1. Hasil survailens HAI`s yang dilakukan oleh IPCN RS A pada tahun 2015 yaitu :
b. 4 kejadian ISK sepanjang tahun 2015, dari hasil Investigasi yang dilakukan tidak
dilakukannya secara konsisten bundle ISK yang sudah ditetapkan oleh komite
PPIRS, dan posisi kantong urine sering ditemukan sejajar dengan kandung kemih
dan kadang menyentuh lantai, hasil kultur urine ada pertumbuhan kuman, sudah
ada perubahan SPO dan sudah diinfokan kepada unit terkait. Pasien mengeluh
pasien anyang-anyangan, urine tampak keruh, ada febris.
c. Tahun 2015 angka kejadian IAD 7,5 , total pasien yang terjadi IAD dalam
satu tahun 12, setiap bulannya ada 1 pasien yang terinfeksi, 5 diantaranya
meninggal dengan sepsis, sudah tersedia SPO, sudah disosialisasikan, fasilitas
incubator tidak mencukupi karena jumlah pasien meningkat.
d. Kejadian IDO ditahun 2015 ada sebanyak 3 kasus, dari hasil investigasi
penerapan bundle tidak konsisten yaitu Pencukuran pada daerah operasi masih
dilakukan pada malam hari sebelum operasi, hasil investigasi bahwa SPO
persiapan pasien operasi sudah dilakukan revisi yaitu tentang pencukuran harus
dilakukan 1 jam sebelum operasi dengan menggunakanc liper, pemeriksaan gula
darah tidak dilakukan. Dari 3 kejadian IDO, terdapat 1 kasus post operasi
scoliosis yang mengalami perawatan lama (1 bulan) dikarenakan luka sulit
sembuh serta terbuka, hasil Laboratorium gula darah : 275 gdl dan hasil kultur
pus ditemukan kuman MRSA.
2. Laporan tri wulan terhadap pembuangan limbah yaitu, masih ditemukan limbah
benda tajam ( spuit, jarus IV kateter ) dibuang ketempat pembuangan limbah
infeksius, dari laporan kejadian needle stik injury 3 diantaranya terjadi pada
petugas yang menangani limbah, investigasi yang dilakukan ternyata ketersediaan
sharp container sering tidak ada sehingga perawat ber inisiatif membuang benda
tajam tersebut kelimbah infeksius.