Anda di halaman 1dari 5

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Doli Doe Putra


PRINGSURAT NIP.19760706 200312 1 011

1. Pengertian Syok anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi
umum dengan efek pada beberapa system organ terutama
cardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal yang merupakan
salah satu reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya
allergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan yang
tepat pada pasien syok anafilaktik.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang panduan praktik klinis di Puskesmas
4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
PerMenKes 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
dokter di FKTP
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugas menayakan keluhan utama pasien, apakah terdapat
kemerahan, gatal-gatal, dan pucat pada kulit,
d. Apakah terdapat sesak nafas, hidung berair, mata berair, mual,
muntah, sakit perut atau diare, rasa cemas, batuk, atau kejang.
e. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor pencetus
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi sebelumnya
f. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi,
suhu dan frekuensi pernapasan.
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, apakah
terdapat penurunan tekanaan darah dan nadi lemah, apakah pada
kulit terdapat reaksi eritema, urtikaria, pucat, sianosis, apakah
pada permeriksaan auskultasi paru terdapat wheezing atau tanda-
tanda bronkospasme, apakah terdapat nyeri tekan abdominal atau
kram pada pemeriksaan abdomen.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pada
pasien..
i. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan.
SYOK ANAFILAKTIK

PUSKESMAS No. Dokumen :


PRINGSURAT No. Revisi : dr. Doli Doe Putra
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

j. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnosis


berupa:
1) Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala.
2) Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
3) Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara IM pada
otot deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak: 0,01
ml/kgbb), dapat diulangi tiap lima menit.
4) Pemberian IV jika tidak ada respon pada pemberian IM,
dengan dosis dewasa 0,5 ml adrenalis 1:1000 diencerkan
dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10
menit.
5) Berikan antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
6) Jaga system pernapasan dan system cardiovaskuler agar
berjalan dengan baik
7) Berikan cairan infus (Ringer Lactat) 1-2L jika tanda-tanda
syok tidak respon terhadap obat
8) Berikan kortikosteroid untuk semua pasien dengan kasus
berat, berulang dan pasien dengan asma.
a) Metylprednisolon 125-250 mg IV
b) Dexametason 20 mg IV
c) Hydrocortison 100-500 mg IV
9) Lakukan observasi 2-3X 24 jam, untuk kasus ringan cukup
6 jam
10) Petugas memberikan kortikosteroid dan antihistamin oral
3x24 jam
11) Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke
fasiltitas kesehatan yang lebih baik.
k. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosis dan terapi pada
rekam medis pasien.
l. Petugas membubuhi tanda tangan pada rekam medis.
m. Petugasmenulis hasil diagnose pada buku register.

6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan danpemeriksaanfisik berdasarkanhasilpemeriksaan
anamnesis
padapasien

menulishasilanamnesa, Memberikantatalaksanapadapas
menulis diagnose pemeriksaandan iensesuaihasilpemeriksaan
pasienkebuku diagnose kerekam
register. medic
SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr. Doli Doe Putra
PRINGSURAT SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

7. Unit terkait Apotek


IGD

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai


diberlakukan
SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Doli Doe Putra


PRINGSURAT NIP.19760706 200312 1 011

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1. Apakah Petugas menayakan keluhan utama pasien,
apakah terdapat kemerahan, gatal-gatal, dan
pucat pada kulit, apakah terdapat sesak nafas,
hidung berair, mata berair, apakah terdapat
mual, muntah, sakit perut atau diare, apakah
terdapat rasa cemas, batuk, atau kejang?
2. Apakah Petugas menayakan keluhan utama pasien,
apakah terdapat pada kemerahan, gatal-gatal,
dan pucat pada kulit?
3. Apakah Petugas menanyakan perjalanan penyakit,
faktor-faktor pencetus keluhan, riwayat
penyakit keluarga dan riwayat alergi
sebelumnya
4. Apakah Petugas menanyakan pada pasien terdapat
rasa cemas, batuk, atau kejang?
5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign?
6. Apakah Petugas menegakan diagnosis berdasarkan
hasil pemeriksaan?
7. Apakah Petugas memposisi tungkai lebih tinggi dari
kepala?
8. Apakah petugas memberikan oksigen dengan nasal
canul 3-4 l/m
9. Apakah Memberikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera
secara IM pada otot deltoideus, dengan dosis
0,3-0,5 ml (anak: 0,01 ml/kgbb), dapat diulangi
tiap lima menit?
10. Apakah Petugas memberikan antihistamin 10-20 mg IM
atau IV pelan
11. Apakah Petugas memberikan kortikosteroid?
12. Apakah Petugas menulis resep untuk pengobatan
simptomatis
Demam/ nyeri menelan:
Dewasa : parasetamol 3 x 500 mg
anak : 10 mg/kgbb 3x sehari
Batuk kering :
dextrometorfan 3 x 10-15 mg
Bila ada infeksi sekunder beri antibiotik.
Untuk pasien dewasa:
Amoxycillin 3 x 500 mg?
Cefadroxil 2X 500 mg?
13. Apakah Petugas mempersilahkan pasien mengambil
obat di apotek?
14. Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosis
dan terapi pada rekam medis pasien?
15. Apakah Petugas menulis hasil diagnosis pada buku
register?

CR :%.

Pringsurat,
Pelaksana / Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai