Anda di halaman 1dari 3

STANDAR TENAGA KERJA

Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi. Standar tenaga kerja
merupakan jumlah waktu yang secara beralasan dipakai untuk melaksanakan kegiatan
tertentu dengan berdasar waktu atau derajat tertentu dengan memanfaatkan metode yang telah
ditentukan berdasar kondisi kerja yang normal

Standar kerja sangatlah penting karena tenaga kerja yang melakukan pekerjaan sangat
menentukan tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Standar biasanya ditentukan berdasar salah
satu dari teknik pengukuran kinerja, yakni :

1) Analisa Gerak
Analisa gerak merupakan pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan
dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu
2) Analisa Waktu
Merupakan penghitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang
dilakukan dalam rangka proses produksi
3) Sampling Kerja
Adalah teknik pengukuran kerja yang terdiri atas pengambilan pengamatan secara
acak karyawan untuk menentukan prporsi waktu yang mereka pakai di dalam
mengerjakan berbagai jenis kegiatan. Teknik ini bermanfaat terutama untuk
menganalisis kegiatan kelompok dan kegiatan yang bersiklus lama

Contoh:

Pada tahun 2A10 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan
menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III

Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah:

Golongan I = Rp 450,-/orang/DLH
Gololongan II = Rp 600,-/orang/DLH
Golongan III = Rp 750,-/orang/DLH

Jumlah masing-masing golongan adalah:

Golongan I = 50 orang
Golongan II = 20 orang
Golongan III = 5 orang

Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung adalah:

Golongan Tingkat Upah Jumlah TK Jumlah Jumlah


Per jam (orang) DLH (Rp)
(Rp/orang/DLH)
I 450 50 100 2.250.000
II 600 20 100 1.200.000
III 750 5 100 375.000
75 100 3.825.000
Tingkat upah rata-rata = Rp 3.825.000 : 7500 = Rp 510,-/DLH

Contoh :

Jika pada tahun 2A11 akan diadakan kenaikan pangkat 10 orang golongan I ke golongan II,
dan 5 orang golongan II ke golongan III. Sehingga pada tahun 2A11 terjadi perubahan rasio
kuantitas masing-masing golongan, yakni:

Jenis TK 20X5 20X6


Golongan I 50 40
Golongan II 20 25
Golongan II 5 10
75 75
Akibatnya pada tahun 2A11 akan terjadi perubahan tingkat upah, menjadi Rp 540 per orang
per DLH. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Tingkat upaah rata-rata tenaga kerja langsung adalah:

Golongan Tingkat upah per jam Jumlah TK Jumlah Jumlah


(Rp/orang/DLH) (orang) DLH (Rp)
I 450 40 100 1.800.000
II 600 25 100 1.500.000
III 750 10 100 750.000
75 100 4.050.000
Tingkat upah rata-rata = Rp 4.050.000 : 7.500 = Rp 540,-/DLH

Anda mungkin juga menyukai