Anda di halaman 1dari 35

BAB I

TINJAUAN TEORI

1.1Konsep Dasar Penyakit

1.1.1. Pengertian

Dispepsia adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut
kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998)

Dispepsia adalah suatu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa


lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi
dengan bakteri atau bahan iritan.( J. Reves, 1999 ).

Dispepsia atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit
yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada
lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
(Soepaman,1998)

Dispepsia adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut


dengan kerusakan erosi pada bagian supersial.(Gelfand,1999).

1.1.2 Etiologi
Penyebab yang dapat timbul dari dispepsia adalah(Gelfand,1999):
1.Infeksi bakteri oleh bakteri Helicobacteri Pylori
2.Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
3.Penggunaan alkohol secara berlebihan
4.Penggunaan kokain
5.Stress fisik
6. Kelainan auto imun

1.2.3 Manifestasi Klinik

1
1 Anoreksia
2 Mual dan Muntah
3 Nyeri pada epigastrium
4 Pendarahan saluran cerna
5 Anemia

1.1.4 Klasifikasi

1. Dispepsia Akut
2.Dispepsia Kronis

1.1.5 Patofisiologi

1. Dispepsia Akut

Zat iritasi yang masuk kedalam lambung akan mengiritasi mukosa


lambung,karena terjadi iritasi mukosa lambung sebangai
kompensasi,lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa
HCO3,di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaClm sehingga
menghasilkan HCL dan NaCO3,hasil dari pengawaan tersebut akan
meningkatkan asam lambung,iritasi mukosa lambung akan menyebabkan
mukosa menjadi Inflamasi.
2. Dispepsia Kronik
Dispepsia kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrofi kelenjar
epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief,hilang maka produksi
HCL,Pepsin,dan fungsi Intrinsik lainnya akan menurun dan menurunkan
dan dinding lambung menjadi lebih tipis serta mukosanya rata.

1.1.6 Bagan patofisiologi

2
Zat iritasi(alkohol,kokain,katein) Dispepsia akut yg berulang

↓ ↓

Masuk ke dalam lambung terjadi iritasi pd mukosa lambung

↓ ↓
meningkatnya sekresi mukosa lapisan lambung melemah
HCO3+Nacl→HCL+ NaCO3
↓ ↓
Meningkatnya asam lambung Hcl meningkat
↓ ↓ Iritasi pada
lambung luka pd mukosa lambung
↓ ↓

Dispepsia Akut Dispepsia Kronis

- Mual
- Muntah
- Nyeri pd epigastrium
- Anoreksia

1.1.7.Komplikasi

1) Perdaharahan saluran cerna bagian atas

3
2) Ulkus Peptikum
3) Anemia Pernisiosa
4) Keganasan lambung

1.1.8. Pemeriksaan Penunjang


 Pemeriksaan Darah
 Pemeriksaan Feses
 Rontgen saluran cerna bagian otak
 Anallisis lambung
1.1.9.Penatalaksanaan
1. Dispepsia Akut : pemberian obat – obatan H2 blocking (antagonis
reseptorH2),Inhibitor Pompa Proton,ankikolinergik dan antacid (obat-
obatan-obatan ulkus lambung),fungsi obat-obatan tersebut untuk
mengatur sekresi asam lambung
2. Dispepsia Kronik: Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris
berupa antacid , antagonis H2 atau inhibitor prompa proton

1.2 Konsep Dasar Keperawatan

1.2.1 Pengkajian
1) Anamnesis : Biodata lengkap
2) Keluhan utama
3) Factor penyebab
4) Riwayat penggunaan2 obat –obatan sebelumnya
5) Pengkajian riwayat sanitasi lingkungan
6) Pengkajian diagnostic

1.2.2 Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan peradangan


pada dinding mukosa lambung ( gaster )

2. Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat

4
3. kontipasi berhubungan kurang aktifitas

4. resiko ketidakseimbangan cairan & elektrolit b.d muntah yang


berlebihan

1.2.3 Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman:nyeri b.d peradangan


pada dinding mukosa lambung (gaster)

Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam nyeri ber (-)


Kriteria :Hasil:nyerihilang dan pasien tidak meringis

Intervensi

1. Catat keluhan nyeri,termasuk lokasi ,lamanya,intessitas(skala 0-10)


2. Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
3. Berikan makanan sedikit demi sedikit sesuai indikasi untuk pasien

Rasionalisasi

1. .nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harusn dibandingkandengan


gejala nyeripasien sebelumnya,dimana bisa membantu mendiagnoasa
etiologi perdarahandan terjadinya komplikasi.
2. membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi
3. makanan mempunyai efek penetralisir asam, jugamengahancurkan
kandungan gaster

b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan pola makan:kurang dari kebutuhan


b.d pemenuhan nutrisi tidak adekuat
Tujuan : dalam waktu 2x24 pasien tidak mual,tidak nyerigastritis
Kriteria Hasil: makanan teratur dengan cukup memnuhi kebutuhan
nutrisi

5
Intervensi

1. Timbang berat badan sesuai indikasi


2. Aulkultasi bising usus
3. .berikan makan dalam jumlah kecildan dalamwaktu sering dan teratur
4. menentukan makaan yang tidak membentuk gas
5. berikan perawatanoral teratursering dan termsuk obat untuk bibir

Rasionalisasi
1. mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubahpemberian nutrisi
2. membantu dalam menentukan respon untuk makan atau berkembang
komplikasi
3. meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi
yang diberikan dan dapat meningkatkan kerja sama pasien saaat makan
4. .dapat mempegaruhinafsumakan atau percernanan danmembatasi
masukan nutrisi
5. .mencengah ketidak nyamanan karena mulut kering dan bibir pecah
yang disebabkan oleh pembatasan cairan.

c. Diagnosa Keperawatan: kontipasi b.d kurang aktifitas


Tujuan : dalam waktu 2x24 jam BAB pasian lancer
Kriteria Hasil : feses lunak (normal) dan mudah prosesdefeksasi

Intervensi
1. ajarkan alih baring 2 jam sekali
2. anjurkan pasien banyak minum lebih banyak(10-12gelas)
3. Anjurkan pasien untuk makan tinggi serat(papaya)

Rasionalisasi

1. banyak aktifitas bias merangsanggerakan peristaltik


2. Banyak minum untuk mencairkan feses
3. serat sangatberfungsiuntuk melancarkan prosesdefekasi karena serat
biasa melunakkan feses.

6
d. Diagnosa Keperawatan : resiko ketidakseimbangan cairan & eleltrolik
b.d muntah yang berlebihan.

Tujuan : dalam waktu 2x 24 jam muntah berkurang

Kriteria Hasil : caiaran elekrolit berjalan dengan baik

Interversi

1. Monitor status cairan (turgor kulit ,membrane mukosa dan urine output)
2. Pengukuran tekanan darah
Rasionalisasi
1. tipe cairan pengganti ditentukan dari keadaan status cairan penuruanan
volume cairan mengakibatkan menurunnya produksi urine
2. Hipotensi dapat terjadi pada kondisi hipovelemik hal tersebut
menunjukkan menifestasi terlibatnya sister kardiovaskuler untuk
melakukan konpensasi mempertahankan takanan darah.

1.2.4 .Evaluasi Keperawatan

1. Nyeri epigastrium berkurang atau teratasi


2. Ketidakseimbangan nutrisi terpenuhi
3. Ketidakseimbangan terpenuhi
4. Informasi terpenuhi

7
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
2.1.1 Biodata
a. Identitas Pasien
Nama :Tn “M”
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama :Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No.Register : RI 11.12.372
No. Med.Rec : 114233
Diagnosa Masuk : Dispepsia
Tanggal Masuk : 12 - 11 - 2012
Tanggal Pengkajian : 13 - 11 - 2012
Alamat : JL.Panang Jaya Komp. PTPN

8
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny”Z”
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub.dgn pasien : Istri Pasien
Alamat : JL.Panang Jaya Komp.PTPN

2.1.2 Keluhan Utama :


Pasien mengatakan nyeri pada Epigastrium

2.1.3 Riwayat Kesehatan Sekarang :


Keluhan utama pasien dengan data subjektif klien mengeluh pusing dan
perut (ulu hati),klien terlihat meringis saat epigastrium ditekan,nyeri
seperti diremas-remas, skala 7 (skala nyeri 0 – 10), nyeri hilang timbul
saatepigastrium ditekan,Status kesehatan saat ini : pada tanggal 25 mei
2012 klien dibawa ke RSI siti khadijah dengan keluhan I mingguyang lalu
perutnya terasa perih, panas dan muntah, TD : 120/70 mmHg, N :80
x/menit, S : 36oC, RR : 24 x/menit, dengan kesadaran composmentis.Klien
mendapat pertolongan pertama dengan infus RL 20 tpm (tetes per menit)
kemudian klien mendapat perawatan di ruangan musdalifah (penyakit
dalam )
2.1.4 Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan bahwa pernah dirawat di Rumah sakit M hoesin
Palembang penyakit yang sama (gastritis), klien tidak mempunyai
penyakitketurunan (DM, Hipertensi), maupun penyakit menular.
2.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga :

9
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakitseperti yang diderita klien dan tidakada yang mempunyai penyakit
menular atau keturunan (DM, Hipertensi).

Bagan dengan genegram ( 3 Generasi )

Keterangan :

Laki-laki
perempuan
pasien/klien
---------- tinggal satu rumah
Meninggal
Riwayat Psikososial

 Tanggapan klien tentang beban biaya RS: biasa

10
 Tanggapan klien tentang penyakit :
a. Non Verbal
 Ekspresi wajah : ceria
 Sikap : apatis
b. Verbal
 Bicara terputus –putus
 Bicara tidak jelas? Iya
 Bicara cepat ? tidak
c. Emosi : labil
d. Konsep diri :
1. Gambaran Diri
2. Identitas Diri
3. Peran
4. Harga diri
5. Ideal Diri
e. Interaksi Sosial
Apakah pasien dapat berinteraksi dengan keluarga, perawat maupun
pasien lain pasien dapat berinteraksi dengan pasien lain dan perawat
f. Koping
Koping yang diguanakan pasein pada saat menghadapi masalah /sakit

2.1.6 Riwayat Spiritual


Kaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaan taatSupport
system dalam keluarga sangat lah kuat dalam memotivasi pasien tentang
penyakitnya ritual yang biasa dijalankan shlat 5 waktu pasien tidak merasa
terganggu dalam ibadahnya selama sakit

2.1.7 Activity Daily Living ( ADL)

1. Nutrisi :
 Makan.Sebelum sakit : jenis menunya nasi biasa dan lauk pauk
dengan frekuensi 3 x 1/ hari ,porsi 1 piring ,tidak ada
pantanga apapun
Saat sakit :jenis menu BB ,frekuensi : 3 x 1/hari ,porsi ¼
pantangan : makanan pedas, keluhan : mual dan muntah ,
pasien memerlukan bantuan

11
 Minum. Sebelum sakit : air biasa ,berapa gelas per hari : 7- 8 gelas
pantangannya tidak ada
Saat sakit : jenis minuman: air putih biasa ,berapa gelas per
hari : 5-6 gelas ,pantangan : minuman bersoda , pasien
memerlukan bantuan
2. Istirahat
 Malam . sebelum sakit : berapa jam : 7-8 jam dari jam 20.00- 05.00,
pasien tidak bisa kegelapan , dan tidak ada masalah dalam
istirahat
Saat sakit : berapa jam : 6-7 jam dari jam 20.00-04.00,
pasien tidak bisa kegelapan , dan tidak ada masalah dalam
istirahat
 Siang . sebelum sakit pasien sering tidur siang dari jam : 2 jam
 Saat sakit : selama sakit pasien sering tidur siang selama 3 jam

3. Eliminasi
 BAK . sebelum sakit : frekuensi : 4 – 5 kali / hari, warna : kuning
jernih,bau:Amoniak ,apakah ada kesulitan: tidak ada masalah
Saat sakit : frekuensi :2 kali/hari,warna : kuning jernih,bau
:amoniak, tidak ada masalah , tempak BAK wc masih perlu
dibantu
 BAB. Sebelum sakit :frekuensi 1 x /hari,warna: kuning,bau: khas,
konsistensi: padat,apakah ada kesulitan? Tidak ada
Saat sakit: frekuensi : 1 x ,warna: kuning, bau :
khas,konsistensi.,apakah ada kesulitan ?tidak ada,tempat
BAK: di WC ,kemandirian : harus dibantu? Ya

4. Personalisasi Higiene :
a. sabun?ya , frekuensi menggosok gigi ? ya
Saat sakit : berapa kali perhari? 1 kali ,mengguanakan air
dingin atau air panas ? air panas ,frekuensi menggosok gigi?
Ya, tempat di kamar mandi .tk. Kemandirian ? dibantu.

12
b. Berpakaian .sebelum sakit : berapa kali ganti pakaian ? 2 kali
Saat sakit :berapa kali ganti pakaian ? 2
kali.tk.kemandirian : dibantu
5. Mobilisasi & Aktifitas
 Sebelum sakit : aktifitas apa saja yang biasa di lakukan dirumah?
-,adakah kesulitan ? –
 Saat sakit : apakah mampu untuk berbalik dari satu sisi lain?-,apakah
mampu bergerak dari telentang menjadi di TT?-,apakah
mampu untuk berubah posisin dari telentang menjadi
telengkup ? - ,apakah mampu untuk pindah dari TT ke
kursi roda?-,apakah mampu berjalan?-,memerlukan alat
bantu?-
6. Olahraga .sebelum sakit : program olahraga tertentu:-,berapa lama
melakukan dan jenisnya:-,perasaan setelah melakukan
olahraga: -
saat sakit : -
7. Rokok/alkohol dan obat-obatan
Sebelum sakit: apakah merokok ?tidak,jenis?berapa banyak?kapan
mulai merokok? Apakah minuman keras?tidak,jenis minuman?apakah
banyak minum ketika stress?apakah minuman keras menggangu
prestasi kerja ?
Kecanduan kopi ,alkohol ,tea atau minuman ringan? Berapa
banyak/hari?
Apakah mengkomsusi obat dari dokter(marihuana,pil tidur,obat bius)?
Tidak
Saat sakit : tidak ada
8. Rekreasi. Sebelum sakit :bagaimana perasaan anda saat bekerja? Biasa
-saja,berapa banyak waktu luang ? lumayan ,apakah puas
setelah rekreasi ? puas,apakah anda dan keluarga
menghabiskan waktu senggang? iya,bagaimana perbedaan
hari libur dan hari kerja?kalau hari libur banyak waktu luang
bias juga di pakai untuk berekreasi dan jalan – jalan

13
sedangkan hari kerja ? banyak waktu yang di pakai untuk
mergurus pekerjaan rumah tangga.
Saat sakit : tidak ada
2.1.8 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Klien

Keadaan umum fisik klien yaitu berat badan klien sebelum 73 kg,dan
selama sakit menjadi 60 kg dengan tinggi 150 cm.tekanan darah klien
120/70 mmHg,nadi 80x/mnit,S : 36,2oC,pernafasan: 24x/mnit.keadaan
umum klien ringana ,tidak ada pembesaran kelenjar gatah bening.

b. Sistem Penglihatan
Posisi mata simestris,kelopak mata normal.pergerakan bola mata
normal,konjungtiva normal/merah muda,kornea normal,otot-otot mata
tidak ada kelainan.fungsi penglihatan baik.tidak ada tanda-tanda
radang,tidak menggunakan kacamata,lensa kontak,reaksi terhadap
cahaya baik.
c. Sistem Pendengaran
Daun telingga normal,kondisi telinga normal,tidak ada cairan di
telinga,tidak ada rasa penuh di telinga,tidak ada rasa penuh di
telinga,fungsi pendengaran baik,tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
d. Sistem wicara
Klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara
e. Sistem pernafasan
jalan nafas bersih,klien tidak sesak,tidak menggunakan alat bantu
pernafasan,dengan frekuensi pernafasan 24x/mnit irama teratur,tidak
ada batuk,suara nafas normal
f. Sistem kardiovaskler
1. Sirlukasi perifer
Nadi 80x/mnt,irama teratur ,tekanan darah 120/70 mmHg ,tidak ada
distensi vena jugularis baik kanan maupun kiri, temperature hangat
,tidak ada edema
2. Sirkulasi jantung

14
Kecepatan denyut apical, irama teratur, kelaianan bunyi jantung tidak
terdapat , sakit pada daerah dada tidak ada
g. Sistem syaraf pusat
Tingkat kesadaran compos mentis , tidak mengalami peningkatan tekan
intracranial, tidak mengalami kejang ,GCS : 15 E: 4 M : 6 V:5
h. Sistem pencernaan
Keadaan mulut,gigi tidak caries, tidak menggunakan gigi palsu , tidak
ada stomatistis,lidah bersih , saliva normal,klien mengatakan mual
kurang nafsu makan, nyeri daerah konsisten setengah pada ,tidak ada
konstipasi ,hepar tidak teraba ,abdomen lembek
i. Sistem integument
Turgor kulit baik , temperature kulit 36oC, warna kulit
kemerahan,keadaan kulit , kondisi daerah pemasangan infuse baik ,
keadaan rambut baik.

J.sistem muskulusketal

Klien tidak mengalami kesulitan dalam pergerakan ,klien mengalami


sakit pada tulang,sendi,dan kulit , tidak ada faraktur tonus otot baik,
kekuatan otot

55555555

55555555

2.1.9 Data Penunjang


1. Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal : 12 - 11 - 2012

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal

 Hematologi 7.4 L : 13,2 – 17,3 g/dl

15
 Hb 6.400 4.000-11.000/cmn
 Leokosit
 Hematokosit 21 L: 40-54%
 Trombosit
 McV 411.000 200.000-400.000/ul
 McH
 McHc
 Serologi /imunologi 29 27-31 p9
Widal H
Widal O 35 32- 36 g/dl

2/80 Negatif

2.2.1. Terapi saat ini ( ditulis dengan rinci )

Jenis Obat Dosis Pemberian Aturan pemberian Efek Samping

Injeksi ranitidine 3 x 1 gram Per 24 jam Tidak ada

Antacid 3 x 1 gram Per 24 jam Tidak ada

Ceftriaxone 2 x 1 gram Pagi / siang Tidak ada


(injeksi)

16
2.2.2 Analisa Data

Nama Pasien : Tn “M”


No.Register : 114233
Ruang : Penyakit Dalam

NO Data ( Symptom ) Kemungkinan Penyebab dan Masalah


Dampak ( Etiologi) (Problem )

17
1. Ds : 1. Pasien mengatakan Peradangan pada diding Gangguan rasa
pada ulu hati mukosa lambung(gaster) nyaman:nyeri
terasa dengan skala
panas,terbakar 7dari rentang
nyeri hilang skla(0-10)
timbul dan pasein
megeluh sering
mual dan muntah

Do : 1. Diagnosa medis
pasien adalah
Gastritis

2. skala nyeri klien


(0-7 )1-10

3. nyeri tekanan pada ulu


hati

2. Do: 1. Diagnose medis pasien Pemenuhan nutrisi tidak Gangguan pola


gastritis adekuat makan: kurang
dari kebutuhan
2. pasein tampak tidak
tubuh
berenergi dan tampak
lemah

3.kesadaran pasien

18
kompos mentis

Ds: 1. Pasein sering mual dan


muntah

2. pasein mengatakan
kalau dia hilang selera
nafsu makan

3. pasien sering merasa


kenyang pada
perutnya

3. Do: 1. Palpasi abdomen terasa Kurang aktifitas Kontipasi


keras di perut sebelah
kiri bawah

2. aulkultasi pada
abdmen : peristaltic
±4xmnt

Ds: 1. Pasien mengatakan di


rumah sakit sedikit
dengan konsistensi
BAB( feses) keras

2. pasien mengeluh susah


proses defeksasi

2.2.3 Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas masalah

19
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan pada dinding mukosa
lambung(gaster)
2. Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
pemenuhan nutrisi tidak adekuat
3. Kontifasi berhubungan dengan kurang katifitas

2.2.4 Intervensi Keperawatan

Nama pasien : Tn “ M”
No.Register : 114233
Ruang : Penyakit Dalam

NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi


Keperawatan

1. Gangguan Setelah 1. catat keluhan 1. nyeri tidak selalu


rasa dilakukukan nyeri ,termasuk ada dibandingkan
nyaman : tindakan lokasi,lamanya,int dengan gejala nyeri
nyeri b.d keperawatan essitas(skala 0-10) pasien
peradangan selama 2x24 jam sebelunya,dimana
2. kaji ulang factor
pada mukosa kriteria hasil: biasa membantu
yang
dinding mendiagnosa etiologi
1.skala nyeri meningkatkan
mukosa komplikasi
pasien ber (-) /menurunkana
lambung
nyeri 2.membantu dalam
(gaster) 2.pasien tidak
membuat diagnose
merasakan 3. berikan
dan membuat
nyeri pada makanan
diagnose dan
epigastrium sedikitdemi sedikit
kebutuhan terapi.
(ulu hati) sesuai indikasi
untuk pasien 3.makanan
3.pasein tidak

20
meringis mempunyai efek
(tidak nyeri penetralisir
pada saat asam,juga
ditekan bagian menghancurkan
abdomen ) kadungan gaster

2. Gangguan Setelah 1 timbang berat 1. mengevalusi


pola dilakukan badan sesuai keefitikvan/kebut
makan tindakan indikasi uhan mengubah
:kurang dari keperawatan pemberian
2 Aulkultasi
kebutuhan selama 2x24 jam nutrisi
bising usus
b.d klien dapat
2. menbantu dalam
pemenuhan beraktifitas 3. Berikan
menentukan
nutrisi tidak dengan kriteria makanana
respon untuk
adekuat hasil: 2 x24 jam dalam jumlah
mkan/bekembang
dengan kriteria kecil dan
komplikasi
hasil: dalam waktu
sering dan 3. meningkatkan
1. Klien tidak
teratur proses
mual 4. Menentukan
2. Klien tidak pencernaan dan
makanan yang
nyeri akibat toleransi pasien
tidak
gastritis/irita terhadap nutrisi
membentuk
si dari yang diberikan
gas
mukosa dan dapat
5. Beriakan
lambung meningkatkan
perawatan oral
kerjasama pasien
teratur sering

21
dan termasuk saat makan
oabt untuk
4. dapat
bibir
mempengaruhi
nafsu makan
/pencernaan dan
membatasi
masukan nutrisi

5. mencengah
ketidak
nyamanan karena
mulut kering dan
bibir pecah yang
disebabkan oleh
pembatasan
cairan

3. Kontipasi Setelah 1 Ajarkanalih 1. Banyak aktivitas


b.d kurang dilakukan baring 2 jam bias merangsang
aktifitas tindakan sekali ngerkenperistalti
2 Anjurkan
keperawatan k
pasein banyak 2. Banyak minum
selama 2x24 jam
minum lebih untuk
BAB pasien
10-12 gelas mencairkan
lancar dengan
3 Anjurkan
feces
kriteria hasil:
klien untuk 3. Serat sangat

1.Feseslunak(no makan tinggi berfungsi untuk

rmal) serat (papaya) melancarkan


2.Mudah proses 4 Kolaborasi
proses defekasi

22
defeksasi oabt laksatif karena bias
melunakan feses

2.2.5 Implementasi Keperawatan


Nama pasien : Tn “M”
No Register : 114233
Ruang : penyakit dalam

Tanggal Waktu No. DK Pelaksanaan Paraf

12 nov 2012 10.00 s/d 11.00 1 1. Mengkaji skala nyeri


2. Mengistirahatkan
pasien pada saat
nyeri muncul
3. Mengajarkan teknik
distraksi pada saat
nyeri
4. Mengajarkan teknik
relaksasi napas
dalam,saat nyeri
muncul
5. Berkolaborasi
dengan tim medis
lainnya dalam
pemberian analgesic

Nama Pasien : Tn”M”


No. Register : 114233
Ruang : Penyakit Dalam

23
Tanggal Waktu No. DK Pelaksanaan Paraf

13 nov 2012 10.00 s/d 12.00 2 1. Berikan makanan


dengan porsi kecil
sedikit tapi sering
2. Memberikan diet
secara rutin
3. Memberikan nutrisi
parenteral

Nama Pasien : Tn” M”


No. Register : 114233
Ruang : Penyakit Dalam

Tanggal Waktu No.DK Pelaksanaan Paraf


16 nov 2012 10.00 s/d 12.00 3 1. Memonitor skala
cairan
2. Mengukur tekanan
darah
3. Berkolaborasi dengan
tim medis
lainnya,agar
mempertahankan
pemberian cairan
secara intravena

24
2.2.6 Evaluasi Keperawatan

Nama Pasien : Tn”M”


No. Register : 114233
Ruang : Penyakit Dalam

Tanggal/ No.DK Catatan Perkembangan Paraf


Waktu

25
12nov 2012 1 S: - Pasien mengatakan nafsu makan
menurun karena peningkatan

-Pasein mengatakan tidak nyaman dengan


keadaannya
O: - ku. Lemah
- pasien tampak gelisah
- ekspresi wajah meringis
13nov 2012 2 A: masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S: pasien mengatakan nafsu makan ber ( -)


16nov 2012
3. O: - ku lemah

- Makanan di habiskan ¼ porsi

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

S: - Pasien mengatakan tubuhnya lemas

- Pasien mengatakan BAK 2 x/hari

O : - Turgor kulit tidak elastic

- Membrane mukosa kering

A : masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

26
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas kesengajaanantara asuhan keperawatan secara


teoritis dengan asuhan keperawatan pada Tn”M” dengan diagnose medis Dispepsia di
ruang penyakit dalam RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG pengkajian dilakukan
pada tanggal 12 November 2012 . sesuai tahap proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian.diagnosa keperawatan,intervensi,implementasi, dan evaluasi.

3.1 Pengkajian Keperawatan

Pengkajian ini dilakukan tanggal 13 November 2012 dengan cara


wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium . dari
hasil pengkajian yang didapatkan kesengajaan antara teori dan kasus Tn”M”
data yang ada pada teori tetapi tidak pada pasien yaitu pada manifestatasi
klinik tidak ditemukan adanya nyeri pada otot ,dan sakit kepala .hal ini
disebabkan karena obat analgetik ( parenteral) yang bertujuan untuk
menghilangkan rasa nyeri pada bagian abdomen .tetapi tidak terdapat pada
teori yaitu adanya penuruanan berat badan , nafsu makan , terjadi karena
intake makanan tidak adekuat berkaitan dengan adanaya mual , muntah dan

27
kurang nya pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita yang
disebabkan oleh kurangnya informasi.
Pemeriksaan penunjang pada Tn”M” hanya dilakukan SGOT yang
menunjukkan peningkatan darah lengkap,leukosit, Tromosit , Hb dengan
hasil( + ) dan Hematologi .sedangkan data lain yang terdapat dalam
pemeriksan penunjang pada teoritisyang tidak terdapat virusoleh karena itu
bisa dapat disimpulkan pemeriksaan penunjang tersebut sudah menunjang
pasien Tn”M”.
Penatalaksanaan medis yang dilakukan panda pasien Tn”M”sudah
sesuai teorihanya saja dalam penatalaksanaan terapi obat-obatan tradisional
tidak dilakukan karena adanya sesuatu hal ,namun demikian itu masih
diberikan penyuluhan tentang pengobatan pada klien sebagai informasi untuk
menambah pengetahuan pasein .
Factor pendukung adalah adanya kerja sama yang baik penulis antara
perawat ruangan dengan keluarga maupun kesehatan lainnya.

3.2 Diagnose Keperawatan


Menurut Gelfarnd ada empat diagnose keperawatan yang dikemukan
pada gangguan Dispepsia berdasarkan teoritis ,adapun diagnose keperwatan
yang ada yaitu :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan peradangan pada dinding
mukosa lambung ( gaster ).
2. Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubunganpemenuhan
nutrisi tidak adekuat
3. Kontipasi berhubungankurang aktifitas
4. Resiko ketidakseimbangan cairan& elektrolit berhubungan muntah yang
berlebihan
Sedangkan diagnose keperawatan berdasarkan kasus Tn”M” dapat di
kemukan pada gastritis ,ada 3 diagnose keperawatan yang dapat
dikemukanan yaitu:
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan peradangan pada dinding
mukosa lambung ( gaster ).

28
2. Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan pemenuhan
nutrisi tidak adekuat
3. Kontipasi berhubungan kurang aktifitas
Menurut teroritis diagnose ada 4 sedang kasus ada 3 karena tidak
dikemukakan oleh penulis diagnose keperawatan diteori .
Resiko ketidaksamaan cairan & elektrolit b.d muntah yang berlebihan
Kerna menurut penulis selama melakukan pengkajian terhadap pasien ini
masih bisa diakukan oleh perawatan di ruang seperti dipasang ifvd rl

3.3 Intervensi Keperawatan


Berdasarkan konsep dasar teorotis intervensi klien dengan gastritis
adalah:
3.3.1 Gangguan rasa nyaman:nyeri b.d peradangan pada dinding mukosa
lambung (gaster)
Interversi
a. Catat keluhan nyeri,termasuk lokasi ,lamanya,intessitas(skala 0-10)
b.Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
c. Berikan makanan sedikit demi sedikit sesuai indikasi untuk pasien

3.3.2 Gangguan pola makan:kurang dari kebutuhan b.d pemenuhan nutrisi


tidak adekuat
Intervensi
a. Timbang berat badan sesuai indikasi
b. Aulkultasi bising usus
c .berikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu sering dan teratur
d.menentukan makaan yang tidak membentuk gas
e. berikan perawatan oral teratursering dan termsuk obat untuk bibir

3.3.3 kontipasi b.d kurang aktifitas

Intervensi

a. ajarkan alih baring 2 jam sekali


b. anjurkan pasien banyak minum lebih banyak (10-12gelas)
c. .Anjurkan pasien untuk makan tinggi serat (papaya)
3.3.4 resiko ketidakseimbangan cairan & eleltrolik b.d muntah yang
berlebihan.
Intervensi

29
a. Monitor status cairan (turgor kulit ,membrane mukosa dan urine output )

b. .Pengukuran tekanan darah

Dari intervensi keperawatan secara konsep yang ada terdapat


kesenjangan dengan intervensi yang didapat pada Tn”M” pada saat
pengkajian

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan pada dinding


mukosa lambung(gaster)
1.. nyeri tidak selalu ada dibandingkan dengan gejala nyeri pasien
sebelunya,dimana biasa membantu mendiagnosa etiologi
komplikasi
2.membantu dalam membuat diagnose dan membuat diagnose dan
kebutuhan terapi.
3.makanan mempunyai efek penetralisir asam,juga menghancurkan
kadungan gaster
2. . Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
pemenuhan nutrisi tidak adekuat
1. mengevalusi keefitikvan/kebutuhan mengubah pemberian nutrisi
2. menbantu dalam menentukan respon untuk mkan/bekembang
komplikasi
3. meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap
nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien
saat makan
4. dapat mempengaruhi nafsu makan /pencernaan dan membatasi
masukan nutrisi
5. mencengah ketidak nyamanan karena mulut kering dan bibir pecah
yang disebabkan oleh pembatasan cairan
3. Kontifasi berhubungan dengan kurang katifitas
1. Banyak aktivitas bias merangsang peristaltik
2. Banyak minum untuk mencairkan feces
3. Serat sangat berfungsi untuk melancarkan proses defekasi karena
bias melunakan feses

30
3.4 Implementasi Keperawatan
Pada tahap perencanaan dan tindakan keperawatan menurut diagnose
keperawatan yang muncul pada Tn”M “ disesuaikan dengan kondisi,situasi
dan kemampuan klien serta disesuaikan dengan saran dan perasaan yang
tersedia diruangan.
3.4.1 . Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan pada dinding
mukosa lambung(gaster)
Implementasi
a.Mengkaji skala nyeri
b.Mengistirahatkan pasien pada saat nyeri muncul
c.Mengajarkan teknik distraksi pada saat nyeri
d.Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,saat nyeri muncul
e.Berkolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian analgesik

3.4.2 . Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


pemenuhan nutrisi tidak adekuat
Implementasi
a. Berikan makanan dengan porsi kecil sedikit tapi sering
b. Memberikan diet secara rutin
c. Memberikan nutrisi parenteral

3.4.3. Kontifasi berhubungan dengan kurang katifitas

Implementasi

1.Memonitor skala cairan

2.Mengukur tekanan darah

3.Berkolaborasi dengan tim medis lainnya,agar mempertahankan


pemberian cairan secara intravena

4.5. Evaluasi
Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui keberhasilan asuhan
keperawatan yang telah diberikan .Adanya hasil evaluasi dari diagnose

31
keperawatan yang timbul pada teori dan pada saat pengkajian setelah
dilakukan intervensi dari implementasi sebagai berikut:
4.5.1 Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan pada dinding
mukosa lambung(gaster)
Menurut Teoritis :
a. Nyeri klien berkurang / hilang
b. Klien tampak tenang dan meringis terhadap lambung

Menurut hasil pengkajian:

a. Ku baik
b. Pasien tampak tenang
c. Skala nyeri berkurang
d. Nafsu makan pasien demi sedikit membaik

4.5.2 Gangguan pola makan : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


pemenuhan nutrisi tidak adekuat

Menurut Teoritis :

a. Ku . baik
b. Nafsu makan pasien 1/5 porsi
Menurut hasil pengkajian :
a. Anjurkan diet pasien yang sesuai order
b. Masalah pasein dapat teratasi

4.5.3 . Kontifasi berhubungan dengan kurang katifitas

Menurut teoritis dan hasil pengkajian adalah tubuh pasie lemas


dan frekuensi BAB 2 x/hari ,TTV normal

32
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
Tn.”M”dengan gangguan sistem gastrointestinal: Gastritis di RSI Siti
Khadijah Palembang pada tanggal 12 s.d 16 November 2012 ,maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1. Pada pengkajian ,kita harus memanfaatkan semaksimal mugkin
sumber data yang ada serta menggunakan teknik pengumpulan
data yang tepat
5.1.2. Pada diagnose keperawatan ,dari beberapa diagnose yang
ditemukan setalah analisa data penulis hanya mengangkat empat
saja sebagai prioritas masalah.dengan mengangkat tiga diagosa
tersebut ternyata dapat menyelesaikan masalah keperawatan
pada diagnose yang lain
5.1.3. Pada perencanaan penulis berusaha membuat perncaan
serasional mugkin disesuaikan dengan teori yang ada serta
kebutuhan pasien yang nyata sehingga rencana tersebut dapat
dilaksanakan.
5.1.4. Pada pelaksanaan ,penulis melaksanakannya sesuai dengan
rencana yang sudah dibuat.tetapi tidak semua rencana tersebut
dapat langsung dilaksanakan pada hari itu kan tetepi ada yang
pada hari ke dua atau ketiga dapat dilaksanakan
5.1.5. Evaluasi dilakukan setelah selasai melakukan intervensi dan
mancatat semua perubahan pasien sebagai hasil dari intervensi

33
tersebut.sebagai tolak ikur dari keberhasilan tersebut adalah
kriteria evaluasi dan didasarkan pada tujuan yang telah
ditetapkan.

5.2. SARAN

Dari kesimpulan tersebut penulis menyarankan beberapa hal antara lain:

5.2.1 Dalam pengkajian gunakan sumber data semaksimal mungkin


dan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan keadaan
pasien pada waktu pengkajian
5.2.2 Pada tahap diagnose keperawatan,tetapkanlah prioritas diagnose
keperawatan. Dengan hanya beberapa diagnose saja dari sekian
banyak diagnose sudah dapat mengatasi semua masalah
keperawatan pasien
5.2.3 Pada waktu membuat perencanaan,buatlah rencana yang
serasional mungkin sehingga memugkinkan untuk dilaksanakan
tidak menyulitkan baik bagi perawat maupun pasien
5.2.4 Pada waktu melaksanakan intervensi tidak usah terlalu terpaku
dengan rencana tetapi harus disesuaikan dengan keadaadan
kondisi pasien.
5.2.5 Pada evaluasi penulis menyarankan agar setiap respon dievaluasi
karena tidak ditutup kemungkinan pada saat evaluasi ditemukan
masalah baru yang harus dilakukan intervensi segara.

34
DAFTAR PUSTAKA

bernardosimatupang.wordpress.com/2011/10/.../patofisiologi-gastritisembang

edrinarina-edrina.blogspot.com/2012/02/askep-gastritis.html

http://www.f.buzz.com.Pengertian Gastritis. Diakses 07 Oktober 2011

Mansjoer, Arief, dkk (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia: Jakarta

Tim Tehnis Karya Ilmiah.2008. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Palembang

www.library.upnvj.ac.id/pdf/3d3keperawatanpdf/.../bab4.pd

35

Anda mungkin juga menyukai