Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktek Klinis Dietisien Keluarga

KASUS 2: ANAK GIZI BURUK DENGAN BGM (Bawah Garis Merah)

Kasus Ini Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dietisien Keluarga Sekaligus Sebagai
Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Koasistensi Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat
(K3M) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Diajukan Kepada Yth:


1. dr. Hj. Pramesti G. Dewi M.Kes M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan)
2. dr. Purjanto Tepo Utomo, Sp.M (Dosen Pembimbing Fakultas)

Disusun Oleh:

CORY VALENTINA SEDO (08/273611/EKU/380)

Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta
Oktober November 2009

1
Laporan Praktek Klinis Dietisien Keluarga

KASUS 2: ANAK GIZI BURUK DENGAN BGM (Bawah Garis Merah)

Kasus Ini Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dietisien Keluarga Sekaligus Sebagai
Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Koasistensi Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat
(K3M) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Diajukan Kepada Yth:


3. dr. Hj. Pramesti G. Dewi M.Kes M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan)
4. dr. Purjanto Tepo Utomo, Sp.M (Dosen Pembimbing Fakultas)

Disusun Oleh:

CORY VALENTINA SEDO (08/273611/EKU/380)

Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta
Oktober November 2009

2
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Klinis Dietisien Keluarga

KASUS 2: ANAK GIZI BURUK DENGAN BGM (Bawah Garis Merah)

Kasus kedua Ini Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dietisien Keluarga Sekaligus
Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Koasistensi Kuliah Kerja Kesehatan
Masyarakat (K3m) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Disusun Oleh:

CORY VALENTINA SEDO (08/273611/EKU/380)

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ____November 2009

Oleh :
Dosen Pembimbing Fakultas Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Purjanto Tepo Utomo, Sp.M(K) dr. Pramesti G. Dewi, M.Kes., M.Si
NIP. 197011062000121001 NIP. 1964 11 28 199103 2 003

3
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. V
Tanggal lahir : 10 September 2006
Usia : 3 tahun 1 bulan
Sex : Perempuan
Alamat : Padangjaya RT 03/RW 02
Pekerjaan :-
Agama : Islam
No. RM : 00301-000104
Pekerjaan Ayah : Petani
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Diagnosa Medis : Gizi buruk

B. DATA SUBYEKTIF
1. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : batuk, pilek
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk-pilek. Keluhan demam dan mual
muntah disangkal. Pasien belum diberi obat apapun. Pasien adalah penderita gizi
buruk yang mendapatkan bantuan makanan tambahan dari Puskesmas setempat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien adalah seorang penderita gizi buruk yang telah dirawat di RSUD Majenang
pada bulan Maret 2008 dan sempat mengalami peningkatan berat badan. Namun
kemudian status gizi pasien kembali menjadi gizi buruk pada bulan Juli 2009. Dalam
beberapa hari terakhir ini, pasien juga sering mengalami diare.
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga dan tetangga pasien tidak ada yang menderita keluhan serupa.
e. Faktor risiko terkait kasus:
Faktor risiko dari gizi buruk pada pasien ini adalah tidak rajin timbang di posyandu,
kebiasaan makan yang buruk pada anak, kondisi sanitasi lingkungan serta keadaan
sosial ekonomi orang tua keluarga pasien.

2. Berkaitan dengan Riwayat Gizi


Penghasilan :-
Data Sosial
Jumlah Anggota Keluarga :4
Ekonomi
Suku : Jawa
Jenis Pekerjaan :-
Jumlah Jam Kerja :-
Aktivitas Fisik Jenis Olahraga : (tidak pernah)
Frekuensi Olahraga :-
Jumlah Jam Tidur Sehari : 8 jam/hari
Makanan : (tidak ada)
Penyebab :-
Alergi Makanan Jenis diet khusus :-
Alasan :-
Yang menganjurkan :-
Nyeri ulu hati (tidak) mual (tidak) muntah (tidak)
Masalah Diare (ada) konstipasi (tidak) anoreksia (tidak)
gastrointestinal Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Jenis penyakit :-
Penyakit kronik Jenis dan lama pengobatan :-
Modifikasi diet :-
Kesehatan Sulit menelan (tidak) stomatitis (tidak)
mulut/menelan gigi lengkap (tidak)
Vitamin/mineral/suplemen Gizi lain : vitamin B kompleks
Pengobatan
Frekuensi dan jumlah :2x1
Perubahan berat Bertambah/berkurang : berkurang
badan Lamanya :-

4
sengaja/tidak : tidak sengaja
Mempersiapkan Fasilitas memasak :Penggorengan, kompor minyak, panci, kayu
makanan bakar
Fasilitas menyimpan makanan : lemari makanan
Riwayat makan bayi :
0 3 bulan = Bendera + bubur bayi instan
3 12 bulan = Bendera + makanan lunak
Pola makan usia 1 tahun saat ini :
Riwayat/pola
- Nasi 3x/hari @ 30 gram
makan
- Tempe/tahu 2x/hari @ 10 gram
- Suka wortel dan sayuran berkuah misalnya sayur sop, sayur
bayam tidak rutin setiap hari
Pasien suka mengkonsumsi cemilan berupa kue kering dan wafer.

Kesimpulan
Pasien adalah seorang anak perempuan berusia 3 tahun 1 bulan. Pasien diduga
menderita menderita gizi buruk sejak bulan Mei 2009. Pasien jarang ditimbang di
posyandu. OS tidak memperoleh ASI eksklusif. Pada saat berumur 2 bulan, os telah
diberikan makanan tambahan berupa bubur bayi instant, Os mendapatkan ASI sampai
saat ini, namun imunisasi belum pernah di berikan. Os merupakan anak bungsu dari 2
bersaudara. Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa os memiliki pola
makan yang salah dan tidak memperoleh ASI eksklusif. Selain itu kualitas makan os
kurang memadai baik dalam jumlah maupun jenisnya.

Pembahasan Anamnesis :
Keadaan krisis ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi pemberdayaan suatu
keluarga terutama ibu dalam mengasuh anak. Kurangnya pendidikan, pengetahuan,
dan keterampilan ibu akan mengakibatkan anak mendapatkan pola asuh yang kurang
memadai termasuk dalam pola pemberian MP-ASI. Pemberian MP-ASI untuk usia di
bawah 6 bulan tidak di anjurkan mengingat kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh
bayi masih dapat tercukupi dengan ASI saja. Selain itu, organ tubuh bayi masih belum
sempurna sehingga sangat rentan dengan benda asing seperti makanan. Pemberian
makanan usia 6 bulan yang belum baik dalam jumlah dan kualitas, waktu pemberian
yang tidak tepat, masalah pengolahan dan penyimpanan makanan akan memberikan
dampak pada gangguan pertumbuhan dan munculnya beberapa penyakit infeksi.
Masalah asupan zat gizi yang tidak seimbang dan penyakit infeksi merupakan
faktor utama penyebab langsung seorang anak mengalami kurang gizi. Keadaan
kurang gizi yang berlangsung lama (kronik) akan berdampak pada terjadinya gizi
buruk.
Sumber : Azwar, 2004 dan Almatiser, 2001.

C. DATA OBYEKTIF
1. Antropometri
BB : 9 kg
TB : 89,8 cm
Kesimpulan :
Status gizi pasien berdasarkan :
BB//U = Z score kurang dari - 3 SD
TB//U = Z score kurang dari - 3 SD
BB//TB = Z score kurang dari - 3 SD
2. Data Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan Fisik Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil
Tekanan Darah Tidak diperiksa
Respirasi 44 x/menit
Suhu 37,1 oC
Nadi 120 x/menit

5
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya.

5. Dietary History
Tabel kebiasaan makan pasien
Jenis makanan Frekuensi
Makanan pokok
- Nasi 3 x sehari @ cntg
Lauk hewani
- Ayam 1-3 x seminggu
- Ikan kadang-kadang
- Telur 1-3 x seminggu
Lauk Nabati
- Tempe dan tahu 1 x sehari
Sayuran
- Sayuran berwarna kadang-kadang
- Sayuran hijau kadang-kadang
Buah
- Jeruk 1-2 x seminggu
- Pisang 1 3 x seminggu
Lain-lain
- Susu bubuk 1-2 x sehari
- Minyak 1 x sehari

6. ANAMNESA GIZI

Tabel Asupan Makan Pasien 24 jam (19 Oktober 2009)


Asupan makanan Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Intake makanan 964,46 32,3 41,6 119
Kebutuhan 1580,7 45 52 231,6
% pencapaian 61 71,2 80 51,3

Kesimpulan :
Prosentase asupan makan pasien berdasarkan hasil recall 24 jam :
Energi : 61 %
Protein : 71,2 %
Lemak : 80 %
Karbohidrat : 51,3 %
Pembahasan asupan zat gizi :
Kategori asupan makan menurut Roedjito adalah sebagai berikut :
<60% = Defisit
60 69% = Kurang
70 79% = Sedang
>80% = Baik
Berdasarkan kategori di atas maka asupan zat gizi pasien, yaitu energi termasuk
kategori kurang (61%); protein kurang (71,2); lemak baik (80%); dan karbohidrat defisit
(51,3%). Kondisi ini disebabkan karena nafsu makan pasien berkurang, batuk, pilek serta
pola makan yang tidak beraneka ragam.
(Sumber : Roedjito, 1989).
7. Terapi obat
Jenis obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi
1. Paracetamol 3 x Menurunkan panas -
2. CTM 3 x Obat tidur -
3. Amoksisilin 3 x Antibiotik -
4. Vitamin B kompleks Imunitas -
5. Vitamin C Imunitas -

6
D. DIAGNOSA GIZI
Problem Gizi
1.Domain Intake :
Intake makanan dan minuman oral tidak adekuat
2.Domain Clinical :
Berat badan kurang (NC. 3.1)
3.Domain Behavior :
Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB. 1.1)

Kesimpulan
1. Intake makanan dan minuman oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan meningkatnya
kebutuhan energi akibat penyakit (E) ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat (S).
2. Berat badan kurang (P) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi akibat infeksi
(E) ditandai dengan BB/U lebih dari - 3 SD.
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang zat gizi berkaitan dengan kurangnya informasi
ditandai dengan ketidakmampuan dalam menyiapkan makanan balita sesuai dengan
kebutuhan.

Pembahasan Diagnosis Gizi


Problem gizi yang utama pada penderita gizi buruk adalah karena asupan makanan
pasien yang kurang. Dengan demikian asupan zat gizi dapat terserap dengan baik dan hal
tersebut akan membantu proses peningkatan berat badan pasien.

E. INTERVENSI GIZI
1. Planning
a. Terapi Diet : Diet TKTP (Fase Rehabilitasi)
Bentuk makanan : Biasa
Cara pemberian : Oral
b. Tujuan diit :
Meningkatkan status gizi pasien secara bertahap dengan memberikan makanan
tinggi kalori tinggi protein.
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan zat gizi tanpa memberatkan
kerja saluran cerna.
Mengupayakan agar pasien segera mendapatkan makanan sesuai dengan
umurnya.
Meningkatkan nafsu makan pasien.
c. Syarat / prinsip Diet
Energi tinggi, yaitu 150 220 kcal/kg BB/hari.
Protein tinggi, yaitu 4 6 gram/kg BB.
Lemak cukup
Karbohidrat cukup
Cairan diberikan 130 ml/kg BB/hari untuk mencegah dehidrasi.
Cukup vitamin dan mineral.
Vitamin A diberikan diberikan dalam bentuk kapsul.
Vitamin C dan zat besi diperoleh dari makanan.
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
d. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi :
Kebutuhan kalori = BB x 150 kalori/hari
= 9 x 150 = 1350 Kcal
Protein = 4 gram / kg BB
= 4 x 9 = 36 gram = 144 Kcal
Lemak = 60% x 1350 = 810 Kcal = 90 gram
Karbohidrat = 1350 (144 + 810) Kcal
= 396 Kcal = 99 gram

7
e. Rencana monitoring dan evaluasi
Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target
Antropometri BB Setiap kali Target adanya kenaikan BB
kunjungan rumah
Asupan zat gizi Asupan energi, Recall 24 jam saat Target tingkat asupan 80%
protein, lemak, KH kunjungan rumah

f. Rencana konsultasi Gizi :


Masalah gizi : Gizi buruk
Pengetahuan ibu tentang gizi kurang
Tujuan : Mengupayakan peningkatan berat badan.
Memberi informasi mengenai pengetahuan gizi kepada
ibu yang mengasuh pasien.
g. Konseling gizi :
Memberikan informasi kepada ibu pasien mengenai status gizi pasien saat ini.
Memberikan informasi kepada ibu pasien mengenai jenis, jumlah, dan
jadwal/frekuensi pemberian makanan yang tepat untuk pasien sesuai dengan
kebutuhan gizi anak seusianya dan sosial ekonominya.
Memberikan informasi kepada ibu pasien mengenai pola asuh yang baik agar
pasien terhindar dari diare, seperti cara menyiapkan makanan dan minuman
(susu) yang higienis, utamakan ibu memasak sendiri di rumah untuk menjamin
kebersihan baik dari pengolahan maupun bahan makanannya, kebiasaan
mencuci tangan sebelum menjamah makanan.

2. Implementasi
a.Kajian Terapi Diit :-
b.Rekomendasi Diit : Diet TKTP

Contoh Menu Sehari


Waktu Makanan Satuan Penukar Berat (g)
Pagi Nasi 1 150
Ayam 1 50
Tempe 1 25
Sayur Nangka 1 100
Teh Manis (gula) 1 10
Selingan Bubur Kc Hijau 1 100
Siang Nasi 1 150
Ayam 1 50
Tahu 1 50
Putih Telur 1 50
Sayur Bayam 1 100
Buah 1 100
Selingan Susu 1 200
Snack 1 50
Malam Nasi 1 150
Ikan 1 25
Tempe 1 100
Putih Telur 1 50
Sayur Sup 1 100

Nilai Gizi :
Energi : 1153,44 kcal Lemak : 46,49 g
Protein : 32,16 g Karbohidrat : 200,3 g

8
9

Anda mungkin juga menyukai