Anda di halaman 1dari 25

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Pendahuluan
Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan
terpelihara dengan baik & cepat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh
yang baik. Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang terpadu
dengan pekerjaan sehari-hari (rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama
lainnya. Pelajaran ini dimaksudkan untuk memberi bimbingan kearah
pencegahan kecelakaan pada waktu kita bekerja, pertolongan pertama pada
kecelakaan dll.

Jenis Keselamatan Kerja


1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial Safety);
2. Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety);
3. Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & Construction Safety);
4. Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety);
5. Keselamatan kerja penerbangan (Fligh Safety);
6. Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety);
7. Keselamatan kerja di rumah (Home Safety);
8. Keselamatan kerja di kantor (Office Safety).

Arti dan Tujuan Keselamatan Kerja


Menjamin keadaan, keutuhan & kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah Manusia serta Hasil Karya & Budayanya, tertuju pada Kesejahteraan
Masyarakat pada umumnya & manusia pada khususnya.

Yang Dimaksud Keselamatan Kerja


Ialah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja &
lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Tujuan keselamatan kerja


1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dlm melaksanakan
pekerjaan;
2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja;
3. Sumber produksi dipelihara & dipergunakan secara aman & efisien.

Sasaran Keselamatan Kerja


1. Mencegah terjadinya kecelakaan;
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan;
3. Mencegah/mengurangi kematian;
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap;
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,
alat-alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi dan sebagainya;
6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja & menjamin
kehidupan produktifnya;
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat & sumber-sumber
produksi lainnya sewaktukerja dsebagainya;
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman & aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja;
9. Memperlancar, meningkatkan & mengamankan produksi, industri serta
pembangunan.

Kecelakaan-Kecelakaan Akibat Kerja Dapat Dicegah


1. Peraturan perundangan
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian bersifat teknis
5. Riset medis
6. Penelitian psikologis
7. Penelitian secara statistik
8. Pendidikan & latihan2
9. Penggairahan
10. Asuransi, &
11. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Tenaga kerja ?
Adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat

Catatan : Arti tenaga kerja disini sangatlah luas, meliputi semua pejabat negara
seperti Presiden, MPR, DPR, TNI, pengusaha, buruh, pekerja dsb

Tempat kerja
Ialah ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber
atau sumber-sumber bahaya, termasuk tempat kerja ; semua ruangan, lapangan,
halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan
dengan tempat kerja tsb
Tempat kerja meliputi darat, laut, dalam tanah & air serta udara

Pekerja harus !
1. Menaati peraturan dan instruksi
2. Memperhatikan instruksi untuk bekerja benar dan aman
3. Bertindak benar, tepat pada waktu terjadi kecelakaan
4. Segera melapor kepada instruktur bila terjadi kecelakaan
5. Menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan

Syarat-syarat keselamatan kerja


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca
sinar atau radiasi, suara dan getaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan infeksi dan
penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup & sesuai
J. Menyelenggarakan udara yang cukup
k. Menyelenggarakan suhu & lembab udara yang baik
l. Memelihara kebersihan, keselamatan & kebersihan
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja
n. Mengamankan & memperlancar pengangkutan orang, hewan, tanaman
dan barang
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
r. Menyesuaikan dan mempergunakan pengamanan pada pekerjaan yang
berbahaya

Pengaruh buruk lingkungan terhadap keselamatan kerja


Perkembangan dan kemajuan industri mengakibatkan bertambahnya
pencemaran lingkungan
Pencemaran tersebut adalah akibat pembuangan sisa-sisa pabrik
selama atau sesudah proses industri berlangsung
Buangan ini dapat berbentuk gas, air, padat, panas, radiasi, bunyi dll
Pada permulaan perkembangan industri belum terasa pengaruh buruk
yang timbul. Akan tetapi makin lama makin terasa kerugian-kerugian
yang
ditimbulkan akibat makin banyaknya zat buangan dari pabrik-pabrik
(Industri)
Pabrik-pabrik membuang kotoran & zat-zat kimia ke sungai. Sungai
tercemar yang mengakibatkan kehidupan ganggang, ikan & hewan-
hewan
terganggu dan seterusnya mempengaruhi penyediaan makanan bagi
umat manusia
Pengotoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu. Begitu
pula tumbuh-tumbuhan dapat dirusak oleh gas-gas buangan tersebut.
Menurut pengalaman, pengotoran air dan udaralah yag paling buruk
bagi kesehatan makhluk yang hidup
Seperti pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada
mengobatinya, begitu pula dengan pencemaran, lebih baik
mencegahnya daripada memperbaiki yang diakibatkannya. Akibat dari
pencemaran industri menjadi sangat serius, sehingga setiap
pencemaran yang dilakukannya lambat atau cepat harus dibayar
akibatnya
Pada dasarnya pemulihan kerusakan oleh pencemaran industri
memakan waktu yang lama & biaya yang besar. Oleh karena itu adalah
lebih
baik kita memikirkan hal tersebut, jauh-jauh sebelum terlanjur, agar
dengan mempergunakan pengalaman negari-negara lain yang
perindustriannya lebih maju kita dapat mengurangi kesalahan-
kesalahan
yang diperbuat oleh mereka yang industrinya telah berkembang
ALAT-ALAT KESELAMATAN
Alat pelindung diri (APADA) adalah peralatan keselamatan merupakan
upaya terakhir melindungi diri dalam meminimalkan bahaya. Kewajiban
menggunakan APADA telah disepakati pemerintah melalui Departemen Tenaga
Kerja Republik Indonesia dengan industri selaku pelaku usaha. APADA standar
terdiri dari:
1. Pelindung diri;
2. Pernapasan;
3. Telinga;
4. Mata;
5. Kepala;
6. Kaki;
7. Pakaian pelindung dan
8. Sabuk pengaman karyawan baik di laboratorium, lapangan atau di proses
pengolahan.

Pengertian Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal Personal Protective
Equipment (PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh karyawan untuk
melindungi diri terhadap potensi bahaya kecelakaan kerja. APADA merupakan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya


Alat pelindung diri yang terdiri dari:
1. Pelindung mata dan wajah;
2. Pelindung pernapasan;
3. Pelindung kepala;
4. Pelindung kaki;
5. Pelindung tangan;
6. Pelindung pendengaran;
7. Pelindung tubuh atau diri dan
8. Sabut pengaman.
1. Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dan wajah dibagi atas:
1) Perlindungan primer berupa kacamata melindungi dari obyek yang
terbang dan
2) Pelindung sekunder merupakan kombinasi pelindung wajah kaca mata
atau gogel.
Persyaratan alat pelindung mata dan wajah yaitu:
a. Memenuhi Amerika National Standars Institute : ANSI Z87.1-1989;
b. Karyawan berkacamata atau lensa preskripsi wajib mengenakan
pelindung mata (safety glasses).
Jenis alat pelindung mata dan wajah yaitu:
a) Goggles
Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat wajah dan
mengitari area mata. APADA ini melindungi lebih baik jika terjadi kecelakaan
seperti percikan cairan, uap logam, uap, serbuk dan debu agar tetap aman
dan kecelakaan dapat diminimalkan.

Gambar 1. Kacamata dan Goggles

b) Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel
yang melayang. Peralatan ini hanya melindungi wajah sehingga pemakaian
safety glasses pengaman harus dikombinasi.

Gambar 2. Face shield dan Kombinasi kaca Mata

c) Welding Helmets
Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Welding Helmets
digunakan pada proses pengelasan yang berfungsi sebagai pelindung
sekunder untuk melindungi diri dari UV, panas dan tubrukan.

Gambar 3. Welding Helmets

d) Masker Wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat,
dan debu. Jenis-jenis maker disajikan pada Gambar 4.

Gambar 3.4. Jenis-Jenis Masker Wajah


Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu pencucian mata
dengan peralatan sesuai standar peraturan Amerika Serikat (AS) : 29 CFR
1910.151(c) dan ANSI Z358.1-. Jenis peralatan pencucian mata dan wajah:
a) Pencucian Mata dan muka
Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan
ke kelopak mata yang terkena
percikan. Pencucian dilakukan
hingga tidak terasa lagi perih
akibat kotoran ataupun zat lain.
Gambar 5. Alat Pencuci Muka
b) Shower
Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar. Standar : ANSI
Z358.1-2004

Gambar 6. Shower

c) Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose pencucian
langsung diarahkan ke mata bermasalah.

Gambar 7. Drench Hose dan Teknik Pencucian

2. Pelindung Kepala
Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan
benturan, terjatuh dan terkena arus listrik. APADA ini juga berfungsi melindungi
kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia
berbahaya, dari berbagai iklim. Alat pelindung kepala harus memenuhi standar
Z89.1-2003. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis yaitu:
a) Kelas A: Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda
yang jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
b) Kelas B: Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda
yang jauh dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.
c) Kelas C : Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda
yang jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi
dari bahan korosif.

Gambar 8. Hard Hat

d) Bumb Cap
Bumb cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan untuk melindungi
kepala dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak menggunakan
sistem suspense, hanya berfungsi sebagai pelindung kepala.

Gambar 9. Bumb Cap


3. Pelindung Tangan
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan fungsi utama
melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia dan
terhadap temperatur ekstrim. Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar
pembuatan sarung tangan dan kegunaannya, yaitu:
a) Kevlar-trated gloves
Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
b) Metal-mesh gloves
Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan
yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
c) Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.

Gambar 10. (a) Kevlar-trated Gloves (b) Metal-Mesh Gloves dan (c) Rubber
Gloves

d) Rubber neoprene or vinyl gloves


Material bahan ini seperti dengan type C dengan tambahan bahan kimia
berupa neoprene atau vinyl. Sarung tangan ini digunakan dalam
penggunaan bahan kimia korosif, seperti aromatk,ester, keton dan klorin.

Gambar 11. Rubber Neoprene atau Vinyl Glove

e) Leather gloves
Bahan dasar leather gloves adalah kulit dan karet dilengkapi bantalan
sehingga tahan terhadap percikan api, panas yang sedang, benda kasar,
objek yang keras dan pukulan. Secara umum digunakan pekerjaan berat.

f) Chrome-tanned cowhide leather


Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang melekat
pada tapal tangan dan jari untuk pengecoran pada pabrik baja.

g) Catton or fabric gloves


Sarung tangan jenis ini terbuat dari katun digunakan melindungi tangan. Ciri
khas APADA ini sangat halus dan lembut bertujuan menghindari sentuhan
langsung terhadap objek kasar, tajam atau material berat.
Gambar 12 . (a) Leather Gloves (b) Catton or Fabric Gloves

h) Coated fabric gloves


Bahan dasar berupa karet sintesisis berfungsi melindungi dari bahan kimia
konsentrasi sedang. Sarung tangan direkomendasi karyawan pada industri
pengalengan, pengepakan, penanganan, dan pangan lainnya.

i) Heated industrial gloves


Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan kerja kondisi panas.

Gambar 13. (a) Coated Fabric Gloves (b) Heated Industrial Gloves

j) Hand leathers atau bantalan tangan


Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi bantalan, digunakan
pengendara kendaraan dua maupun pekerja yang kasar.

k) Butil Gloves
Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas
atau uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.
Gambar 14. (a) Hand Leather Gloves dan (b) Butil Gloves
l. Viton Gloves

Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik. Sarung
tangan jenis ini dapat digunakan ketika bekerja dengan pelarut air.
m. Nitril Gloves

Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks. Jenis sarung tangan


ini melindungi tangan terhadap asam, basa, minyak, pelarut hidrokarbon alifatik
ester dan lemak.

n. Neoprena Gloves dan Polivinil Klorida (PVC) Gloves


Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta melindungi
dari asam, akustik, DMSO dan mengganti pengunaan lateks.
Gambar 3.15. (a) Viton Gloves , (b) Neoprena dan
(c) Polivinil Klorida Gloves
Lateks karet adalah karet alami dari pohon heavea brasiliensis dengan rute
paparan di tempat kerja melalui penyerapan protein lateks terhadap kulit. Alergi
pada sarung tangan dapat berpindah ke jaringan dalam tubuh karyawan. Gejala
dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam tergantung pada masing-masing
personal dengan ciri yaitu (1) Kulit kemerahan, (2) Demam gatal (hive), (3) gatal
dan (4) gejala pernapasan seperti hidung mimisan, mata gatal, tenggorakan gatal
(scratchy) dan asma.
Gambar 3.16. Tangan Alergi Lateks
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan yaitu : (1) Menggunakan sarung
tangan non-lateks, (2) Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan versi bebas
bubuk, (3) ketika menggunakan sarung tangan jangan memakai krim tangan,
losion bebas minyak, (4) kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencuci tangan
setelah melepas sarung tangan. Pengunaan sarung tangan tergantung dari jenis
tergantung bahan dasar dan teknik pelepasannya diilustrasikan pada Gambar
3.17.

Gambar 3.17. Teknik Melepas Sarung Tangan


4. Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada frekuensi
28004000 Hz sampai 42 dB (3545 dB). Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada
keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga
sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi tetap kurang dari 50 dB,
disebabkan hantaran suara melalui tulang masih ada.
Gambar 3.18. Ear Plug
5. Alat Pelindung Pernapasan

Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber


bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut,
asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat pelindung
pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.19 dan Gambar 3.20.
Gambar 3.20. Jenis Alat Pemurni Udara
Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor perlindungan
respirator, disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4
Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi
Katrij Komposisi/Uraian
Uap organik
Uap organik dan gas alam
Amoniak, metilamin, dan P100 setiap
filter partikular 99,97% efisiensi filter
minimal
Tabel 3.4 Faktor Perlindungan Jenis Respirator
Jenis Masker Masker Penuh Helm/ Penuh
Respirator Seperempat Paruh Wajah Sungkup Wajah
Wajah
Fiting
Lepas
1 2 3 4 5 6
Pemurni 5 10 50 - -
Udara
PAPR - 50 1.000 25/1.000 25
Pasokan
/saluran
udara
- 10 50 - -
Permintaan

Aliran - 50 1.000 25/1000 25


Kontinu

- 50 1.000 - -
Permintaan
Teknan
SCBA

- 10 50 50 -
Permintaan

10.000 10.000 - 10.000


Permintaan
Permintaan

Udara suplay pada alat pelindung pernapasan harus memenuhi kualitas sesuai
standar yaitu (a) Udara pernapasan bertekanan minimal Tipe 1-kadar D
(ANSI/CGA G-7.1.1989) berisi oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO<
10 ppm, CO2 1.000 ppm, tidak berbau. (b) Kompresor memiliki bed dan filter
penyerap pemurni udara in-line.
Peralatan disesuaikan fungsi dan memiliki saluran udara. Jenis Pasokan udara
dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Jenis Alat Pemasok Udara
6. Alat Pelindung Kaki

Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki dari bahaya kejatuhan


benda berat, percikan cairan dan tertusuk oleh benda-benda tajam. Pelindung
kaki harus memenuhi standar ANSI dengan syarat :
a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan, dll.
b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.

c. Tahan kimia (karet, vinil, plastik jahitan sintesis untuk menolak penetrasi kimia)
Anti-statis, tahan suhu tinggi, pelindung listrik dan kedap air.
d. Sepatu kombinasi
Beberapa jenis alat pelindung kaki berdasarkan penggunaanya berdasarkan
gambar 3.22.
Gambar 3.22. (a) Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI dan
(b) Beberapa Type Alat Pelindung Kaki

7. Pakaian Pelindung

Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat


yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3) panas yang
sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh
berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B,
Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A

Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit,
pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator
pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan
kimia (luar dan dalam).
b. Kelas B
Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan tingkat
keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung
penuh wajah
tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan
sepatu tahan bahan kimia.
c. Kelas C

Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah


diizinkan dengan perlindungan kulit lebih rendah. Sarung tangan, helm
pengaman, masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan
kelas A dan B pada perlindungan pernapasan.
d. Kelas D

Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.

Gambar 3.23. Type Jenis Pakaian Pelindung Berdasarkan Kelas


Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :
1) Flame resistant catton atau duck

Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.


2) Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics

Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-pekerjaan disekeliling


api yang terbuka.
3) Rubber, neoprene, vinyl or other protective material

Aplikasi pakaian pelindung ini untuk bahan kimia kondisi basah atau untuk
menanggulangi asam, korosi dan zat-zat kimia berbahaya.

Gambar 3.24 (a) Flame Resistant Catton, (b) Special flame- resistant and heat
resistant synthetic fabrics dan (c) Rubber, neoprene, vinyl or other protective
material
4) Jas Lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja
dari sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, dan kontaminan bakteri
maupun bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang
diilustraikan pada Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium
pada suasana panas yang melakukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.

Gambar 3.25. Jas Lab


8. Sabuk Pengaman

APADA bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, umumnya


digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat tempat tinggi dan tertutup
juga pada boiler. Sabuk pengaman juga digunakan pada pengendara kendaraan
seperti mobil, trek, kontainer, pesawat dan lainnya serta harus dapat menahan
beban sebesar 80 Kg. Type sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis
penggantung unifilar penggantung berbentuk U. Beberapa macam safety
hardness yaitu penunjang dada (chest harness), penunjang dada dan punggung
(chest waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).
3.3 Pemilihan Alat Pelindung Diri

Pemilihan APADA haruslah dapat memberikan pelindungan terhadap bahaya,


dimana APADA tersebut memenuhi standar yang berlaku pada saat ini, yaitu
standar NIOSH, OSHA, ANSI, JIS dan lain sebagainya.
3.4 Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

Teknik pemeliharan alat pelindung diri disesuaikan dengan standar masing-


masing APADA dan sebagian telah diuraikan pada sub bagian jenis alat
pelindung diri. Secara umum pemeliharaan Alat pelindung diri dapat dilakukan
dengan:
1) Menyimpan dengan benar alat pelindung diri
2) Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air secukupnya.
Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja, pakaian kerja, sarung tangan
kulit/ kain/ karet.
Gambaran umum dan teknik pemeliharan disimpulkan pada Tabel 3.5 untuk
setiap alat pelindung diri.
3.5 Penyimpanan Alat Pelindung Diri

Untuk menjaga daya guna dari APADA, hendaknya disimpan ditempat khusus
sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan
serangga/binatang. Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam
pengambilannya.

Tabel. 3.5 Teknik Pemeliharaan Alat Pelindung Diri


No. Nama/ Fungsi Cara Cara
Jenis pembersihan penyimpanan
APADA
1 2 3 4 5
1. Full Body Pengaman Untuk pemakaian Disimpan pada
Hardness badan dari rutin, lakukan tempat yang
bahaya pencucian berventilasi, dan
terjatuh pada minimal hindari sinar
saat berada seminggu sekali. matahari
pada Pencucian langsung atau
ketinggian menggunakan panas diatas 40
air, tidak boleh C.
disikat dan
terkena sabun
asam / basa
2. Hard hat Untuk Untuk pemakaian Disimpan di
melindungi rutin, lakukan tempat
kepala dari pencucian penyimpanan
benturan minimal tertutup dalam
seminggu keadaan
sekali.Pencucian tertelungkup.
bisa
menggunakan air
sabun
3. Safety Back Untuk Pencucian Simpan pada
Support melindungi secara manual tempat
Belt pinggang dan (tidak penyimpanan
perut menggunakan tertutup
bagian bawah mesin), tidak
dari menggunakan
kemungkinan panas langsung,
terkena dan tidak
penyakit menggunakan
hernia. pemutih
4. Respirator Untuk Tidak boleh Disimpan pada
melindungi menggunakan lokasi yang
saluran solvent dan kering, bersih,
pernapasan minyak, boleh dan tidak
dari udara menggunakan terkontaminasi,
tercemar sabun, suhu air hindarkan dari
tidak boleh lebih debu dan sinar
dari49 C. Boleh matahari
menggunakan langsung.
sodium Sediakan plastik
hipocloride. klip.
5. Masker Melindungi Bersihkan Disimpan pada
Disposible saluran permukaan daerah yang
pernapasan masker dari debu kering, bersih,
dari cemaran dengan cara dan tidak
udara menyeka dengan terkontaminasi,
berupa tissue atau kain. hindarkan dari
partikel Boleh debu dan sinar
debu. menggunakan matahari
semprotan angin langsung.
yang lemah pada Pisahkan
permukaannya, respirator dari
tetapi tidak boleh filternya.
disemprotkan
langsung. Jangan
dicuci dengan air.
6. Safety Melindungi Diseka dengan Hindarkan dari
Spectacles mata dari kain lembut/ benturan dan
partikel debu tissue, Bila gesekan dengan
permukaan benda yang
buram dapat keras.
dibasuh dengan
air dan bila perlu
tambahkan
sabun lunak.
7. Earplug Melindungi Cuci earplug Masukkan
telinga dengan earplug kedalam
dari tingkat menggunakan wadah. Simpan
kebisingan di sabun lunak, ditempat sejuk
luar lebih baik bila ada dan kering.
Ambang Batas air hangat. Hindarkan
Kebisingan. Hindarkan tempat yang
penggunaan lembab dan
alkohol dan terkena sinar
pembersih lain matahari
dari solvent, langsung.
kemudian
keringkan pada
udara kamar.
8. Sepatu Melindungi Lakukan Simpan di
Safety kaki dari pembersihan tempat sejuk
benturan dan menggunakan dan kering
benda tajam sikat sepatu atau dengan sirkulasi
lap kain basah / udara yang
kering. cukup .
Penggunaan Hindarkan
detergent bisa tempat lembab
merusak kulit dan
sepatu. terkena sinar
matahari.
9. Sarung Melindungi Sarung tangan Simpan di
Tangan telapak kain dapat dicuci tempat kering
Kain dan jari tangan dengan air dan dan bersih.
dari detergent.
benda keras Pengeringan
dan dapat dilakukan
tajam. pada suhu kamar
maupun sinar
matahari.
10. Sarung Melindungi Sarung tangan Simpan di
Tangan telapak karet dapat dicuci tempat kering
Karet tangan, dengan air dan dan bersih.
lengan, dan detergent.
jari tangan dari Usahakan
benda keras pengeringan
dan dilakukan pada
bahan kimia. suhu kamar.
Penggunaan
pengering
disesuaikan
dengan
kemampuan
sarung tangan
terhadap panas.
11. Sarung Melindungi Lakukan Simpan di
Tangan tangan, pengelapan tempat kering
Kulit lengan, jari menggunakan dan bersih.
tangan dari kain lap basah.
benda keras Usahakan
dan tajam. pengeringan
dilakukan pada
suhu kamar.
Pencucian
dilakukan
seminggu sekali
tanpa detergent.
12. Face Shield Melindungi Pencucian dapat Simpan di
muka dilakukan dengan tempat kering
dan mata dari menyeka dan bersih,
percikan menggunakan hindarkan dari
benda keras. kain lap basah benda keras &
maupun air. tajam.
13. Safety Melindungi Pencucian Simpan di
Goggle mata menggunakan air tempat
dari bersih bersihdan
kemungkinan dan detergent. kering.
cipratan debu /
benda kecil
lain

3.6 Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri


Beberapa kelemahan alat pelindung diri antara lain :
1) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APADA yang
kurang tepat, cara pemakaian APADA yang salah, APADA tak memenuhi
persyaratan standar).
2) APADA yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.
3) APADA yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridengane).
4) APADA dapat menularkan penyakit, bila dipakai berganti-ganti.
3.7 Kesimpulan

Alat pelindung diri (APADA) merupakan upaya terakhir dan meminimalkan resiko
yang dapat terjadi akibat kecelakan atau bahaya di sekeliling terutama pada
dunia kerja baik di laboratorium maupun di lingkungan. Klasifikasi APADA
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan yaitu (1) pelindung mata dan wajah,
(2) pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki), pelindung
tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung diri atau tubuh dan (8) sabut
pengaman. Pemeliharaan APADA dilakukan sesuai dengan standar dan setiap
alat pelindung diri memiliki karakteristik berbeda, ada yang sekali penggunaan
seperti masker dan sarung tangan kesehatan. Teknik pemeliharan juga
disesuaikan dan penyimpanan APADA dalam keadaan kering, bersih, berikan
label dan simpan dalam kantung plastik serta letakkan pada tempat terjangkau.
Karyawan atau pekerja yang akan melakukan respirasi dan menggunakan alat
respirator hubungi petugas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan
atau tempat Anda.

Anda mungkin juga menyukai