4.1.2 Analisa pH
Untuk pembacaan pH dengan menggunkan kertas pH meter yang berfungsi
untuk mengetahui tingkat keasaman pada suatu zat. Dari hasil analisa di dapat
hasil 8.00 untuk sampel pada Line IND-31, mengapa pH harus diukur sesuai
dengan standar baku mutu air yang di tetapkan, hal ini dikarenakan apabila pH air
yang digunakan melebihi standar baku mutu maka akan membentuk pH basa
dimana hal ini akan menyebabkan scale dan apabila sebaliknya pH air ini terlalu
rendah maka akan membentuk asam dimana asam ini akan menyebabkan suatu
pengkaratan atau korosi pada peralatan yang digunakan yang nantinya akan
menghambat jalannya prosuksi.
23
Sampel Kertas pH
24
4.1.4 Analisa SRB (Sulphate Reducing Bacteri)
Analisa kualitas air injeksi dengan menggunakan salah satu metodenya SRB
(Surfate Reducing Bacteri) dengan menggunakan media seperti jelly ataupun agar
ataupun aplikator. Adapun untuk mengetahui kegunaan chemical seperti
sentachem biocide bekerja dengan maksimal atau tidak dilihat pada saat
pembacaan sampel yang selama 3 hari dan maksimal 7 hari mengalami perubahan
warna, apabila perubahan warna terjadi menjadi warna hitam berarti menandakan
bahwa bakteri berkembang pada air, maka kerja dari chemical sentachem biocide
bekerja dengan tidak sempurna. Cara mengatasinya dengan menambahkan
chemical sentachem biocide lebih dari kapasitas awal yang digunakan agar dapat
membunuh bakteri jahat yang berkembang pada air, apabila sampel yang jangka
waktu minimal 3 hari dan maksimal 7 hari tidak mengalami perubahan warna
tetap jernih berarti bakteri yang ada pada air tidak berkembang maka kegunaan
chemical santachem biocide sempurna dan tidak perlu penambahan chemical lagi.
Berdasarkan dari pengamatan maka hasil yang didapat dari analisis
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hari pertama belum ada
tanda-tanda pada aplikator SRB yang mengindikasikan bahwa belum terlihat atau
belum tampak adanya pertumbuhan bakteri namun pada hari kelima sudah bisa
dilihat dengan jelas bahwa pertumbuhan bakteri telah ada yang ditandai dengan
adanya warna hitam pada aplikator tang merupakan indikasi adanya bakteri yang
terkandung didalam air injeksi tersebut. Hasil yang didapat dari analisa yaitu
sebesar 10-100.
25
4.2 Analisa Berdasarkan Parameter Fisika (Physical Indication)
4.2.1 Analisa TSS (Total Susspended Solid)
Dari hasil analisa diatas didapatlah hasil sebesar 32.80 ppm untuk sampel
Line IND-31 . Mengapa perlu dilakukan analisa kandungan Total Suspended Solid
karena analisa TSS ini mempersentasekan banyaknya kandungan solid yang
terlarut didalam air injeksi yang digunakan, apabila hal ini tidak ditangani maka
akan menyebabkan suatu kerusakan dan kerugian pada sistem produksi migas
karena apabila semakin besar kandungan solid yang terlarut didalam air maka
akan menyebabkan flack pada lapisan formasi produktif hal ini akan berdampak
buruk, karena akan menyebabkan mengecilnya permeabilitas batuan yang akan
menyebabkan penurunan produksi, sebaliknya apabila semakin kecil nilai solid
yang terlarut didalam air injeksi yang digunakan maka akan semakin baik pula air
tersebut digunakan.
26
air injeksi, hal ini apabila tidak dianalisa maka akan menghambat jalannya
produksi migas, karena apabila semakin besar nilai TDS yang didapat padaa suatu
air injeksi yang digunakan maka akan menyababkan terjadinya scale atau endapan
pada peralatan produksi sehingga akan berdampak buruk bagi jalannya produksi
yang dilakukan dan akan menambah tekanan untuk mendorong fluida yang akan
dialirkan karena scale akan memperkecil diameter lubang pipa dan lama-
kelamaan akan menyababkan kerusakan lainnya.
27
Sampel xylen hasil uji spectrometer
Gambar 4.7 Analisa Oil Content
28
4.2.4 Analisa Chloride (Cl-)
Dari hasil analisa diperoleh sampel yang mengalami perubahaan warna
menjadi warna kuning dan terdapat endapan berarti ada mengandung Cl-
(Chlorida) maka ditirasi dengan AgNO3 dan untuk sampel yang diuji
mendapatkan hasil sebesar 45,76 ppm untuk sampel Line IND-31. Mengapa
perlunya dilakukan analisa kandungan Cl- yaitu untuk mengetahui tingkat salinitas
dari air yang digunakan, semakin besar kandungan Cl- didalam air yang
digunakan maka akan semakin buruk tingkat kualitas air injeksi yang digunakan
tersebut karena apabila terdapat kandungan Cl- yang melebihi batas standart baku
mutu air maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya suatu endapan atau scale
yang akan sangat merugikan bagi jalannya produksi migas.
29
Dari hasil analisa kandungan CO3- yang telah penulis lakukan dilaboratorium
maka didapatkan hasil sebesar 0,37 ppm.
Dari hasil analisa kandungan HCO3- yang telah penulis lakukan dilaboratorium
maka didapatkan hasil sebesar 3,95 ppm.
Dari hasil analisa kandungan Mg2+ yang telah penulis lakukan dilaboratorium
maka didapatkan hasil sebesar 2.59 ppm.
30
Tabung Reaksi B.Sol + E black T Buret
Gambar 4.12 Analisa Mg2+
Dari hasil analisa yang telah dilakukan penulis untuk kandungan Ca2+ maka
didapatkan hasil sebesar 1.60 ppm.
Dari hasil analisa yang telah dilakukan untuk spesific gravity didapatkan hasil
sebesar 1,01.
31
Sampel Gelas Ukur Spesipic Gravity
Gambar 4.14 Analisa Spesific Gravity
Dari hasil analisa yang telah dilakukan penulis untuk nilai spesific gravity
didapatkan nilai sebesar 1,01.
32
Tabel 4.1 Hasil Analisa Ion Terkandung Pada Line IND-31
No Ion Mg/l Nilai
Pada hasil analisa yang telah dilakukan pada kandungan ion-ion didalam
air injeksi diatas maka didapati bahwa ada tiga ion yang mendominasi yaitu :
1. Natrium (Na+) 8533.98 mg/l
2. Bikarbonat (HCO3-) 1952.00 mg/l
3. Chloride (Cl-) 13135.00 mg/l
Maka berdasarkan analisa yang dilakukan dan didapatilah hasil dari ion-ion
yang mendominasi diatas tersebut kemungkinan besar untuk terjadinya Scale
sangat kecil. Dan menurut analisa berdasarkan parameter-parameter baku mutu
kualitas air injeksi didapati hasil yaitu :
33
Tabel 4.2 Kualitas Air Injeksi Line SPA-31
No Parameter Of UNIT METODE LIMIT SAMPEL
Test TAKEN
Chemical
Induction:
1 SI (Scale Index) - TITRATION - 1,23
Physical
Indication
6 TSS PPM MEMBRANE 2 123
FILTER TEST
7 TDS PPM DRY OVEN - 1325013250
9 OC PPM 0
31.25
10 TURBIDITY - COLORMETRIC 5
9.99
11 CHLORIDE PPM TITRATION - 13145.00
34
Dari parameter-parameter diatas untuk menganalisa air injeksi ada
beberapa parameter yang belum memenuhi baku mutu standar yang ditetapkan
seperti TTS, DO. Maka dari parameter-parameter diatas dapat disimpulkan bahwa
air injeksi yang telah dianalisa diatas belum memenuhi baku mutu standar yang
telah ditetapkan, maka perlunya peninjauan dan monitoring untuk mengatasi hal
ini.
35