Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN SOAL UTS

MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

1. Apakah Unity of sceince (UOS), latar belakang dan Ruang lingkup serta
lahirnya kesatuan ilmu (UOS) atau yang disebut dengan Wahdatul-al Ulum ?
Jelaskan !
2. Bagaimanakah perbedaan pandangan Islam dan Dunia Barat mengenahi
tentang konsep atau Definisi ilmu pengetahuan (Epistemologi)?
3. Bagaimanakah korelasinya (Hubungan) antara ilmu dan Filsafat, serta sejarah
penemuan para filusuf-filusuf yunani ? sebut dan jelaskan tokoh-tokoh filusuf
pada masa Yunani tersebut !
4. Bagaimanakah sejarah singkat perkembangan ilmu pengetahuaan
(epistemologi) Islam, sehingga melahirkan tokoh-tokoh Filusuf dan ilmuan
muslim pada abad pertengahan ? Jelaskan !
5. Faktor apa sajakah yang menjadikan alasan adanya pemisahan (Dikotomi)
antara Agama dan Ilmu pengetahuan (Sceince)? Jelaskan !
6. Epistemologi merupakan cabang dari Filsafat, tentunya secara Global
Epistemologi berpengaruh terhadap peradaban manusia. Coba Anda sebutkan
aliran-aliran Epistemologi tersebut, dan bagaimana pengaruh serta
penerapannya (Aplikasinya) dalam mewujudkan kemajuaan Bangsa dan
Negara ?
7. Epistemologi Islam yang dikembangkan oleh seorang Filusuf muslim Mulla
Sadra yg telah menekankan pada Wujudiyah (Eksistensialisme), yang
mensintesis kalam, Irfan (Tasawuf) dan, Falsafah dalam sebuah bingkai yang
disebut (Teosofi-Transendental) atau (Hikmah Muta’alliyah), bagaimanakah
pemikiran Filsafat Mulla Sadra tersebut, serta bagaimanakah Komparasinya
dengan model berfikir dalam Epistemologi Islam yaitu ; Bayani, Irfani dan
Burhani? Jelaskan !
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

Jawaban :

1. - Unity of Sciences atau wahdatul ulum adalah sebuah pandangan


yang menjelaskan bahwa semua ilmu yang ada di muka bumi
merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini
juga berarti bahwa semua ilmu yang ada adalah sebuah
pengembangan dan berasal dari hal yang sama. Sehingga tidak
mengherankan jika para ilmuan barat di masa silam menyebutkan
bahwa semua ilmu pengetahuan yang ada merupakan sebuah
filsafat.
- Latarbelakang UOS atau Wahdatul-al Ulum : Kesatuan keilmuan
unity of science adalah solusi untuk menghindari adanya dikotomi
antara ilmu agama dengan ilmu sains yang menjadi penyebab
kemunduran umat islam. Unity of science seperti keterpaduan ilmu
agama dan ilmu sains perlu diterapkan melalui kurikulum dalam
mata kuliah atau mata pelajaran di lembaga-lembaga pendidikan
islam di Indonesia. Strategi untuk mengimplementasikan wahdatul
ulum (unity of science ) dalam kurikulum sebagai berikut :
Humanisasi ilmu-ilmu keislaman. Humanisasi yang dimaksud
adalah merkonstruksi ilmu-ilmu agar semakin menyentuh dan
memberi solusi bagi persoalan nyata kehidupan manusia di
Indonesia. Strategi humanisasi ilmu-ilmu keislaman mencangkup
segala upaya untuk memadukan nilai universal islam dengan ilmu
pengetahuan modern guna peningkatan kualitas hidup dan
peradaban manusia. Bahkan sebagian masyarkat Islam masih
beranggapan bahwa kedua ilmu tersebut memiliki entitas yang
berbeda yang tidak dapat dipertemukan. Mereka beranggapan
keduanya memiliki wilayah yang berbeda, baik dari segi objek
formal dan materialnya, dan lain sebagainya.
- Ruang lingkup UOS atau Wahdatul-al Ulum : Epistemologi,
Aksiologi, Ontologi. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan),
membicarakan segala sesuatu tentang pengetahuan (apa itu
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

pengetahuan? Dari mana asalnya, apa sumbernya? Bagaimana


pengetahuan itu didapat?. Aksiologi (Filsafat Nilai), membicarakan
tentang nilai dari suatu tindakan dan laku perbuatan manusia.
(untuk apa nilai itu sesungguhnya? Di mana letaknya?. Ontologi
(Filsafat Hakikat), membicarakan tentang hakikat yang ada (Apa
itu pendidikan?).
- Lahirnya UOS atau Wahdatul-al Ulum : Dalam kitab Misykat Al-
Anwar Imam Al-Ghazali menjelaskan hakekat ilmu yaitu cahaya
dan selanjutnya menjelaskan hakekat cahaya dan hubungannya
dengan Allah SWT. Dalam penjelasannya, Al-Ghazali menyatakan
bahwa ada gradasi atau tingkatan ilmu akan tetapi, sesungguhnya
ilmu itu adalah satu.

2. Dalam kajian epistemologi barat dikenal tiga aliran pemikiran yaitu,


Rasionalisme, Empirisme, dan Intuitisme. Sedangkan dalam kajian
pemikiran islam juga dikenal model sistem berfikir antara lain yaitu,
Bayani, Burhani, dan Irfani. Dalam pendefinisian Ilmu, epistemologi
Barat menyatakan bahwa yang dapat diketahui adalah segala sesuatu
sejauh ia dapat diobservasi secara indrawi yang hanya dibatasi pada
bidang-bidang ilmu fisik atau empiris. Menurut epistemologi Islam,
ilmu diterapkan dengan sama validnya baik pada ilmu-ilmu yang
fisik-empiris maupun non-fisik atau metafisis. Selain itu,
epistemologi Islam sangat berbeda dengan epistemologi Barat yang
hanya mengandalkan empirisme atau rasionalisme tetapi epistemologi
Islam mengakui tiga sumber ilmu sekaligus yaitu, indra, akal, dan
intuisi.

3. – hubungan Ilmu dan Filsafat pada awalnya ilmu yang pertama kali
muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari
filsafat. Dan filsafat merupakan induk dari segala ilmu karena
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

berbicara tentang abstraksi/sebuah yang ideal. Filsafat berusaha


untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam
suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang tersatu-padukan,
komprehensif dan konsisten. Ilmu dan Filsafat ada korelasinya atau
keterkaitannya yang tidak bisa dipisahkan, hanya untuk filsafat mampu
mengetahui hakikat keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu
tidak mampu mengetahui kebenaran dan keabsahannya.

- Filsafat lahir mengalami perkembangan dari zaman klasik yang


masih dipengaruhi mitologis dan mistik, ada juga pengaruh dari
Babilon yang merupakan wilayah dalam perkembangan
selanjutnya di zaman pertengahan dan modern mulai muncul
pemikir-pemikir filsafat yang mulai menggunakan rasional,
argumentatif, sistematis, dan logis sehingga munculah tokoh-tokoh
filosuf seperti Anaximandros, Democritos, Aristoteles, Tales, dan
Phytagoras, dll. Sehingga dari filosuf tersebut mulai lahirlah
berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Sebuah ilmu
mengalami perkembangannya pada masa Khalifah Abbasiyah dan
telah mencapai puncak kejayaannya. Adapun para Filosof Yunani
antara lain :
No. Penemu Temuan
1 Anaximandros Peta Bumi
2 Democritos Atom
Pengklasifikasi spesies
3 Aristoteles
biologi dan bumi bulat
Pertemu pertama
4 Thales
filsafat, listrik
Indrawi dari
5 Phytagoras perbandingan
matematis
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

4. Sejarah Epistemologi dimulai pada zaman Yunani Kuno yang


dipimpin oleh suatu kelompok yang biasa disebut dengan Sophis
(orang yang mempermasalahkan segala sesuatu). Seiring dengan
perjaanan perkembangan filsafat Yunani, dan disaat Dunia Barat dan
Eropa mulai bangkit dari kejumudan dan terjebak di dalam pemikiran
Pragmatisme dan Dogmatisme, mulai bangkit setelah Renaisance,
kemudian mengambil peradaban dan ilmu pengetahuan dari Islam.
Semua itu menunjukkan bahwasanya perkembangan epistemologi bisa
dilihat berjalan di dalam dialektika antara pola absolutisasi dan pola
relativisasi, di mana lahirnya aliran-aliran dasar seperti aliran
Rasionalisme, Empirisme, Kritisme, Fenomenologi, dan Positivisme.
Mulai dari situlah filosof muncul pada bidangnya masing-masing.

5. - Pada Abad pertengahan disaat umat islam tidak memperdulikan


IPTEK, pada saat itu umat islam tidak menganggap ilmu
pengetahuan sebagai suatu kesatuan ilmu (dikotomi) yang lebih
mengedepankan Tradisional daripada Rasional, sehingga ilmu
pengetahuan islam sendiri mengalami kehancuran dan stagnasi

- Selain itu, dominasi kaum Fuqaha yang menganggap bahwa ilmu


agama tergolong Fardhu `Ain/kewajiban individu sedangkan ilmu
umum termasuk Fardhu Kifayah/kewajiban kolektif, sehingga
dengan faktor tersebut umat dan negara yang bermayoritas muslim
tertinggal jauh dalam hal kemajuan IPTEK
- Adanya perspesifikasian kurikulum yang hanya menekan pada
supremasi fiqh
- Dikotomi adalah dualisme religius dan kultural (Al-Faruqi)

6. Aliran-aliran Epistemologi :
- Rasionalisme => paham yang beranggapan bahwa sumber
pengetahuan manusia adalah akal
- Empirisme => aliran yang mengatakan bahwa pengetahuan
yang bermanfaat hanya diperoleh melalui indra (empiri)
- Kritisme => metode berfikir kritis dan mendalami diri, bahwa
nilai tertinggi itu dari akal
- Fenomenologi => aliran yang menyatakan bahwa objek harus
diberi kesempatan untuk berpendapat
- Positivisme => pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

- Pengaruh Aliran-Aliran Epistemologi dalam memajukan


Bangsa :
 Selalu berfikir dan berkreasi yang menciptakan sebuat
gagasan atau ide yang menjadi sebuah inspirasi atau
langkah awal kemajuan Bangsa Indonesia
 Sebagai tolak ukur, yang mana dijadikan asas dalam
mencari kebenaran yang konkrit
 Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan demi
bangsa yang merdeka dan terciptanya kita semua
 Mencintai dan menggunakan produk lokal/dalam negeri,
karena hal tersebut menjadi pendorong para pengusaha
melejitkan ekonomi dan meningkatkan devisa negara
 Menghormati lambang-lambang sakral yang harus kita
junjung seperti lambang burung garuda, bendera merah
putih, dsb. Menandakan bahwasanya jiwa nasionalisme kita
menjadi fundamental dalam diri kita masing-masing.

7. Mulla Shadra adalah sosok pemikir terbesar pasca Ibnu Rusyd, beliau
telah berhasil menyintesiskan beberapa aliran filsafat Islam. Dimulai
dari filsafat isyraqiyah yang mana pada saat itu sedang berkembang di
masa Mulla Shadra, kemudian masysya`i, irfani, dan kalam (teologi).
Mulla Shadra lebih cenderung pada eksistensialisme, beliau dapat
mengganti beberapa konsep yang sebelumnya dianggap tidak dapat
terbantahkan, dan landasan utama pemikiran ini mengacu pada Al-
Qur`an dan Al-Sunnah. Mulla Shadra yakin akan pemikirannya itu,
bahwasanya ada tiga jalan terbuka bagi manusia untuk mendapatkan
pengetahuan yaitu, wahyu, akal, dan intelektual dan visi batin yang
kuat atau pencerahan. Muta’alliyah sendiri memiliki makna sebagai
sistem filsafat yang melebihi wacana sebelumnya. Mulla Shadra
mempertemukan tiga jalan tadi dengan kebenaran Al-Qu`an dan
Hadits, harmonisasi yang beliau lakukan memberikan hasil yang
sangat signifikan yakni mengintegrasikan melalui tiga jalan
Qur`an/wahyu, burhan, dan irfan. Mengapa demikian? Karena,
ketiganya tidaklah bertentangan dalam mencapai sebuah kebenaran.
- Dengan metode Hikmah Muta’alliyah pengetahuan yang diperoleh
tidak hanya dari kekuatan akal, tetapi juga melalui pencerahan
ruhaniah, dan semua itu disajikan dalam bentuk rasional dengan
mempertimbangkan argumen-argumen rasional.
JAWABAN SOAL UTS
MATA KULIAH FISAFAH KESATUAN ILMU

Nama Reineta Dian Kusumawati


NIM 2003016033

Perbandingan Epistemologi dalam Islam

Bayani Irfani Burhani


Sumber Nash Ilham/intuisi Rasio
Metode Tahlili dan
Istinbat dan istidlal Kasyf
diskursus
Pendekatan Linguistik Psikho-Gnostik Logika
Tema Zahir – Batin Essensi –
Ashl – Furu`
Sentral Wilayah - Aksistensi
Kata - Makna
Nubuwah Bahasa - Logika
Validitas Koherensi
Korespondensi Intersubjektif
Kebenaran Konsistensi
Pendukung Kaum Teolog, Ahli
Fiqh, dan ahli Kaum Sufi Para Filosof
Bahasa

Anda mungkin juga menyukai