Anda di halaman 1dari 2

Sel Mieloid pada Asma

BART N. LAMBRECHT,1,2 EMMA K. PERSSON,1 and


HAMIDA HAMMAD1,2
1VIB Center for In_ammation Research, Ghent University, 9000 Gent, Belgium;
2Department of Pulmonary Medicine, Ghent University Hospital, 9000 Gent,
Belgium

ABSTRAK

Asma merupakan peradangan kronis gangguan saluran nafas yang bersifat


heterogen,dan tidak mengherankan,banyak sel myeloid memainkan peran penting
dalam patogenesis asma.Sel dendritik yang mempresentasikan antigen adalah sel
yang pertama kali mengenali alergen, polutan, dan virus yang terlibat dalam
patogenesis asma,dan kemudian memulai respon imun adaptif dengan bermigrasi
ke kelenjar getah bening. Eosinofil adalah ciri khas peradangan tipe 2, melepaskan
senyawa beracun di saluran nafas dan berkontribusi pada remodeling saluran
napas. Sel mast dan basofil mengendalikan respon alergi baik fase dini maupun
akhir dan berkontribusi pada perubahan reaktivitas otot polos. Akhirnya, relatif
sedikit yang diketahui tentang neutrofil dan makrofag pada penyakit ini. Meski
banyak dari sel mieloid merespon dengan baik pengobatan dengan steroid
inhalasi, sekarang peningkatan peralatan medis target biologis. Secara khusus
dapat menghilangkan satu populasi sel myeloid, seperti eosinofil. Hanya dengan
menggunakan alat baru kita dapat sepenuhnya memahami peran sel myeloid di
dalam asma kronis pada manusia.

ASMA ADALAH PENYAKIT YANG HETEROGEN,


DIDEFINISIKAN DENGAN ENDOTYPE.
Asma secara klinis didefinisikan sebagai obstruksi jalan napas yang bervariasi
yang menyebabkan periode kekambuhan berulang dari
sesak nafas, sesak di dada, mengi, dan batuk.
Pasien juga sering mengalami perubahan produksi lendir dan
Ada masalah dalam mengeluarkan sputum karena berkurangnya
viskositas mukus. Salah satu karakteristik
Perubahan fisiologi paru adalah terjadinya hiperaktivitas bronkial, yang didefinisikan
sebagai kecenderungan
lapisan otot polos berkontraksi oleh karena
Rangsangan non spesifik seperti udara dingin atau olahraga, dan diukur dengan uji
laboratorium fungsi paru-paru
sebagai peningkatan bronkokonstriksi dengan jumlah
histamin atau methacholine yang sangat rendah. Kita sekarang
menyadari bahwa asma bukanlah gangguan tunggal, melainkan
sindrom atau spektrum penyakit, yang ditandai oleh
endotipe yang bergantung pada patomekanisme yang berbeda dan dikontrol oleh
berbagai macam sel imun baik adaptif maupun innate.

Anda mungkin juga menyukai