I. JUDUL
METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)
II. TUJUAN
V. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing sudah berisi media LB dan
tabung durham terdiri dari 3 tabung reaksi
Seri 1 : untuk 10 cc sampel
Seri 2 : untuk 1 cc sampel
Seri 3 : untuk 0,1 cc sampel
Pipet sampel masing-masing ke tabung reaksi, bungkus
3. Inkubasi pada suhu 37C selama 24 jam
4. Amati, jika positife (+) media keruh dan ada gas pada tabung durham
kemudian lanjutkan ke tahan penguat. Jika positife (+) media keruh dan ada
gas pada tabung durham kemudian lanjutkan ke tahap pelengkap. Jika positife
(+) ada kilat logam.
VI. HASIL
VII. PEMBAHASAN
Metode MPN (Most Probable Number) adalah metode yang digunakan untuk
menghitung koliform di dalam air dengan menggunakan pengujian fermentasi
dalam tabung. Tiga pengujian itu diantaranya adalah uji penduga (Presumtive
Test), uji penegas (Confirmed Test), dan uji pelengkap (Completed Test) Output
metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh
(growth unit) atau unit pembentuk koloni dalam sampel (Dwidjoseputro, 1994).
Metode MPN ini umumnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri pada
air khususnya untuk mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan
kontaminan utama sumber air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram
negatif, batang pendek, tidak membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi
asam dan gas yang dideteksi dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37 C
(Dwidjoseputro, 1994).
E.coli adalah bakteri koliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli
sering disebut sebagai coliform fekal. Bakteri coliform adalah golongan bakteri
intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia dan merupakan bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya bakteri
coliform fecal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.
Penentuan coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu,
mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
bakteri patogenik lain (Dwidjoseputro, 1994).
Media Lactose broth (LB) digunakan sebagai media untuk mendeteksi
kehadiran coliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu
pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonella dan dalam mempelajari
fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef
menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa
menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme
koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk
coliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton;
dan 0,5% laktosa (lay, 1992)
Media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) mempunyai keistimewaan
mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang
memfermentasikan laktosa seperti Staphylcoccus. aureus, P. aerugenosa, dan
Salmonella. Mikroba yang memfermentasikan laktosa menghasilkan koloni
dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang
dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan methylene blue
membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini
digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P.
Aerugenosa dan Salmonella sp. dan dapat menimbulkan keraguan.
Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan
tersebut adalah E.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat
digunakan untuk menentukan jenis bakteri E.coli dengan memberikan hasil positif
dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan methylene blue sebagai
indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa
dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri
E.coli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa (Hastowo, 1992).
Media BGBB (Brilliant Green Bile Broth) digunakan untuk mengkonfirmasi
hasil tes positif dugaan. Brilliant Green Bile Broth (BGBB) juga disebut sebagai
Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB). Enzimatik Intisari dari Gelatin
adalah sumber karbon dan nitrogen digunakan untuk kebutuhan pertumbuhan
umum di Brilliant Green lactose Bile Broth. Oxbile dan Brilliant Green
menghambat bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif banyak, selain E.coli.
Laktosa merupakan sumber karbohidrat. Bakteri yang fermentasi laktosa dan
menghasilkan gas yang terdeteksi Penggunaan utama dari media ini adalah untuk
mengidentifikasi keberadaan E.coli pada makanan. Selama inkubasi 24 jam pada
suhu 37 C E.coli akan memfermentasi laktosa dalam kaldu dengan produksi gas
dan Gas ini akan terkumpul dalam sebuah tabung durham terbalik (Hastowo,
1992).
Uji Penduga (Presumptive Test) : satu seri yang berisi 9 atau 12 tabung yang
berisi Lactose Broth dan tabung durham diinokulasikan dengan sampel air untuk
menguji apakah air tersebut mengandung bakteri yang bisa memfermentasikan
laktosa yang memproduksi gas. Jika setelah inkubasi gas timbul pada Lactose
Broth, diduga ada bakteri coliform di sampel air tersebut. Uji penduga merupakan
tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri coliform berdasarkan
terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena fermentasi laktosa oleh
bakteri golongan E.coli. Terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media
laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabung durham yang berupa
gelembung udara. Banyaknya kandungan bakteri Escherichia coli dapat dilihat
dengan menghitung tabung yang menunjukkan reaksi positif terbentuknya asam
dan gas dan dibandingkan dengan tabel MPN. dan jika tidak terbentuk gas dalam
tabung durham, dihitung sebagai hasil negatif. Jumlah tabung yang positif
dihitung pada masing-masing seri, MPN penduga dapat dihitung dengan melihat
tabel MPN (Lay, 1992). Uji penguat atau pelengkap. Merupakan uji dari tabung
yang positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1 x 24 jam,
suspensi diinokulasikan pada media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) secara
aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi. Koloni bakteri Escherichia coli
tumbuh berwarna merah kehijauan dengan kilap metalik (Lay, 1992).
Uji penegas untuk menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang
berwarna pada uji penguat atau pelengkap. Uji penegas merupakan suatu uji
sebelum dilakukanya uji pelengkap dimana digunakn media (BGLBB) Brilliant
Green Lactose Bile Broth. Dimana pada media ini di lihat fermentasi laktosapada
bakteri E.coli dengan terbentuknya asam dan gelembung. Pada uji penegas
banyaknya kandungan bakteri E.coli dilihat dengan menghitung tabung yang
terdapat gelembung di dalam tabung durham dan dihitung MON count dengan
melihat hasil dari MPN tabel dikali sepuluh per pengenceran tengah dan dari hasil
uji penegas akan disimpulkan dengan uji penguat atau pelengkap (Dwidjoseputro,
1994). Hasil pengamatan pada perhitungan jumlah bakteri dengan menggunakan
metode MPN diketahui, pada uji penduga digunkannya media lactose borth
dengan sampel air minum yang digunakan diketahui seri pengamatan 10 terdapat
empat gelembung, pengenceran 1 terdapat empat gelembung, pengenceran 10-1
terdapat tiga gelembung, dan pengenceran 10-2 terdapat satu gelembung. Pada
MPN tabel diketahui 33 nilai MPN tabelnya dan dari perhitungan MPN count
didapatkan hasi 3300 Cfu /100 ml. Pada uji penegas dengan menggunakan media
Brilliant Green Lactose Bile Broth dapat diketahui seri pengamtannya pada
pengenceran 10 terdapat lima gelembunng, pada pengencera 1 terdapat empat
gelembung, dan pada pengenceran 10-1 terdapat satu gelembung sedangkan pada
pengenceran 10-2 terdapat dua gelembung. Dari hasil pengenceran didapatkan hasl
nilai MPNtabelnya 26, dengan perhitungan mencari Mpn count hasil yang didapat
dari MPN-nya adalah 2600 Cfu/100 ml.
Pada uji penguat atau pelengkap dari setiap seri pengenceran tidak
didapatkan hasil adanya bakteri E.coli yang tumbuh pada sempel air minum. Jadi,
hasil yang didapat adalah nihil atu tidak ada bakteri E.coli yang tumbuh.
Faktor kesalahan pada percobaan perhitungan jumlah mikroba pada metode MPN.
Trejadi pada cara penggoresan pada media EMBA yang tidak sesuai dengan alur
dan melewati dari garis pembatas kolom, serta kurang hati-hati dalam melakukan
percobaan sehingga terdapat tabung reaksi yang pecah akibat kecerobohan.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pratikum mengenai perhitungan jumlah mikroba dengan metode
MPN dapat disimpulka bahwa :
Prinsip dari metode MPN adalah suatu metode perhitungan jumlah mikroba
yang menggunakn tiga tahap uji yaitu uji penduga , uji penegas/konfirmasi dan
uji pelengkap yang didasarkan untuk mengetahui jumlah dari mikroba
coliform.
Fungsi dari media Eosin Methylene blue agar (EMBA) iaalh sebagi indikator
untuk memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang
memefermentasikan laktosa dan yang tidak. Sedangkan fungsi dari media
brilliant green laktose bile borth (BGLBB) ialah sebagai pengkonfirmasi hasil
tes positif uji penduga. Dan media lactose borth (LB) berfungsi sebagai media
untuk mendeteksi keberadaan bakteri coliform dalam air.
Proses terjadinya gelembung pada tabung durham terjadi karena adanya
fermentasi laktosa yang di lakukan oleh bakteri golongan E.coli sehingga
terbentuk asam pada media yang tedapat laktosa, yang dapat di lihat dengan
kekeruhan sehingga menghsilkan gas atau gelembung dara pada tabung
durham
Hasil dari praktikum menunjukan Negatif