Bab Iv
Bab Iv
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kolesistitis merupakan peradangan pada dinding kandung empedu yang
ditandai dengan trias gejalanya yakni nyeri perut kuadran kanan atas, demam dan
leukositosis. Patofisiologi kolesistitis akut sampai saat ini masih belum dapat
sepenuhnya dimengerti. Penegakkan diagnosis untuk kolestitis adalah dengan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pasien sering mengeluhkan nyeri perut kanan atas sakit bila ditekan (tanda
Murphy positif), takikardia, mual, muntah, anoreksia dan demam. Dapat teraba pula
massa di kuadran kanan atas perut. Pemeriksaan penunjang sering menunjukkan
leukositosis, peningkatan serum aminotransferasi, alkali fosfatase, serum bilirubin
dan serum amilase. Pemeriksaan USG dapat merupakan pemeriksaan penunjang yang
banyak dilakukan karena kesensitifitasannya sampai 95%. Terapi dibagi menjadi dua
yakni terapi konvensional berupa perbaikan kondisi umum pasien, antibiotik sesuai
dengan pola kuman, analgesik dan anti-emetik dan terapi pembedahan bila terdapat
inidikasi, dimana saat ini lebih sering dilakukan laparaskopik kolesistektomi
dikarenakan dapat memberi keuntungan pada pasien yakni rasa nyeri pasca operasi
minimal, memperpendek masa perawatan dan memperbaiki kualitas hidup pasien
lebih cepat.
4.2 Saran
Dengan disusunnya laporan kasus ini sebagai tugas dalam menunjang profesi
gelar dokter, disamping itu saya juga mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada laporan kasus kami
selanjutnya.
16