CMHN
DISUSUN OLEH:
NIM: CO1414158
KELAS D-KEPERAWATAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, kesehatan
merupakan kondisi seseorang yang sehat secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut UU No. 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa yang ditujukan
untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas hidup
yang bai, serta, membaerikan pelayanan kesehatan secara
terintegrasi komprehensif,dan berkesinambungan melalui upaya promotif ,
preventif, kurarif, dan rehabilitatif.
Kesehatan jiwa merupakan berbagai karakteristik positif yang
mencerminkan kedewasaan kepribadiannya yang digambarkan
dengan keselarasan dan kesinambungan (Kusumawati & Hartono,
2010). Gangguan jiwa adalah keadaan yang mengganggu dalam proses hidup
di masyarakat akibat adanya gangguan mental yang meliputi emosi,
pikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tilik diri,
dan persepsi (Nasir & Muhith, 2011).
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Danang Sunyoto, 13: 2013).
Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang
sehat dan yang resiko mengalami gangguan jiwa di Kelurahan Wongkaditi
Timur.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel dianggap
sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala
yang diamati (Danang Sunyoto, 13: 2013). Tekhnik pengambilan sampel
dengan metode purposive sampling dengan kriteria sampel non random
sampling. Porposive sampling adalah pengambilan sampel secara purposive
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. (Notoatmojo, 2012). Sample penelitian berjumlah 6 orang.
Sample yang digunakan adalah ibu, ayah dan anak di keluarga Tn.M.
Kriteria pada penelitian adalah keluarga yang sehat jiwa, resiko kambuh,
atau yang mengalami gangguan jiwa.
3.2 Definisi Operasional
3.5.3 Dokumentasi
Pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan cara
melihat kembali berbagai literatur, foto dokumentasi yang relevan
dengan penelitian ini. Peneliti menggunakan teknik pengambilan
data dengan dokumentasi yang berupa data-data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen.
3.6 Etika Studi Kasus
1. Informed consent
Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
serta memberikan hak untuk menolak dijadikan responden penelitian.
2. Anonimity
Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu
untuk masing-masing responden
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan/dilaporkan pada pihak
yang terkait dengan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
Umur : 42 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
A. PENGKAJIAN BIOLOGIS
1. Perumahan
2. Kepemilikan rumah
Rumah yang di tempati Tn. M adalah rumahnya sendiri yang dibangun 20
tahun lalu
3. Kebersihan rumah
Perilaku keluarga positif adalah sang ayah dan ibu selalu memperhatikan
kebutuhan anaknya, dan terkadang memberikan nasehat kepada anak
anaknya. Ketika terjadi pertengkaran antara anak-anak Tn.M, sang kakak
tertua mampu mengendalikan emosinya dan tidak meneruskan perdebatan.
Dia berusaha menjadi orang yang bijaksana dan mampu memaklumi
keadaan adik-adiknya dikarenakan dia anak yang tertua dia menganggap
dia harus bisa menjadi panutan untuk adik-adiknya dan menjadlin hungan
yang baik diantara keluarga.
Kebiasaan perilaku yang negatif adalah anak anak Tn. M selalu saja
bertengkar hanya karena persoalan yang kecil.
Rumah keluarga Tn. M sangat dekat dengan rumah sakit dan beberapa
puskesmas
B. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Tidak ada anggota yang abnormal, hanya saja anak yang ke 3 Tn.M sangat
mudah terpancing emosi
Sang ayah dan ibu terkadang belum mampu menjadi penengah jika terjadi
masalah diantara anak-anaknya, sang ayah yang lebih banyak diam dan
waktunya yang kurang untuk bersama dengan anak-anaknya, dan sang ibu
yang kurang paham bagaimana cara menyelesaikan masalah dikeluarganya
apabila suaminya tidak berada dirumah.
Pola hubungan keluarga Tn.M dengan tetangga sangat baik, mereka sangat
ramah dengan tetangga dan sering berinteraksi dengan tetangga-
tetangganya.
30. Apakah ada orang lain yang sering membantu memecahkan masalah
dalam keluarga
Ada, orang tua dari pihak Tn.M yang akan membantu menyelesaikan
masalah dalam keluarga jika bersangkutan dengan masalah ekonomi
selebihnya diselesaikan oleh keluarga Tn.M
32. Adakah anggota keluarga yang pernah dirawat / berobat karena mengalami
gangguan /sakit jiwa, sudah sembuh atau belum, dan sekarang dirawat /
tinggal dimana:
Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa, sekalipun ada mereka
tidak akan menghindari/mencela anggota keluarga yang sakit jiwa tersebut
karena mereka menganggap bahwa orang yang sakit jiwa itu justru sangat
memerlukan dukungan dari keluarganya
O=
4.3 Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini penulis tidak menemukan kesulitan apapun, hanya membutuhkan sedikit pendekatan dalam
membina hubungan saling percaya dengan klien.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kasus ini adalah hasil pengkajian pada keluarga Tn.M
didapatkan data bahwa klien marah marah, berteriak-teriak dan terkadang
merusak barang dirumahnya karena banyak pikiran dan klien adalah
termasuk orang yang sangat cepat tersinggung dan cepat marah.
Berdasarkan data tersebut penulis mengambil diagosa Resiko Perilaku
Kekerasan terhadap orang lain.
5.2 Saran
Semoga mini skripsi yang dibuat oleh peneliti ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Khususnya dalam meningkatkan pengetahuan pembaca dalam
menghadapi seseorang dengan resiko perilaku kekerasan
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta: Nuha Medika.