Anda di halaman 1dari 4

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN PPOM P3N PSIK


RS Paru Jember Universitas
Jember
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
ASUHAN 1/4
KEPERAWATAN Tanggal Terbit
PENGERTIAN Penyakit paru yg ditandai oleh hambatan aliran udara yg bersifat
non reversibel atau reversibel sebagian dan progresif yang
berhubungan dg respons inflamasi abnormal paru terhadap
partikel atau gas beracun.
ETIOLOGI PPOM dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan
interaksi genetic dengan lingkungan yaitu merokok, polusi udara,
dan pemajanan di tempat kerja (batu bara, kapas, padi-padian)
MANIFETASI KLINIS PPOM adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup
bronchitis kronis, bronkietasis, emfisema, dan asma. PPOM
merupakan kondisiirreversibel yang berkaitan dengan dispnea
saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-
paru
PATOFISIOLOGI Obstruksi jalan napas yang menyebabkan reduksi aliran udara
dengan beragam tergantung penyakitnya. Pada bronchitis kronik
dan bronkiolitis, penumpukan lendi dan sekresi yang sangat
banyak menyumbat jalan napas. Pada emfisema, obstruksi pada
pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi akibat kerusakan
dinding alveoli yang disebabkan oleh overekstensi ruang udara
dalam paru. Pada asma, jalan napas bronchial menyempit dan
membatasi jumlah udara yang mengalir ke dalam paru-paru
PROSEDUR A. Diagnosa
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas: eksudat di alveoli, banyaknya mucus,
sekresi yang tertahan
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi ventilasi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan,
peubahan status nutrisi, dan demam

B. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
sekresi trakeobronkial yang kental atau sekresi yang
berlebihan akibat: infeksi.
Tujuan
Setelah dilakukan perawatan, pasien mencapai fungsi
paru-paru yang maksimal

Kriteria Hasil
1. Melakukan latihan napas dalam setiap jam (menghela
napas panjang dan latihan batuk sesuai kebutuhan)
2. Menunjukkan batuk efektif
3. Menunjukkan peningkatan pertukaran udara dalam
paru-paru
Rencana Tindakan Keperawatan
1. Instruksikan individu untuk melakukan metode batuk
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN STROKE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4 PPN PSIK
Universitas
RS Paru Jember
Jember

terkontrol yang tepat: napas sedalam dan selambat


mungkin sambil duduk setegak mungkin , gunakan
pernapasan diafragma
2. Tahan napas selama 3 sampai 5 detik kemudian
hembuskan secara perlahan sebanyak pernapasan ini
jika mungkin memalui mulut (rangka iga bawah dan
abdomen harus turun)
3. Ambil napas kedua, tahan, dan batukkan dengan kuat
dari dada (bukan dari belakang mulut atau tenggorok),
gunakan dua batuk pendek yang bena-benar kuat
4. Meningkatkan masukan cairan memberikan hidrasi
sistemik dan berfungsi sebagai ekspektoran yang
efektif
5. Berikan posisi yang terbaik untuk memudahkan
drainase postural
6. Berikan bantal pada dada saat batuk untuk mengurangi
nyeri
7. Kolaborasi dengan dokter pemberian pengencer dahak
kental

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan


ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Tujuan
Klien mampu menunjukkan pertukaran gas yang normal
Kriteria hasil
1) Respirasi normal
2) PO2 dan CO2 dalam batas nilai normal
3) PO2 normal:90-110 mmHg
4) PCO2 normal:35-46 mmHg
5) Tidak ada cianosis
Rencana tindakan keperawatan
1) Kaji fungsi pernapasan
2) Berikan oksigen sesuai program dan pantau pulse
oximetry
3) Pertahankan kepatenan jalan nafas
4) Pertahankan support ventilasi bila diperlukan
5) Kaji kulit setiap 15 menit sampai 4 jam
6) Kaji kenyamanan posisi tidur anak

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan,


peubahan status nutrisi, dan demam
Tujuan
Setelah dilakukan perawatan, pasien mampu
meningkatkan aktivitas secara bertahap
Kriteria Hasil
1. Faktor-faktor yang menurunkan intoleransi aktivitas
dalam batas normal
2. Pasien mampu menerapkan metode untuk menurunkan
RSU with Mahasiswa PPN Manajemen Keperawatan PSIK UNEJ 2012
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN STROKE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/4 PPN PSIK
Universitas
RS Paru Jember
Jember

intoleransi aktivitas
3. Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal 3
menit setelah aktivitas
Rencana Tindakan Keperawatan
1. Pantau respon individu terhadap aktivitas:
a. Ukur nadi, tekanan darah, dan pernapasan saat
istirahat
b. Pertimbangkan frekuensi, irama dan kualitas nadi
(jika abnormal, misal nadi lemah dan >100
konsultasikan lebih lanjut dengan dokter tentang
kemungkinan peningkatan aktivitas)
c. Ukur tanda-tanda vital segera setelah aktivitas:
ukur nadi selama 15 detik
d. Istirahatkan klien Selma 3 menit, dan ukur kembali
TTV
e. Hentikan aktivitas bila klien berespon terhadap
aktivitas:
1) Keluhan nyeri dada, dipsneu, vertigo, atau
konfusi
2) Frekuensi nadi menurun
3) Frekuensi sistolik gagal untuk meningkat
4) Tekanan darah sistolik menurun
5) Frekuensi diastolic meningkat 15 mmHg
6) Frekuensi pernapasan menurun
f Kurangi intensitas, frekuensi, atau lamanya
aktivitas jika:
1) Nadi lebih lama dari 3-4 menit untuk kembali
dalam 6 denyut dai frekuensi nadi istirahat
2) Frekuensi pernapasan meningkat berlebihan
setelah aktivitas
3) Terdapat tanda-tanda lain hipoksia (misal
konfusi, vertigo)
2. Meningkatkan aktivitas secara bertahap:
a. Untuk klien yang sedang atau pernah tirah baring
lama, mulai lakukan rentang gerak sedikitnya 2 kai
sehari
b. Rencanakan waktu istirahat sesuai dengan jadwal
sehari-hari klien (waktu istirahat dapat dilakukan
antara aktivitas)
c. Motivasi klien untuk memulai aktivitas ringan dan
mendorong peningkatan aktivitas, dan beri
reinforcement positif atas usaha klien
d. Diskusikan dengan klien mengenai jadwal aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA Herdman, T. 2012. Nanda International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classification. American : Wiley-
Blackwell
Heru, Sundaru. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
RSU with Mahasiswa PPN Manajemen Keperawatan PSIK UNEJ 2012
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN STROKE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4 PPN PSIK
Universitas
RS Paru Jember
Jember

Hudack& Gallo. 2002. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik


Edisi VI Vol 2. Jakarta : EGC
Jhonson,Marion, et all. 1999. Nursing Outcomes Clacification.
United State of Amerika: Mosby
Jhonson,Marion, et all. 1999. Nursing Intervenstion Clacification.
United State of Amerika: Mosby
Manjoer, Arif. . 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Ascolapius
Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa oleh Andry
Hartono dkk. Edisi VIII. Vol.3. 2002. Jakarta: EGC

UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, perinatologi, ruang intensif, VK Unit


Keperawatan Gawat Darurat, Bedah, Saraf, Rawat Jalan, Rawat
Inap, Perinatolog, ICU dan VK

RSU with Mahasiswa PPN Manajemen Keperawatan PSIK UNEJ 2012

Anda mungkin juga menyukai