PELAKSANAAN
PEKERJAN
Rehabilitasi Ruang Kelas
Rusak Berat 2 Lokal Kantor 1
Lokal
2017
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. PENDAHULUAN
Setelah mempelajari data-data kerangka acuan kerja proyek Pembangunan,
bersama ini kami mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan lingkup
data yang ada.
Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu
dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target
waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
Untuk mencapai hasil yang optimal (sesuai dengan biaya, kualitas dan waktu),
proposal ini kami susun untuk dilaksanakan di lapangan sesuai budget dan
kualitas yang tinggi tanpa mengurangi faktor keselamatan (K-3) yang kini
sedang digalakkan.
Page |2
Metode palaksanaan
Sistem kontrol mutu ini dipakai oleh semua personil yang secara langsung
maupun tidak langsung cepat mempengaruhi penampilan dari kontraktor
utama termasuk sub-kontraktor dan personil kantor pusat.
Indoktrinasi.
Instruksi dan pelatihan.
Administrasi untuk penyelidikan kecelakaan dan laporannya.
Personil keselamatan dan alur inspeksi.
Fasilitas toilet dan sanitair di lapangan.
Page |3
Metode palaksanaan
a. Pertemuan berkala.
b. Surat.
c. Pengiriman gambar-gambar.
d. Diskusi melalui telepon.
e. Faksimile.
f. Alat bantu lainnya seperti computer.
Page |4
Metode palaksanaan
a. Masalah-masalah teknik.
b. Pengadaan material.
c. Masalah-masalah yang menyangkut kemajuan (progres).
d. Masalah-masalah keselamatan dan keselamatan dan keamanan
termasuk masalah sanitari, kesehatan dan masalah lingkungan.
e. Masalah yang menyangkut fasilitas sementara, pemasangan alat dan
mesin untuk pekerjaan konstruksi.
f. Masalah keuangan dan masalah komersial lainnya seperti asuransi,
pembayaran dan pajak.
g. Masalah Jaminan Mutu.
h. Masalah Kontrak dan hokum.
i. Masalah umum termasuk masalah personil.
j. Ijin-ijin yang diperlukan, persetujuan dan lain-lain.
k. Hubungan dengan masyarakat.
l. Risalah Rapat.
m. Dan Lain-lain.
Page |5
Metode palaksanaan
Page |6
Metode palaksanaan
-Dokumentasi berupa :
Foto Dokumentasi
Laporan Harian, Laporan Mingguan, laporan Bulanan
Back Up Data
Jadwal Waktu pelaksanaan
Request Pekerjaan
Shop Drawing
Page |7
Metode palaksanaan
Kalau untuk bekisting kolom, maka acuan diberi gapit dari kayu dan
diikat dengan klem-klem atau baut-baut penarik yang kuat.
penyokong-penyokong (support) dipasangkan pada acuan kolom
dengan maksud untuk mengatur kevertikalan acuan dan menjaga
kestabilan tegaknya. Acuan untuk dinding sama halnya dengan yang
terjadi pada kolom, maka pada dinding pun akan terjadi tekanan yang
besar pada acuan samping. Untuk menetralkan ke samping atau ke
sisi acuan ini dipakal 'tie form' yang dapat juga berfungsi sebagai
'separator' . Jarak 'tieform' atau 'separator' ini harus diperhitungkan
dengan cermat agar dinding tidak melendut dan disesuaikan dengan
bentuk exposed bila dikehendaki. Bekisting untuk dinding car lift/cor
tangga digunakan bekisting sama seperti pada dinding.
Pengendalian kelurusan kolom dari bawah s/d atas dicek lebih dahulu
oleh surveyor sebelum dicor. Pekerjaan bekisting kolom dilakukan
sebagai berikut :
Marking dilakukan untuk menentukan posisi bekisting secara tepat
Setelah pembesian dipasang sesuai gambar, bekisting dipasang.
Setelah terpasang bekisting kemudian disetel sehingga benar-benar
vertikal.
Untuk menahan tekanan pada saat pengecoran, akan dipasang
support dan beberapa pengikat.
Setelah selesai pengecoran dan beton mulai mengeras, maka
pemeliharaan hasil cor-an (curing) dilakukan.
Page |8
Metode palaksanaan
b) Pembongkaran Acuan
Harus ada panduan yang diijinkan mengenai kapan bekisting dan
penyanggahnya dapat dibongkar dan instruksi yang jelas dari
pengawas bila ada kondisi yang khusus misalnya jika bekisting ingin
dibongkar lebih cepat dan lain-lain.
Acuan dan perancah beton dapat dilepas dan dibongkar apabila beton
sudah mengeras, dan setelah dilakukan perhitungan cukup kuat
untuk menahan beratnya sendiri, serta gaya-gaya yang mungkin akan
bekerja padanya, pada kolom dan dinding (acuan tegak), pada
umumnya pembongkaran dapat dilakukan setelah berumur 1 hari
minimum 6 jam, sedangkan pada balok tergantung pada beberapa hal,
yaitu berat beton sendiri, berat peralatan, panjang bentangan dan
perlu diperhitungkan pula pengaruh pembongkaran-pembongkaran
perancah di sate tempat lainnya yang mungkin menerima beban
tambahan. Biasanya setelah perancah dan acuan dibongkar masih
diperlukan penyokong untuk balok tersebut di beberapa tempat
dengan menggunakan 'steel support'.
c) Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur.
Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam
kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan
pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga
pemasangan tulangan.
Page |9
Metode palaksanaan
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan
diameter).
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m Di dalam label ditulis
panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
P a g e | 10
Metode palaksanaan
d) Pekerjaan Beton
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu
baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu
yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan
SK.SKNI.T-15.1991-03.
Portland camen
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut
standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.
P a g e | 11
Metode palaksanaan
P a g e | 12
Metode palaksanaan
2) Pasangan Bata
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata 1 : 6 ini dikerjakan setelah
pekerjaan untuk meninggukan bangunan . Pemasangan batu bata harus
mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan serta dibantu
dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diproleh hasil
pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal
maupun vertikal, setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan
kolom praktis dan pada tumpuan bentang lebih dari 1 m diberi balok
latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara pasangan atau
pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan
batu bata disesuikan dengan spek, untuk pasangan rollag dan ruang
kedap air disesuaikan Spek
Pekerjaan pemasangan Batu bata ini meliputi pekerjaan dinding
bangunan tebal dan 1 batu pada seluruh detail yang disebutkan/
ditujukan pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Direksi/konsultan
pengawas.
Semua pasanagan tembok dibuat tebal kurang lebih 14 cm. Pekerjaan
dinding harus dipatok (diukur) dan dibangun sesuai dengan ukuaran,
ketebalan dan ketinggian yang tercantum dalam gambar-gambar.
Batu bata pc atau batu cetak dipasang dengan loncatan bata untuk
tembok. Siar- siar tebal 10 mm dan merata padat.
Tiap tahap pemasanan dinding tidak boleh dilaksakan lebih dari
ketinggian 1 m
Setelah bata terpasangan dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm untuk menjamin plesteran ke dinding dengan baik dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan bata
disiram air.
Bagian pemasangan Batu bata yang berhubungan dengan setiap
pekerjaan harus dibuat steck besi beton 4 10 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasnagan bata sekurang-kurangnya 30 cm,
P a g e | 13
Metode palaksanaan
triplek
kawat ayam ( digunakan pada plesteran yang memerlukan perkuatan
khusus atau pada plesteran dengan ketebalan lebih dari 3 cm )
air
semen
P a g e | 14
Metode palaksanaan
P a g e | 15
Metode palaksanaan
P a g e | 16
Metode palaksanaan
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang
rangka yang disebut Kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau
logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari
tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat
panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka
jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan
pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. Kusen
dari bahan logam berbeda dari kayu,Kusen logam dapat terbuat dari
alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam
dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat engan baik untuk mencegah
korosi.
Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm ,6/10 6/12 6/14
6/15 cm 7/12 cm
Pada pintu rangkap dengan dua daun:8/10 8/12 8/14 8/15 cm
Bagian-Bagian Kusen
P a g e | 17
Metode palaksanaan
1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang
bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun
jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam
tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau
kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila
terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung
tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.
P a g e | 18
Metode palaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
3. Pasang angker pada kusen secukupnya.
4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter
dari tinggi bouwplank.
5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
P a g e | 19
Metode palaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.
2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank.
3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-
unting.
7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang
benar.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
P a g e | 20
Metode palaksanaan
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap
atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan
menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun pintu ada
yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu
tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat
ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah,
kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.
Cara Pemasangan
P a g e | 21
Metode palaksanaan
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke
kanan) atau berputar ertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela
yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati engan tujuanuntuk
penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan
sponing pada kusen jendela.
Cara Pemasangan
P a g e | 22
Metode palaksanaan
11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik,
rata dan lurus dengan kusen.
5. Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-
hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang
penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi
pemasangan kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-
macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka
daun intu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal
kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang
yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil
dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk
menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat
digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur
takikan untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di
sekeliling rangka kayu.
1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun
pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau
kain untuk memegang kaca.
4. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang
dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca
karena gerakan martil.
8) Pekerjaan Listrik
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi
daya, box pembagi tegangan. Material penghantar listrik adalah kabel
(NYM) serta pipa baik PVC atau besi untuk pelindung hantaran yang
tertanam. Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek
KABELINDO, SUPREME, TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada
pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta jenis dan jumlah kawat
atau diameter kawat tembaganya.
P a g e | 23
Metode palaksanaan
METODE PELAKSANAAN
P a g e | 24
Metode palaksanaan
9) Pekerjaan Cat
Mengecat bangunan terlihat simpel, tapi jika tanpa pengetahuan dan
tahapan yang benar hasil yang didapat pasti tidak memuaskan. Baik
dari segi umur maupun pengamatan secara visual, maka di kesempatan
ini saya akan mengulas sedikit tentang tahapan yang benar.
P a g e | 25
Metode palaksanaan
a. Kerok cat lama (jika permukaan acian rusak, tambal dengan wall
sealer)
b. Amplas permukaan hingga dinding terlihat rata
c. Aplikasikan alkali killer (rekomendasi 2 kali lapis) diamkan dinding
selama 1 hari
d. Cat permukaan 2 kali tutup.
P a g e | 26
Metode palaksanaan
b. PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Serah Terima Pertama / Provisional Hand Over (PHO)
Setelah pekerjaan selesai maka Penyedia Jasa mengajukan
permohonan untuk diadakanpemeriksaan pekerjaan dalam rangka
penyerahan yang pertama kalinya ( PHO ).Kegiatan Provisional Hand
Over (PHO)
Yang dimaksud dengan PHO adalah serah terima awal dari seluruh
pekerjaan fisik yangdilaksanakan oleh Kontraktor dengan baik dan
benar.
Pada umumnya dipersyaratkan bahwa PHO dapat diusulkan oleh
Penyedia Jasa jika pekerjaanfisik sudah mencapai prestasi 100%.
Tujuan : Memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan
oleh Penyedia Jasa,secara prinsip telah dapat diterima, namun secara
total Penyedia Jasa masih harus terusmemeliharanya sampai batas
FHO dinyatakan selesai.
Prosedur PHO :
Pekerjaan telah mencapai 100 % pekerjaan dari seluruh nilai kontrak
dan modifikasinya,Kontraktor mengajukan tertulis (request PHO)
kepada PPK untuk PHO.
PPK memberitahukan kepada PPHP untuk meneliti dan melakukan
pemeriksaaan dilapangan.
PPHP melakukan pemeriksaan di lapangan.
PPHP membuat daftar kerusakan dan kekurangan dari pekerjaan dan
hasil pengujian yangrelevan harus dilampirkan pada proses verbal
PHO (jika ada).
P a g e | 27
Metode palaksanaan
Prosedur:
P a g e | 28
Metode palaksanaan
SUPARMAN
Direktur
P a g e | 29