ka.fk.unand.ac.id
Majalah Kedokteran Andalas, Vol. xx, No.x, bulan 20xx, hal. x-x
Artikel Penelitian
Abstract
Impairment cognitive function is that disease make a down quality of life. Impairment cognitive function
can be because multifactors are age, gender, education, and blood pressure. The purpose of this study to
determine the relationship between hypertension and cognitive function in elderly. This study is cross
sectional which used 72 elderly people that collected by consecutive sampling methode in Posyandu
Sawah Lebar Bengkulu. The Independent variable is hypertension and the dependent variabel is cognitive
function. Data collection techniques by conducting interviews based on a questionnaire and blood
pressure examination. Analysis of relationship test using Chi-Square. This study there is a relation of
hypertension and cognitive function but not significant (p= 0,216) based on the Chi-Square test. Prevalens
of risk get value 1,46 (CI 95%), that means hypertension is risk factor for impairment cognitive function.
The crosstabs we got subject with impairment cognitive function the most are woman, Grammar school,
and age 66-70 years old. The subject with hypertension the most are woman and Grammar school. The
relationship between hypertension and cognitive function impairment in ederly is not significant.
Key words: Hypertension, cognitive function, elderly
Afiliasi Penulis: 1. Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Bengkulu, 2. Bagian Psikiatri, Rumah Sakit Soeprapto, Bengkulu, 3. Bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Bengkulu Korespondensi: Titip Elia Gustami, email:
titipelia@yahoo.co.id, Hp: 085310469728
lanjut usia serta hipertensi yang terjadi pada HASIL DAN PEMBAHASAN
lanjut usia dan terjadinya penurunan fungsi Karakteristik subjek penelitian
kognitif yang mempengaruhi kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin, pendidikan dan
lanjut usia, peneliti ingin meneliti hubungan umur pada lansia di wilayah kerja Posyandu
antara hipertensi terhadap penurunan fungsi Sawah Lebar Kota Bengkulu dapat dilihat pada
kognitif pada lanjut usia di Posyandu Sawah tabel 1 berikut ini. Sebagian besar subjek
Lebar Kota Bengkulu. berjenis kelamin perempuan sebanyak 43
subjek (59,7%). Pada umumnya tingkat
METODE
pendidikan subjek adalah SD sebanyak 30
Penelitian ini merupakan jenis penelitian subjek (41,17%). Usia terbanyak berada pada
observasional analitik dengan pendekatan rentang 60-65 tahun sebanyak 33 subjek
cross sectional. Sampel penelitian ini lanjut (45,8%).
usia yang berada di wilayah kerja Posyandu
Tabel 2 menunjukkan umur subjek
Sawah Lebar Kota Bengkulu yang diambil
penelitian tertinggi berada pada usia 79 tahun
dengan menggunakan teknik consecutive
yaitu sebanyak satu orang dan usia subjek
sampling. Estimasi besar sampel diperoleh
penelitian yang terendah adalah 60 tahun
minimal 65 sampel ditambah dengan drop
sebanyak enam orang. Rerata usia subjek
out 10% maka jumlah sampel pada penelitian
penelitian adalah 66 (60-79). Tekanan darah
ini adalah sebesar 72 orang. Kriteria inklusi
sistol memiliki nilai tengah 140 mmHg dan
pada penelitian ini adalah pasien yang
untuk tekanan darah diastol memiliki nilai
berumur lebih dari 60 tahun, pendidikan
tengah 90 mmHg.
minimal sekolah dasar atau setingkat dan
bersedia menjadi subjek penelitian. Pada penelitian didapatkan bahwa
gangguan fungsi kognitif lebih banyak terjadi
Calon subjek penelitian yang telah
pada subjek perempuan sebanyak 19 (44,2%)
memenuhi kriteria inklusi kemudian mengisi
subjek.7 Sejalan dengan penelitian yang
lembar informed consent dan kuesioner
dilakukan Wreksoatmodjo (2014) didapatkan
identitas. Subjek penelitian diambil data nya
bahwa perempuan lebih cenderung menderita
dengan wawancara dan pengukuran tekanan
gangguan fungsi kognitif khususnya di usia
darah. Subjek penelitian diminta untuk
sangat lanjut, mengingat perempuan
mengisi kuesioner Mini Mental State
mempunyai harapan hidup lebih panjang.8
Examination (MMSE). Pengisian kuesioner
Pria didapatkan mengalami gangguan kognit
tersebut dilakukan dengan cara wawancara
di usia lebih muda, hal ini dikarenakan adanya
sehingga menghindari pertanyaan yang sukar
penyakit kardiovaskular yang lebih sering
dimengerti oleh subjek penelitian. setelah itu,
dijumpai pada laki-laki.
lembar kuesioner dikumpulkan untuk diolah
data penelitian. Penelitian ini dilakukan Secara teoritis angka harapan hidup
selama satu bulan hingga sampel yang wanita lebih tinggi daripada laki-laki, sehingga
diharapkan mencukupi. Analisis sebaran data keberadaan lansia perempuan lebih banyak
diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Analisis daripada lansia laki-laki. Berdasarkan data
hubungan antara dua variabel menggunakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
uji Chi-Square. tahun 2014, jumlah lansia perempuan lebih
besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta lansia
perempuan dibandingkan 9,47 juta lansia laki- dengan tingkat pendidikan, dimana pada
laki. Hasil sensus penduduk 2014 proporsi subjek wanita yang berpendidikan SMP/SMU
lansia perempuan lebih tinggi daripada mempunyai risiko seperlima lebih kecil untuk
proporsi lansia laki-laki, baik di perkotaan mengalami hipertensi dibandingkan dengan
maupun di perdesaan.3 yang berpendidikan SD. Wanita yang sarjana
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian mempunyai risiko sepersepuluh lebih kecil
Berdasarkan Jenis, Tingkat untuk mengalami hipertensi dibandingkan
Pendidikan, dan Umur
dengan yang berpendidikan SD.8
Jumlah Persentase
Variabel Tabel 3 menunjukkan jumlah subjek
(n=72) (%)
Jenis Kelamin yang mengalami gangguan fungsi kognitif
Laki-laki 29 40,3
Perempuan 43 59,7 berdasarkan nilai pemeriksaan dengan
Tingkat Pendidikan kuesioner MMSE. Sebanyak 43 subjek (59,7%)
SD 30 41,17
SMP 15 20,8 memiliki nilai MMSE yang lebih dari 23.
SMA 11 15,3
D3 2 2,8
Rentang nilai MMSE yang lebih dari 23 artinya
Sarjana 14 19,4 subjek tidak memiliki gangguan fungsi kognitif
Umur
60-65 33 45,8 dan dapat dikatakan normal.
65-70 23 31,9
71-75 13 18,1 Tabel 4 menunjukkan jumlah subjek
76-80 3 4,2
yang mengalami hipertensi sebanyak 46
Tabel 2. Rerata Subjek Berdasarkan Umur, subjek (63,9%) lebih banyak daripada subjek
Tekanan Darah Sistol dan Tekanan
Darah Diastol
yang tidak mengalami hipertensi atau
Variabel Hasil Pengukuran memiliki tekanan darah normal yaitu sebanyak
Umur (tahun) 66 (60-79)**
Tekanan Darah Sistol 140 (110-170)** 26 subjek (36,1%).
(mmHg)
Tekanan Darah Diastol 90 (60-110)** Tabel 3. Distribusi Frekuensi Subjek
Diastol(mmHg) Berdasarkan Fungsi Kognitif
didapatkan hasil yang tidak signifikan Subjek yang memiliki riwayat hipertensi
(p=0,216). Rasio prevalensi didapatkan 1,46 lebih dari lima tahun yang mengalami
(IK 95%) yang artinya bahwa hipertensi gangguan fungsi kognitif (p=0,001). Keadaan
merupakan faktor risiko terjadinya gangguan ini terjadi karena penyempitan dan sklerosis
fungsi kognitif. arteri kecil di daerah subkortikal, yang
mengakibatkan hipoperfusi, kehilangan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
autoregulasi, penurunan sawar otak, dan pada
penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2014)
akhirnya terjadi proses demyelinisasi white
yang meneliti pengaruh hipertensi terhadap
matter subcortical, mikroinfark dan
lansia di Instalasi Rawat Jalan Poli Geriatri
penurunan kognitif. Pemeriksaan MRI pada
Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
pasien dengan hipertensi kronik sering
didapatkan dari 49 subjek yang diteliti, 38
mendapatkan lesi subkortikal, mikroinfark,
subjek mengalami penurunan fungsi kognitif
astrogliosis, pelebaran ventrikel, dan
pada subjek yang menderita hipertensi
akumulasi cairan ekstrasel dibanding yang
didapatkan hasil yang tidak signifikan
tanpa hipertensi.4
(p=0,847).6
Tabel 5. Hubungan Hipertensi terhadap Fungsi Kognitif
Fungsi Kognitif
N % N %
1. Kementrian kesehatan Republik Indonesia. 8. Jorm AF, Jolley D, The incidence of dementia: A
Gambaran kesehatan lanjut usia di Indonesia. Meta-Analysis. Neurology. 1998; 51(3):728-33.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI;
2013. 8. He Q, Qing L, Jiangang Z, Tianfeng W, Lu J,
Guowei H, Fei. Relationship between plasma
2. World Heart Organisation. Proposed definition lipids and mild cognitive impairment in the
of an older person in Africa for the MDS project elderly Chinese: a case-control study. Biomed
[Internet]. [Place unknown]: Health statistics Central: Lipids in Health and Disease. 2016;
and information system; 2002 [cited 2016 April 15(146).
13]. Available from:
http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingd 7. Taraghi Z, Ahmad AAK, Mahshid F, Jamshid Y,
efnolder/en/. Ali M, Seied KB. Cognitive impairment among
elderly patients with chronic heart failure and
3. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. related factors. Iran J Psychiatry Behav Sci.
Kependudukan: Jumlah penduduk menurut 2016; 10(2).
kelompok umur dan jenis kelamin di Provinsi
Bengkulu [Internet]. [Place unknown]: Badan 8. Rebecca, B.M., 2007. Hubungan antara tingkat
Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; 2013 [cited pendidikan dan hipertensi pada wanita di
2016 May 13] Available from: kabupaten Sukoharjo. Skripsi
http://bengkulu.bps.go.id/linkTabelStatis/view/
9. Bae SG, Sin K, Ki SP, Keon YK, Nam SH, Ki SK, Yu
id/33.
ML, et al. Factors related to intentional and
4. Suhardjono. Hipertensi Pada Lanjut Usia. In: unintentional medication nonadherence in
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simandibrata KM, elderly patients with hypertension in rural
Setiyohadi B, Syam AF, et al.,. Buku ajar ilmu community. Dovepress Journal. 2016; 10:1979-
penyakit dalam jilid I. 6th ed. Jakarta: 89.
InternaPublishing; 2009.
10.Wreksoatmodjo, Budi, R., 2014. Beberapa
5. Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut kondisi Fisil dan Penyakit yang Merupakan
Usia 2014 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Faktor Risiko Gangguan Fungsi Kognitif. CDK-
[Internet]. [Place unknown]: Badan Pusat 212 vol. 41 (1).
Statistik; 2015 [cited 2016 December 17]
Available from: http://www.bps.go.id.