Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PENGENALAN SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Yuni Cristiany Munthe

E1D013065

Dosen Pengampu : Irnad, Dr. Ir., M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013/2014
TABEL PDRB DAN NILAI KEMISKINAN PADA PROVINSI DI
INDONESIA

A. Pulau Sumatera
a. PDRB ADHB Perkapita (juta rupiah) di Provinsi se-Sumatera

Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013


Aceh 16.34 17.50 18.95 20.16 21.42
Sumatera Utara 18.38 21.11 23.78 26.18 19.72
Sumatera Barat 16.00 17.93 20.06 22.04 25.09
Riau 55.39 62.02 72.25 79.79 86.56
Jambi 15.57 17.42 19.99 22.51 26.04
Sumatera Selatan 18.74 21.08 24.03 26.74 29.59
Bengkulu 9.69 10.80 12.12 13.52 15.09
Lampung 11.82 14.20 16.53 18.46 20.72
Kep. Bangka Belitung 19.26 21.71 24.23 26.79 29.61
Kep. Riau - 39.74 42.98 46.88 50.99

b. Tabel Garis Kemiskinan se-Sumatera

Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013


Aceh 272,155 292,131 320,013 321,893 330,654
Sumatera Utara 210,241 222,898 246,560 262,102 284,853
Sumatera Barat 230,683 254,432 276,000 292,052 336,606
Riau 270,504 256,112 296,379 310,603 350,129
Jambi 199,623 216,187 242,272 259,257 282,803
Sumatera Selatan 212,381 221,687 236,298 252,377 273,682
Bengkulu 231,990 266,046 267,078 283,252 327,358
Lampung 231,990 202,414 234,073 248,645 276,759
Kep. Bangka Belitung 266,843 286,334 323,638 352,213 400,324
Kep. Riau 332,602 366,140 340,581 356,873 372,941

Pada tahun 2013 di pulau Sumatera provinsi yang memiliki nilai PDRB tertinggi yaitu
dimiliki oleh provinsi Kepulauan Riau dengan persentase PDRB yang disumbangkan sebesar
50,99. Lebih dari 50% PDRB di pulau Sumatera di sumbang oleh provinsi Riau. Dari data
tersebut dapat di ketahui bahwa masyrakat di riau memiliki kemakmuran yang tinggi, karena
daerah yang memiliki nilai PDRB yang tinggi merupakan daerah yang kaya. Sedangkan
daerah yang memiliki persentase PDRB terendah yaitu pada proivinsi Bengkulu dengan
sumbangan sebesar 15,09 .
Pada tingkat kemiskinan daerah yang memiliki masyarakat miskin terbanyak pada
tahun 2013 yaitu pada provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan sebanyak 400,324 juta
orang, dan daerah yang memiliki masyarakat miskin terendah pada tahun 2013 yaitu pada
provinsi Sumatera Selatang dan Lampung yaitu sebanyak 273,682 dan 276,759.
1. Provinsi Aceh
1.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Kab/Kota

No Kabupaten/Kota PDRB 2012

(Juta Rupiah)
ADHB
ADHK
1 SIMEULUE 669.285 288.159
2 ACEH SINGKIL 912.672 534.447
3 ACEH SELATAN 2.987.299 1.421.390
4 ACEH TENGGARA 1.847.700 832.022
5 ACEH TIMUR 7.557.812 2.539.288
6 ACEH TENGAH 3.336.445 1.300.309
7 ACEH BARAT 3.498.853 1.388.781
8 ACEH BESAR 6.938.813 2.736.180
9 PIDIE 5.404.294 1.873.425
10 BIREUEN 7.158.483 2.939.774
11 ACEH UTARA 12.311.511 4.323.622
12 ACEH BARAT DAYA 1.860.122 736.958
13 GAYO LUES 996.859 471.775
14 ACEH TAMIANG 2.714.814 1.425.113
15 NAGAN RAYA 3.005.627 1.064.737
16 ACEH JAYA 1.181.013 299.569
17 BENER MERIAH 2.184.610 836.937
18 PIDIE JAYA 1.544.296 716.577
19 BANDA ACEH 10.359.382 3.441.154
20 SABANG 611.146 267.967
21 LANGSA 2.125.407 972.918
22 LHOKSEUMAWE 10.598.206 4.047.589
23 SUBULUSSALAM 443.583 292.965

Dilihat dari tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Kab/Kota di atas di dapat bahwa PDRB ADHB tertinggi adalah daerah Aceh utara
yaitu sebesar 12.311.511 juta rupiah, sedangkan PDRB ADHB terendah adalah daerah
Subussalam yaitu sebesar 443.583 juta rupiah. Untuk PDRB ADHK tertinggi yaitu terdapat
pada daerah Aceh Utara pula yaitu sebesar 4.323.622 juta rupiah, sedangkan PDRB ADHK
terendah yaitu terdapat pada daerah Simuelue yaitu sebesar 288.159 juta rupiah. Dari data
yang telah saya amati ternyata pada provinsi Aceh daerah yang masyarakatnya makmur
adalah masyarakat yang terdapat di daerah Aceh Utara di karenakan PDRB ADHB dan
ADHK nya paling besar di bandingkan daerah lainnya.
1.2 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita ADHB

Rincian 2007 2008 2009 2010r) 2011*) 2012**)

DENGAN MIGAS

PDRB Per Kapita 16 17 16 17 19 20


849,08 056,02 336,67 609,72 140,54 347,24
Pendapatan Regional Per Kapita 16 16 15 16 17 19
422,90 010,72 335,47 530,49 967,50 100,25
TANPA MIGAS

PDRB Per Kapita 11 12 13 14 15 17


783,17 571,52 368,49 686,20 993,67 148,32
Pendapatan Regional Per Kapita 11 11 12 13 14 15
493,87 633,47 370,98 590,36 800,27 868,76

1.1 Tabel Presentase penduduk Miskin

Tahun Jumlah (000 orang) Persentase (%)


Kota Desa Total Kota Desa Total
2000 102,3 492,8 595,1 10,45 16,78 15,2
2001 112,1 646,5 758,6 13,03 20,92 19,2
2002 201,1 998,8 1.199,90 20,09 33,06 29,83
2003 223,9 1.030,30 1.254,20 19,47 33,63 29,76
2004 198,7 957,5 1.156,20 17,49 32,57 28,37
2005 222,9 943,5 1.166,40 19,04 32,6 28,69
2006 226,9 922,8 1.149,70 19,22 31,98 28,28
2007 218,8 864,7 1.083,50 18,68 29,87 26,65
2008 195,8 763,9 959,7 16,67 26,3 23,53
2009 182,19 710,68 892,87 15,44 24,37 21,8
2010 173,37 688,48 861,85 14,65 23,54 20,98
2011 176,02 718,28 894,8 13,69 21,87 19,57
2012 171,8 737,24 909,04 13,07 21,97 19,46
2013r 156,69 685,73 842,42 11,59 19,96 17,6
2014 161,94 719,31 881,26 11,76 20,52 18,05

Dilihat dari tabel kemiskinan di atas di dapatkan bahwa jumlah kemiskinan di


provinsi Aceh mengalami fluktuasi dari tahun ketahunnya. Pada tahun 2000 sampai 2003
angka kemiskinan terus meningkat, kemudian pada tahun 2004 turun kembali dan pada tahun
berikutnya begitu juga. Jika di lihat dari total jumlah kemiskinan pada tahun 2002 terjadi
kenaikan angka kemiskinan dengan sangat tinggi yaitu pada tahun 2001 total kemiskinan
hanya 758.600 orang kemudian pada tahun 2002 naik drastis menjadi 1.199.900 orang. Bila
di lihat dari persentase hasilnya juga sama.

2. Sumatera Barat
2.1 Tabel Indikator kemiskinan menurut kabupaten/kota

Kabupaten/ Kota September 2011 Septembe


Jumlah p0 p1 p2 GK Jumlah p0 p1
Penduduk (Rp/Kapita/Bln) Penduduk
Miskin Miskin
(000) (000)
1301 Kep. Mentawai 14.56 18.85 3.94 1.37 199,324 13.10 16.71 3.09
1302 Pesisir Selatan 42.42 9.75 1.81 0.45 268,226 38.10 8.69 1.01
1303 Solok 39.52 11.19 1.62 0.37 279,674 35.60 10.04 1.21
1304 Sawahlunto/Sijunjung 20.34 9.94 1.16 0.26 259,890 18.30 8.80 1.09
1305 Tanah Datar 22.56 6.57 0.65 0.10 260,419 20.40 5.96 0.83
1306 Padang Pariaman 44.63 11.26 1.61 0.40 276,741 40.20 10.13 1.40
1307 A g a m 43.28 9.39 1.29 0.28 241,355 39.00 8.44 0.84
1308 Lima Puluh Koto 35.19 9.96 1.23 0.24 266,277 31.70 8.90 1.00
1309 Pasaman 26.80 10.42 1.45 0.32 242,217 24.10 9.31 0.93
1310 Solok Selatan 15.52 10.61 1.39 0.31 235,630 14.00 9.38 1.27
1311 Dharmasraya 19.57 10.09 1.07 0.20 275,528 17.70 8.83 1.44
1312 Pasaman Barat 33.84 9.14 1.00 0.20 275,461 30.40 8.05 0.96
1371 Kota Padang 50.90 6.02 0.80 0.17 326,705 45.70 5.30 0.87
1372 Kota Solok 4.05 6.72 1.06 0.26 299,798 3.60 5.88 0.62
1373 Kota Sawahlunto 1.35 2.34 0.25 0.05 220,402 1.30 2.17 0.28
1374 Kota Padang Panjang 3.47 7.25 0.60 0.15 293,519 3.20 6.50 1.04
1375 Kota Bukit Tinggi 7.33 6.49 0.99 0.26 308,569 6.60 5.74 0.98
1376 Kota Payakumbuh 11.95 10.09 1.41 0.30 309,671 10.80 9.00 1.17
1377 Kota Pariaman 4.53 5.66 0.46 0.08 288,773 4.10 5.02 0.65
SUMATERA BARAT 441.80 8.99 1.50 0.43 276,000 397.90 8.05 1.24

2.2 Tabel PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota/Kabupaten

Kabupaten/Kot 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 201 2011 2012*
a 0 *) *)
Kabupaten
1. Kep. +) 7.23 7.68 8.43 10.2 11.4 12.7 15.0 16.8 18.8 21.1 22.94
Mentawai 7 0 7 5 9 9 4
2. Pesisir 3.71 3.96 4.23 4.64 5.38 6.40 7.36 8.50 9.60 10.7 12.0 13.29
Selatan 6 5
3. Solok 4.13 4.94 5.43 6.00 7.11 8.54 10.0 11.7 13.4 15.2 17.2 19.19
3 7 0 3 6
4. Sijunjung 5.21 6.06 6.45 7.05 8.13 9.71 10.8 12.4 13.5 15.0 16.7 18.16
4 1 8 5 4
5. Tanah Datar 5.12 5.93 6.52 7.19 8.60 10.1 11.3 13.0 14.3 16.0 17.7 19.86
4 6 0 5 2 7
6. Padang 5.01 5.22 5.74 6.32 7.88 10.2 11.4 13.2 14.4 16.0 17.6 19.91
Pariaman 1 2 8 4 4 4
7. Agam 4.82 5.37 6.00 6.70 7.95 8.92 10.0 11.6 12.9 14.4 16.1 18.02
6 3 2 9 0
8. Lima Puluh 5.89 6.61 7.25 8.10 9.49 10.9 12.4 14.7 16.0 18.0 20.3 22.33
Kota 1 1 0 1 6 0
9. Pasaman 3.34 4.09 4.44 5.33 6.51 7.90 9.13 10.4 11.5 12.9 14.6 16.36
1 3 6 0
10. Solok +) 4.04 4.45 5.13 5.67 6.12 6.76 7.71 8.61 9.76 11.1 12.36
Selatan 2
11. +) 5.78 6.05 6.71 7.81 8.89 10.1 11.6 12.6 13.9 15.8 16.86
Dharmasraya 9 7 0 9 4
12. Pasaman +) 7.02 7.61 7.96 9.41 10.4 12.0 13.9 15.4 17.3 19.5 21.47
Barat 9 4 2 3 1 4
Kota
71. Kota 11.1 12.4 13.3 14.6 16.5 19.4 21.7 24.8 26.5 29.5 32.6 36.06
Padang 9 7 9 2 5 6 7 6 6 0 6
72. Solok 7.27 7.99 8.24 9.06 10.5 12.3 13.5 15.5 16.7 18.4 20.4 21.99
5 3 3 5 7 5 1
73. Sawahlunto 9.71 9.62 9.85 10.7 11.8 12.4 13.7 15.4 17.4 19.7 22.1 24.41
6 0 2 1 6 7 2 4
74. Padang 6.70 7.56 8.18 9.06 9.66 12.4 13.8 15.4 17.4 19.5 22.2 24.14
Panjang 0 4 7 7 5 2
75. Bukittinggi 7.25 8.00 8.43 9.18 10.7 12.2 13.6 16.1 17.5 19.6 21.7 23.35
9 5 1 2 2 0 2
76. 5.65 6.41 6.95 7.78 9.23 10.3 11.6 13.2 14.4 16.1 18.2 19.94
Payakumbuh 7 5 7 0 4 5
77. Pariaman +) 8.01 8.72 9.59 12.3 13.5 14.7 16.5 17.9 20.0 22.2 25.02
4 7 9 3 1 1 9
5.90 6.86 7.41 8.24 9.78 11.5 12.8 15.0 16.0 18.0 20.1 22.03
1 1 0 2 0 8

Dilihat dari data PDRB di atas dapat di ketahui bahwa daerah yang memiliki persentase
PDRB tertinggi adalah Kota Padang dengan jumlah PDRB yang di hasilkan adalah 36,06 %.
Itu mungkin hal yang sangat wajar karena Kota Madya biasanya menghasilkan pendapatan
yang besar karena kota merupakan sentral dari setiap aktivitas pemasaran. Sedangkan daerah
yang menyumbang PDRB terkecil dalam satuan persentase adalah daerah pesisir selatan yaitu
dengan PDRB sebesar 13,29 %. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir
merupakan nelayan karena daerahnya yang sangat dekat dengan laut.
Sedangkan jumlah penduduk miskin tertinggi pada tahun 2011 di provinsi sumatera barat
paling banyak terdapat pada daerah Kota Padang yaitu sebanyak 5.090.000 jiwa. Kota
Padang memiliki jumlah PDRB terbesar tetapi memiliki masyarakat miskin terbanyak.
Sedangak jumlah penduduk miskin terendah pada tahun 2011 terdapat pada daerah Sawah
Lunto yaitu hanya sebesar 135.000 jiwa.

3. Sumatera Selatan
3.1 Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011 - 2012 (Triliun Rupiah)
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
2011 2012
(1) (2) (3)
1. Pertanian 31,39 34,20
2. Pertambangan dan 41,02 43,98
Penggalian
3. Industri Pengolahan 37,48 41,52
4. Listrik, Gas dan Air 0,87 1,00
Bersih
5. Bangunan 14,02 16,63
6. Perdagangan, Hotel dan 23,74 28,13
Restoran
7. Pengangkutan dan 8,61 10,27
Komunikasi
8. Keuangan, Sewa dan 6,56 7,65
Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 18,70 22,96
PDRB Dengan Migas 182,39 206,33
PDRB Tanpa Migas 134,95 157,33

Dilihat dari tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2012 di atas di dapat
bahwa pada tahun 2011 dan 2012 sektor Pertambangan dan penggalian memiliki nilai
tertinggi, yang kedua adalah sektor Industri dan yang ketiga adalah sektor Pertanian. Ini
berarti bahawa provinsi Sumatera Selatan sumbangan PDRB nya yang paling banyak adalah
pada sektor pertambangan, yang kedua adalah Industri dan yang ketiga adalah sektor
pertanian. Berarti dapat di simpulkan bahwa masyarakat yang berada di provinsi Sumatera
Selatan sebagian besar bekerja pada sektor Pertambangan dan Penggalian.

3.2 Tabel Jumlah dan Persentase Miskin Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-
2013

Tahun Jumlah Penduduk Persentase


Miskin (ribuan)
(1) (2) (3)
Juli 2005 1.429,0 21,01
Juli 2006 1.446,9 20,99
Maret 2007 1.331,8 19,15
Maret 2008 1.249,61 17,73
Maret 2009 1.167,87 16,28
Maret 2010 1.125,73 15,47
Maret 2011 1.074,81 14,24
Maret 2012 1.057,03 13,78
Maret 2013 1.110,37 14,24

4. Jambi
4.1 Tabel Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota JULI 2010 SEPTEMBER 2011 (GABUNGAN)


Jumlah p0 p1 p2 GK Jumlah p0 p1 p2 GK
Penduduk Penduduk
Miskin Miskin
1501 Kerinci 17.965 7,83 1,18 0,30 232.966 17.398 7,36 1,00 0,21 241.969
1502 Merangin 27.257 8,07 0,85 0,13 238.571 26.387 7,68 0,92 0,19 250.873
1503 Sarolangun 23.886 9,66 1,61 0,43 297.111 23.101 9,10 1,34 0,32 309.212
1504 Batang 24.626 10,19 1,18 0,23 257.386 23.777 9,56 1,20 0,27 266.809
Hari
1505 Muaro 18.167 5,29 0,56 0,14 209.182 17.591 4,98 0,43 0,07 217.659
Jambi
1506 Tjg Jabung 25.398 12,40 1,22 0,23 244.160 24.551 11,60 1,84 0,49 252.716
Timur
1507 Tjg Jabung 31.047 11,08 2,03 0,67 232.188 29.963 10,43 1,47 0,34 241.520
Barat
1508 Tebo 19.228 6,42 0,87 0,17 246.894 18.558 6,05 0,75 0,17 256.980
1509 Bungo 17.329 5,70 0,70 0,17 224.354 16.722 5,35 0,52 0,09 232.927
1571 Kota 52.563 9,90 1,86 0,49 291.825 50.841 9,27 1,21 0,27 302.231
Jambi
1572 Kota 2.980 3,64 0,46 0,11 225.456 2.900 3,42 0,30 0,04 233.934
Sungai
Penuh

JAMBI 260.445 8,40 1,21 0,30 253.335 251.790 7,90 1,02 0,23 258.888

Di provinsi jambi tingkat kemiskinan di setiap daerah mengalami penurunan dari


tahun 2010 hingga tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan bahwa provinsi Jambi mengalami
kemajuan di setiap tahunnya dengan berkurangnya atau menurunnya jumlah penduduk
miskin pada provinsi tersebut. Daerah yang mengalami penurunan penduduk terbanyak
adalah pada Kota Jambi yaitu pada tahun 2010 daerah tersebut memiliki jumlah penduduk
miskin sebanyak 52.563 jiwa, kemudian menurun pada tahun 2011 menjadi 50.841 jiwa. Itu
menunjukkan bahwa pada Kota Jambi mengalami perubahan kemajuan dengan cepat, karena
pada 1 tahun mengalami perubahan yang besar.
5. Lampung
5.1 Tabel Garis Kemiskinan Menurut Kota/Kabupaten Provinsi Lampung

Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011 2012 2013


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01 Lampung Barat 171 768 211 568 237 660 269 670 291 106 310 126
02 Tanggamus 169 690 198 076 222 504 250 134 267 148 287 560
03 Lampung Selatan 186 242 202 179 227 113 256 153 274 401 295 601
04 Lampung Timur 201 239 202 700 227 698 257 284 273 574 291 405
05 Lampung Tengah 172 667 212 964 239 228 271 262 291 445 313 940
06 Lampung Utara 197 195 215 244 241 789 274 291 296 178 322 835
07 Way Kanan 159 311 185 827 208 744 241 330 257 498 276 091
08 Tulang Bawang 165 055 198 679 223 181 256 793 275 088 295 738
09 Pesawaran - 201 750 226 631 251 723 267 475 284 897
10 Pringsewu - - 237 868 269 212 291 712 315 779
11 Mesuji - - 228 027 256 185 274 492 296 102
12 Tulang Bawang Barat - - 226 563 253 773 271 223 291 721
13 Pesisir Barat - - - - - -
71 Bandar Lampung 239 808 283 496 318 458 359 948 392 642 429 146
72 Metro 168 835 197 240 221 565 255 231 273 117 293 994
Lampung 186 290 212 755 238 768 248 645 276 759 306 600

Pada provinsi lampung garis kemiskinan/jumlah kemiskinan pada tahun 2008 sampai
tahun 2013 setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tidak tahu faktor apa yang
menyebabkan selalu terjadinya kenaikan angka kemiskinan pada provinsi tersebut. Pada
provinsi Lampung daerah yang memiliki garis kemiskinan/angka kemiskinan tertinggi pada
tahun 2008 adalah pada daerah Kota Bandar Lampung, begitu pula dengan tahun-tahun
selanjutnya Bandar Lampung tetap memiliki garis kemiskinan tertinggi. Sedangkan daerah
yang memiliki garis/angka kemiskinan terendah dari tahun 2008 sampai tahun 2013 adalah
pada daerah Way Kanan. Itu di karena daerah tersebut masih baru mengalami pemekaran
daerah dari kabupaten Lampung Utara.

5.2 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku menurut kota/kabupaten

Kabupaten/Kota 2010 2011 2012*) 2013**)


(1) (2) (3) (4) (5)
01, Lampung Barat 6,72 8,00 8,94 9,85
02, Tanggamus 8,94 10,21 11,85 14,10
03, Lampung Selatan 11,16 12,54 14,72 16,45
04, Lampung Timur 10,95 12,26 13,69 15,08
05, Lampung Tengah 14,18 16,29 18,60 20,60
06, Lampung Utara 13,91 17,60 21,20 24,06
07, Way Kanan 7,40 8,46 9,68 10,81
08, Tulang Bawang 14,22 16,03 18,74 21,84
09, Pesawaran 12,61 14,53 16,52 18,47
10, Pringsewu 8,15 9,30 10,50 11,80
11, Mesuji 12,81 15,53 18,04 20,84
12, Tulang Bawang Barat 15,65 16,96 19,25 21,90
13, Pesisir Barat ,,, ,,, 8,71 9,48

71, Bandar Lampung 21,95 24,67 27,66 30,93


72, Metro 7,98 8,88 9,96 11,15
Lampung 14,20 16,53 18,46 20,72

Jika dilihat dari sumbangan PDRB yang di hasilkan oleh provinsi lampung, setiap
tahunnya jumlahnya selalu mengalami kenaikan, yaitu dari tahun 2010, 2011, 2012 dan tahun
2013. Pada tahun 2010 jumlah PDRB pada provinsi Lampung yaitu sebesar 14,20 , pada
tahun 2011 sebesar 16,53, pada tahun 2012 18,46 dan terakhir pada tahun 2013 yaitu sebesar
20, 72. Daerah yang memiliki PDRB terbesar dari tahun ketahun adalah daerah Kota Bandar
Lampung. Yaitu pada tahun 2010 menghasilkan 21,95 , tahun 2011 adalah 24,67 , tahun 2012
adalah 27, 66 dan terakhir tahun 2013 sebesar 30,93. Bandar Lampung selalu mengalami
kenaikan disetiap tahunnya. Sebaliknya daerah yang memiliki pendapatan PDRB terendah
pada Provinsi Lampung dari tahun ketahun adalah pada daerah Lampung Barat dengan
menghasilkan PDRB setiap tahunnya adalah : Pada tahun 2010 yaitu sebesar 6,72 , pada
tahun 2011 adalah 8,00 , pada tahun 2012 adalah 8,94 , dan terakhir pada tahun 2013 adalah
sebesar 9,85
6. Bengkulu
6.1 Tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2013

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013


1. PERTANIAN 8.418.256,00 9.399.913,08 10.499.974,92
a. Tanaman Bahan Makanan 4.440.068,90 4.863.107,31 5.362.502,52
b. Tanaman Perkebunan 1.798.660,61 2.091.852,94 2.427.468,29
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 846.085,43 985.647,15 1.137.440,13
d. Kehutanan 276.765,14 299.137,33 324.222,54
e. Perikanan 1.056.675,92 1.160.168,35 1.248.341,44
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 887.689,77 1.012.393,63 1.063.836,93
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 - -
b. Pertambangan Bukan Migas 786.994,80 898.295,89 938.196,38
c. Penggalian 100.694,96 114.097,75 125.640,55
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 922.958,78 1.061.580,01 1.230.745,32
a. Industri Migas 0,00 - -
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 - -
2. Gas Alam Cair 0,00 - -
b. Industri Bukan Migas 922.958,78 1.061.580,01 1.230.745,32
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 744.484,61 866.521,93 1.012.850,76
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 1.893,00 1.991,89 2.147,36
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 45.768,40 47.963,75 51.442,64
4. Kertas dan Barang Cetakan 2.660,51 2.933,72 3.200,63
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 115.069,69 127.862,00 145.033,66
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 1.905,62 2.140,69 2.394,53
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 - -

Dilihat dari tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2013 di atas di dapat
bahwa pada tahun 2011 sampai 2013 sektor Pertanian memiliki nilai tertinggi dalam
menyumbang PDRB provinsi Bengkulu. Terutama pada sektor Tanaman Pangan dan
Perikanan. Pada tahun 2011, 2012 dan 2013 Provinsi Bengkulu dalam sektor Pertanian
khusunya tanaman Pangan menyumbang PDRB sebanyak 4.440.068,90 , 4.863.107,31 dan
5.362.502,52. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikann. Yang kedua adalah tanaman
Perkebunan, yaitu pada tahun 2011, 2012 dan 2013 menyumbang sebanyak 1.798.660,61 ,
2.091.852,94 , dan 2.427.468,29. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Dan yang
ketiga sektor pertanian yang banyak menyumbang adalah Perikanan, yaitu pada tahun 2011,
2012 dan 2013 menyumbang sebanyak 1.056.675,92 , 1.160.168,35 dan 1.248.341,44.

Yang kedua penyumbang terbesar adalah sektor Industri pengolahan, yaitu pada tahun
2011 menyumbang sebesar 922.958,78, tahun 2012 1.061.580,01 dan tahun 2013 sebesar
1.230.745,32. Dan yang ketiga peyumbang terbesar adalah sektor Pertambangan dan
Penggalian, pada tahun 2011 menyumbang sebesar 887.689,77, tahun 2012 898.295,89 dan
pada tahun 2013 menyumbang sebesar 938.196,38. Semua sektor selalu mengalami kenaikan

B. Pulau Jawa
1. DKI JAKARTA
1.1 PDRB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Lapangan Tahun
Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
1. Pertanian 571.425 687.829 762.979,87 849.559,82 918.712,1
2. 2.636.093 3.178.746 3.155.760,69 3.701.136,38 4.934.367,9
Pertambangan
dan Penggalian
3. Industri 90.446.591 106.418.776 118.163.190,16 135.614.690,35 153.620.853,9
Pengolahan
4. Listrik, Gas 6.021.390 7.525.841 8.294.307,86 8.879.872,47 9.583.514,7
dan Air Bersih
5. Bangunan 63.448.564 76.502.861 86.646.985,11 98.424.986,67 112.056.288,3
6. Perdagangan, 115.311.319 156.084.326,40 156.084.326,40 178.357.449 204.480.25
Hotel dan Rest
7. 52.793.003 63.430.684 74.970.893 87.688.423 101.265.38
Pengangkutan
dan komunikasi
8. Keuangan, 162.297.780 193.513.702 213.437.911 239.155.971 270.951.56
Persewaan &
Jasa Prsh.
9. Jasa-Jasa 72.923.194 85.366.268 96.180.239 109.253.577 124.065.60
TOTAL PDRB 566.449.360 677.044.743 757.696.594 862.089.737 982.804.77
C. Pulau Kalimantan
1. Kalimantan Timur
1.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2, dan Garis Kemiskinan
Menurut Kab/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2012

Kabupaten/Kota Jumlah Persentase P1 P2 Garis


Penduduk Penduduk Kemiskinan
Miskin Miskin (Rp/Kap/bulan)
(000)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Pasir 19,0 7,64 1,34 0,33 304.985
Kutai Barat 14,2 8,28 0,88 0,17 337.366
Kutai Kartanegara 47,1 6,94 0,91 0,17 334.248
Kutai Timur 25,2 8,77 1,23 0,25 364.353
Berau 10,3 5,24 0,87 0,21 368.080
Malinau 8,3 11,68 1,91 0,47 393.652
Bulungan 14,3 11,73 0,95 0,13 302.225
Nunukan 15,2 9,60 1,17 0,20 278.578
Penajam Paser Utara 12,9 8,57 1,15 0,26 314.917
Tana Tidung 1,8 9,81 0,80 0,14 286.064
Balikpapan 19,7 3,30 0,71 0,24 389.982
Samarinda 32,8 4,18 0,41 0,08 419.353
Tarakan 17,1 7,95 1,38 0,33 391.123
Bontang 8,1 5,20 0,69 0,12 383.200
Kalimantan Timur 246,1 6,38 0,99 0,25 363.887

Jumlah penduduk miskin di provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 adalah
sebanyak 246.100 jiwa. Daerah yang memiliki penduduk miskin terbanyak adalah terdapat
pada daerah Kutai Kartanegara dengan jumlah penduduk miskin sebesar 47.100 jiwa. Dan
daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin terendah pada provinsi Kalimantan Timur
adalah terdapat pada daerah Tana Tidung dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 1.800
jiwa penduduk.
2. Kalimantan Tengah

2.1 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA


(juta rupiah)

Lapangan Usaha 2012*) 2013**)


(2) (3)
(1)
1 Pertanian 15 607 039,51 17 220 496,66
2 Pertambangan dan Penggalian 5 557 535,00 6 323 245,96
3 Industri Pengolahan 3 902 428,84 4 221 536,13
4 Listrik dan Air Bersih 382 399,18 441 925,10
5 Bangunan/Konstruksi 3 089 588,77 3 424 496,81
6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 11 864 258,25 13 648 970,05
7 Pengangkutan dan Telekomunikasi 4 579 869,01 5 590 749,56
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 3 392 343,42 3 949 943,81
9 Jasa-jasa 7 510 120,79 8 694 102,63
Kalimantan Tengah 55 876 330,49 55 885 582,77

Jika dilihat dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Kalimantan
Tengah sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun
2013 adalah sektor Pertanian dengan seumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak
15.607.039,51 juta rupiah, dan pada tahun 2013 sebanyak 17.220.496,66 juta rupiah. Hasil
yang di peroleh pada sektor Pertanian selalu mengalami kenaikan dari taun 2012 sampai
tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Yaitu pada tahun 2012 menyumbang sebanyak 11.864.258,25 juta rupiah dan pada tahun
2013 menyumbang sebanyak 13.648.970,05 juta rupiah. Mungkin itu dikarenakan daerah
pada provinsi Kalimantan Tengah banyak terdapat tempat-tempat wisata.

2.2 Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, Dan Jumlah Penduduk Miskin
Menurut Kabupaten/Kota (Rp/Kapita/Bulan) 2012

Kabupaten/Kota Garis Kemiskinan Persentase Penduduk


(Rp./kapita/bulan) Penduduk Miskin*)
Miskin (000)
(Po)
(2) (3) (4)
(1)
1. Kotawaringin Barat 268 998 5,64 14,10
2. Kotawaringin Timur 277 586 6,91 26,87
3. K a p u a s 217 237 6,11 19,96
4. Barito Selatan 290 543 7,26 9,08
5. Barito Utara 296 658 6,10 7,47
6. Sukamara 305 940 5,37 2,55
7. Lamandau 279 652 4,66 3,12
8. Seruyan 283 282 7,92 12,01
9.Katingan 283 362 6,10 9,18
10.Pulang Pisau 269 463 5,25 6,34
11.Gunung Mas 277 660 6,56 6,62
12.Barito Timur 321 334 8,53 8,70
13.Murung Raya 311 328 5,78 5,87
14. Palangka Raya 247 901 4,24 10,03
Kalimantan Tengah 277 407 6,19 141,90

Pada provinsi Kalimantan Tengah daerah yang memiliki jumlah/angka penduduk


miskin terbanyak adalah pada daerah Kotawaringin Timur yaitu sebanyak 26.870 jiwa, yang
kedua adalah Kapuas yaitu sebanyak 19.960 jiwa dan yang ketiga adalah Kotawaringin barat
yaitu sebanyak 14.100 jiwa. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin
terendah adalah pada daerah Sukamara yaitu sebanyak 2.550 jiwa.

3. Kalimantan Selatan
3.1 Tabel PDRB

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Tahun 2012 2013

Lapangan Usaha 2012 2013


(1) (2) (3)
1. Pertanian 19,32 18,79
2. Pertambangan dan Penggalian 23,61 22,25
3. Industri Pengolahan 9,05 8,93
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,57 0,57
5. Konstruksi 6,00 6,17
6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel 16,33 16,93
7. Transportasi dan Komunikasi 8,82 8,94
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 5,17 5,47
9. Jasa-jasa 11,12 11,94
PDRB denganmigas 100,00 100,00

Jika dilihat dari tabel PDRB diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi
Kalimantan Selatan sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012
dan tahun 2013 adalah sektor Pertambangan dan penggalian dengan sumbangan pada tahun
2012 adalah sebanyak 23,61, dan pada tahun 2013 sebanyak 22,25. Hasil yang di peroleh
pada sektor Pertambangan dan penggalian mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai
tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah Pertanian. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 19,32 dan pada tahun 2013 menyumbang 18,79. Hasil yang di
dapatkan selalu mengalami penurunan.

3.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
2011

Tahun Jumlah Penduduk Persentase Penduduk Miskin


Miskin (ribuan)
(1) (2) (3)
2000 385,40 13,05
2001 357,40 11,92
2002 259,80 8,51
2003 258,90 8,16
2004 231,00 7,19
2005 235,70 7,32
2006 278,50 8,32
2007 233,50 7,01
2008 218,90 6,48
Maret 2009 175,98 5,12
Maret 2010 181,96 5,21
Maret 2011 194,62 5,29

Jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun jumlahnya selalu mengalami fluktuasi.
Tetapi sejak tahun 2005 sampai tahun 2009 jumlah penduduk miskin menurun lebih sedikit
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ketidakstabilan jumlah penduduk miskin tersebut
belum bisa mennentukan apakah penduduk didaerah tersebut makmur. Jika dilihat dari data
diatas, tahun yang memiliki Jumlah penduduk miskin tertinggi adalah pada tahun 2000,
dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 385.400 jiwa. Dan tahun yang jumlah
penduduknya sedikit adalah pada tahun 2009, yaitu sebanyak 175.980 jiwa. Begitu juga
dengan persentase kemiskinan, selalu mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi penduduk
miskin adalah pada tahun 2000 yaitu sebesar 13,05 %, dan persentase penduduk miskin
terendah adalah pada tahun 2009, yaitu sebesar 5,15%.

D. Pulau Sulawesi
1. Sulawesi Barat
1.1 Tabel PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Distribusi Persentase Menurut Lapangan
Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Sulawesi Barat 2012 2013

Lapangan Usaha Tahun Nilai Tambah Distribusi


(Juta Persentase
Rupiah) (%)
[1] [2] [3] [4]
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2012 6 834 207,00 47,43
2. Pertambangan dan Penggalian 2012 127 987,00 0,89
3. Industri Pengolahan 2012 1 039 247,00 7,21
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 2012 65 621,00 0,46
5. Konstruksi 2012 591 418,00 4,10
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2012 1 881 188,00 13,06
7. Angkutan dan Komunikasi 2012 291 262,00 2,02
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2012 801 853,00 5,57
9. Jasa-jasa 2012 2 774 861,00 19,26
Total 2012 14 407 643,00 100,00
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2013 7 678 223,43 47,44
2. Pertambangan dan Penggalian 2013 142 862,72 0,88
3. Industri Pengolahan 2013 1 137 193,28 7,03
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 2013 83 530,33 0,52
5. Konstruksi 2013 684 728,61 4,23
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2013 2 128 611,63 13,15
7. Angkutan dan Komunikasi 2013 325 910,78 2,01
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2013 927 468,62 5,73
9. Jasa-jasa 2013 3 075 483,30 19,00
Total 2013 16 184 012,69 100,00

Jika dilihat dari tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Distribusi Menurut
Presentase Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Sulawesi Barat 2012
2013, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Sulawesi barat sektor yang paling banyak
menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun 2013 adalah sektor Pertanian,
Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan sumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak
6.834.207,00 juta rupiah dan pada tahun 2013 sebanyak 7.678.223,43 juta rupiah. Hasil yang
di peroleh pada sektor Pertambangan dan penggalian mengalami kenaikan dari tahun 2012
sampai tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah Jasa-jasa. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 2.774.861,00 juta rupiah dan pada tahun 2013 menyumbang
sebanyak 3.075.483,30 juta rupiah. Hasil yang di dapatkan selalu mengalami kenaikan.
Dengan hasil PDRB diatas dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat di provinsi sulawesi
barat makmur

1.2 Tabel Kemiskinan

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah di Sulawesi Barat

Tahun Kota Desa Kota+Desa


Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(Ribu) (%) (Ribu) (%) (Ribu) (%)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Maret 2006 57.50 17.26 147.72 22.50 205.21 20.74
Maret 2007 55.10 16.53 134.80 20.29 189.90 19.03
Maret 2008 48.30 14.14 122.80 18.03 171.10 16.73
Maret 2009 43.51 12.59 114.72 16.65 158.23 15.29
Maret 2010 33.73 9.70 107.61 15.52 141.33 13.58
Maret 2011 29.68 10.77 135.19 14.83 164.86 13.89
September 33.44 12.21 129.74 14.06 163.18 13.64
2011
Maret 2012 28.18 10.12 132.27 14.17 160.46 13.24
September 29.10 10.03 131.50 13.92 160.60 13.01
2012
Maret 2013 27.1 9.19 126.9 13.27 154.0 12.30
September 24.2 8.57 127.5 13.31 151.7 12.23
2013
Maret 2014 26.3 9.16 127.6 13.19 153.9 12.27

Jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun jumlahnya selalu mengalami fluktuasi.
Tetapi sejak tahun 2006 sampai tahun 2011 jumlah penduduk miskin terus menurun .
Ketidakstabilan jumlah penduduk miskin tersebut belum bisa mennentukan apakah penduduk
didaerah tersebut makmur. Jika dilihat dari data diatas, tahun yang memiliki Jumlah
penduduk miskin tertinggi adalah pada tahun 2006, dengan jumlah penduduk miskin
sebanyak 205.210 jiwa. Dan tahun yang jumlah penduduk miskin sedikit adalah pada tahun
2010, yaitu sebanyak 141.330 jiwa. Begitu juga dengan persentase kemiskinan, selalu
mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi penduduk miskin adalah pada tahun 2006 yaitu
sebesar 20,74 %, dan persentase penduduk miskin terendah adalah pada tahun maret 2014,
yaitu sebesar 12.27%.

2. Sulawesi Tengah
2.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha, 2009-2013 (Juta rupiah)
*) **)
Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

Industrial Origin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian / Agriculture 13 231 345 14 507 237 16 493 715 18 376 221 20 255 635
.
2 Pertambangan/Penggalian 1 374 321 1 939 569 2 767 874 3 695 529 4 964 504
. Mining/Quarrying
3 Industri Pengolahan ( Tanpa 2 547 427 2 812 821 3 084 443 3 363 839 3 721 431
. Migas)/Manufacturing Industry
(excluding oil-gas)
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 214 655 240 940 285 567 335 488 386 870
.
Electricity, Gas and WaterSupply
5 Bangunan/Construction 2 120 616 2 478 308 3 205 542 4 052 197 4 874 408
.
6 Perdagangan, Hotel dan 3 841 235 4 437 424 5 301 431 6 194 460 6 964 715
.
Restoran/ Trade, Hotel and Restaurant
7 Pengangkutan & Komunikasi 2 318 900 2 642 818 3 146 576 3 606 293 4 077 817
. Transportation and Communication
8 Keuangan, Persewaan dan 1 510 878 1 773 462 2 143 731 2 419 468 3 052 902
.
Jasa Perusahaan/Financial Ownership
of Leasing and Business Services
9 Jasa-Jasa/Services 5 301 954 6 481 787 7 883 343 9 062 578 10 342 894
.
PDRB/GRDP 32 461 332 37 314 367 44 312 222 51 106 074 58 641 176

Jika dilihat dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Sulawesi
Tengah sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun
2013 adalah sektor Pertanian dengan seumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak 18 376
221juta rupiah, dan pada tahun 2013 sebanyak 20 255 635juta rupiah. Hasil yang di peroleh
pada sektor Pertanian selalu mengalami kenaikan dari taun 2012 sampai tahun 2013.
Peyumbang terbanyak kedua adalah sektor Jasa-jasa/Servis. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 9 062 578 juta rupiah dan pada tahun 2013 menyumbang sebanyak
10 342 894juta rupiah. Mungkin itu dikarenakan daerah pada provinsi Kalimantan Tengah
banyak terdapat tempat-tempat wisata. Sektor petambangan pada provinsi Sulawesi Tengah
ini tidak terlalu banyak dalam memberikan sumbangnnya pada PDRB, yaitu pada tahun 2012
sebanyak 3 695 529 juta rupiah dan pada tahun 2013 sebanyak 4 964 504 juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai