1
PENGERTIAN FILSAFAT
Ethimologi/ bahasa : (Yunani)
philos :cinta, Sophia : kebijaksanaan
2
Tiap-tiap pengetahuan ( filsafat) memiliki tiga
komponen yang merupakan tiang penyangga
tubuh pengetahuan yang disusunnya.
Komponen tersebut adalah: ontologi,
epistemologi dan eksiologi .
Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan
apa, epistemologi menjelaskan pertanyaan
bagaimana dan aksiologi menjelaskan
pertanyaan untuk apa
3
Secara garis besar, filsafat dalam tradisi
pemikiran barat bertolak dari dua pandangannya,
yaitu rasionalisme dan empirisme, yang keduanya
merupakan pilar utama metode keilmuan
(scientific methode). Dan pada gilirannya
epistemologi tersebut berkembang menjadi
beberapa isme lain, seperti : rasionalisme kritis
(criticism) yang dipelopori oleh Immanuel Kant
(1724-1804), (Kattsoff memakai istilah
fenomenalisme), positivisme Auguste Comte
(1798-1857). Intuisionisme Henri Bergson (1859-
1941) dst
4
1. Zama Yunani kuno berlangsung kira-kira dari abad ke
6 S.M. hingga awal abad pertengahan, atu antara +
600 tahun S.M. hingga tahun 300 M. zaman ini
dianggap sebagai cikal bakal filsafat yang ada
sekarang. Pada zaman ini mite-mite dak dapat lagi
menjawab dan memecahkan problema-problema
kosmologis.
2. Pada tahap ini bangsa Yunani mulai berpikr
sedalam-dalamnya tentang semua fenomena-alam
yanG begitu beragam, meninggalkan mitos-mitos
untuk kemudian terus meneliti berdasarkan
reasoning power.
5
Contoh yang paling populer dalam hal ini adalah
mengenai persepsi orang-orang Yunani terhadap
pelangi. Dalam masyarakat tradisional Yunani,
pelangi dianggap sebagai dewi yang bertugas
sebagai pesuruh bagi dewa-dewa lain. Tetapi bagi
mereka yang sudah berfikir maju, pelangi adalah
awan sebagaimana yang dikatakan oleh
Xenophanes, atau pantulan matahari yang ada
dalam awan seperti apa yang menjadi perhatian
para ahli pikir Miletos --sebuah kota di Yunani--
pertama kali adalah alam (problema kosmologis
6
Hingga kini logika Aristoteles tetap terpakai,
sebab logika tersebut dapat diaplikasikan pada
perkembangan muttakhir berbagai ilmu dan
teknoloqi. Mula-mula logika Aristoteles
menjelma dalam prinsip kausalitas ilmu alam
(natural science), kemudian menjelma menjadi
logika ekonomi di dalam industri (Cony R.
Semiawan er.al, 1988 :10).
7
Pendapat Thales dan kawan-kawan sezamannya itu
hingga sekarang masih aktual dan menarik sebagai
inspirasi bagi munculnya teori tentang proses kejadian
sesuatu (evolusionisme).
Dalam hal berpikir logika deduktif, nama
Aristoteles (384-322 S.M) adalah tidak bisa
dilupakan. Dasar-dasar berpikirnya tetap
mendominasi para ilmuwan di Eropa hingga dewasa
ini. Aristoteles adalah murid Plato (427-347 S.M) dan
Plato adalah murid Sokrates (469-399 S.M).
Perbedaan pendapat pada masa ini sudah timbul
meski dengan gurunya, seperti Plato dengan
Aristoteles, juga filosuf-filosuf yang lain.
8
Zaman ini melahirkan pakar-pakar filsafat yang berjasa besar
dalam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, Thales (+
625-545 S.M), Anaximandors (+ 610-540 S.M), Anaximanes (
538-480 S.M), Pythagoras ( 580-500 S.M), Xenophanes ( 570-
480 S.M) Heraklistos ( 540-475 S.M) dan seterusnya.
Thales misalnya yang pertama kali mempertanyakan dasar
dari alam dan segala isinya. Dia mengatakan, bahwa asal mula
dari segala sesuatu adalah air. Sedangkan menurut
Anaximandros, bahwa asal segala sesuatu adalah Apeiron
(yang tak terbatas). Lain lagi dengan Anaximanes, dia
berpendapat bahwa asal segala sesuatu adalah hawa atau
udara.
9
Sebelum lebih lanjut membicarakan filsafat
Islam, terlebih dulu perlu ditegaskan apa yang
dimaksud dengan filsafat Islam di sini. Filsafat
Islam dimaksudkan adalah filsafat dalam
perspektif pemikiran orang Islam. Seperti juga
pendidikan Islam adalah dimaksudkan
pendidikan dalam perspektif orang Islam.
10
Perhatian filsafat Islam juga tidak lepas dari tiga
persoalan penting : Tuhan, alam dan manusia.
Fisika dan kosmologi dalam pandangan filsuf
muslim terkait erat dengan metafisika,
termasuk ruh (meskipun ruh sendiri
merupakan urusan Tuhan (Qs. 17 : 85).
Sebagaimana kesimpulan Ghulsyani , bahwa
sumber untuk memahami alam atau ilmu
pengetahuan itu mencakup : indra eksternal,
intelek, intuisi (ilham) dan wahyu.
11
Islam tidak berkubang pada rasionalisme dan
empirisme, tetapi ia juga mengakui intuisi
(ilham) dan wahyu. Intuisi adalah fakultas
penerima kebenaran yang langsung dari Tuhan
dalam bentuk ilham atau kasyaf yang tanpa
melalui deduksi, spekulasi dan observasi.
Pengetahuan tersebut dala mistisme Islam
(tashawuf) disebut “ilmu ad-dharuri” atau “ilmu
al-laduni”, yag kedudukannya sedikit dibawah
wahyu
12
Ilmu berusaha memahami alam sebagaiman
adanya, dan hasil kegiatan keilmuan merupakan
alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala-
gejala alam. Pengetahuan keilmuan merupakan sari
penjelasan mengenai alam yang bersifat subyektif
dan berusaha memberikan makna sepenuh-
penuhnya mengenai objek yang diungkapkannya.
Dan agama (sebagiannya) adalah sesuatu yang
bersifat transendental di luar batas pengalaman
manusia
13
Kita telah memiliki tradisi keilmuan yang sudah
berusia 14 abad, yang berisi ajaran-ajaran
komprehensif tentang, bagaimana kita harus
berhubungan dengan Tuhan (teologis), dengan
sesama manusia dan juga alam semesta
(antropologis-kosmologis). Tradisi keilmuan
dengan bimbingan wahyu harus dihidupkan
kembali untuk menjawab tantangan
modernitas.
14
Kini kita harus berupaya terus untuk mengembangkan ilmu, lebih-lebih
ilmu sebagai proses yang menggambarkan aktivitas manusia dan
masyarakat ilmiah yang sibuk dengan kegiatan penelitian,
eksperimentasi, ekspedisi dan seterusnya untuk menemukan sesuatu
yang baru. Formulasi-formulasi yang telah diperkenalkan oleh para
ilmuwan pendahulu kita harus diaktualisasikan untuk kemudian
dikembangkan lebih lanjut, atau bahkan perlu improvisasi. Oleh sebab
itu proses pendidikan tak boleh tidak harus digalakkan dalam berbagai
disiplin ilmu. Proses pendidikan inilah yang oleh Islam selalu ditekankan
(lihat QS. Ali Imran : 190), dan belajar terus-menerus sepanjang hidup
(life long education) adalah merupakan keniscayaan.
Dalam Islam, startegi pengembangan ilmu juga harus didasarkan pada
perbaikan dan kelangsungan hidup manusia untuk menjadi khalifah di
bumi dengan tetap memegang amanah besar dari Allah SWT. Oleh
sebab itu ilmu harus selalu berada dalam kontrol iman. Ilmu dan iman
menjadi bagian yang integral dalam diri seseorang, sehingga dengan
demikian teknologi sebagai produk dari ilmu akan menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi manusia di sepanjang masa. Dan inilah yang mesti
menjadi tanggung jawab ilmuwan muslim
15
Diah ini beberapa ayat Al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk
menggunakan inderanya dalam melihat fenomena alam dan mencari
kebenaran (lihat QS. 5:31, 26:7, 10:101, 21:6-7, 41:43). Beberapa ayat
tersebut menjelaskan bahwa pengetahuan biasa diperoleh melalui empiri
sensual. Bukanlah methode eksperimen telah dikembangkan oleh para
sarjana muslim abad keemasan abad 9-12 ? Baik Roger Bacon maupun
Francis Bacon yang keduanya dianggap sebagai pencetus teori
eksperimen di Barat telah terpengaruh oleh para filsuf muslim, Ibnu Sina
dan Ibnu Haitsam.
Jika orang Yunani adalah “bapak metode ilmiah” simpul H.G.
Wells, maka orang Muslim adalah “bapak angkat”-nya. Dalam
perspektif sejarah, dunia modern sekarang ini mendapat sinarnya
lewat orang Muslim, bukan lewat kebudayaan latin (Jujun, 1990:113).
Tetapi perlu diketahui, bahwa pengetahuan indrawi bukanlah
satu-satunya, sebab pada bagian lain Al-Qur'an juga menyebutkan
perlunya penggunaan rasio (perhatikan QS.16:10-12, 6:97, 22:46, 50:73
dst). Disamping itu ada pula pengetahuan yang bersifat nir-indrawi, yaitu
hal-hal yang bersifat metafisik. Pengetahuan tersebut hanya diyakini
kebenarannya dengan hati (keimanan) (Qs.36:36, 11:123, 72:26, 18:26).
16
Fungsi agama bagi kehidupan
1.Sebagai pedoman hidup manusia
2.Mensejahterakan kehidupan jasmani dan
rohani manusia
3.Kebutuhan dasar (fitrah) manusia
17
18
Agama ( dalam pengertian umum) : adalah kepercayaan terhadap kekuatan /
kekuasaan supernatural yang mengusai dan mengatur kehidupan manusia
yg menimbulkan sikap bergantung / pasrah pada kehendak dan
kekuasaaya dan menimbulkan prilaku dan perbuatan tertentu sebagai cara
tertentu untuk menuju kehidupan yang sejahtera
19
MACAM MACAM FITRAH
20
HAL INI SEBAGAI MANA FIRMAN ALLAH SWT Q.S. AL-A’RAF AYAT
172
21
Jika dilihat secara perkembangan terkait kebutuhan manusia akan agama
dapat di ringkas sebagai berikut :
1. Agama dan kehidupan budaya Tahap Teologik.manusia menyatakan ada
kekuatan besar disekitar kehidupan manusia (menentukan, mengatur, dll)
a.fetysyisme : alam sekitar memiliki kehidupan spt menusia shg punya
pengaruh thd kehidupan manusia. Spt batu, pohon, dll
b. Politeisme : ada mahluk2 yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia
, setiap sesuatu diatur oleh dewa dewa.( ritual, upacara2 dll)
c. Monoteisme : Kepercayaan thd Tuhan Yang maha Esa ( bukan dewa-
dewa, dll)
2. Agama dan kehidupan Manusia Pada tahap Metafisik : tahap positif, riil dan
konkrit. Kepercayaan yang abstrak harus bisa di ejawantahkan ke dalam
kehidupan yang nyata.
22
Untuk memerankan dan menjadikan agama sebagai bagian integral dalam
sistem budaya dan peradaban modern , yang ditandai dengan kemajuan di
bidang iptek yang canggih , maka masyarakat modern harus memiliki dan
mampu mewujudkan :
1. kebutuhan akan Tuhan dengan segala atributnya
2.hubungan yang personal dan intim dengan Tuhan
3.tujuan hidup bukan hanya meraih kemajuan IPTEK saja akan tetapi
semuanya diarahkan untuk pengabdian kepada-NYA
4.Adanya pengakuan yang pasti akan adanya hal-hal yang tidak bisa
didekati dengan secra empiris atau induktif, melainkan dengan cara
deduktif atau percaya/ iman
5. Percaya terhadap Akherat./ kehidupan setelah dunia
23
Ajaran Agama yang berhubungan
PERTEMUAN
dengan kesehatan : KE -2
Ibadah
Akhlak Terpuji
Akhlak Kepada Pencipta
Akhlak Kepada Sesama Manusia
Akhlak Kepada diri sendiri
DEFINISI SEHAT
IBADAH
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
33
34
Berbuat baik termasuk dalam kategori Ibadah
,namun dalam kontek ini ibadah selalu
bertendensi kepada kekuatan yang Maha
mutlak, Allah SWT dengan IKHLAS.
Jadi Ibadah bertujuan mutlak kepada Allah SWT
Oleh sebab ada Aliran yang menamakan dirinya
gerakan New Age, yang berkeyakinan untuk
berbuat baik tidak diperlukan Ajaran Agama (
faith without Religion), berikut paparan
singkatnya
Salah satu fenomena yang sering diramalkan akan menjadi
trend di abad XXI ini adalah munculnya gerakan
spiritualitas baru. Terhadap gerakan ini, Rederic dan
Maryann Brussat (Ruslani (ed.), 2000: vi-vii)
mengistilahkannya dengan “kemelekan spiritual” atau
kebangkitan spiritual. Ekspresi gerakan ini sering tampil
dengan wajahnya yang sangat beragam, mulai dari Cult,
Sect, New Thought, New Relegious Movement, Human
Potential Movement, hingga gerakan New Age. Namun
demikian dari semua gerakan tersebut, jika ditarik garis
horizontalnya, hampir memiliki kesamaan misi, yakni
memenuhi hasrat spiritual yang mendamaikan hati.
Tuntutan untuk melakukan gerakan ini dilatarbelakangi oleh
banyak hal, antara lain, pertama: kebutuhan untuk melakukan
responsi terhadap paradigma modernisme yang telah mengalami
kegagalan dalam beberapa aspeknya; kedua, sebagai respon
terhadap kebutuhan masyarakat akibat dari dampak hegemoni
Barat yang mengesampingkan nilai-nilai spiritualitas dan lepas
dari tuntutan ajaran keagamaan. Sebagai konsekuensinya,
gerakan tersebut banyak yang berpaling dari agama Barat Untuk
kemudian berpihak ke agama-agama Timur, seperti Hinduisme,
Budhisme, Zen dan Taoisme; ketiga, tidak menutup
kemungkinan gerakan tersebut muncul karena perubahan
budaya yang amat cepat dalam kehidupan keseharian akibat
dari kesalahan disain kita sendiri
.
Gerakan New Age pada hakikatnya juga merupakan reaksi atas dosa-
dosa sains modern yang hampa terhadap perasaan (dehumanisasi),
dosa-dosa kapitalisme dan imperialisme yang belum bisa lepas dari
watak eksploitasinya. Untuk menghadapi ini, gerakan New Age
mencoba berpaling dari eksploitasi, selanjutnya berpihak pada upaya-
upaya perdamaian, toleransi, kesadaran dan keseimbangan alam.
Dengan demikian gerakan ini bisa diartikan sebagai sebuah proses
pencarian jati diri manusia, setelah sekian lama manusia ditimpa oleh
krisis kemanusiaan yang tak kunjung reda. Sementara itu agama
formal yang mestinya dijadikan tempat kembali mereka, kini dianggap
telah kehilangan pesan-pesan universalitasnya. Sehingga wajar jika
kemudian pendukung dari gerakan ini sering menggunakan jargon
Spirituality Yes, Organized Religions No.
PERHATIKAN VIDIO INI, BIAR TIDAK MENGANTUK
39
Kalau boleh ditafsirkan mungkin seperti pepatah
Jawa “ mburu uceng kelangan deleng ( mencari
sesuatu yang kecil tetapi kehilangan sesuatu
yang lebih besar “)
>>>>>mencari kebenaran yang relatif, justru
mengorbakan kebenaran yang Absolut/
mutlak./ kehilangan ketenangan jiwa.”
40
DALAM PERSPEKTIF ISLAM SEMUA PESAN KEAGAMAAN YANG
TERAKUMULASI DALAM IBADAH MAHDHAH SELALU BERPIHAK
PADA AJARAN SOSIAL. TERMASUK IBADAH HAJI, YANG
DIHARAPKAN PASCA HAJI DIHARAPKAN MEREKA MEMILIKI
KEPEKAAN SOSIAL, SETELAH SEKIAN HARI MEREKA DIHADAPKAN
LANGSUNG PADA KEMAJEMUKAN KARAKTER MANUSIA SELURUH
DUNIA. DEMIKIAN PULA SYAHADAT, SHALAT, DAN PUASA PUN PADA
HAKIKATNYA SARAT DENGAN PESAN-PESAN AJARAN YANG SAMA,
YAKNI AJARAN YANG DIHARAPKAN SELALU RESPONSIF TERHADAP
PROBLEMA SOSIAL.
Misalnya dari syahadat kita dituntut untuk tidak berbuat sombong,
syirik, mengharapkan pujian yang berlebihan, karena dibalik itu semua
sudah ada zat yang berhak memperoleh identitas di atas. Demikian
pula ajaran shalat, suatu ajaran yang mensyaratkan didalamnya untuk
mengakhiri ucapan salam kedamaian terhadap sesama, lebih-lebih
ajaran puasa. Jika pada awal puasa kita dilatih untuk tidak makan dan
minum maka pada penutup/ akhir puasa kita dituntut untuk zakat fitrah
dan memberikan bekal makan pada mereka yang membutuhkan.
Intinya dari empat ajaran tersebut bagi pelakunya masih diharapkan
memiliki kearifan untuk menangkap makna ajaran universal di balik
simbol-simbol peribadahan tersebut. Perintah zakat merupakan ajaran
yang berimplikasi langsung terhadap ajaran sosial. Bagi seorang yang
mengeluarkan zakat (Muzakki), secara secara otomatis mereka
memiliki kepekaan terhadap penderitaan kaum lemah (mustadh’afin).
TRADISI SPIRITUAL DIMAKSUD ADALAH SHALAT SEHARI
SEMALAM. TRADISI INI DIANGGAP SEBAGAI JANTUNG
SPIRITUALITAS ISLAM. DIANGGAP DEMIKIAN KARENA SHALAT
DIAWALI DENGAN PENATAAN NIAT YANG DALAM UNTUK
BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN DAN DIAKHIRI DENGAN
UCAPAN SALAM PERDAMAIAN TERHADAP SESAMA MANUSIA.
INILAH YANG KEMUDIAN DI DALAM ISLAM DISEBUT SEBAGAI
IBADAH MAHDLAH, IBADAH YANG DILAKUKAN MANUSIA
UNTUK BERINTERAKSI DENGAN TUHANNYA DAN DIAKHIRI
DENGAN SIKAP KRITIS TERHADAP KUALITAS MORAL DAN
SPIRITUALITAS DALAM SUATU TINDAKAN SOSIAL.
Assalamu’laikum.
JANGAN NGANTUK LHO,
APALAGI
SAMPEK……………ng….
Kasihan
yang lagi
Serius nih !!!
44
CATATAN
45
Definisi Ahklak
47
Defenisi akhlak secara substansi tampak saling melengkapi, dan darinya
kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu :
48
Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan dengan sesunggunya, bukan main-main atau
karena bersandiwara
49
Sufyan Ats Tsauri, seorang sufi bijaksana berkata tentang
Sepuluh macam akhlak tercela, yaitu :
1.Berdo’a untuk diri sendiri, tidak ingat keluarga dan saudara
2.Pandai membaca Al-qur’an, 100 ayat sehari tidak dibaca
3.Masuk keluar masjid, shalat tahiyatul masjid 2 rekaat tidak
dikerjakan
4.Datang kesuatu kota pada hari jum’at, shalat jum’at dilepas
begitu saja
5.Melalui kuburan tanpa salam tanpa do’a
6.Datang orang alim tapi tidak menimba ilmu darinya
7.dua orang bertemu diperjalanan, tak saling sapa, tak saling
tanya nama
8.Diundang tetapi tak datang tanpa alasan tiba-tiba
9.Pemuda pengangguran, tak mau belajar ilmu dan tata krama
10.Kekenyangan, sementara tahu tetangga lapar tak diberinya
makan sedikitpun.
50
AHKLAK TERPUJI
51
SUKA MEMAAFKAN
199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf,
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. ( Q.s. Al-a’raf ayat
1999)
52
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (Q.s Al-baqorah, 11)
53
CONTOH AKHLAK YANG TERPUJI
Berbicaralah yang baik atau diam: 17:53
Keutamaan perkataan baik: 22:24, 35:10
Perkataan baik dan perkataan buruk: 14:24, 14:25,
14:26, 24:26, 28:55, 39:18
Berkata benar: 33:32, 33:70
Sebaik-baik perkataan: 39:18
Larangan berbuat keji: 4:148, 6:151, 7:33, 16:90, 23:3,
24:15, 24:16, 24:19, 24:21, 25:72, 26:165, 27:54, 27:55,
29:28
Merendahkan suara saat berbicara: 31:19, 49:3
Menundukkan kepala bagi wanita saat berbicara: 33:32
54
AHKLAK KEPADA PENCIPTA
55
Bersyukur atas nikmat Allah: 2:152, 2:172, 2:239, 3:43,
3:123, 3:144, 3:145, 5:6, 5:89, 7:58, 7:144, 7:189, 14:7,
16:121, 27:40, 28:17, 28:73, 29:17, 31:12, 34:13, 39:66
56
57
58
59