Umur : 60 tahun No. Reg : 10720580 No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Rencana Keperawatan Rasional Keperawatan Hasil 1 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Pantau nadi, frekuensi 1.Mengindikasikan tingkat aktifitas tindakan keperawatan pernafasan dan tekanan aktivitas yang dapat selama 3x 24 jam darah sebelum/sesudah ditoleransi secara diharapakan pasien melakukan aktivitas. fisiologis. memiliki energi 2. Diskusikan dengan pasien 2.Pendidikan dapat untuk beraktivitas dan keluarga kebutuhan akan memberikan motivasi untuk dengan keriteria aktivitas. meningkatkan tingkat hasil: aktivitas meskipun pasien 1. Keadaan umum baik mungkin sangat lemah. 2. Kekuatan otot 3. Berikan aktivitas 3.Mencegah kelelahan yang 5 5 alternatif dengan periode berlebihan. 5 5 istirahat yang cukup. 3. ADL mandiri 4.Meningkatkan kepercayaan 4. Tingkatkan partisipasi 4. TTV dalam batas diri/harga diri yang pasien dalam melakukan normal positif sesuai tingkat aktivitas sehari-hari TD: 120/80 mmHg aktivitas yang dapat sesuai toleransi. N : 60-100 ditoleransi. x/menit 5.Mencegah terjadinya RR: 16-20 x/menit 5. Bantu klien untuk mengubah cedera dan memenuhi S : 36,5oC-37,5oC posisi, ambulasi, dan kebutuhan ADl klien. 5. Gula darah puasa perawatan personal. dalam batas 6. Letakkan objek yang sering 6.Mencegah terjadinya normal (60-100) digunakan pada tempat yang cedera. 6. Gula darah 2 jam mudah dijangkau PP normal (< 130) 7. Kolaborasi dengan tim medis 7.Mempercepat penurunan untuk penurunan glukosa glukosa darah sehingga darah pasien produksi ATP bisa bertambah di dalam sel tubuh 2 Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji cairan yang masuk 1.Memberikan informasi ketidakseimban tindakan keperawatan (input) dan cairan yang keseimbangan cairan, gan volume selama 3x24 jam keluar (output) fungsi ginjal, dan cairan diharapkan keefektifan dari terapi ketidakseimbangan yang diberikan cairan dapat 2. Kaji TTV dan tanda-tanda 2.Pengkajian merupakan teratasi, dengan kelebihan cairan dan dasar dan data dasar kriteria: kekurangan cairan berkelanjutan untuk 1. Keadaan baik memantau perubahan dan 2. Kulit lembab mengevaluasi intervensi 3. Tidak adanya 3. Timbang berat badan setiap 3.Memberikan hasil acites hari pengkajian yang terbaik 4. BB dalam batas dari status cairan yang normal sedang berlangsung dan 5. Intake dn output selanjutnya dalam seimbang memberikan cairan sesuai 6. Tidak ada tekanan dengan kebutuhan. vena jugularis 4. Anjurkan pasien untuk 4.Pemahaman meningkatkan 7. TTV dalam batas memperhatikan penyebab dan kerjasama pasien dan normal mengatasi, pembatasan diet. keluarga dalam pembatasan 8. TTV dalam batas cairan. normal 5. Ubah posisi setiap 1 jam 5.Meningkatkan aliran TD: 120/80 mmHg darah, mencegah N : 60-100 6. Distribusikan asupan cairan terjadinya luka tekan, x/menit selama 24 jam sesuai dengan dan meningkatkan RR: 16-20 x/menit keperluan metabolisme di dalam S : 36,5oC-37,5oC tubuh. 9. Tidak mendapatkan 7. Kolaborasi dengan tim medis 6.Pembatasan cairan akan terapi diuretic jika gejala berlebihan menentukan berat tubuh maupun kekurangan cairan ideal, haluaran urine dan memburuk respon terhadap terapi. 7.Mempercepat menangani masalah pasien 3 Resiko Setelah diberikan 1. Kaji adanya faktor resiko 1. Pengkajian yang tepat kerusakan tindakan keperawatan yang dapat menyebabkan terhadap faktor resiko integritas selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit akan membantu dalam kulit diharapkan, (tempat tidur dan menentukan tindakan kerusakan integritas ketidakmammpuan bergerak) selanjutnya. kulit tidak terjadi, 2. Pantau kulit dari adanya 2. Pengkajian yang tepat dengan kriteria: ruam, lecet, warna, suhu, terhadap kulit akan 1. Keadaan umum baik kelembaban dan kekeringan, membantu dalam 2. Kekuatan otot kemerahan dan rusak. menentukan tindakan 5 5 selanjutnya. 5 5 3. Pertahankan tempat tidur 3. Mencegah terjadinya luka 3. Kulit lembab bersih, kering, dan bebas pada daerah kulit yang 4. Tidak ada kerutan. tertekan hiperpigmentasi 4. Ganti posisi setiap 1-2 jam 4. Meningkatkan sirkulasi 5. Tingkat secara teratur, jika O2 sehingga tidak ketergantunagn memungkinkan terjadi kematian minimal jaringan 6. TTV dalam batas 5. Berikan palang sejajar 5. Membantu klien dalam normal untuk membantu pasien dalam mengubah posisi sehingga TD: 120/80 mmHg mengganti titik berat meningkatkan sirkulasi N : 60-100 secara sering O2. x/menit 6. Berikan cream pada kulit. 6. Memberikan kelembaban RR: 16-20 x/menit pada kulit. S : 36,5oC-37,5oC 7. Kolaborasi dalam pemantau 7. Indikator untuk 7. Gula darah puasa kadar albumin serum menentukan status dalam batas nutrisi yang normal (60-100) mempengaruhi keadaan 8. Albumin dalam kulit. batas normal (3,5-5,5) 4 Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda 1. Pasien mungkin masuk tindakan keperawatan infeksi dan peradangan. dengan infeksi yang selama 3x 24 jam biasanya telah diharapakan resiko mencetuskan keadaan infeksi tidak ketoasidosis atau dapat terjadi dengan mengalami infeksi kriteria hasil: nosokomial. 1. Tidak ada tanda- 2. Tingkatkan upaya untuk 2. Mencegah timbulnya tanda infeksi pencegahan dengan melakukan infeksi silang. 2. TTV dalam batas cuci tangan yang baik pada normal semua orang yang 3. TTV dalam batas berhubungan dengan pasien normal termasuk pasiennya sendiri. TD: 120/80 mmHg 3. Pertahankan teknik aseptik 3. Kadar glukosa yang N : 60-100 pada prosedur invasif. tinggi dalam darah akan x/menit menjadi media terbaik RR: 16-20 x/menit bagi pertumbuhan kuman. S : 36,5oC-37,5oC 4. Berikan perawatan kulit 4. Sirkulasi perifer bisa 4. Gula darah puasa dengan teratur dan sungguh- terganggu yang dalam batas sungguh. menempatkan pasien pada normal (60-100) peningkatan resiko 5. Albumin dalam terjadinya kerusakan batas normal pada kulit/iritasi kulit (3,5-5,5) dan infeksi. 5. Kolaborasi dalam pemantuan 5. Mencegah terjadinya kadar glukosa darah , penyebaran kuman.. albumin, dan pemberian antibiotik.