Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang
Knowledge atau pengetahuan adalah kesadaran dan pemahaman akan fakta, kebenaran atau
informasi yang diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran (suatu posteriori), atau
melalui introspeksi (suatu priori).
Menurut Hardono Hadi (2001 : 23) mengatakan bahwa; Pengetahuan adalah “sui generis” yang
artinya berhubungan dengan apa yang paling sederhana dan paling mendasar. Sebab
mengetahui merupakan peristiwa palinng dasar dan tidak dapat direduksikan, tidak dapat
dijelaskan dengan istilah yang lebih dasar dari padanya. Sinonim seperti “kesadaran” berguna
untuk maksud penjelasan tetapi tidak dapaat mengantar kita cukup jauh. Apa yang diperlukan
adalah menunjukkan jangkauan penggunaan yang mungkin dimiliki kata ini, sebab hal ini akan
mengindarkan kita dari usaha mengidentikkan penetahuan dengan suatu bentuk pengetahuan
khusus. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk
memahami suatu objek tertentu.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan pengetahuan sebagai :
Pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui
berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
Selain itu Pudjawidjana mengartikan pengetahuan sebagai suatu reaksi yang ada pada manusia
dengan segala rangsangan yang terjadi pada alat indranya untuk melakukan pengindraan jauh
pada objek tertentu.
Notoatmodjo berpendapat sedikit berbeda. Ia berpendapat bahwasannya pengetahuan
merupakan hasil dari daya tahunya setelah orang tersebut melakukan pengindraan jauh.
Sedangkan menurut Onny S. Prijono pengetahuan didapat dari suatu nilai yang membiasakan
orang tersebut mengembangkan rasa ingin tahunya.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan merupakan sesuatu yang
didapatkan dari hasil daya tahu yang nantinya dapat berbentuk sebuah informasi. Proses dari
daya tahu tersebut seperti melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar
manusia dan bersikap dan bertindak.
Secara etimologi(bahasa), pengetahuan berasal dari bahasa Inggris knowledge. Sedangkan
secara terminologi, Sidi Gazalba menjelaskan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui
atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.1
Pengetahuan juga dapat didefinisikan penggabungan data dan informasi. Data adalah fakta
mentah, sedangkan informasi adalah data yang dilihat berdasarkan sudut pandang tertentu.
Menurut Turban terdapat hubungan antara data, informasi dan pengetahuan (Efraim Turban,
Aronson, & Liang, 2004). Data adalah koleksi dari fakta-fakta, pengukuran, dan statistik.
Informasi adalah data yang terorganisir dan terproses dengan akurat. Pengetahuan adalah
infomasi yang bernilai relevan secara kontekstual dan dapat dikerjakan.

Pengetahuan dalam islam

Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang yang berilmu. Dalam islam
sendiri terkandung ilmu pengetahuan yang tidak terbatas dan terpisah-pisah seperti halnya
masyarakat barat membagi dan memisahkan ilmu menjadi beberapa cabang. Ilmu pengetahuan
dalam islam tersusun dalam kesatuan dan bahkan dalam Alqur’an sendiri terkandung ilmu
pengetahuan di dalamnya. Sebagaimana Allah menyebutkan dalam Alqur’an tentang orang-
orang yang berilmu, berpikir dan berakal

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang
itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).” (An-Nahl: 12)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,
tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami
dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang
lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ra’d: 4)

Perkembangan Ilmu pengetahuan Dalam Islam

Masa keemasan umat islam terjadi pada masa kelam masyarakat barat dimana ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat dikalangan umat muslim. Pada saat itu islam telah memperluas
wilayah hingga Eropa. Pada masa keemasan tersebut banyak ilmuwan muslim yang melalukan
riset dan penterjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosofi para ilmuwan Yunani (baca
hakikat pendidikan islam dalam filsafat).

Periode Islam klasik (650-1250 M) dipengaruhi oleh pandangan tentang tingginya kedudukan
akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadist. Kemudian pandangan ini ternyata sejalan
dengan filsafat sains bangsa Yunani kuno (baca sejarah islam dunia dan sejarah yahudi). Adapun
beberapa ilmuwan besar pada masa itu yang tercatat dalam sejarah agama islam diantaranya
adalah :

 Al-razi dengan karyanya Al-Hāwī (850-923) yang merupakan sebuah ensiklopedi


mengenai
perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas juga mengarang suatu
ensiklopedia atau kamus kedokteran dengan judul Continens,
 Ibnu Sina (980-1037) yang menulis buku-buku kedokteran yang diberi judul Al qonun
atau the Canon of Medicine yang kini menjadi standar dalam ilmu kedokteran di Eropa.
 Al-Khawarizmi atau Algorismus yang menulis buku Aljabar pada tahun 825 M, dan
merupakan buku standar ilmu matematika selama beberapa abad di Eropa. Ia juga yang
menemukan penggunaan angka desimal yang menggantikan angka romawi di Eropa.
 Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filosofi yang banyak menterjemahkan karya Aristoteles
 Al Idris (1100-1166) yang membuat 70 peta kerajaan Sicilia di Eropa.
 Jabir ibn hayyan dan Al biruni yang merupakan ilmuwan di bidang kimia.

Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas di wilayah Eropa sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
dan menimbulkan gerakan kebangkitan atau masa renaisance. Masyarakat barat mulai
mengadopsi ilmu yang telah dikembangkan ilmu pada masa itu dan meskipun akhirnya islam
terusir dari Spanyol. (baca perkembangan islam di Eropa dan islam di Amerika)

Islam dan Cabang Ilmu Pengetahuan

Masyarakat barat membagi ilmu pengetahuan dalam tiga cabang utama yakni ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan humaniora. Islam memiliki kaitan dengan
keriga ilmu tersebut diantaranya adalah

 Islam dan ilmu pengetahuan alam

Dalam islam kita mengenal adanya ayat kauliyah dan kauniyah. Ayat kauniyah adalah tanda-
tanda kebesaran Allah yang tersirat dalam alam semesta sementara ayat kauliyah adalah ayat
yang tertulis dalam Alqur’an. Islam tidak terlepas dari keberadaan ilmu pengetahuan alam dan
dalam Alqur’an banyak ayat yang menyebutkan tentang ilmu dan kejadian yang menyangkut
ilmu fisika maupun Biologi seperti yang tertera dalam ayat berikut

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan
dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-A’raaf:
57)

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS.
Fushilat: 53)

 Islam dan Ilmu Pengetahuan sosial

Banyak cabang ilmu sosial yang dipelajari saat ini dan ilmu-ilmu tersebut juga tercantum dalam
Alqur’an. Islam mengenal adanya ilmu ekonomi, politik, sosiologi dan cabang ilmu sosial
lainnya. Dalam islam diatur juga hal-hal mengenai perdagangan, demokrasi dan hal lainnya yang
menyangkut ilmu hukum dan sosial. Seperti halnya Allah mengatur ilmu mawaris atau hukum
waris dalam islam serta pembagian harta warisan menurut islam, larangan riba, hukum
pernikahan, perdagangan yang baik dan lain sebagainya. Adapun berdasarkan ilmu pengetahuan
sosial dan alqur’an, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan hakikat penciptaan
manusia adalah untuk beribadah dan bergaul dengan sesamanya. Sebagaiamana yang disebutkan
dalam firman Allah SWT berikut ini :

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

 Islam dan ilmu Humaniora

Ilmu humaniora adalah ilmu yang menitikberatkan fokusnya pada manusia dan yang
menyangkut kehidupan manusia seperti ilmu filsafat, seni, kesusateraan, kemiliteran, teknologi
dan lain sebagainya. Islam tidak hanya mencakup ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan
alam saja akan tetapi dalam islam terutama Alqur’an mencakup seluruh aspek ilmu yang
berkaitan dengan manusia dan tercantum di dalamnya jawaban atas permasalahan-permasalah
yang dihadapi manusia pada umumnya. (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan
manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil)

Dengan demikian perkembangan islam tidak dapat dipisahkan dengan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Masyarakat muslim saat ini pun telah mengembangkan ilmu pengetahuan bahkan
beberapa ilmuwan muslim mendapatkan penghargaan  seperti Ahmad Zewail, peraih nobel di
bidang kimia atas temuannya di bidang femtokimia. Penghargaan tersebut selayaknya
memotivasi para pelajar muslim dan masyarakat muslim pada umumnya untuk tetap berpegang
teguh pada ajaran agama dan mepelajari ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan
apalagi kita tahu bahwa hukum menuntut ilmu adalah wajib.

Anda mungkin juga menyukai