Anda di halaman 1dari 23

KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI

UMAYYAH II DI ANDALUSIA

DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr. Haidar Putra Daulay, MA
Dr. Sholihah Titin Sumanti, M.Ag

ABDUL HAFIZH AZIZI BATUBARA


0331213033
LATAR BELAKANG MASALAH
La Furia Roja atau Negeri Matador merupakan julukan khas bagi sebuah negeri yang berada di semenanjung
liberia eropa barat daya yang dinamai Spanyol atau dahulu dikenal Andalusia. Dibalik kemajuannya diberbagai bidang
terutama olahraga, serta dengan berbagai keindahan disetiap sudut negeri nya, wilayah ini tidak hanya didominasi oleh
perkembangan bangunan gereja yang megah lagi indah, namun terdapat tapak tilas dari sejarah kebudayaan Islam
dimasa lampau yang masih berdiri kokoh. Ketika membahas masa kejayaan Islam di Eropa, dapat dipastikan bahwa
Spanyol tidak akan pernah terlupakan. Sebab masa lalu memperlihatkan bahwa Islam pernah tumbuh subur dan berjaya
di negara tersebut. Sejarah mencatat bahwa Islam tumbuh subur dan menguasai wilayah ini dengan kurun waktu yang
cukup lama.
Kala itu Andalusia memiliki peranan yang penting dalam penyebaran Islam ke bumi Eropa, selain karena
Andalusia merupakan satu-satunya wilayah Eropa yang tergolong maju, kaya dan padat penduduknya, wilayah ini juga
menjadi pintu besar bermulanya Islam ke Bumi Eropa Abdullah Siddik, Inti Dasar Hukum Dagang Islam
Rumusan Masalah

01 02
Bagaimana perkembangan
Apa yang dimaksud awal sejarah Kebudayaan
Sejarah Kebudayaan Islam Pada Masa Bani
Islam ? Umayyah II di Andalusia?

03
Bagaimana bentuk sejarah Kebudayaan Islam
Pada Masa Bani Umayyah II di Andalusia?
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata sejarah memiliki arti
peristiwa dan kejadian yang benar terjadi adanya pada masa silam.
Kata Sejarah dalam bahasa asing disebut Histore (Prancis), History
(Inggris). Menurut Dudung Abdurahman kata sejarah berasal dari
bahasa Arab yaitu Syajarah yang artinya pohon. Sejarah adalah ilmu
yang berupaya menemukan, mengungkap, serta memahami makna
dan nilai apa yang terkandung disetiap peristiwa ataupun kejadian
dimasa lampau. Disisi lain sejarah merupakan bagian terpenting dari
sebuah perjalanan bangsa, negara, umat maupun individu. Oleh
karena itu tanpa sejarah, dapat dipastikan proses rode kehidupan
tidak akan mudah untuk diketahui. Melalui sejarah manusia dapat
memetik banyak hikmah dan pelajaran dari proses kehidupan bangsa,
negara dan sebagainya. Melestarikan serta mengembangkan sesuatu
yang baik dari bangsa, negara maupu umat terdahulu merupakan
wujud dari pelestarian hikmah dan pelajaran penting dari sejarah itu
sendiri, serta hal-hal yang tidak berdampak baik, sedapat mungkin
dijauhkan bahkan dihindari.
Q.S Yusuf : 111
● ‫َان‬
َ ‫ابۗ َما ك‬ ِ َ‫َان ِف ْي َق َص ِص ِه ْم ِعبْ َر ٌة ِل ّاُولِى الْاَل ْب‬ َ ‫ل َ َق ْد ك‬
‫َح ِديْثًا يُّ ْفتَ ٰرى َول ٰ ِك ْن تَ ْص ِديْ َق ال َّ ِذ ْي بَيْ َن يَ َديْ ِه‬
‫َوتَفْ ِصيْ َل ك ّ ُِل َش ْي ٍء َّو ُه ًدى َّو َر ْح َم ًة ِِّل ّـقَ ْو ٍم يُّ ْؤ ِمن ُ ْو َن‬

“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang


yang mempunyai akal. (Al-quran) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
Dari kata diatas yaitu Sejarah, Kebudayaan dan Islam
dapat diambil kesimpulan bahwa Sejarah Kebudayaan
Islam adalah risalah lengkap berkaitan dengan segala
sesuatu yang terjadi pada masa silam untuk kebaikan
perjalanan hidup manusia dimasa mendatang, karena
dengan menelaah Sejarah Kebudayaan Islam lahirlah
berbagai pengetahuan seputar kejadian masa silam untuk
dijadikan pengetahuan dan menjadi sumber motivasi
dimasa akan datang.
Awal Sejarah Kebudayaan Islam Pada Masa
Bani Umayyah II di Andalusia

Periode I Periode II Periode III


Awal Sejarah Kebudayaan Islam Awal Sejarah Kebudayaan Islam Awal Sejarah Kebudayaan Islam
Pada Masa Bani Umayyah II di Pada Masa Bani Umayyah II di Pada Masa Bani Umayyah II di
Andalusia Andalusia Andalusia
Ditinjau secara bahasa (etimologi) sebutan Al-Andalus atau Andalusia belum diketahuai secara pasti mulanya.
Banyak bukti dan teori membuktikan keabsahan atas sebutan tersebut, hingga akhirnya ahli bahasa juga
diikutsertakan dalam pembuktian tersebut. Argumen-argumen bermunculan bermunculan dari para ahli ilmu sejarah,
linguistik dan ilmu yang mempelajari nama daerah (toponomi), menunjukkan akan kelemahan bukti, teori yang
sebelumnya dijadikan rujukan, kebenaran membuktikan bahwa nama Andalusia berasal dari masa Romawi. Secara
geografis semenanjung Iberia meliputi wilayah Spanyol dan Portugal saat ini dan hanya diskri oleh selat yang sempit
dengan sebutan Tiang-Tiang Hercules oleh
 
Bangsa Grit Tua serta memisahkan antara Laut Tengah dan Laut Atlantik. Dahulu Semenanjung Iberia didiami oleh
bangsa Vandal sebelum akhirnya berhasil ditaklukkan oleh bangsa Visighots pada tahun 507 M dan wilayah disebut
Vandalusia, sampai akhirnya bangsa Arab mampu merubah pelafalan Semenanjung Iberia dengan sebutan
Andalusia. Inilah yang menjadi pemegang peranan yang cukup substansial. Segenap penulis dari Barat beranggapan
bahwa ranah Andalusia hanya meliputi Granada, melainkan disebut ranah kekuasaan muslim atau Islamic Span
Cordoba, Malaga, Sevilla, Zaragosa dan Toledo. Dalam dase penaklukkan Andalusia terdapat beberapa pahlawan
Islam yang memiliki jasa besar dalam memegang kendali satuan pasukan, diantaranya adalah Tharif bin Malik ,
Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair. Penaklukkan Andalusia merupakan ide lama dan Musa bin Nushair
bukanlah termasuk orang yang pertama memikirkan tentang penaklukkan Andalusia.
Sejarah Kebudayaan
Islam Pada Masa Bani
Umayyah II di Andalusia
Peta Andalusia
Kala itu umat Islam di Andalusia telah berhasil meraih kejayaan yang
gemilang, bahkan sangat berpengaruh sehingga menjadi penyebab
kebangkitan Eropa hingga kini, terutama dalam kebudayaan seperti corak
arsitektur bangunan fisik, intelektual dsb. Kemajuan yang mampu digapai oleh
bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam bidang keilmuan zaman
modern saat ini, merupakan kontiniutas dari tradisi ilmiah yang telah
dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau
dengan kata lain ilmuan muslim banyak memberikan peranan penting dalam
perkembangan keilmuan barat, hal ini sebagaimana di ungkap oleh yatim,
dalam bukunya sejarah peradaban islam: “kemajuan barat pada mulanya
bersumber dari Peradaban Islam yang masuk ke eropa melalui spanyol.
Dalam konteks ini Allah Swt berfirman dalam Q.S Al-An’am ayat 38 :
ۤ
‫ب ِمنْ َشيْ ٍء ُث َّم ا ِٰلى‬ َ ‫ٕى ٍر يَّطِ ْي ُر ِب َج َن‬Qِِٕ ‫ض َواَل ٰط‬
ِ ‫اح ْي ِه ِآاَّل ا ُ َم ٌم اَمْ َثال ُ ُك ْم ۗ َما َفرَّ ْط َنا فِى ْالك ِٰت‬ ِ ْ‫َو َما ِمنْ ۤدَا َّب ٍة فِى ااْل َر‬
‫َرب ِِّه ْم يُحْ َشر ُْو َن‬
“Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada dibumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-
umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan didalam
Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan”.
 Perkembangan Ekonomi
Perkembangan baru spanyol juga didukung oleh kemakmuran ekonomi
pada abad ke 9 dan abad ke 10. Perkenalan dengan pertanian
irigasi yang didasarkan pada pola- pola negeri Timur mengantarkan
pada pembudidayaan sejumlah tanaman pertanianyang dapat diperjual -
belikan, meliputi buah ceri, apel, buah delima, pohon ara, buah kurma,
tebu, pisang, kapas, rami dan sutera. Beberapa kota seperti seville
dan Cordova mengalami kemakmuran lantaran melimpahnya
produksi pertanian dan perdagangan internasional
 Kemajuan Intelektual dan Ilmu Agama
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan, yakni selama
pemerintahan Bani Umayyah yang ke 5, Muhammad Ibn ‘Abd Ar-Rahman (832-
886). Kajian filsafat ini dilanjutkan oleh penguasa selanjutnya, yakni Al-Hakam (961-
976 M). Tokoh- tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakar
Muhammad Ibn As-Sayiq yang lebih dikenal dengan Ibn Bajah. melalui
pemikirannya, Ibn Bajah sering mengembangkan berbagai permasalahan yang
bersifat etis dan eskatologis.
Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar Ibn Tufail, Melalui berbagai karyanya, ia banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang
terkenal berjudul Hay Ibn Yaqzan. Para filosof lainnya adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi,
Sulaiman Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli Fiqh.

B. Sejarah
Dalam bidang sejarah, Spanyol Islam telah melahirkan banyak penulis sejarah
terkenal, di antaranya Zubair dari Valancia yang menulis sejarah tentang negeri-negeri
muslim di Mediterania serta Sisilia. Tokoh lainnya, Ibn Al-Khatib yang menulis sejarah
tentang Granada dan Ibn Khaldun yang merupakan seorang perumus filsafat
sejarah. Karya besar lainnya yang ditulis oleh sejarawan Spanyol Islam adalah Tarikh
Iftita Al-Andalus yang ditulis oleh Ibn Qutyah, dia lahir dan dibesarkan di Cordoba, wafat
pada tahun 977 M. Selain itu, karya besar lainnya ditulis oleh Ibn Hayyan yang berjudul
Al-Muqrabis fi Tarikh Ar-Rizal Al-Andalus.
C. Sains
Sains yang berkembang di Andalusia pada masa itu banyak sekali, diantaranyailmu
Kedokteran, Farmasi, Kimia, Fisika, Pertanian, dan lain-lain. Diantara para ilmuan yang
terkenal dalam bidang ilmu Kimia dan Astronomi adalah Abbas ibn Farnas. Ia adalah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dan batu, tokoh lain yaitu ibn Yahya An-
Naqosh. Ilmuwan yang terkenal dalam bidang botani dan farmasi di Spanyol, bahkan di
seluruh dunia Islam, adalah Abdullah ibn Muhammad Al-Baytar yang lahir di Malaga. Di antara
karyanya adalah Al-Mughni fi al-Adwiyah al-Mufradah tentang pengobatan dan al -Jami‘ fi
al-Adwiyah al - Mufradah yang merupakan catatan mengenai obat -obatan dari binatang,
sayuran dan mineral. Ibn Al-Khatib (1313-1374 M) adalah dokter ternama di Granada. Dia telah
pernah mengarang sebuah buku tentang penyakit menular dan epidemia. Pada saat itu Al-
Khatib muncul di antara dokter - dokter di Eropa, dia menerangkan dengan baik tentang
bentuk dan penyebab penyakit epidemia. D. Bahasa Sastra dan Musik
Pada masa Islam di Spanyol banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, Tokoh -
tokoh dalam bidang bahasa diantaranya, Ibn Sayyidi, Ibn Malik yang mengarang Alfiyah (tata
bahasa Arab), Ibn Huruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al - Isybili, Abu al - Hasan ibn ́Usfur, dan Abu
Hayyan al - Gharnati. Dibidang sastra tersohor nama Ibn Abd
Rabbih dengan karyanya al Iqd al-Farid, Ibn Bassam dengan karyanya al - Dhakhira fi
Mahasin ahl al- Jazira dan al - Fath ibn Khaqan dengan karyanya Kitab al - Qalaid. Dalam
bidang musik dan kesenian, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah musik di
Cordova oleh Al - Hasan ibn Nafi (Zaryab) seorang artis dan pencipta lagu di zamannya.
 
E. Fiqih
Dalam bidang fiqih, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab
Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziyad ibn
Abd Al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya
yang menjadi qadhi (Hakim) pada masa Hisham ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli
fiqih lainnya diantaranya adalah Abu Bakr ibn Al-Qutiyah, Munzir ibn Said Al-
Baluti dan Ibn Hazm yang terkenal. Ibn Rusyd penulis Kitab Bidayah Al-
Mujtahid Fi Ushul Asy-Syariah (Ushul Fiqh).
E. Ilmu Kedokteran
Sumbangsih yang diberikan Islam kala itu sangat signifikan dan menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam hal
kedokteran. Para ilmuan Islam seperti dokter Al-Kindi (809-873), telah menulis sebuah buku tentang ilmu mata, jika
diterjemahkan dalam bahasa Latin berarti Optics. Karangan lain seputar kedokteran juga datang dri Rhazez atau dikenal
dengan Ar-Razi (865-925 M) berjudul Al-Hawi. Kemudian karangan tersebut diterjemahkan oleh seorang tabib Yahudi
berasal dari Sicilia bernama Faraj bin Salim kedalam bahasa Latin yang berarti Continens.Di Eropa terkenal dengan sebutan
Abulcassis atau Abu al-Qasim al-Zahrawi, seorang dokter istana yang memiliki karya cukup terkenal Al-Tasrif terdiri dari 30
jilid. Selain Qasim ada pula seorang filsuf besar bernama Ibnu Rusyd yang ahli dalam bidang kedokteran. Diantara karya
besarnya adalah Kulliyat al-Thib, para dokter Islam yang terkenal lainnya adalah Avecinna atau Ibnu Sina dengan karya
masyhurnya yaitu Al-Qanun Fit Thib atau Qanun of Medicine , jika diterjemahkan kedalam bahasa Latin. Buku ini menjadi
rujukan selama 30 tahun lamanya bagi perguruan-perguruan tinggi yang ada pada saat itu. William Osler menyebutkan
bahwa banyak kitab atau karya-karya Ibnu Sina yang menjadi dasar ilmu ketabiban dalam jangka waktu yang lama.
F. Pendidikan

a.Kuttab
Dalam catatan sejarah peradaban Islam disebutkan bahwa dampak dari ekspansi yang
semakin meluas diwilayah kekuasaan Islam di Andalusia, telah mampu memberikan
motivasi dan memperkaya umat untuk melahirkan sebuah lembaga pendidikan seperti
kuttab dan masjid. Saat itu di Andalusia banyak berdiri kuttab-kuttab yang sudah mulai
memberikan pelajaran berupa ilmu pengetahuan seperti fiqh, sastra dan bahasa, musik
dan kesenian. Kuttab disaat ini tergolong dalam pendidikan rendah tersistematis.
b.Madrasah
Beberapa keterangan menyebutkan ketika Islam bertahta di Andalusia, banyak melahirkan
madrasah yang jumlah tidak dalam jumlah sedikit, hal ini dilakukan guna membantu
perkembangan pendidikan. Semua tersebar dibeberapa ranah kekuasaan Islam antara
lain : Cordova, Seville, Toledo, Granada dan lainnya.
Perguruan Tinggi
Kehadiran Islam di Andalusia saat itu benar-benar menjadi pilar sejarah peradaban,
kebudayaan dan pendidikan. Banyaknya didirikan universitas seperti universitas cordova
yang menjadi simbol megah yang berdiri kokoh dengan masjid Abdurrahman III, sehingga
Andalusia menjadi masyhur diseluruh jazirah Eropa. Universitas ini ini kian setara dengan
Universitas Al-Azhar di Cairo Mesir dan Universitas Nizamiyah di Baghdad, yang menjadi
rujukan utama generasi muda para pecinta ilmu pengetahuan, baik dari Asia, Eropa, Afrika
d.Perpustakaan

Untuk memberikan stimulus atas berkembangnya keilmuan di Andalusia pemerintah juga


menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung seperti halnya perpustakaan. Sebuah
perpustakaan yang terkenal dizaman itu adalah perpustakaan Al-Umawiyah terletak di Cordova, yang
memiliki 44 daftar nama-nama buku, setiap daftar buku terdiri dari 50 lembar didalamnya hanya
terdapat tulisan nama-nama
bukunya saja. Jadi daftar buku-buku yang terdapat di perpustakaan Al-Umawiyah terdapat 2200
halaman. Ini memperlihatkan akan besarnya perpustakaan yang dimiliki Andalusia saat itu.
Diperkirakan sekitar 100.000 koleksi buku memenuhi perpustakaan Al-Umawiyah.
Banyak pihak yang terlibat dalam proses berdirinya perpustakaan terbesar didunia saat itu, seperti
Abdurrahman an-Nashir kemudian Hakam al-Muntanshir dan oara ulama, sastrawan, para ahli fiqh
dari berbagai penjuru negeri.Para fungsionaris yang ada di perpustakaan Al-Umawiyah ini
merupakan para profesional yang berasal dari Andalusia hingga Baghdad, tak hanya itu mereka juga
para cendikiawan yang memiliki ketertarikan terhadap buku. Mereka menulis buku-buku buah dari
penelitian mereka, lalu diserahkan kepada ulama untuk dilakukan emendasi. Jika buku-buku tersebut
mendapatkan rekomendasi dari para ulama dan dianggap layak barulah dimasukkan ke
perpustakaan lalu mendapatkan penghargaan dari penguasa saat itu.
Perkembangan
Pembangunan
Masa kemajuan Bani Umayyah di Andalusia dapat diraih pada masa pengganti Abdurrahman ad-
Dakhil. Bentuk bangunan fisik yang paling mencolok adalah pembangunan gedung,
pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan taman. Berikut diantara pembangunan yang
megah adalah sebagai berikut :
a. Al- Qashr al-Kabir (kota satelit yang didalamnya terdapat gedung istana megah)
b. Rushafat (istana yang dikelilingi oleh taman yang terdapat disebelah barat laut cordova)
c. Masjid Jami’ Cordova (didirikan pada tahun 170 H atau 786 M, hingga kini masih berdiri
kokoh)
d. Al-Zahra (kota setelit dipegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H atau 936 M). Adanya
masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air yang mengalir ditengah masjid ada dimasjid ini.
Ada pula danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, margasatwa (taman hewan), pabrik
senjata dan pabrik perhiasan.
e. Tembok Toledon
f. Istana Al-Makmun
g. Masjid Seville
h. Istana Al-Hamra di Granada
Andalusia terkenal dengan keelokan kota-kotanya yang indah, masjid-masjidnya megah lagi
indah, berdirinya istana-istana yang mengagumkan serta taman-taman yang mempesona.
Berikut pusat peradaban Islam di Andalusia
a. Cordova
Kota ini termasuk salah satu kota besar yang berada di
Andalusia yang dibangun dengan arsitektur islam dan menjadi
daerah yang pertama kalinya dijajaki oleh pasukan Thariq bin Ziyad
ketika ingin menguasai Andalusia. Cordova menjadi ibu kota
pemerintahan ketika Abdurrahman ad-Dakhil masuk ke Andalusia,
hal ini yang menjadikan Cordova mengalami perkembangan yang
signifikan. Banyak didapati bangunan masjid-masjid dan istana.
Kota ini juga diperluas dengan membangun jembatan berarsitektur
Islam dalam gaya romawi dll.

Puncak kejayaan Cordova terjadi pada masa pemerintahan


Abdurrahman al-Nashir, yaitu sebagai ousat kerajinan barang-
barang dari perak dan sulaman dari sutra. Dimasa ini jugalah
Cordova menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan
sastra di Andalusia sehingga lahirlah para sastrawan terkemuka
yakni Abu Amr Ahmad bin Muhammad bin Abd Rabbih dan Abu Amir
Abdullah bin Syuhaid. Pada tahun 786 M, didirikanlah sebuahmasjid
dengan luas 175 x 134 m² dengan tinggi menara 20 m, yang terbuat
dari marmer dan sebuah kubah besar. Masjid ini dinamakan Masjid
Cordova. Sementara itu pada masa Al-Hakam diwilayah Cordova
terdapat 491 masjid dan 900 pemandian umum, lalu penguasa
muslim ini kembali mendirikan saluran air dari pegunungan dengan
panjang 80 km.
Masjid Agung Cordova
b. Sevilla
Hispalis itulah nama semula yang dimiliki Sevilla lalu kemudian
dirubah menjadi Isybiliyyah yang masyhur dalam dialektika bahasa
Arab.Dahulu Sevilla pernah menjadi denyut nadi tujuan perekonomian
di wilayah laut mediterani hampir disetiap harinya.
Kejayaan Sevilla ketika itu berada dibawah kekuasaan Dinasti
Murabitun, sebab Sevilla pernah menjadi poros dibeberapa bidang
kehidupan seperti agama, ilmu pengetahuan, ekonomi dan budaya.
Selama dibawah kekuasaan Islam selalu diperindah dengan tanaman-
tanaman berbunga yang harum.
c. Granada
Terletak sekitar 288 km sebelah timur Sevilla
yang dahulu terdapat istana megah bernama Al-
Hambra, istana ini didirikan oleh arsitek-arsitek muslim
pada tahun 1238 M – 1358 M. Dahulu istana ini pernah
menjadi benteng tentara Islam, Granada memiliki ikon
yang masyhur yaitu temboknya dan 20 menara yang
mengitari istana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai