LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
E1D013065
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013/2014
TABEL PDRB DAN NILAI KEMISKINAN PADA PROVINSI DI
INDONESIA
A. Pulau Sumatera
a. PDRB ADHB Perkapita (juta rupiah) di Provinsi se-Sumatera
Pada tahun 2013 di pulau Sumatera provinsi yang memiliki nilai PDRB tertinggi yaitu
dimiliki oleh provinsi Kepulauan Riau dengan persentase PDRB yang disumbangkan sebesar
50,99. Lebih dari 50% PDRB di pulau Sumatera di sumbang oleh provinsi Riau. Dari data
tersebut dapat di ketahui bahwa masyrakat di riau memiliki kemakmuran yang tinggi, karena
daerah yang memiliki nilai PDRB yang tinggi merupakan daerah yang kaya. Sedangkan
daerah yang memiliki persentase PDRB terendah yaitu pada proivinsi Bengkulu dengan
sumbangan sebesar 15,09 .
Pada tingkat kemiskinan daerah yang memiliki masyarakat miskin terbanyak pada
tahun 2013 yaitu pada provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan sebanyak 400,324 juta
orang, dan daerah yang memiliki masyarakat miskin terendah pada tahun 2013 yaitu pada
provinsi Sumatera Selatang dan Lampung yaitu sebanyak 273,682 dan 276,759.
1. Provinsi Aceh
1.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Kab/Kota
(Juta Rupiah)
ADHB
ADHK
1 SIMEULUE 669.285 288.159
2 ACEH SINGKIL 912.672 534.447
3 ACEH SELATAN 2.987.299 1.421.390
4 ACEH TENGGARA 1.847.700 832.022
5 ACEH TIMUR 7.557.812 2.539.288
6 ACEH TENGAH 3.336.445 1.300.309
7 ACEH BARAT 3.498.853 1.388.781
8 ACEH BESAR 6.938.813 2.736.180
9 PIDIE 5.404.294 1.873.425
10 BIREUEN 7.158.483 2.939.774
11 ACEH UTARA 12.311.511 4.323.622
12 ACEH BARAT DAYA 1.860.122 736.958
13 GAYO LUES 996.859 471.775
14 ACEH TAMIANG 2.714.814 1.425.113
15 NAGAN RAYA 3.005.627 1.064.737
16 ACEH JAYA 1.181.013 299.569
17 BENER MERIAH 2.184.610 836.937
18 PIDIE JAYA 1.544.296 716.577
19 BANDA ACEH 10.359.382 3.441.154
20 SABANG 611.146 267.967
21 LANGSA 2.125.407 972.918
22 LHOKSEUMAWE 10.598.206 4.047.589
23 SUBULUSSALAM 443.583 292.965
Dilihat dari tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Kab/Kota di atas di dapat bahwa PDRB ADHB tertinggi adalah daerah Aceh utara
yaitu sebesar 12.311.511 juta rupiah, sedangkan PDRB ADHB terendah adalah daerah
Subussalam yaitu sebesar 443.583 juta rupiah. Untuk PDRB ADHK tertinggi yaitu terdapat
pada daerah Aceh Utara pula yaitu sebesar 4.323.622 juta rupiah, sedangkan PDRB ADHK
terendah yaitu terdapat pada daerah Simuelue yaitu sebesar 288.159 juta rupiah. Dari data
yang telah saya amati ternyata pada provinsi Aceh daerah yang masyarakatnya makmur
adalah masyarakat yang terdapat di daerah Aceh Utara di karenakan PDRB ADHB dan
ADHK nya paling besar di bandingkan daerah lainnya.
1.2 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita ADHB
DENGAN MIGAS
2. Sumatera Barat
2.1 Tabel Indikator kemiskinan menurut kabupaten/kota
Kabupaten/Kot 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 201 2011 2012*
a 0 *) *)
Kabupaten
1. Kep. +) 7.23 7.68 8.43 10.2 11.4 12.7 15.0 16.8 18.8 21.1 22.94
Mentawai 7 0 7 5 9 9 4
2. Pesisir 3.71 3.96 4.23 4.64 5.38 6.40 7.36 8.50 9.60 10.7 12.0 13.29
Selatan 6 5
3. Solok 4.13 4.94 5.43 6.00 7.11 8.54 10.0 11.7 13.4 15.2 17.2 19.19
3 7 0 3 6
4. Sijunjung 5.21 6.06 6.45 7.05 8.13 9.71 10.8 12.4 13.5 15.0 16.7 18.16
4 1 8 5 4
5. Tanah Datar 5.12 5.93 6.52 7.19 8.60 10.1 11.3 13.0 14.3 16.0 17.7 19.86
4 6 0 5 2 7
6. Padang 5.01 5.22 5.74 6.32 7.88 10.2 11.4 13.2 14.4 16.0 17.6 19.91
Pariaman 1 2 8 4 4 4
7. Agam 4.82 5.37 6.00 6.70 7.95 8.92 10.0 11.6 12.9 14.4 16.1 18.02
6 3 2 9 0
8. Lima Puluh 5.89 6.61 7.25 8.10 9.49 10.9 12.4 14.7 16.0 18.0 20.3 22.33
Kota 1 1 0 1 6 0
9. Pasaman 3.34 4.09 4.44 5.33 6.51 7.90 9.13 10.4 11.5 12.9 14.6 16.36
1 3 6 0
10. Solok +) 4.04 4.45 5.13 5.67 6.12 6.76 7.71 8.61 9.76 11.1 12.36
Selatan 2
11. +) 5.78 6.05 6.71 7.81 8.89 10.1 11.6 12.6 13.9 15.8 16.86
Dharmasraya 9 7 0 9 4
12. Pasaman +) 7.02 7.61 7.96 9.41 10.4 12.0 13.9 15.4 17.3 19.5 21.47
Barat 9 4 2 3 1 4
Kota
71. Kota 11.1 12.4 13.3 14.6 16.5 19.4 21.7 24.8 26.5 29.5 32.6 36.06
Padang 9 7 9 2 5 6 7 6 6 0 6
72. Solok 7.27 7.99 8.24 9.06 10.5 12.3 13.5 15.5 16.7 18.4 20.4 21.99
5 3 3 5 7 5 1
73. Sawahlunto 9.71 9.62 9.85 10.7 11.8 12.4 13.7 15.4 17.4 19.7 22.1 24.41
6 0 2 1 6 7 2 4
74. Padang 6.70 7.56 8.18 9.06 9.66 12.4 13.8 15.4 17.4 19.5 22.2 24.14
Panjang 0 4 7 7 5 2
75. Bukittinggi 7.25 8.00 8.43 9.18 10.7 12.2 13.6 16.1 17.5 19.6 21.7 23.35
9 5 1 2 2 0 2
76. 5.65 6.41 6.95 7.78 9.23 10.3 11.6 13.2 14.4 16.1 18.2 19.94
Payakumbuh 7 5 7 0 4 5
77. Pariaman +) 8.01 8.72 9.59 12.3 13.5 14.7 16.5 17.9 20.0 22.2 25.02
4 7 9 3 1 1 9
5.90 6.86 7.41 8.24 9.78 11.5 12.8 15.0 16.0 18.0 20.1 22.03
1 1 0 2 0 8
Dilihat dari data PDRB di atas dapat di ketahui bahwa daerah yang memiliki persentase
PDRB tertinggi adalah Kota Padang dengan jumlah PDRB yang di hasilkan adalah 36,06 %.
Itu mungkin hal yang sangat wajar karena Kota Madya biasanya menghasilkan pendapatan
yang besar karena kota merupakan sentral dari setiap aktivitas pemasaran. Sedangkan daerah
yang menyumbang PDRB terkecil dalam satuan persentase adalah daerah pesisir selatan yaitu
dengan PDRB sebesar 13,29 %. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir
merupakan nelayan karena daerahnya yang sangat dekat dengan laut.
Sedangkan jumlah penduduk miskin tertinggi pada tahun 2011 di provinsi sumatera barat
paling banyak terdapat pada daerah Kota Padang yaitu sebanyak 5.090.000 jiwa. Kota
Padang memiliki jumlah PDRB terbesar tetapi memiliki masyarakat miskin terbanyak.
Sedangak jumlah penduduk miskin terendah pada tahun 2011 terdapat pada daerah Sawah
Lunto yaitu hanya sebesar 135.000 jiwa.
3. Sumatera Selatan
3.1 Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011 - 2012 (Triliun Rupiah)
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
2011 2012
(1) (2) (3)
1. Pertanian 31,39 34,20
2. Pertambangan dan 41,02 43,98
Penggalian
3. Industri Pengolahan 37,48 41,52
4. Listrik, Gas dan Air 0,87 1,00
Bersih
5. Bangunan 14,02 16,63
6. Perdagangan, Hotel dan 23,74 28,13
Restoran
7. Pengangkutan dan 8,61 10,27
Komunikasi
8. Keuangan, Sewa dan 6,56 7,65
Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 18,70 22,96
PDRB Dengan Migas 182,39 206,33
PDRB Tanpa Migas 134,95 157,33
Dilihat dari tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2012 di atas di dapat
bahwa pada tahun 2011 dan 2012 sektor Pertambangan dan penggalian memiliki nilai
tertinggi, yang kedua adalah sektor Industri dan yang ketiga adalah sektor Pertanian. Ini
berarti bahawa provinsi Sumatera Selatan sumbangan PDRB nya yang paling banyak adalah
pada sektor pertambangan, yang kedua adalah Industri dan yang ketiga adalah sektor
pertanian. Berarti dapat di simpulkan bahwa masyarakat yang berada di provinsi Sumatera
Selatan sebagian besar bekerja pada sektor Pertambangan dan Penggalian.
3.2 Tabel Jumlah dan Persentase Miskin Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-
2013
4. Jambi
4.1 Tabel Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota
JAMBI 260.445 8,40 1,21 0,30 253.335 251.790 7,90 1,02 0,23 258.888
Pada provinsi lampung garis kemiskinan/jumlah kemiskinan pada tahun 2008 sampai
tahun 2013 setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tidak tahu faktor apa yang
menyebabkan selalu terjadinya kenaikan angka kemiskinan pada provinsi tersebut. Pada
provinsi Lampung daerah yang memiliki garis kemiskinan/angka kemiskinan tertinggi pada
tahun 2008 adalah pada daerah Kota Bandar Lampung, begitu pula dengan tahun-tahun
selanjutnya Bandar Lampung tetap memiliki garis kemiskinan tertinggi. Sedangkan daerah
yang memiliki garis/angka kemiskinan terendah dari tahun 2008 sampai tahun 2013 adalah
pada daerah Way Kanan. Itu di karena daerah tersebut masih baru mengalami pemekaran
daerah dari kabupaten Lampung Utara.
Jika dilihat dari sumbangan PDRB yang di hasilkan oleh provinsi lampung, setiap
tahunnya jumlahnya selalu mengalami kenaikan, yaitu dari tahun 2010, 2011, 2012 dan tahun
2013. Pada tahun 2010 jumlah PDRB pada provinsi Lampung yaitu sebesar 14,20 , pada
tahun 2011 sebesar 16,53, pada tahun 2012 18,46 dan terakhir pada tahun 2013 yaitu sebesar
20, 72. Daerah yang memiliki PDRB terbesar dari tahun ketahun adalah daerah Kota Bandar
Lampung. Yaitu pada tahun 2010 menghasilkan 21,95 , tahun 2011 adalah 24,67 , tahun 2012
adalah 27, 66 dan terakhir tahun 2013 sebesar 30,93. Bandar Lampung selalu mengalami
kenaikan disetiap tahunnya. Sebaliknya daerah yang memiliki pendapatan PDRB terendah
pada Provinsi Lampung dari tahun ketahun adalah pada daerah Lampung Barat dengan
menghasilkan PDRB setiap tahunnya adalah : Pada tahun 2010 yaitu sebesar 6,72 , pada
tahun 2011 adalah 8,00 , pada tahun 2012 adalah 8,94 , dan terakhir pada tahun 2013 adalah
sebesar 9,85
6. Bengkulu
6.1 Tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2013
Dilihat dari tabel Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2011-2013 di atas di dapat
bahwa pada tahun 2011 sampai 2013 sektor Pertanian memiliki nilai tertinggi dalam
menyumbang PDRB provinsi Bengkulu. Terutama pada sektor Tanaman Pangan dan
Perikanan. Pada tahun 2011, 2012 dan 2013 Provinsi Bengkulu dalam sektor Pertanian
khusunya tanaman Pangan menyumbang PDRB sebanyak 4.440.068,90 , 4.863.107,31 dan
5.362.502,52. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikann. Yang kedua adalah tanaman
Perkebunan, yaitu pada tahun 2011, 2012 dan 2013 menyumbang sebanyak 1.798.660,61 ,
2.091.852,94 , dan 2.427.468,29. Setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Dan yang
ketiga sektor pertanian yang banyak menyumbang adalah Perikanan, yaitu pada tahun 2011,
2012 dan 2013 menyumbang sebanyak 1.056.675,92 , 1.160.168,35 dan 1.248.341,44.
Yang kedua penyumbang terbesar adalah sektor Industri pengolahan, yaitu pada tahun
2011 menyumbang sebesar 922.958,78, tahun 2012 1.061.580,01 dan tahun 2013 sebesar
1.230.745,32. Dan yang ketiga peyumbang terbesar adalah sektor Pertambangan dan
Penggalian, pada tahun 2011 menyumbang sebesar 887.689,77, tahun 2012 898.295,89 dan
pada tahun 2013 menyumbang sebesar 938.196,38. Semua sektor selalu mengalami kenaikan
B. Pulau Jawa
1. DKI JAKARTA
1.1 PDRB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Lapangan Tahun
Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
1. Pertanian 571.425 687.829 762.979,87 849.559,82 918.712,1
2. 2.636.093 3.178.746 3.155.760,69 3.701.136,38 4.934.367,9
Pertambangan
dan Penggalian
3. Industri 90.446.591 106.418.776 118.163.190,16 135.614.690,35 153.620.853,9
Pengolahan
4. Listrik, Gas 6.021.390 7.525.841 8.294.307,86 8.879.872,47 9.583.514,7
dan Air Bersih
5. Bangunan 63.448.564 76.502.861 86.646.985,11 98.424.986,67 112.056.288,3
6. Perdagangan, 115.311.319 156.084.326,40 156.084.326,40 178.357.449 204.480.25
Hotel dan Rest
7. 52.793.003 63.430.684 74.970.893 87.688.423 101.265.38
Pengangkutan
dan komunikasi
8. Keuangan, 162.297.780 193.513.702 213.437.911 239.155.971 270.951.56
Persewaan &
Jasa Prsh.
9. Jasa-Jasa 72.923.194 85.366.268 96.180.239 109.253.577 124.065.60
TOTAL PDRB 566.449.360 677.044.743 757.696.594 862.089.737 982.804.77
C. Pulau Kalimantan
1. Kalimantan Timur
1.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2, dan Garis Kemiskinan
Menurut Kab/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2012
Jumlah penduduk miskin di provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 adalah
sebanyak 246.100 jiwa. Daerah yang memiliki penduduk miskin terbanyak adalah terdapat
pada daerah Kutai Kartanegara dengan jumlah penduduk miskin sebesar 47.100 jiwa. Dan
daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin terendah pada provinsi Kalimantan Timur
adalah terdapat pada daerah Tana Tidung dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 1.800
jiwa penduduk.
2. Kalimantan Tengah
Jika dilihat dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Kalimantan
Tengah sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun
2013 adalah sektor Pertanian dengan seumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak
15.607.039,51 juta rupiah, dan pada tahun 2013 sebanyak 17.220.496,66 juta rupiah. Hasil
yang di peroleh pada sektor Pertanian selalu mengalami kenaikan dari taun 2012 sampai
tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Yaitu pada tahun 2012 menyumbang sebanyak 11.864.258,25 juta rupiah dan pada tahun
2013 menyumbang sebanyak 13.648.970,05 juta rupiah. Mungkin itu dikarenakan daerah
pada provinsi Kalimantan Tengah banyak terdapat tempat-tempat wisata.
2.2 Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, Dan Jumlah Penduduk Miskin
Menurut Kabupaten/Kota (Rp/Kapita/Bulan) 2012
3. Kalimantan Selatan
3.1 Tabel PDRB
Jika dilihat dari tabel PDRB diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi
Kalimantan Selatan sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012
dan tahun 2013 adalah sektor Pertambangan dan penggalian dengan sumbangan pada tahun
2012 adalah sebanyak 23,61, dan pada tahun 2013 sebanyak 22,25. Hasil yang di peroleh
pada sektor Pertambangan dan penggalian mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai
tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah Pertanian. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 19,32 dan pada tahun 2013 menyumbang 18,79. Hasil yang di
dapatkan selalu mengalami penurunan.
3.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
2011
Jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun jumlahnya selalu mengalami fluktuasi.
Tetapi sejak tahun 2005 sampai tahun 2009 jumlah penduduk miskin menurun lebih sedikit
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ketidakstabilan jumlah penduduk miskin tersebut
belum bisa mennentukan apakah penduduk didaerah tersebut makmur. Jika dilihat dari data
diatas, tahun yang memiliki Jumlah penduduk miskin tertinggi adalah pada tahun 2000,
dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 385.400 jiwa. Dan tahun yang jumlah
penduduknya sedikit adalah pada tahun 2009, yaitu sebanyak 175.980 jiwa. Begitu juga
dengan persentase kemiskinan, selalu mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi penduduk
miskin adalah pada tahun 2000 yaitu sebesar 13,05 %, dan persentase penduduk miskin
terendah adalah pada tahun 2009, yaitu sebesar 5,15%.
D. Pulau Sulawesi
1. Sulawesi Barat
1.1 Tabel PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Distribusi Persentase Menurut Lapangan
Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Sulawesi Barat 2012 2013
Jika dilihat dari tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Distribusi Menurut
Presentase Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Sulawesi Barat 2012
2013, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Sulawesi barat sektor yang paling banyak
menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun 2013 adalah sektor Pertanian,
Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan sumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak
6.834.207,00 juta rupiah dan pada tahun 2013 sebanyak 7.678.223,43 juta rupiah. Hasil yang
di peroleh pada sektor Pertambangan dan penggalian mengalami kenaikan dari tahun 2012
sampai tahun 2013. Peyumbang terbanyak kedua adalah Jasa-jasa. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 2.774.861,00 juta rupiah dan pada tahun 2013 menyumbang
sebanyak 3.075.483,30 juta rupiah. Hasil yang di dapatkan selalu mengalami kenaikan.
Dengan hasil PDRB diatas dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat di provinsi sulawesi
barat makmur
Jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun jumlahnya selalu mengalami fluktuasi.
Tetapi sejak tahun 2006 sampai tahun 2011 jumlah penduduk miskin terus menurun .
Ketidakstabilan jumlah penduduk miskin tersebut belum bisa mennentukan apakah penduduk
didaerah tersebut makmur. Jika dilihat dari data diatas, tahun yang memiliki Jumlah
penduduk miskin tertinggi adalah pada tahun 2006, dengan jumlah penduduk miskin
sebanyak 205.210 jiwa. Dan tahun yang jumlah penduduk miskin sedikit adalah pada tahun
2010, yaitu sebanyak 141.330 jiwa. Begitu juga dengan persentase kemiskinan, selalu
mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi penduduk miskin adalah pada tahun 2006 yaitu
sebesar 20,74 %, dan persentase penduduk miskin terendah adalah pada tahun maret 2014,
yaitu sebesar 12.27%.
2. Sulawesi Tengah
2.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha, 2009-2013 (Juta rupiah)
*) **)
Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013
Industrial Origin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian / Agriculture 13 231 345 14 507 237 16 493 715 18 376 221 20 255 635
.
2 Pertambangan/Penggalian 1 374 321 1 939 569 2 767 874 3 695 529 4 964 504
. Mining/Quarrying
3 Industri Pengolahan ( Tanpa 2 547 427 2 812 821 3 084 443 3 363 839 3 721 431
. Migas)/Manufacturing Industry
(excluding oil-gas)
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 214 655 240 940 285 567 335 488 386 870
.
Electricity, Gas and WaterSupply
5 Bangunan/Construction 2 120 616 2 478 308 3 205 542 4 052 197 4 874 408
.
6 Perdagangan, Hotel dan 3 841 235 4 437 424 5 301 431 6 194 460 6 964 715
.
Restoran/ Trade, Hotel and Restaurant
7 Pengangkutan & Komunikasi 2 318 900 2 642 818 3 146 576 3 606 293 4 077 817
. Transportation and Communication
8 Keuangan, Persewaan dan 1 510 878 1 773 462 2 143 731 2 419 468 3 052 902
.
Jasa Perusahaan/Financial Ownership
of Leasing and Business Services
9 Jasa-Jasa/Services 5 301 954 6 481 787 7 883 343 9 062 578 10 342 894
.
PDRB/GRDP 32 461 332 37 314 367 44 312 222 51 106 074 58 641 176
Jika dilihat dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pada provinsi Sulawesi
Tengah sektor yang paling banyak menyumbang untuk PDRB pada tahun 2012 dan tahun
2013 adalah sektor Pertanian dengan seumbangan pada tahun 2012 adalah sebanyak 18 376
221juta rupiah, dan pada tahun 2013 sebanyak 20 255 635juta rupiah. Hasil yang di peroleh
pada sektor Pertanian selalu mengalami kenaikan dari taun 2012 sampai tahun 2013.
Peyumbang terbanyak kedua adalah sektor Jasa-jasa/Servis. Yaitu pada tahun 2012
menyumbang sebanyak 9 062 578 juta rupiah dan pada tahun 2013 menyumbang sebanyak
10 342 894juta rupiah. Mungkin itu dikarenakan daerah pada provinsi Kalimantan Tengah
banyak terdapat tempat-tempat wisata. Sektor petambangan pada provinsi Sulawesi Tengah
ini tidak terlalu banyak dalam memberikan sumbangnnya pada PDRB, yaitu pada tahun 2012
sebanyak 3 695 529 juta rupiah dan pada tahun 2013 sebanyak 4 964 504 juta rupiah.