Buletin
-Von Hernandez-
Menuju akhir tahun, kami mengambil kesempatan ini untuk merefleksi diri sebagai bagian
dari sebuah masyarakat yang menghadapi peningkatan tantangan yang ada di kawasan
ASEAN, dengan langkah kongkret sementara yang harus diambil untuk melindungi
lingkungan di masa yang akan datang dari kehancuran planet.
Dalam pengalaman saya selama 7 tahun sebagai Direktur Eksekutif Greenpeace Asia
Tenggara, saya telah menjadi saksi beberapa bencana terburuk yang ditimbukkan oleh
manusia dan kegiatan industri yang gegabah. Krisis iklim juga mulai menghasilkan kon-
sekuensi yang buruk bagi kawasan kita dalam bentuk cuaca ekstrim dan peristiwa alam
yang tidak normal, yang belum pernah dialami sebelumnya oleh penduduk Asia Tenggara.
Meskipun demikian, pemimpin kita dan industri masih terus mempertaruhkan nasib kita,
dengan meneruskan dukungan dan investasi pengembangan model penghancuran yang
sama, yang membawa kita pada akhir krisis yang berpeluang tidak dapat diubah.
Dalam waktu yang rentan ini, organisasi Anda telah berkampanye dengan sangat berat
dari sebelumnya untuk mendesak pemerintah dan perusahaan agar menggunakan energi
bersih dan terbarukan, menghentikan kehancuran hutan, mendukung ekologi pertanian,
mempromosikan hasil produksi yang bersih, dan mempertahankan laut kita. Greenpeace
telah membuat pencapaian yang signifikan dan memiliki dampak dalam wilayah kampa-
nye sejak organisasi kita didirikan di kawasan ini pada tahun 2000. Dan itu adalah sebuah
kebanggaan bagi saya, juga menjadi inspirasi dan harapan bahwa kita masih bisa merebut
kembali masa depan kita.
Semua ini tidak dapat terjadi tanpa kesetiaan dan dukungan Anda yang terus-menerus
kepada Greenpeace. Mewakili aktivis, staf dan relawan, saya menyampaikan rasa terima
kasih kepada Anda. Dan ketika masa jabatan saya sebagai Direktur Eksekutif berakhir
tahun ini, Anda dapat percaya bahwa Greenpeace Asia Tenggara akan melanjutkan per-
juangan untuk anak cucu, planet dan dan masa depan kita.
Von Hernandez
Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara
3
NEWS
UPDATE
4
Seruan Beijing untuk Langit Biru
5
Harapan Baru
Penyelamatan
Lingkungan
Hidup Indonesia
Bangsa Indonesia baru saja merayakan sebuah proses transisi
pemerintahan secara demokratis dan damai. Presiden baru Joko
Widodo (lebih dikenal dengan Jokowi) dilantik pada Senin 20 Ok-
tober menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di negara
berpenduduk lebih dari 250 juta orang yang hidup di lebih dari
7000 pulau di seluruh Nusantara ini. Masyarakat menyambut me-
riah seperti belum pernah terjadi sebelumnya dimana ratusan ribu
warga turun ke jalan menyambut presiden baru dan mengantarnya
ke Istana negara tempat presiden akan bekerja.
Disamping itu, sungai-sungai juga menghadapi pencemaran lim- Presiden Jokowi diharapkan dapat membuat program-program
bah industri dan domestik yang tidak terkontrol, laut kita mengha- prioritas serta dapat menjawab akar masalah yang dirasakan oleh
dapi ancaman penangkapan ikan berlebih, bentang alam kita rusak masyarakat luas. Seperti masalah penghancuran hutan, penangka-
akibat eksploitasi berlebihan menjadi penyebab kehancuran dan pan ikan berlebih, pencemaran sungai dan eksploitasi alam yang
bencana lingkungan seperti tanah longsor dan banjir yang terjadi mengakibatkan gangguan iklim.
dimana-mana.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil, Greenpeace akan mendu-
Masalah-masalah di atas adalah sebagian dari daftar panjang kung program-program tersebut secara kritis dan akan terus men-
masalah-masalah lingkungan yang perlu diselesaikan oleh peme- dorong peran negara dalam memastikan hak-hak rakyat atas ling-
rintahan yang baru. Masyarakat berharap Presiden Jokowi dapat kungan yang sehat seperti yang dijamin oleh Undang-undang.
menunjukkan leadership yang kuat untuk membangun perubahan
atas masalah-masalah tersebut di atas.
6
Image Credit: Yudhi Mahatma / Greenpeace
7
Pejuang Perempuan
dari Batang
Cerita Ketegaran dan Ketangguhan Perempuan Batang
Seperti Ibu Nuraena (46) dan Ibu Rotia (36) yang saya temui
di Penjara Kelas II Batang. Mereka adalah istri dari dua warga
Batang yang dikriminalisasi, yaitu Bapak Cahyadi (50) dan Bapak
Carman (42), yang dipenjara karena bersuara lantang menolak ren-
cana pembangunan PLTU Batubara Batang.
Saya ikhlas mba. Ya, ini ujian dari Allah, tutur Bu Nuraena.
Saya terharu melihat dan mendengar kedua ibu ini. Mereka bagai-
kan perempuan-perempuan hebat di belakang para pahlawan.
Yang karena ketegaran dan ketabahannnya, mampu tetap membuat
perjuangan terjadi.
8
Mereka sudah siap menghadapi apapun untuk
sebuah harapan. Untuk masa depan Batang yang
lebih cerah.
23-24 September
Image Credit: Ardiles Rante / Greenpeace
2014
Festival Pangan dan Budaya
Image Credit: Yudhi Mahatma / Greenpeace 30 Oktober 2012 Pesisir di Batang dengan pesan
Pangan Bukan Batubara
5 warga ditangkap Polisi karena
18 Januari 2012 menolak PLTU Batubara Batang.
Aksi penolakan pertama oleh 6 October 2014
warga. Setelah itu, sebanyak 30
kali warga melakukan aksi. 6 Oktober 2013 Tenggat waktu pendanaan habis.
PLTU Batang seharusnya
Inpres (Instruksi Presiden) untuk dibatalkan (Perpres No. 66 Tahun
penundaan pembangunan PLTU 2013)
Batubara Batang kedua.
11
Profile
Merayakan kehidupan
yang selaras dengan
alam, berarti mendukung
masa depan bumi yang
lebih hijau.
Image Credit: Putria Perdana / Greenpeace
12
Ada Macan Dahan
di Greenpeace
Cerita Kepala Greenpeace Indonesia Bersama Suku Dayak Bahau
menjunjung nilai-nilai penghargaan terha-
Image Credit: Ardiles Rante / Greenpeace
dap alam. Masyarakat adat juga memiliki
budaya lisan tinggi dan menerapkan prin-
sip egaliter (kesamaan) diantara mereka.
Sehingga mereka memiliki komunikasi
dua arah yang kuat diantara mereka.
13
Profile
Semangat Papua.
14
Image Credit: Yopi Herman Ginting / Greenpeace
15
Image Credit: Yudhi Mahatma / Greenpeace
facebook.com/GreenpeaceIndonesia
@GreenpeaceID
greenpeaceid
Mega Plaza Building 5th Floor
Jl. HR. Rasuna Said Kav. pinterest.com/greenpeaceid
C3 Jakarta 12920
Tel: 021 521 2552 Fax: 021 521 2553 Greenpeace Indonesia