DALAM PENGEMBANGAN
PERADABAN
PASANG SURUT KEMAJUAN ISLAM
Masa Klasik (622 – 1250 M); kemajuan ilmu
pengetahuan dalam Islam
Masa Tengah (1250 – 1800 M ); kemunduran Ilmu
pengetahuan dalam Islam
Masa Moderen (1800 - … ); Masa kebangkitan umat
islam; Kesadaran umat Islam akan ketertinggalan mereka
dalam Ilmu pengetahuan.
Kedudukan orang yang Berilmu
• Allah meninggikan orang yang berilmu dari
orang yang tidak berilmu beberapa derajat;
58:11
• يرفع هللا الذين امنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات وهللا بما
تعملون خبير
• “…Allah meninggikan orang beriman dan
orang yang berilmu diantara kalian beberapa
derajat. Dan Allah Maha Melihat dengan apa
yang kalian perbuat ”
Ilmu yang Manfaat sebagai salah
Amal yang tidak Terputus
• Ketika Anak Adam wafat terputuslah amalnya
kecuali tiga hal:
• إذا مات ابن أدم إنقطع عمله إال من ثالث صدقة جارية او
.علم ينتفع به او ولد صالح يدعو له
• “…Apabila anak Adam meninggal, terputuslah
amalnya, kecuali tiga hal: sadaqah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang
mendoakan orantuanya”
DUKUNGAN ISLAM TERHADAP
ILMU PENGETAHUAN
1. Membentuk Nalar Ilmiah bukan nalar awam
- Tidak menerima suatu klaim tanpa dalil, dalil adalah bukti teoritis
dalam masalah-masalah rasional, “Katakanlah: “tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
(an-Naml:64
- Menolak prasangka dalam setiap persolan yang membutuhkan
keyakinan yang pasti, “jauhilah prasangka karena prasangka itu adalah
perkataan yang paling bohong” (HR Abu Dawud, Tirmizhi dari Abu hurairah.
- Memberontak terhadap taklid, jumud dan mengekor pendapat
orang lain, albaqarah :170
Memperhatian penlalaran, pemikiran, dan perenungan mengenai
kerajaan langit, diri manusia, perjalanan sejarah umat manusia, dan
sunnatullah dalam kehidupan masyarakat,
2. Memberantas kebodohan: kasus tawanan perang badar,
Rasulullah pernah menyuruh Syifa’ putri Abdullah untuk
mengajar menulis ummul mukminin Hafsyah.
3. Belajar bahasa
4. Menggunakan metode statistik
5. Perencanaan; kisah Yusuf dalam ekonomi
6. Menetapkan metode eksperimen mengnai persoalan duniawi
7. Mengikuti dan mendengan pendapat para pakar
8. Mengabil segala ilmu yang bermanfaat.
9. Tidak senang terhadap khayalan dan kurafat
MASA KLASIK:
LAHIRNYA TOKOH-TOKOH
INTELEKTUAL MUSLIM
1. Filsafat
a. Abu Ishak al-Hindy (karyanya lebih dari 231
judul)
b. Abu Nashr al-Faroby (karyanya sebanyak 12
buah)
c. Ibnu Sina (karyanya al-Qanun fil al-Thib)
d. Ibnu Bajah
e. Ibnu Thufail (karyanya Hayy bin Yaqzan)
f. Al-Ghazali (terkenal dengan karyanya Ihya’
Ulumuddin)
g. Ibn Rusyd (terkenal dengan Averoes di wilayah
barat).
2. Kedokteran
a. Abu al-Kaseem Khalaf Al-Zahrawi (324-403 H)
seorang ahli bedah
b. Sabur ibn Sahal
c. Abu Zakaria al-Razi (tokoh pertama yang
membedakan cacar dengan measles)
d. Ibnu Sina (lahir 370 H); Pengarang rujukan utama
kedokteran The Canon of Medicine (al-Qonun fi Thib)
3. Matematika
Di antara ahli matematika Islam terkenal adalah beliau
pengarang kitab Al-Gebra (al-Jabar), ahli matematika
yang berhasil menemukan angka nol (0).
Thabit ibn Qurrah, yang merumuskan pemecahan
aljabbar pengkat tinggi dengan menggunakan metode
geometri, yang sampai sekarang masih dipakai
matematikus
4. Farmasi dan Kimia
Ahli farmasi dan kimia pada masa pemerintahan dinasti
Bani Abbasiyah adalah Ibnu Baithar (karyanya yang
terkenal adalah al-Mughni).
Bapak kimia Islam pertama, Jabir Bin Hayyan, beliau
mendasari theori phlogiston; semua substansi yang bisa
terbakar dan mineral-mineral yang dapat membeku
karena zat-zat air raksa garam dapur dan belerang. Dan
yang pertama kali menemukan teori melarutkan nitrat
perak dan garam dapur yang menyebabkan adanya
pengendapat putih dan tembaga yang menimbulkan
cahaya hijau.
5. Perbintangan
a. Abu Manshur al-Falaky
b. Jabir al-Batany (pencipta teropong
bintang)
c. Raihan al-Bairleny
d. Abu Ali al-Hasan ibn al-Hitami
(terkenal dengan al-Hazen dalam bidang
optik)
6. Tafsir dan Hadits
a. Ibnu Jarir al-Thabari (ahli tafsir al-Ma’tsur
b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (ahli tafsir al-Ma’tsur)
c. Abu Bakar Asam (ahli tafsir al-Ra’yi)
d. Abu Muslim Muhammad (ahli tafsir al-Ra’yi)
Terima Kasih…