Anda di halaman 1dari 3

D.

Perkembangan Ilmu pengetahuan Dalam Islam


Masa keemasan umat islam terjadi pada masa kelam masyarakat barat dimana ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat dikalangan umat muslim. Pada saat itu islam telah
memperluas wilayah hingga Eropa. Pada masa keemasan tersebut banyak ilmuwan
muslim yang melalukan riset dan penterjemahan besar-besaran terhadap karya-karya
filosofi para ilmuwan Yunani.
Periode Islam klasik (650-1250 M) dipengaruhi oleh pandangan tentang tingginya
kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadist. Kemudian pandangan
ini ternyata sejalan dengan filsafat sains bangsa Yunani kuno. Adapun beberapa ilmuwan
besar pada masa itu yang tercatat dalam sejarah agama islam diantaranya adalah :
 Al-razi dengan karyanya Al-Hāwī (850-923) yang merupakan sebuah ensiklopedi
mengenai perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas juga mengarang
suatu ensiklopedia atau kamus kedokteran dengan judul Continens,
 Ibnu Sina (980-1037) yang menulis buku-buku kedokteran yang diberi judul Al
qonun atau the Canon of Medicine yang kini menjadi standar dalam ilmu kedokteran
di Eropa.
 Al-Khawarizmi atau Algorismus yang menulis buku Aljabar pada tahun 825 M, dan
merupakan buku standar ilmu matematika selama beberapa abad di Eropa. Ia juga
yang menemukan penggunaan angka desimal yang menggantikan angka romawi di
Eropa.
 Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filosofi yang banyak menterjemahkan karya
Aristoteles
 Al Idris (1100-1166) yang membuat 70 peta kerajaan Sicilia di Eropa.
 Jabir ibn hayyan dan Al biruni yang merupakan ilmuwan di bidang kimia.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas di wilayah Eropa sudah berlangsung sejak abad
ke-12 M dan menimbulkan gerakan kebangkitan atau masa renaisance. Masyarakat barat
mulai mengadopsi ilmu yang telah dikembangkan ilmu pada masa itu dan meskipun
akhirnya islam terusir dari Spanyol.

E. Islam dan Cabang Ilmu Pengetahuan


Masyarakat barat membagi ilmu pengetahuan dalam tiga cabang utama yakni ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan humaniora. Islam
memiliki kaitan dengan keriga ilmu tersebut diantaranya adalah

1. Islam dan ilmu pengetahuan alam


Dalam islam kita mengenal adanya ayat kauliyah dan kauniyah. Ayat kauniyah adalah
tanda-tanda kebesaran Allah yang tersirat dalam alam semesta sementara ayat kauliyah
adalah ayat yang tertulis dalam Alqur’an. Islam tidak terlepas dari keberadaan ilmu
pengetahuan alam dan dalam Alqur’an banyak ayat yang menyebutkan tentang ilmu dan
kejadian yang menyangkut ilmu fisika maupun Biologi seperti yang tertera dalam ayat
berikut
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau
ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan
dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-
A’raaf: 57)
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu? (QS. Fushilat: 53)

2. Islam dan Ilmu Pengetahuan sosial


Banyak cabang ilmu sosial yang dipelajari saat ini dan ilmu-ilmu tersebut juga tercantum
dalam Alqur’an. Islam mengenal adanya ilmu ekonomi, politik, sosiologi dan cabang ilmu
sosial lainnya. Dalam islam diatur juga hal-hal mengenai perdagangan, demokrasi dan hal
lainnya yang menyangkut ilmu hukum dan sosial. Seperti halnya Allah mengatur ilmu
mawaris atau hukum waris dalam islam serta pembagian harta warisan menurut islam,
larangan riba, hukum pernikahan, perdagangan yang baik dan lain sebagainya. Adapun
berdasarkan ilmu pengetahuan sosial dan alqur’an, Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk sosial dan hakikat penciptaan manusia adalah untuk beribadah dan bergaul dengan
sesamanya. Sebagaiamana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini :
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-
main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

3. Islam dan ilmu Humaniora


Ilmu humaniora adalah ilmu yang menitikberatkan fokusnya pada manusia dan yang
menyangkut kehidupan manusia seperti ilmu filsafat, seni, kesusateraan, kemiliteran,
teknologi dan lain sebagainya. Islam tidak hanya mencakup ilmu pengetahuan sosial dan
ilmu pengetahuan alam saja akan tetapi dalam islam terutama Alqur’an mencakup seluruh
aspek ilmu yang berkaitan dengan manusia dan tercantum di dalamnya jawaban atas
permasalahan-permasalah yang dihadapi manusia pada umumnya. (baca manfaat membaca
Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil)
Dengan demikian perkembangan islam tidak dapat dipisahkan dengan ilmu pengetahuan
itu sendiri. Masyarakat muslim saat ini pun telah mengembangkan ilmu pengetahuan
bahkan beberapa ilmuwan muslim mendapatkan penghargaan seperti Ahmad Zewail,
peraih nobel di bidang kimia atas temuannya di bidang femtokimia. Penghargaan tersebut
selayaknya memotivasi para pelajar muslim dan masyarakat muslim pada umumnya untuk
tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan mepelajari ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi kehidupan apalagi kita tahu bahwa hukum menuntut ilmu adalah wajib.

Anda mungkin juga menyukai