"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-
orang yang berbuat baik."(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 69)
Umat muslimin saat ini, pada umumnya jauh dari dua sumber utama
kemuliaan mereka, yakni Kitabullah Al-Quran dan As-Sunnah An-
Nabawiyyah. Padahal Nabi Muhammad secara gambalang mewasiatkan agar
kita senantiasa berpegang teguh kepada kedua warisan suci tersebut. Hanya
dengan bersikap demikianlah kita tidak bakal menjadi tersesat dari jalan lurus
yang Allah telah berikan bagi orang-orang beriman.
Rasulullah bersabda, "Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang
kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya;
Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik 1395)
Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit
dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah
mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari
kebanggaan itu. (QS. Al-Mukminun [23] : 71)
Dalam buku karya Wisnu Arya W. yang berjudul Melacak Teori Einstein
dalam Al Qur'an, disebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Islam mengalami kemunduran. Faktor-
faktor tersebut, antara lain adalah:
1) Kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sangat tinggi.
2) Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan
pula bahwa melalui agama Nasrani merekapun dapat maju dalam bidang
iptek sejajar dengan umat islam.
3) Orang-orang barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang
didirikan oleh Taqi Al Din di Konstantinopel pada tahun 1580, menjadikan
Islam kehilangan sumber pengetahuan dan pengamatan bintang
(astronomi) yang sudah sangat maju pada masa itu.
4) Ketergantungan negara-negara islam terhadap ekonomi Eropa lama
kelamaan menjadi suatu bentuk ketergantungan dalam bidang
pemerintahan.
5) Akibat kolonialisme negara-negara islam yang semula menggunakan
bahasa Arab sebagai bahasa nasionalnya, mulai terdesak oleh bahasa
penjajah.
4. Upaya-Upaya Dalam Kebangkitan Kembali Umat Islam Dalam Bidang
IPTEK
Kholil Ridwan menjelaskan ada tiga upaya konkret yang bisa dilakukan
umat untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa lampau. Yang pertama
adalah merapatkan barisan. Allah berfirman:
Dan berpeganglah kalian semuanya dengan tali (agama) Allah, dan janganlah
kalian bercerai berai. QS Al-Imran: 103
Dampak lain dari kemunduran Dunia Islam di bidang iptek ialah tumbuh
suburnya kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan, minimnya pendapatan
perkapita, dan merajalelanya pengangguran. Di samping itu banyak negara-
negara Islam yang terjerat hutang luar negeri. Indonesia misalnya, sekitar 60%
hidup di bawah garis kemiskinan dan 10-20% penduduknya hidup dalam
kemiskinan absolut. Sementara itu jumlah pengangguran di Indonesia hampir
mencapai 40 juta orang. Negara-negara Islam yang lain, meski tidak separah
Indonesia, mereka menghadapi problem yang tidak jauh berbeda, terutama
dalam masalah hutang luar negeri. Agendanya sekarang, umat Islam harus
melakukan upaya-upaya yang dapat mendukung kembali kemajuan di bidang
sains dan teknologi:
Adapun Upaya-upaya yang seharusnya di lakukan oleh umat islam seperti :
1) Umat Islam memperlakukan satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul
bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim
yang berkualitas, bertaqwa, beriman kepada Allah.
2) Mencoba memasukan Ilmu-ilmu umum ke Sekolah Islam (Madrasah).
3) Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).
4) Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting yang
bisa kita liat, adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan
membawa perubahan paradigma umat Islam untuk belajar secara terus
menerus kepada Barat, Timbulnya pembaharuan pendidikan Islam baik
dalam bidang agama, sosial, dan pendidikan diawali dan dilatar belakangi
oleh pemikiran Islam yang timbul di belahan dunia Islam lainnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana
Islam menjadi trendsenter sebuah peradaban modern. Peradaban yang
dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa kejayaan
itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah
Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam
berkembang pesat.
Kejayaan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah mencerminkan bahwa Islam
adalah agama yang luar biasa. Bahkan Eropa pun seolah-olah tidak berdaya
menghadapi kemajuan Islam terutama di bidang IPTEK. Walaupun pada
akhirnya kejayaan Islam masa Dinasti Abbasiyah telah berakhir dan hanya
menjadi kenagngan manis belaka kita sebagai generasi penerus harus
senantiasa berusaha untuk menjadi generasi yang pantang menyerah apalagi di
zaman serba modern ini kemajuan IPTEK semakin sulit untuk dibendung.
Kemajuan IPTEK merupakan tantangan yang besar bagi kita. Apakah kita
sanggup atau tidak menghadapi tantangan ini tergantung pada kesiapan pribadi
masing-masing .
Diantara penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa terdapat tiga
kelompok yaitu: (1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat
netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari
ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK
moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat
menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya
adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
DAFTAR PUSTAKA