A. IDENTITAS
1. Program Studi : S1 Ilmu Gizi
2. Nama Mata Kuliah : Gizi Kesehatan Masyarakat
3. Kode Mata Kuliah :
4. Mata Kuliah Prasyarat* :
5. Semester :
6. SKS : 3 (Tiga) SKS
7. Waktu Perkuliahan : 3 x 50 menit
8. Dosen Pengampu : Tim Gizi
E. Matriks Pembelajaran
16 UAS
Referensi
1. ADA. (2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, 37(January), 8190. https://doi.org/10.2337/dc14-S081
3. Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat (Pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
4. AIPGI. (2017). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. (Hardiansyah & I. D. N. Supariasa, Eds.) (Kedua). Jakarta: AIPGI; Buku
Kedokteran EGC.
5. Ariani, M., Saliem, H. P., Hardono, G. S., & Purwanti, T. B. (2007). Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua,
Kalimantan Barat, dan Jawa Timur. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian.
6. Bail, J., & Meneses, K. (2016). Nutritional Status and Diet in Cancer Prevention, 32(3), 206214.
https://doi.org/10.1016/j.soncn.2016.05.004
7. Banarjee, B. (2011). Nutritional Management of Digestive Disorder. United States of American: CRC Press, Taylor and Francis
Group.
8. Eliana, F. (2015). Penatalaksanaan DM Sesuai Konsesnsus Perkeni 2015. Bagian Penyakit Dalam FK Yarsi.
9. Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., & Arab, L. (2009). Public Health Nutrition. In A. Hartono, P. Widyastuti, & E. A.
Hardiyanti (Eds.), Terjemahan (Cetakan I, pp. 9496). Jakarta: EGC.
10. IDAI. (2011). Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. (R. A. Yani & U. H. Sodjo, Eds.) (Pertama). Jakarta: Badan Penerbit
IDAI.
11. Kemenkes RI. (2016). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS).
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
12. Kemenkes RI. (2014). Asuhan Gizi di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
14. Kemenkes RI. (n.d.). Hipertensi (Mencegah dan Mengontrol Hipertensi agar Terhindar dari Kerusakan Organ Jantung, Otak, dan
Ginjal). Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
15. Kemenkes RI. (2011). Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
16. Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah
Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
17. Kemenkes RI. (2013). Gizi Olahraga Prestasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
18. Kemenkes RI. (2016). Situasi Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
19. Kementan RI. (2014). Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Tingkat Pusat. Jakarta: Kementerian Pertanian.
20. Kemenkes RI. (2011). Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan
Operasional Kesehatan). Jakarta: Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
21. Kemenkes RI. (2012). Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Jakarta.
22. Kemenkes RI. (2013). Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I (Tujuh 2013). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
23. Kemenkes RI. (2013). Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II (Tujuh 2013, Edisi Revisi). Jakrta: Departemen
Kesehatan Repubik Indonesia.
24. Kementerian Pertanian. (2013). Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian.
25. Key, T. J., Schatzkin, A., Willett, W. C., Allen, N. E., Spencer, E. A., & Travis, R. C. (2004). Diet, Nutrition and the Prevention of
Cancer, 7, 187200. https://doi.org/10.1079/PHN2003588
26. Kusumawardani, N. (1996). Penanganan Nutrisi pada Penderita Kanker. Media Litbangkes, VI(4).
27. Lefton, J., & Malone, A. M. (2009). ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. In Anthropometric Assessment (Second, pp. 154
164). Chicago, Illinois: American Dietetic Association.
28. Martianto, D., Riyadi, H., Hastuti, D., Oedjoe, M. R., Sulistijo, E. D., & Saleh, A. (2008). Analaisis Situasi Ketahanan Pangan
dan Gizi dan program untuk Memperkuat Ketahanan Pangan dan Memperbaiki Status Gizi Anak di Kabupaten Timur Tengah
Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan PLAN Indonesia.
30. PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 diIndonesia (Pertama). Jakarta: Pengurus Besar
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
31. PERKENI. (2016). Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (Pertama).
Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
32. PLAN Indonesia dan IPB. (2006). Penilaian Situasi Pangan dan Gizi di Wilayah Kerja PLAN Indonesia Program Unit Lembata.
Bogor: PLAN Indonesia dengan Institut Pertanian Bogor.
33. Purwantu, T. B. (2014). Pendekatan Rawan Pangan dan Gizi: Besaran, Karakteristik, dan Penyebabnya. Forum Penelitian Argo
Ekonomi, 32(1), 117.
34. Syafriza, & Welis, W. (2009). Gizi Olahraga. Padang: Wineka Media.
35. WHO. (2013). Guideline: Updates on the Management of Severe Acute Malnutrition in Infants and Children. Geneva: World
Health Organization.
36. WHO. (2014). World Cancer Report 2014. (B. W. Stewart & C. P. Wild, Eds.). Geneva, Switzerland: World Health Organization.
37. WHO. (2001). Iron Deficiency Anaemia. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
38. WHO. (2016). Global Report on Diabetes. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
39. WHO. (2017). Guide to Cancer Early Diagnosis. Geneva, Switzerland: World Health Organization.