Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan kanker

1. Kuratif : menyembuhkan, memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan


angka harapan hidup pasien.
2. Paliatif : mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3. Rawat rumah (hospice care) pada kasus terminal : mengurangi dampak fisis maupun
psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4. Suportif : menunjang pengobatan kuratif paliatif dan terminal seperti pemberian nutrisi
darah dan komponen darah, growth factors obat anti nyeri dan anti infeksi.

Pengobatan Non Small Cell Lung Cancer

Terapi bedah adalah pilihan pertama pada stadium I atau II pada pasien dengan sisa cadangan
parenkim paru yang cukup. Reseksi paru biasanya ditoleransi baik bila prediktif post reseksi
FEV1 yang didapat dari pemeriksaan spirometri preoperatif dadn kuantitatif ventilasi perfusi
scanning melebihi 1000 ml. Luasnya penyebaran intradada yang ditemui saat operasi menjadi
pegangan luas prosedur operasi yang dilaksanakan. Lobektomi atau pneumonektomi tetap
sebagai standar dimana segmentektomi dn reseksi baji bilobektomi atau reseksi sleeve menjadi
pilihan pada situasi tertentu. Survival pasien yang dioperasi pada stadium I mendekati 60%,
pada stadium II 25-37% dan II A 17-36,3%. Pada stadium III A masih ada kontroversi
mengenai keberhasilan operasi bila kelenjar mediastinum ipsilateral atau dinding atau dinding
toraks mendapat metastasis. Pasien stadium III b dan IV tidak dioperasi. Combined modality
therapy yaitu gabungan radiasi, kemoterapi dengan operasi (dua atau tiga modilitas) dilaporkan
memperpanjang survival dari studi-studi yang masih berlangsung.

Radioterapi

Pada beberapa kasus yang inoperable, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif dan
bisa juga sebagai terapi adjuvan/ paliatif pada tumor dengan komplikasi, seperti mengurangi
efek obstruksi/ penekanan terhadap pembuluh darah/ bronkus. Efek samping yang sering
adalah disfagia karena esofagitis pasca operasi, sedangkan pneumonitis pasca radiasi jarang
terjadi (<10%). Radiasi dengan dosis paru yang bertujuan kuratif secara teoritis bermanfaat
pada kasus yang inoperable, tetapi belum disokong data percobaan klinis yang sahih.
Keberhasilan memperpanjang survival sampai 20% dengan cara radiasi dosis paru ini didapat
dari kasus-kasus stadium I usia lanjut, kasus dengan penyakitt penyerta sebagai penyulit
operasi atau pasien yang menolak dioperasi. Pada pasien dengan metastasis sebatas N1-2 atau
saat operasi terlihat tumor sudah merambat sebatas sayatan operasi, radiasi pasca operasi
dianjurkan untuk diberikan. Radiasi praoperasi untuk mengecilkan ukuran tumor agar misalnya
pada reseksi lebih komplit pada tumor pancoast atau stadium III B dilaporkan bermanfaat dari
beberapa sentra kanker. Radiasi paliatif pada kasus sindrom vena kava superior atau kasus
dengan komplikasi dalam rongga dada akibat kanker seperti hemoptisis, batuk refrakter,
atelektasis, mengurangi nyeri akibat metastasis ke kranium dan tulang, juga amat berguna.

Kemoterapi

Prinsip kemoterapi

Sel kanker memiliki sifat perputaran daur sel lebih tinggi dibandingkan sel normal. Dengan
demikian tingkat mitosis dan proliferasi tinggi. Sitostatik kebanyakan efektif terhadap sel
bermitosis. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kegagalan pencapaian target pengobatan
antara lain : a) resistensi terhadap sitostatik, b) penurunan dosis sitostatik.

Anda mungkin juga menyukai