Anda di halaman 1dari 12

Politik tentang Kekuasaan

DPR Jadikan Angket Century Barter Politik?

Jakarta - Sikap DPR RI yang mendukung hak angket skandal Bank


Century yang merugikan negara Rp 6,7 triliun lebih itu diharapkan tidak
menjadi barter dan bergaining politik dengan kekuasaan. Konon, ada
fraksi yang jadikan angket barter dengan kursi wakil menteri. Kalau
tujuan angket ini untuk menjatuhkan kekuasaan, maka yang akan terjadi
adalah barter politik. Angket DPR harus didukung oleh seluruh fraksi
dan parpol koalisi yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran,
mengingat hak angket merupakan fungsi pengawasan yang harus
dilakukan oleh DPR RI.

Jadi, angket itu untuk menciptakan sistem DPR RI dalam


menjalankan fungsi pengawasan DPR agar rakyat bisa mempercayai
lembaga yang terhormat ini. Karena itu angket ini harus dipersiapkan
dengan sungguh-sungguh dan jangan sampai angket ini seperti orgasme
terputus di tengah jalan akibat menjadi barter politik, tandas pengamat
politik tata negara Irman Putrasidin dalam diskusi Angket Skandal
Bank Century di Gedung DPR/MPR RI bersama Maruarar Sirait
(PDIP), Mahmud Yunus (PKS), Andi rahmat (PKS) dan Abdillah Fauzi
Ahmad (Hanura).

Yang pasti kata Abdillah Fauzi skandal century ini tidak boleh
dibiarkan, karena menyangkut uang negara itu sulit untuk tidak
menyatakan tidak ada unsur pidana. Justru uang itu harus dikembalikan
pada negara. Karena itu DPR mendesak Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) untuk melakukan audit investigatif secara sungguh-sungguh dan
bukan hanya mereview audit yang sudah dilakukan sebelumnya, ujar
mantan auditor BPK itu.
Maruarar Sirait dengan tegas menyatakan jika PDIP sejak awal
mendukung hak angket century tersebut, karena menyangkut uang
negara yang besar. Apalagi mengaudit aliran dana dari sebuah bank
melalui PPATK itu mudah dan tinggal kejujuran nurani untuk
mengungkap kebenaran kemana uang itu mengalir, siapa yang
menerima dan untuk apa digunakan? Apa secara hukum sudah benar
dan secara menejemen keuangan Bank Indonesia (BI), Menkeu, LPS
sudah benar. Semua itu harus bisa dipertanggungjawabkan, tutur anak
buah Megawati ini.

Dikatakan, jika century ini masalah mendasar yang bisa disikapi


secara hukum maupun politik kekuasaan. Sikap tersebut tidak bisa
dihindari dan tidak bermasalah sepanjang untuk menegakkan kebenaran
dan bukan untuk melegalkan yang salah. Mengambil uang di bank itu
jelas pakai KTP dan PPATK mudah untuk membuka ini. Tinggal
kesungguhan dan kejujuran nurani kita untuk membuka, kata
Maruarar.

Sementara itu Andi Rahmat (PKS) dan Mahmud Yunus (PPP),


apakah partainya akan mendukung angket atau tidak masih harus
menunggu hasil audit BPK. Komisi XI meminta BPK memperluas
auditnya tidak hanya sebagai laporan sementara. Soal angket dan pidana
itu sudah ada aturannya dan apakah berimplikasi pada penyelenggara
negara? Bukan itu saja, melainkan menyangkut sistem ketatanegaraan
yang harus ditegakkan, tandas Andi Rahmat. (KSN)
POLITIK NEGARA
Kebohongan dan Tipu Amerika di Libya

Kebohongan dan Tipu Amerika di Libya

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obawa, ternyata sami


mawon alias sama saja dengan para pendahulunya. Semuanya tangan besi dan
suka invasi ke negara lain. Kalau sebelumnya Presiden AS invasi ke Irak,
Afganistan, Kuwait, dan negara Arab lainnya, kini giliran Barack Obama
membawa AS bersama sekutunya, Inggris dan Perancis, melakukan invasi
terhadap Libya. Lepas dia ditekan Kongres ataupun selaku eksekutif AS, tapi si
"Anak Menteng" ini melakukan abuse of power (penyalahguanan kekuasaan)
karena melintir Resolusi PBB No Fly Zone menjadi Bombardir Libya dengan
pesawat tempur B2 Stealth plus Tomahawk agar supaya Khadafi lengser.

Apa yang dilakukan AS di Libya, tidak lagi murni masalah politik. Tapi
serangan AS dan sekutunya sudah jelas untuk menguasai minyak Libya. "Ini
macam perang dunia (PD) kedua, rebutan tambang minyak. Kalau seperti ini terus,
bisa akan jadi perang dunia ketiga," kata Ketua MPR RI Taufiq Kiemas di gedung
DPR/MPR, Selasa (22/3).

Pada perang dunia kedua, Jepang, Rusia, dan Jerman ribut karena rebutan
tambang minyak. Sedangkan Amerika juga saat ini mengintervensi politik Libya
karena karena ingin ladang minyak Libya ia kuasai. Kalau memang mau intervensi
pada kisruh politik negara-negara miskin, seharusnya Amerika juga melakukan
intervensi pada Somalia, Zimbabwe, dan Rwanda. Sebab, tiga negara ini jauh lebih
parah dari Libya.

Ketua DPR Marzuki Alie pun menilai, pemerintah AS inkonsisten dalam


menerapkan kebijakan politiknya. Amerika biasanya tegas pada negara miskin.
Sementara untuk negara kaya, Amerika tidak pernah berbuat apa-apa. "Lihat saja
pada Korea Utara, Amerika berbuat apa. Padahal Korut jelas-jelas punya nuklir.
Tapi, untuk negara-negara yang punya cadangan minyak besar, Amerika begitu
beringas," ungkapnya.
Alasan AS yang bilang mau melindungi rakyat Libya dari serangan rezim
Khadafi, dinilai hanya bohong belaka alias omong kosong. Sebab, cara-cara yang
digunakan AS juga sama kejamnya, bahkan lebih kejam dari Khadafi. Katanya
mau melindungi, tapi AS melakukannya dengan membunuh juga. Kalau memang
niat baik, harusnya dilakukan dengan cara yang baik, bukan membunuh.

Ada dugaan, konflik di Libya sengaja diciptakan AS dan sekutunya. Dengan


membuat alibi sebagai ketularan dengan reformasi dan revolusi yang terjadi di
negara-negara bangsa Arab belakangan ini. Dimulai dari Tunisia, setelah didera
demo selama satu bulan akhirnya diktator Zine El Abidine Ben Ali terpaksa lari
meninggalkan negerinya ke Arab Saudi. Diktator Mesir Hosni Mubarak pun
akhirnya menyusul rekannya dari Tunisia setelah didemo rakyatnya selama 18
hari. Pada 11 Februari 2011, Omar Sleiman, wakil Mubarak secara resmi
mengumumkan pengunduran diri diktator Mesir itu.

Yaman juga tak luput dari imbas kebangkitan rakyat di kawasan. Rakyat
Yaman pun bangkit menentang kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh dan
menuntutnya mundur dari jabatannya. Puluhan orang tewas dan ratusan lagi
menderita luka-luka akibat sikap represif pasukan keamanan. Terinspirasi oleh
protes-protes Tunisia dan Mesir, ribuan warga Yaman terus mementaskan aksi
unjuk rasa anti-rezim di seluruh negeri, termasuk Sanaa.

Sejumlah negara Arab seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Jordania dan Arab
Saudi dalam beberapa hari ini juga dirundung protes luas rakyat yang menuntut
reformasi. Pemerintahan monarki Arab sepertinya berada di ujung tanduk dan
mereka harus melepas kekuasaan mereka. Gejolak penggulingan rezim pun kini
giliran menimpa Libya. Moamar Khadafi yang berkuasa lebih dari 40 tahun pun
berhadapan dengan rakyat Libya yang menggelar aksi demo menuntut
pengunduran dirinya.

Akibat Khadafi nekat dan brutal menghadapi rakyatnya sendiri, maka


peperangan mengorbankan banyak jiwa. AS sepertinya mengadu domba antar
warga negara di negara Arab ini. Orang-orang bayaran Khadafi dan militer pro
pemerintah diberi kebebasan mereka menggunakan senjata dan gudang senjata
negara dibuka bebas bagi mereka. Pasukan bayaran bersama militer pro Gaddafi
membantai rakyat revolusioner Libya di Tripoli dan sejumlah kota lainnya.
Menyedihkan, hanya karena Amerika dan sekutunya mau menguasai ladang
minyak di Libya, rakyat setempat harus diadu domba dulu hingga tewas
bergelimpangan. Kepentingan ekonomi sekutu lebih kejam?!

Maklum, tidak hanya mau menjarah minyak di negara Timur Tengah.


Bagi Amerika, terjadinya peperangan juga akan membuat satu keuntungan lagi,
yaitu bisa menjual senjatanya kepada pihak yang berperang di negara tersebut.
Dewan Keamanan PBB tidak bergigi saat menghadapi AS dan sekutunya.
Lembaga internasional yang bermarkas di New York ini akan tutup mata terhadap
apa pun perilaku pentalitan AS yang melakukan invasi di negara-negara
penghasil minyak.
Ada perbedaan prinsip antara Khadafi dengan kalangan pemimpin negara
bangsa Arab lainnya. Kalau Khadafi jelas-jelas musuh Amerika sejak awal
menjadi pemimpin Libya, namun tidak demikian dengan para pemimpin Arab
lainnya yang kini bertumbangan atau ditumbangkan. Mereka dikenal sebagai
boneka AS ataupun setengah boneka negara adi kuasa tersebut.

Khadafi adalah sosok konsisten melawan barat. Ia tumbuh ketika


nasionalisme Arab digelorakan pemimpin besar Mesir Gamal Abdul Nasser pada
dekade 1950. Sejak kecil ia memang tertarik terhadap nasionalisme dan sejarah.
Khadafi yang tumbuh menjadi prajurit nasionalis merasa ketika Libya diam saja
melihat bangsa Arab dikalahkan Israel dalam perang enam hari pada tahun 1967.

Khadafi pun berjanji menggulingkan pemimpin Libya saat itu, Raja Idris.
Akhirnya kesempatan itu tiba. Tanggal 1 September 1969, Khadafi berhasil
menggulingkan Raja Idris melalui kudeta tidak berdarah. Saat itu terjadi
kekosongan kekuasaan akibat Raja Idris yang kerap sakit ingin memberikan
kekuasaan terhadap keponakannnya.

Setelah menggulingkan rezim, Khadafi memimpin Libya menjadi negara


yang ditakuti Barat. Ia merubah bentuk kerajaan menjadi republik sosialis. Nama
resmi Libya adalah Republik Rakyat Sosialis Agung Jamahiriya Arab Libya. Ia
kemudian menisbatkan dirinya sebagai pemandu revolusi. Ia juga menerbitkan
Kitab Hijau yang menolak demokrasi liberal ala Barat, dan mendorong sistem
demokrasi langsung berdasarkan pembentukan komite-komite rakyat. Apakah
karena sikap konsiten Khadafi yang anti AS dan Barat ini, membuat negara sekutu
itu bernafsu menumbangkan pemimpin Libya tersebut? (Ani)
POLITIK KEBIJAKSANAAN

Polemik RUU Keistimewaan Yogyakarta Terus Bergulir

Polemik seputar Rancangan Undang-undang (RUU) Keistimewaan


Yogyakarta terus bergulir. Unjuk rasa mempertanyakan sejumlah pasal krusial
dalam draft RUU tersebut terus berlangung, Kamis (2/12).

Pasal 11 draft RUU, misalnya, menempatkan Sultan Hamengkubuwono X


dan Paku Alam hanya sebagai simbol dan penjaga budaya serta pemersatu warga
Yogja. Sedangkan kepala pemerintahan, yaitu gubernur dan wakil gubernur,
dipilih sesuai perundang-undangan.

Polemik seputar monarki pimpinan politik Yogyakarta itu berawal dari


pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait RUU Keistimewaan
Yogya. "Tidak boleh ada sistem monarki yang bertabrakan dengan konstitusi
maupun nilai-nilai demokrasi," kata Presiden Yudhoyono.

Sementara Sri Sultan sendiri hanya sedikit berkomentar mengenai hal itu.
"Saya tidak tahu, apa itu yang namanya sistem monarki," katanya.

Sebagian warga Yogya menilai, draft RUU tersebut seolah melupakan jasa
besar Yogyakarta dan kratonnya kepada Republik Indonesia di masa revolusi.
Padahal begitu republik ini terbentuk, Keraton Yogyakarta bersama Kadipaten
Paku Alaman langsung menyatakan bergabung.

Saat situasi keamanan di Jakarta bergolak, Ibu kota republik sempat


dipindahkan ke Yogyakarta sejak Januari 1946 hingga Desember 1949. Semua
kegiatan dan pembiayaan negara ditanggung Kesultanan Ngayogyakarta. Atas jasa
itulah, Maret tahun 1950 keluar Undang-undang Nomor 3 tentang Pembentukan
Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anggota DPR RI dari Yohyakarta Roy Suryo meminta, agar tidak ada yang
memperkeruh suasana saat ini. "Saya yakin kearifan Sri Sultan dan kebijaksanaan
Presiden SBY akan bertemu, asalkan tidak ada orang yang memperkeruh suasana,"
katanya.
Hari ini, rencananya Presiden Yudhoyono akan memberikan penjelasan
seputar RUU Keistimewaan Yogyakarta.(CHR/SHA)
POLITIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PKS Minta SBY Siapkan 2 Nama Pengganti Boediono

Jakarta - Rekomendasi akhir dari Fraksi-fraksi di Pansus Hak Angket DPR RI


tentang Kasus Bank Century akan mengkristal pada putusan Sri Mulyani dan
Boediono harus bertanggungjawab terhadap penggolontoran dana bailout sebesar
Rp 6,7 triliun untuk Bank Century. Kecuali, Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Peryataan tersebut mengemuka dalam dialektika demokrasi bertajuk Menimbang


Resiko Politik Keputusan Skandal Century, hadir sebagai pembicara bersama
Bambang Soesatyo (FPG), Achsanul Kosasih (Demokrat), Effendi Gazali (UI),
Andi Rahmat (FPKS) dan Amir Syamsudin (Sekjen Partai Demokrat) di Gedung
DPR, Senayan, Jumat (19/2).

Pandangan akhir sekaligus rekomendasi tersebut hasilnya dipredikasi tidak akan


jauh berbeda dengan pandangan atau sikap awal pansus DPR, di mana FPDIP,
FPG, FPKS, FPAN, FPPP, Gerindra dan Hanura akan menolak bailout yang
merugikan keuangan negara untuk Bank Century. Hanya Fraksi Demokrat dan
PKB yang akan menerima.

Masalah skandal Bank Century ini jangan didramatisir seolah-olah Indonesia


ambruk jika tidak ada bailout. Sama halnya ketika menjelang kejatuhan Soeharto,
ternyata fakta politik dan ekonomi pasca kejatuhan rezim Orde baru itu tidak ada
apa-apa. Indonesia ini bangsa yang kuat. Karena itu, nanti Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) kita minta untuk menyiapkan dua nama untuk
menggantikan Wapres Boediono, tegas anggota Pansus dari PKS, Andi Rahmat.

Menurut Andi, keputusan politik DPR dan Presiden ini penting untuk mengakhiri
ketidakpastian politik dengan skandal Bank Century. Sehingga Pemerintah bisa
melanjutkan pembangunan ini lima tahun ke depan lebih baik daripada terbebani
oleh skandal tersebut.

Angket Century ini juga sebagai titik awal masa depan DPR. Karena itu pasnus
tidak akan kompromi dengan kesalahan-kesalahan pengambil kebijakan bailout
century. Pansus juga terus melakukan komunikasi dengan Ketua Umum PBNU
KH. Hasyim Muzadi, Amien Rais, Syafii Maarif, Wiranto, Sri Sultan dn tokoh
bangsa lainya, ungkap Andi.

Sikap yang sama juga diungkapkan Bambang Soesatyo, jika Golkar tidak akan
mundur dari sikap awal dalam menyikapi adanya pelanggaran UU, pelanggaran
hukum, penyalahgunaan wewenang dan terjadinya kerugian keuangan negara
dalam bailout Bank Century tersebut sejak merger-akuisisi, FPJP, PMS-LPS-BI.

Golkar sudah biasa dengan teror dan ancaman. Apalagi pajak yang terjadi tahun
2007 dan kasus impor beras yang terjadi pada 2003. Itu biasa saja dan ditembak
pun Golkar siap bersama rakyat untuk menegakkan kebenaran, tantang Bambang.

Yang pasti kata Bambang, semua temuan BPK terdeteksi melalui data-data dari
Depkeu maupun BI meski dengan cara memaksa pengadilan untuk memperoleh
data-data bailout tersebut, yang terbukti banyak terjadi pelanggaran. Oleh sebab
itu, Golkar tidak akan ngemis-ngemis untuk tidak direshuffle. Yang lebih
penting lagi, Golkar akan menyebutkan nama terhadap siapa-siapa yang paling
bertanggungjawab dalam skandal Bank Century ini. Pansus banci' kalau tidak
berani sebut nama, tandas Bambang.

Sedangkan Achsanul Kosasih mengakui jika ada kesalahan dalam proses merger-
akuisisi, bailout, FPJP (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek) maupun PMS
(Penyertaan Modal Sementara) oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan
Bank Indonesia. Hanya saja dari data-data PPATK (Pusat Pelaporan Analisa dan
Transaksi Keuangan) tidak ada yang mengalir ke Demokrat maupun tim sukses
pilpres SBY.

Hal yang sama juga diungkapakan oleh Sekjen Demokrat Amir Syamsuddin,
Buktikan 10 persen dari aliran dana itu jika ada yang mengalir ke Demokrat,
meski ada penyimpangan dalam skandal century itu, tuturnya.

Mantan pengacara Soeharto itu juga meminta agar tidak mudah menyebut
seseorang sebagai perampok atau penjahat. Mengapa? Karena orang-orang yang
ingin menyelematkan uangnya itu hanya dengan memecah-mecah rekeningnya
menjadi kurang dari Rp 2 milyar agar bisa dicairkan oleh Century. Yang jelas
lanjut Amir, kepatuhan membayar pajak itu lebih penting untuk pundi-pundi
keuangan negara (APBN) dan yang bermasalah banyak, bukan hanya Aburizal
Bakrie. Dia juga membantah Demokrat melakukan teror dan ancaman terhadap
anggota pansus. Kalau ada teror, laporkan saja pada polisi, kata Amir lagi.

Sementara itu Effendi Gazali menegaskan jika ada kesalahan dalam bailout Bank
Century tersebut. Pengamat komunikasi politik UI itu menilai jika dalam
pandangan awal fraksi-fraksi sekornya 7:2, ini jelas berkualitas. Tapi, kalau dalam
pandangan aliran dana PPATK skornya 9:0 di mana semua fraksi mengakui ada
pelanggaran, ini kurang berkualitas. Ibarat pertandingan bola, sekor 9:0 itu seperti
PSSI Vs Arab Saudi, katanya yang disambut tertawa wartawan.

Sedangkan mengenai ancaman dan teror menurut Effendi, sangat penting terkait
unsur waktu. Kalau misalnya pajaknya tahun 2007 dan impor beras tahun 2003,
kenapa tidak dari dulu diungkap ke publik. Bukankah presidennya sama-sama
saja? Jadi, tidak tepat juga kalu menyatakan kalau kasus yang diungkapkan itu
kasus lama. Jadi, terbongkarnya skandal Bank Century ini juga tergantung tekanan
publik dan ini menjadi titik awal kebangkitan citra DPR di mata rakyat,
kebangkitan anak-anak muda berprestasi di DPR, dan kebangkitan Golkar, PKS
dan partai lain untuk pemilu 2014, tutur Effendi Gazali optimis. (wan)
POLITIK PEMBERIAN LOKASI
Pemkot Bekasi Tawarkan Lahan 4,5 Hektare

Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad berjanji memberikan lahan seluas 4,5
hektare kepada jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Pemberian tanah
ini terkait dengan kisruh rumah ibadah yang diduga sebagai pemicu awal
penganiayaan terhadap jemaat HKBP di Ciketing, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa
Barat, Ahad silam. Demikian diungkapkan Wali Kota Mochtar usai pertemuan
dengan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol. Timur Pradopo di
Jakarta, Rabu (15/9).

"Yang pertama adalah fasos-fasum (fasilitas sosial dan fasilitas umum)


seluas 2.500 meter persegi di PT Tima Perumahan. Dekat lokasinya, itu milik
Pemkot Bekasi. Kedua, lahan 1.984 meter persegi milik Strada, itu bisa dibeli di
Mustika Sari (Bekasi). Ini dua lokasi yang ditinjau dari semua aspek sosial bisa
dan kita juga sudah bicara dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan
Kementerian Agama Kota Bekasi," ujarnya.

"Besok akan kita rapat dengan Menko Polhukam (Menteri Koordinator


Politik, Hukum, dan Keamanan). Mudahan-mudahan mereka (pihak HKBP)
menerima," imbuh Mochtar.

Menurut Mochtar, dua lahan itulah yang akan diberikan kepada HKBP
Bekasi sebagai salah satu solusi pemerintah daerah dalam menyelesaikan
permasalahan yang menimbulkan terjadinya penusukan kepada jemaat HKBP di
Ciketing. "Ini yang nanti ditawarkan mudah-mudahan nanti mereka setuju,"
ujarnya.

Kendati demikian, menurut Mochtar, lahan yang seluas 2.500 meter persegi
hanya sebagai fasilitas dan tidak dapat dimiliki. Untuk sementara, Pemkot Bekasi
memang memberikan fasilitas tempat ibadah bagi jemaat HKBP.
Lebih jauh Mochtar menjelaskan, Pemkot Bekasi juga akan melarang
jemaat HKBP untuk beribadah di lokasi lama. Terutama, agar kenyamanan
beribadah lebih terjaga. "Biar lebih nyaman...izin dua tahun kita kasih. Sementara
di Jalan Khairil Anwar milik Pemkot gratis, izinnya bisa diperpanjang," kata Wali
Kota Mochtar [baca: Pemkot Bekasi: Izin Pembangunan Baru
Diajukan].(ANS)

Anda mungkin juga menyukai