Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS


PUSKESMAS HANDAPHERANG
Jln.H.Hasan No 11 Desa Handapherang Kec.Cijeungjing Tlp. 2750595,
Faximilie (0265)2750595,
E-Mail : puskesmashandapherang@gmail.com
Kode Pos 46271

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT

Basic Trauma and Cardiac Life Support

Bagi Perawat dan Bidan

A. Dasar pemikiran

Cedera bahkan Kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat dialami
oleh siapa saja. Bencana nasional seperti gempa bumi di Kerinci, gempa bumi di Biak
sampai terakhir Tsunami di Nangroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara merupakan
contoh bagaimana musibah tak dapat kita hindari, sehebat apapun upaya kita untuk
menghadapinya. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak yang
mungkin timbul akibat bencana/cedera. Kematian memang milik Tuhan Yang Maha Esa,
akan tetapi kematian karena sumbatan jalan napas, gangguan ventilasi paru, dan
perdarahan, seharusnya dapat kita cegah.

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi solusi terpilih


terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria gawat darurat .
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin dari
waktu tanggap (Respon Time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan
terhadap penderita gawat darurat itu tergantung kepada :

Kecepatan ditemukannya penderita


Kecepatan meminta bantuan pertolongan
Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan

Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan pertama di tempat
kejadian ( On The Spot ) sebaiknya dilakukan oleh penolong yang memahami prinsip
resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi dan evakuasi, serta cara transportasi penderita dengan
benar.

Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi sangat strategis.


Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih, ventilasi paru adequat,
dan terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting
bahwa seorang penolong pertama harus mempunyai dasar keilmuan yang memadai
tentang keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Kurikulum
Program Pendidikan Ners atau Bidan yang sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan
mereka jika mengikuti pelatihan mengenai PPGD.

PPNI kab. Ciamis merupakan wadah bagi setiap individu perawat se kab. Ciamis,
mempunyai misi dan komitmen untuk selalu terlibat dalam upaya-upaya untuk meningkatkan
kemampuan anggota komunitasnya. Pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat menjadi
agenda tetap PPNI kab. Ciamis sebagai bentuk kontribusi lembaga kami bagi kemajuan
profesi keperawatan. Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Suport ini dilaksanakan sebagai
wujud nyata tujuan tersebut.

B. Tujuan Pelatihan

Tujuan Umum :

Menyelenggarakan pelatihan dalam kegawatdaruratan secara profesional dengan


mengedepankan aspek legalitas dan nilai jual dalam rangka menciptakan lulusan
pelatihan yang kompeten

Tujuan Khusus :

Tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan pelatihan BTCLS adalah peserta didik
diharapkan mampu :

1. Menganalisa kebutuhan organisasi SPGDT dalam pelayanan gawat darurat sehari-hari


dan pelayanan gawat darurat dalam bencana di wilayah kerjanya.

2. Mempraktekkan keterampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan penderita gawat


darurat secara cepat, tepat dan akurat (initial assessment)

3. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan jalan napas yang bersih sekaligus


memproteksi terhadap spinal (Airway Management)

4. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan ventilasi paru dan perfusi jaringan


yang adequat (Breathing and Ventilatory Management)

5. Mempraktekkan keterampilan dalam mengatasi syok dan mengontrol perdarahan


(Circulatory Management)

6. Mempraktekkan keterampilan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support-


Cardiopulmonal Rescucitation)

7. Mempraktekan keterampilan dasar gawat darurat bagi penderita yang mengalami


trauma/injury/cedera

8. Mempraktekan keterampilan dasar gawat darurat jantung : EKG dan Cardio Shock

9. Mempraktekkan keterampilan pemasangan balutan dan pembidaian


10. Mempraktekkan keterampilan ekstrikasi, evakuasi dan tranportasi dengan teknik yang
benar

C. Sasaran

Sasaran pelatihan BTCLS ini adalah dosen keperawatan/bidan, praktisi


keperawatan/bidan, mahasiswa Keperawatan/bidan.

D. Materi Program Pelatihan

Program Pelatihan PPGD diselenggarakan dengan berdasarkan kerangka Basic


Trauma dan Basic Cardiac Life Support (BTLS & BCLS). Materi Pelatihan meliputi
pokok bahasan di bawah ini :

1. Persfektif keperawatan Gawat Darurat

2. Organisasi PPGD : SPGDT/harian & SPGDB/bencana

3. Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

4. Penilaian Awal dan Resusitasi (Initial Assesment)

5. Airway and Breathing Management

6. Syok Management

7. Keracunan/intoksikasi

8. Biomekanik Trauma

9. Trauma Kepala dan Spinal

10. Trauma Thorak dan Abdomen

11. Luka, perdarahan dan Fraktur

12. Penanganan Luka bakar

13. Triage Skenario

14. Pengenalan dan Penatalaksanaan Dasar Gawat Darurat Jantung : EKG Normal,
aritmia yang mengancam jiwa

15. Extrikasi, evakuasi dan Transportasi Penderita gawat darurat

E. Metoda Pelatihan

Proses belajar interaktif dengan ceramah, simulasi dan demontrasi. Diskusi dilakukan
untuk membahas suatu kasus gawat darurat. Bahan materi pelatihan dibagikan ke semua
peserta minimal 1 (satu) minggu sebelum pelatihan dilaksanakan.
F. Pelaksana Pelatihan

Kegiatan pelatihan diselenggarakan secara penuh oleh seluruh anggota PPNI kab.
Ciamis yang dibina oleh Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Jakarta. Nara Sumber
utama adalah 4-5 orang instruktur yang terdiri dari ;

1. Dokter ahli bedah bersertifikat ATLS (Advance Trauma Life Support)

2. Dokter ahli jantung bersertifikat ACLS(Advance Cardiac Life Support)

3. Perawat Pro Emergency

G. Waktu dan Tempat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan 5 (lima) hari dimulai pukul 8.00 sampai 16.00 setiap
harinya. Tempat pelatihan ditentukan oleh panitia lokal dengan tempat sesuai standarisasi
dari pengyelenggaraan pelatihan BTCLS.

H. Biaya Dan Fasilitas pelatihan

Anggaran penyelenggaraan pelatihan dibebankan pada peserta dengan biaya


sebesar Rp. 2.500.000 (Dua Juta Lima Ratus Rupiah) perpeserta untuk tempat di
Ciamis. Biaya tersebut dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran pelatihan
yang terdiri dari : akomodasi nara sumber, akomodasi peserta, dan sewa tempat.

Fasilitas yang didapatkan peserta pelatihan dengan biaya tersebut di atas :

1. Buku Paket Panduan Pelatihan


2. Sertifikat pelatihan bernilai 2 SKS akreditasi PPNI Pusat
3. Alat tulis ( Bolpoint + Blocknote)
4. Tas pelatihan
5. Makan 1 kali dan snack 2 kali setiap harinya

*) Point no 1 s.d. 4 disiapkan oleh pihak Pro Emergency. Sedangkan fasilitas yang
harus disiapkan oleh panitia pelaksana lokal :

- Ruang kuliah 1 lokal + autostabilizer + audio kit

- Ruang skill station berukuran min. 3 m X 4 m + 1 buah Meja ( 3 lokal )

- Relawan 3 orang untuk menjadi pasien simulasi ujian praktek di hari kelima

- Blangkar/tandu 1 unit (dapat diganti dengan meja panjang)

- Akomodasi nara sumber (makan dan penginapan)


I. Evaluasi Pelatihan dan Tindak Lanjut

Evaluasi penyelenggaraan pelatihan meliputi :

1. Evaluasi tertulis bagi peserta dengan pretest dan postest

2. Ujian praktek laboratorium

3. Sertifikasi diberikan jika :

a. Kehadiran peserta 100 %

b. Dinyatakan lulus berdasarkan penilaian secara obyektif merujuk pada kompetensi


yang harus dicapai peserta pelatihan

4. Evaluasi penyelenggaraan pelatihan

5. Pembinaan berkelanjutan bagi alumni pelatihan

I. Penutup

Demikian kerangka acuan pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat darurat


(PPGD) : BTCLS ini dibuat untuk diketahui serta dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraannya.

Anda mungkin juga menyukai