2. Bagaimana menurut saudara pengaruh tanah liat dan tanah yang kaya
bahan organik terhadap pertumbuhan mikroorganisme?
Jawaban:
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan
tanah.Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan
perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah.Bahan
organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam
pembentukan agregat tanah yang stabil.Bahan organik adalah bahan pemantap
agregat tanah yang tiada taranya.Melalui penambahan bahan organik, tanah yang
tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan.Pergerakan air
secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih
cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan
aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas)
bertambah akibat terbentuknya agregat.
Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur
ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan
oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.Bahan organik tanah merupakan
penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami
pelapukan dan pembentukan kembali.Bahan organik demikian berada dalam
pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro.Sebagai akibatnya
bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui
melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.
BIOLOGI TANAH
2. Kompetisi (Persaingan)
Kebutuhan akan zat makanan yang sama dapat menyebabkan terjadinya
persaingan antar spesies. Sebagai contoh, bila persediaan oksigen dalam suatu
medium berkurang, maka bakteri aerob akan dikalahkan oleh bakteri fakultatif
anaerob. Jika persediaan oksigen habis sama sekali, maka pertumbuhan bakteri
fakultatif anaerob tadi akan berhenti, sedangkan bakteri anaerob akan tumbuh
dengan subur. Pada umumnya bahwa dua spesies yang hidup bersaing akan saling
merugikan, jika ditumbuhkan di dalam suatu tempat yang sama, dan akhirnya
yang menanglah yang dapat bertahan sedangkan yang kalah akan punah.
3. Antagonisme(hidup berlawanan)
Antagonisme menyatakan suatu hubungan yang asosial. Spesies yang satu
menghasilkan sesuatu yang meracuni spesies yang lain, sehingga pertumbuhan
spesies yang terakhir sangat terganggu karenanya. Beberapa bentuk antagonisme
diantaranya adalah antara Streptococcus lactis dan Bacillus subtilis atau Proteus
vulgaris. Jika ketiga spesies tersebut ditumbuhkan bersama-sama di dalam suatu
medium, maka pertumbuhan Bacillus sp dan Proteus sp akan segera tercekik
karena adanya asam susu yang dihasilkan oleh Streptococcus lactis. Pseudomonas
aeruginosa menghasilkan suatu pigmen biru piosianin yang merupakan racun bagi
beberapa spesies bakteri dan juga beberapa hewan.Selanjutnya semua pengobatan
penyakit infeksi dengan menggunakan antibiotic didasarkan atas antagonisme.
4. Komensalisme
Jika dua spesies hidup bersama kemudian spesies yang satu mendapatkan
keuntungan, sedangkan spesies yang lain tidak diragukan olehnya, maka
hubungan hidup antara kedua spesies itu disebut komensalisme. Spesies yang
beruntung disebut komensal, sedangkan spesies yang memberikan keuntungan
disebut inang (hospes).
Hubungan hidup yang terdapat antara Saccharomyces sp dan Acetobacter sp
merupakan suatu contoh komensalisme.Saccharomycessp menghasilkan alcohol
yang tidak diperlukan lagi, sedangkan alcohol ini merupakan zat makanan yang
mutlak bagi Acetobactersp. Dan di dalam usus tebal hewan maupun manusia
banyak terdapat bakteri yang hidup sebagai komensal.
5. Parasitisme
Jika satu pihak dirugikan sementara ia sendiri mendapatkan untung disebut
parasitisme. Bila parasit hidup di dalam jaringan atau sel hospes, maka disebut
endoparasit. Bila hidupnya pada permukaan kulit maka disebut ektoparasit
(=infestasi).Hubungan yang ada antara virus (Bakteriofage) dengan bakteri itu
suatu hubungan yang hanya menguntungan virus saja.Virus tidak dapat hidup di
luar bakteri atau sel hidup lainnya. Sebaliknya, bakteri atau sel lainnya yang
menjadi hospes akan mati karenanya. Kehidupan parasit berarti kematian hospes.
6. Mutualisme
Interaksi antar mikroorganisme dapat saling menguntungkan. Hubungan
interaksi mutualisme dapat terjadi antar mikroorganisme yang berkerjasama
dalam proses metabolisme. Biasanya satu jenis mikroorganisme menyediakan
nutrisi bagi mikroorganisme lain begitupula sebaliknya. Contohnya:
Streptococcus faecalis dan Lactobacillus arabinosis yang bisanya tidak dapat
tumbuh pada medium tanpa glukosa. Streptococcus faecalis membutuhkan asam
folat yang dihasilkan oleh Lactobacillus arabinosus sebaliknya Lactobacillus
arabinosus membutuhkan fenilalanin yang dihasilkan oleh Streptococcus
faecalis. Ketika kedua baiakan mikroorganisme ditumbuhkan dalam medium
yangsama, maka mereka mendapatkan nutrisi yang lengkap. Contoh lain antara
bakteri Escherichia coli dan Proteus vulgaris, dimana Escherichia coli
menghidroslisis laktosa bagi Proteus vulgaris, sementara itu Proteus vulgaris
menguraikan urea yang melepaskan sumber Nitrogen bagi pertumbuhan
Escherichia coli.