar gedung tanpa
memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta dalam satu
bulan.
Dalam rangka meningkatkan dan memudahkan ekses
pelayanan luar gedung, tenaga FKTP harus memiliki data
peserta yang terdaftar di FKTP untuk melakukan perencanaan
pelayanan luar gedungBPJS Kesehatan
‘Badan PenyetenggaraJaminanSosial
<4.
b. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS)
merupakan indikator untuk mengetahui kualitas pelayanen di
PKTP sehingga sistem rujuken terselenggara sesuai indikasi
medis dan kompetensi FTP.
Jumlah rujukan rawat jalan kasus nonspesialistik adalah
jumlah Peserta yang dirujuk dengan diagnosa yang termasuk
dalam jenis penyakit yang menjadi kompetensi dokter di FTP
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan atau
berdasarkan kesepakatan antaa BPS Kesehatan, FKTP, Dinas
Kesehatan Kubupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan
memperhatikan kemampuan pelayanan FKTP dan progresifitas
penyakit yang merupakan keadaan khusus pasien dan/atau
Kedaruratan medis, serta dituangkan secara tertulis dalam
perjanjian kerjasama,
c. Rasio Peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) merupakan indikator untuk
mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit kronis yang
disepalat oleh BPIS Kesehatan dan FETP terbadap poeerta
Jumlah Peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP adalah
jumlah peserta JKN yang terdaftar dalam Prolanis (per nomor
identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
FKTP per bulan, baik di dalam gedung maupun di uar gedung,
tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta dalam
satu bulan.
5. Penilaian terhadap penerapan pembayaran kapitasi berbasis
pemenuhan komitmen pelayanan dilakukan setiap bulan.
Konsekuensi pembayaran kapitasi atas pemenuhan target indikator
komitmen pelayanan dilaksanakan mulai bulan keempat sejak
FKTP menerapkan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan
komitmen pelayanan, berdasarkan hasil penilaian pada bulan
ketiga dan dilakukan penyesuaian setiap 3 (tiga) bulan.
6. Dalam implementasi penerapan pembayaran kapitasi berbasis
pemenuhan komitmen pelayanan, dilalwkan monitoring dan
evaluasi bersama antara Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, BPJS Kesehatan dan
Asosiasi Fasilitas Kesehatan.6 BPS Kesehatan
‘acan PenelenggarsJaminan Sosa
-5-
7. Ketentuan lebih lanjut atas penerapan pembayaran kapitasi
berbasis pemenuhan komitmen pelayanan diatur dalam Petunjuk
Teknis yang disusun bersama antara Kementerian Keschaten
dengan BPJS Kesehatan
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Januari 2016
Plt, DIREKTUR UTAMA