Daftar Pustaka

1. WHO (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and
dengue haemorrhagic fever. World Health Organization Regional Office of South
East Asia.http://apps.searo.who.int/pds_docs/B4751.pdf?ua=1. Diakses Mei 2016
2. Buletin Jendela Epidemiologi ( 2010). Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Depkes
Press, p : 1.
3. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012). Angka Kesakitan dan Kematian
Demam Berdarah Dengue. Semarang : Dinkes Jateng Press, pp : 24 25
4. Raharjo B (2006). Uji Kerentanan (Susceptibility test) Nyamuk Aedes aegypti L dari
Surabaya Palembang dan Beberapa Wilayah di Bandung terhadap Larvasida
Temephos. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati: Skripsi.
5. Ridha M R, Nisa K (2011). Larva Aedes aegypti Sudah Toleran terhadap Temepos di
kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga : Skripsi.
6. World Health Organization (WHO) (2009). Dengue: Guidelines for diagnosis,
treatment, prevention, and control. New edition. pp: 3-5.
7. Respati Y dan Keman S (2007). Perilaku 3M, dan keberadaan jentik Aedes
hubungannya dengan kejadian demam berdarah dengue. Jurnal Kesehatan
Lingkungan 3 (2).
8. Gafur A, Mahrina, dan Hardiasnyah (2006). Kerentanan larva Aedes aegypti dari
Banjarmasin Utara terhadap temefos. Bioscientie, 3(2): 73-82
9. Ghosh A, Chowdhury N, Chandra G (2012). Plant extracts as potential mosquito
larvacides. Indian J Med Res, pp: 581-598
10. Emmanuel VP, Thiago HN, Caio RD, Ranilson, Haroudo SX, Daniela M et al (2012).
Effect of Moringa oleifera Flower Extract On larval Trypsin and
Acethylcholinesterase Activities in Aedes aegypti. Archives Of Insect Biochemistry
And Physiology, Vol. 79, No. 3, 135152
11. Haditomo, I (2010). Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum
L.) terhadap Aedes aegypti L. Fakultas Kedokteran UNS : Skripsi.

12. Wardani RS, Mifbakhuddin, Yokorinanti K (2010). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak

daun Tembelekan (Lantana camara L.) terhadap Kematian Larva Aedes aegypti L.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (2) : 30 38.

13. Susanti RF, Kurnia K., Vania A dan Reynaldo, I. J (2015). Total Phenol, Flavanoid
and Antioxidant Activity of Physalis angulata Leaves Extract by Subcritical Water
Extraction. Modern Applied Science, Vol.9.

14. Mahalaksmi A dan nidavani RB (2014). Physalis angulata L.: An

ethanopharmacological Review. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,
4(3), p. 1481.
15. Nnamani CV, Ogonna C, dan Belunwu G (2009). Larvicidal Effect of Ethanol
Extracts of Leaves and Leaves of Physalis angulata L. on the Larvae of Anopheles
Mosquitoes from Ebonyi State, Nigeria. Animal Research International, p. 1060.
16. Bottger S, Hofmann K dan Melzig M. F ( 2012). Saponins can Perturb Biologic
Membranes and Reduce the Surface Tension of Aqueous Solutions: A Correlation ?.
Bioorganic & medicinal Chemistry, 20(9), p. 2822.
17. Widawati M, dan Prasetyowati H (2013). Efektivitas Ekstrak Buah Beta vulgaris L . (
Buah Bit ) Dengan Berbagai Fraksi Pelarut Terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti.
Aspirator, 5(1), p. 27.
18. Kumar S dan Pandey AK (2013). Chemistry and Biological Activities of Flavonoids:
AN Overview. The Scientific World Journal.
19. Cania EB dan Setyaningrum E (2013). Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi
(Vitex trifolia) Terhadap Larva Aedes aegypti. Medical Journal of Lampung
University, Vol. 2.
20. Hopkins WG dan Huner NP (2008). Introduction to Plant Physiology. 4th penyunt.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
21. Tiwari P. et al. (2011). Phytochemical Screening and Extraction: A Review.
Internationale Pharmaceutica Sciencia, I(1).
22. Soegijanto, Soegeng (2006). Demam berdarah dengue. Edisi Ke 2. Surabaya:
Airlangga University Press
23. Rahayu DF dan Adil U (2013). Identifikasi Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Balaba, 9 (1): 7-10
24. Direktorat Obat Asli Indonesia (2008). Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun
Tanaman Obat Citeureup. Jakarta: BPOM RI.

25. Sembel DT (2009). Nyamuk sebagai Vektor Penyakit pada Manusia. Entomologi
Kedokteran. Yogyakarta : Andi Offset, p : 52 53.
26. Banker GS, Anderson NR (1992).Tablets. Dalam Lieberman, A., L. Lachman dan J.B
Schwartz (editors). Pharmaceutical Dosage Forms Tablets Volume 2.3rd Edition.
New York and Bassel: Marcel Dekker Inc.Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) (2012). Mosquito life-cycle.
www.cdc.gov/dengue/entomologyecology/m_lifecycle.html - Diakses Me1 2016.
27. Supartha IW (2008). Pengendalian terpadu vektor virus demam berdarah dengue,
Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (diptera: culicidae). [Artikel
Karya Ilmiah]. Denpasar, Fakultas Pertanian Universitas Udayana
28. Dewo P (2004). Pengaruh tepung daun pandan wangi (Pandanus amaryllifoius
Roxb.) terhadap jentik Aedes aegypti di Kabupaten Sambas tahun 2004. Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana FKM UI. Tesis.
 29. Malar M (2006). The ecology and biology of Aedes aegypti L. and Aedes albopictus
and the resistance status of Aedes albopictus (field strain) against organoposphates in
Penang, Malaysia. Malaysia. Tesis
30. Djakaria S, Sungkar S (2011). Vektor penyakit virus, riketsia, spiroketa dan bakteri.
Dalam: Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S (eds). Buku ajar parasitologi
kedoteran. edisi ke-4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, p:265.
31. Yudhastuti, Ririh dkk (2005). Hubungan kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku
Masyarakat dengan keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis
Demam Berdarah Dengue Surabaya. Surabaya: Kesehatan Lingkungan FKM Unair.
32. Prasetyo dan Entang IS (2013). Pengelolaan budidaya tanaman obat-obatan (bahan
simplisia). Cetakan ke 1. Bengkulu: Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB
33. WHO (2005). Guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides.
World Health
Organization.https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwihye2els_JAhVBsZQKHR93ASYQFggeMAA
&url=http%3A%2F%2Fwww.who.int%2Firis%2Fhandle%2F10665%2F69101&usg=
AFQjCNEtAUDg0zhX_U4uLolTbk1rgWne_g. Diakses Mei 2016
34. Calvacanti E.S.B., De Morals S.M., Lima M.A.A., Santana E.W.Pinho. 2004.
Larvacidal activity of essential oils from Brazilian plants against . Mem Inst Oswaldo
Cruz. 99:541-4.
35. Dahlan M.S. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika, hh: 84-95

Works Cited
Bar, A. & Andrew, J., 2013. Morphology and Morphometry of Aedes aegypti. Annual Review &
Research in Biology, 3(1), p. 4.