Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi Indonesia sehat adalah
dengan menyelenggarakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan salah satunya adalah melakukan
pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga. Dalam pedoman yang diatur
dalam Permenkes RI No. 39 tahun 2016 dikatakan bahwa Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan keluarga dilaksanakan oleh puskesmas.
Penyelenggaraan program ini dilaksanakan untuk memperkuat fungsi
Puskesmas dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Puskesmas harus mempunyai data kesehatan seluruh keluarga di wilayah
kerjanya dan substansinya, ada 12 indikator termasuk di dalamnya adalah
mengenai anggota keluarga yang merokok.
Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak
buruk baik bagi si perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa
dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta per tahun, 70%
diantaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang
rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok yang
dibakar kemudian dihisap maka bahan-bahan kimia yang terkandung di
dalamnya akan terhisap juga. Asap yang beterbangan itu juga mengandung
bahan yang berbahaya bagi orang disekitarnya yang tidak merokok.
Akibat dari kebiasaan merokok sangat berbahaya bagi kesehatan
karena dapat menimbulkan berbagai penyakit baik secara langsung maupun
tidak langsung antara lain menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran napas serta jaringan paru-paru, penyebab penyakit jantung koroner
(PJK), stroke atau bahkan dampak paling buruk adalah meninggal.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian merokok, bisa
dari lingkungan keluarga, teman maupun iklan mengenai rokok yang beredar
di media massa. Angka perokok di Indonesia masih tinggi, keadaan ini
merupakan tantangan bagi upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat.
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan
tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Banyak upaya upaya yang
dilakukan untuk mengurangi jumlah perokok, seperti penyuluhan bagi
generasi remaja di sekolahan, penyuluhan kesehatan bagi masyarakat, atau
dengan menggandeng tokoh-tokoh panutan. namun hal yang paling utama
adalah niat dan tekat dari masing-masing orang.
Saat ini masih terdapat sejumlah warga di wilayah kerja Puskesmas
Sibela, tepatnya RW 37, yang merokok. Hal inilah yang mendorong kami
untuk melakukan analisis lebih dalam tentang pengendalian dan pemecahan
masalah merokok di wilayah kerja Puskesmas Sibela.

B. Tujuan
Tujuan dilakukan penulisan laporan ini, adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab kejadian merokok di RW 37 wilayah kerja
Puskesmas Sibela Surakarta
2. Menganalisis Problem Solving Cycle terkait kejadian merokok di RW
37 wilayah kerja Puskesmas Sibela Surakarta

C. Manfaat
Manfaat penulisan ini adalah agar Dokter Muda Fakultas Kedokteran
UNS mengetahui bagaimana cara penyusunan serta perencanaan Problem
Solving Cycle mengenai kejadian merokok di pusat kesehatan layanan primer
seperti puskesmas. Untuk puskesmas, laporan ini diharapkan memberi
manfaat sebagai bahan untuk evaluasi kinerja petugas kesehatan dan sebagai
bahan untuk melakukan perencanaan kebijakan program layanan kesehatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai