Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS MAKRO

UNTUK INDONESIA LEBIH BAIK

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGI


DOSEN: DR. WISNU GARDJITO

NAMA : ROHMAN
NIM : 332131300473

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN IMMI DEPOK


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
2014
ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

Persaingan dunia usaha dewasa ini tampak semakin meningkat, hal ini
menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk
berusaha secara kompetitif. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh
laba serta bertahan bertahun-tahun, tumbuh dan berkembang harus
mampu mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang baik.

Untuk itu saya mencoba untuk menganalisa secara makro manajemen


stategi untuk Indonesia lebih baik :

Learning Objectives
Mengidentifikasi lingkungan yang berpengaruh terhadap penciptaan
peluang pemasaran.
Mempelajari tentang cara melakukan analisis lingkungan pemasaran.
Mempelajari keterkaitan antara analisis lingkungan umum dan proses
manajemen pemasaran.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, beberapa fenomena
menarik dapat kita amati baik dibidang sosial, ekonomi, kebudayaan
maupun politik. Dari fenomena yang ada itu, hal yang perlu dicermati
adalah bahwa perubahan yang terjadi pada bidangbidang tersebut
mempunyai implikasi kebijakan bagi aktivitas dunia bisnis. Sebagai satu
contoh, keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah
penduduk melalui program Keluarga Berencana, dalam banyak hal sangat
mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya di bidang ekonomi
saja tetapi juga pada bidang bidang lainnya yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal yang menjadi topic bahasan adalah
mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah
pada munculnya kesempatan bisnis (opportunities) atau bahkan ancaman
(threats) bagi perusahaan. Analisis ini dibutuhksn tidak hanya keterbatasan
pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk
menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan.
LINGKUNGAN UMUM ( GENERAL ENVIRONMENT )

2
Lingkungan umum ( General Environment ) yang dimaksud dalam
hal ini adalah kumpulan dari berebagai factor lingkungan mekro-eksternal,
baik secara lengsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi
dinamika organisasi perusahaan. Namun demikian, mengingat luas atau
cakupan dan kedalaman fungsi sektoral, maka secara umum, lingkunga
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga sektor: sosial- ekonomi,
teknologi, dan pemerintah.

Sektor Sosial-Ekonomi
Sector Sosial-Ekonomi mengamati terutama akan banyak
berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Tiga
faktor utama yang akan dibahas pada sektor ini adalah: kondisi
perekonomian, pengaruh iklim, dan lingkungan social semuanya dapat
membantu atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

Kondisi Perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan
keakurasian dalam pemrakiraan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat
keberuntungan dan kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Faktor
kondisi perekonomian yang perlu dikaji secara spesifik mencakup:
Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis (business cycle) seperti:
depresi, resesi, recovery, dan tahap kemakmuran.
Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas-komoditas tertentu yang
mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi
perusahaan khususnya dalam penentuan harga dan tingkat upah
karyawan.
Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat
berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya
tingkat pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Informasi tentang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan
antar Negara.
Kondisi Alam

3
Perubahan kondisi alam kadangkala memang sulit untk
diperkirakan sebelumnya. Namun demikian ini bukan berarti bahwa faktor
ekologi dan kondisi alam dapat diabaikan begitu saja dalam perancangan
strategi pemasaran. Beberapa jenis komoditas khusunya hasil pertanian
akan sangat terpengaruh karena perubahan faktor musim dan kondisi alam
lainnya.
Kondisi Sosial
Bagian terakhir dari faktor sosial-ekonomi menitik beratkan pada
tata nilai (values) dan sikap (attitudes) masyarakat, termasuk di dalamnya
adalah pelanggan dan karyawan, yang semuanya mempengaruhi strategi
perusahaan. Perubahan tatanilai dan sikap masyarakat akan membawa
pengaruh terhadap gaya hidup (life style) yang pada gilirannya
mempengaruhi permintaan akan produk perusahaan.
Lebih khusus, identifikasi atas variable yang membantuk gaya
hidup pada suatu masyarakat tertentu dapat diukur dari tiga hal (1)
bagaimana masyarakat mengalokasikan waktu yang dimiliki ke dalam
berbagai aktivitas (activities), (2) factor apa yang dianggap sebagai penentu
minat (interests) masyarakat terhadap lingkungannya, dan (3) bagaimana
pendapat (opinions) mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Ketiga faktor
yang membentuk gaya hidup masyarakat tersebut banyak membantu
manajer terutama dalam menentukan segment pasar yang dilayani.

Beberapa contoh berikut dapat membantu memperjelas tentang bagaimana


faktor sosial-ekonomi dapat menimbulkan kesempatan dan ancaman bagi
perudsahaan seperti:
Keberhasilan program Keluarga Berencana dalam mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola
kebiasaan berperilaku masyarakat selama ini. Pemahaman atas Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam banyak hal telah
menggantikan konsepsi tentang banyak anak banyak rezeki yang
terutama dianut oleh masyarakat jawa.
Keberhasilan dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk
berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang mampu

4
diselesaikan oleh masyarakat. Pengaruh terbesar dari menigkatnya
angka-melek-huruf pada masyarakat adalah munculnya sikap dan
pandangan baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada
akhirnya tentang kualitas hidup (the quality of life) yang diharapkan dari
bekerja.

Sektor Teknologi
Di samping memahami dampak factor sosial-ekonomi terhadap
produk, pasar, dan cara berbisnis, maka seorang manajer puncak kini
seolah juga dipaksa untuk memahami pengaruh perubahan factor
teknologi terhadap kegiatan operasi, dan kemampuan untuk menciptakan
produk. Adanya perubahan teknologi selain dapat mendorong munculnya
kesempatan bisnis dan perbaikan upaya mencapai tujuan organisasi, hal
itu dapat juga merupakan ancaman bagi kelangsungan produk perusahaan
yang sudah ada. Beberapa contoh produk teknologi sebagai pendobrak
yang mampu menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap
kegiatan bisnis antara lain: computer, transistor, perkembangan teknik
genektika tanaman, dan pendayagunaan tenaga surya.
Oleh karenanya, perubahan teknologi sudah tentu akan banyak
berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk.
Sektor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari
produsen ke konsumen sangat besar. Alat kendali Pemerintah melalui
berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk
mempengaruhi dinamika bisnis.
Selain itu, pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal pengaturan atau
tataniaga berbagai komoditas termasuk di dalamnya komposisi penggunaan
tenaga kerja dan pengendalian suppy produk.
Konsekuensi logis yang muncul kemudian adalah bahwa sector
pemerintah juga mempunyai andil yang cukup besar dalam upaya
penentuan pilihan strategi pemasaran. Peran pemerintah sangat dominan
dalam kaitannya dengan penciptaan kesempatan dan sekaligus ancaman

5
terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap
sebagai kesempatan bisnis yang ditimbulkan dari sector pemerintah antara
lain:
Pemerintah adalah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak
produk. Pasar pemerintah dapat dipergunakan sebagai alat untuk
mempengaruhi dinamika di sector sosial-ekonomi. M,eningkatnya
anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukkan semakin
banyak kebutuhan produk yang akan diperuntukkan bagi masyarakat
dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainnya.
Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak
sehat dalam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Di samping
pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industry
dan kegiatan ekeonomi domestik

TEKNIK ANALISIS LINGKUNGAN


Bagi manajer pemasaran, hal penting yang perlu dicermati atas
factor lingkungan terutama adalah bentuk, fungsi, dan keterlkaitan antar
sector. Kajian lengkap atas berbagai sector dirasa perlu mengingat tidak
seluruh faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sama
terhadapseluruh perusahaan.
Cara pertama yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
lingkungan adalah melalui pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari
berbagai sumber. Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan
formal maupun informal. Sumber data bagi pengumpulan informasi verbal
mencakup penggunaan media electronik. Karyawan, pelanggan, perantara,
pesaing, konsultan, dan bahkan juru bicara pemerintah yang ditunjuk.
Cara kedua adalah dengan cara merancang sistem informasi
menajemen dalam organisasi. Pada umumnya, pengertian system informasi
manajemen yang dimaksudkan lebih diarahkan pada penciptaan dua
kelompok utama: system Pendukung Keputusan (Decision Support System)
dan system Informasi Strategik (Strategic Information System). Implikasi
yang ditimbulkan dari kedua bentuk rancangan system tersebut memang
akan bervariasi. Hal itu akan sangat tergantung pada tiga dimensi yang

6
berpengaruh: tingkatan manajerial, struktur data, dan fungsi manajemen
yang harus dilakukan.
Decision Support System (DSS) tidak lain adalah sistem informasi
yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam kondisi yang unik (tidak berulang) dengan menggunakan
data yang tidak terstruktur. DSS akan banyak digunakan terutama dalam
menghadapi situasi yang tidak terduga dan membutuhkan informasi secara
tepat, akurat, serta relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh pihak
manajemen.
Sedangkan Sistem Informasi Strategik (Executive Support
System) pada prinsipnya adalah satu sistem informasi yang dirancang
untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan
menggunakan informasi yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
Pendekatan ketiga yang dapat dipergunakan adalah dengan
melakukan pemrakiraan secara formal. Pada umunya pemrakiraan situasi
seperti ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan pihak
manajemen. Pada akhir-akhir kini juga berkembang sekelompok konsultan
yang bergabung untuk membuat berbagai kajian dan prospek atau bahkan
meramal kegiatan bisnis di masa datang.

PROSES DIAGNOSIS LINGKUNGAN


Proses diagnosis pada prinsipnya adalah merupakan kelanjutan
tindakan dalam proses analisis. Dalam arti yang luas, proses diagnosis
akan member penilaian yang signifikan terhadap berbagai kesempatan dan
ancaman yang ditemukan selama proses analisis lingkungan.
Yang diperlukan dalam proses diagnosis adalah pemahaman atas
berbagai factor penentu hasil diagnosis lingkungan. Berbagai factor tersebut
diantaranya adalah karakteristik individu seorang strategic manager,
pengaruh jenis pekerjaan, dinamika kelompok, dan faktor lingkungan fisik
lain yang mempengaruhi keputusan manajerial.

Karakteristik Individual

7
Sejumlah karakteristik individual yang mungkin untuk
diidentifikasi antara lain adalah pengalaman manajerial yang relevan yang
dimiliki, aspirasi manajer, persepsi manajer terhadap perubahan factor
lingkungan, dan dorongan psikologis yang melekat pada diri manajer dalam
melihat dunia disekitar.
Semakin lama pengalaman seorang manajer melakukan diagnosis
ini merupakan tendensi yang semakin akurat dan berkualitas terhadap
hasil diagnosis yang dilakukan.
Sedangkan persepsi individual terhadap lingkungan akan banyak
bertumpu pada kemampuannya dalam menghadapi factor ketidakpastian
atas informasi. Seseorang yang mempunyai tippologi risk-aversive atau
menolak risiko, maka kebanyakan keputusan yang diambil akan bersifat
konservatif. Sebaliknya, seorang yang mempunyai pola sebagai risk-seeker
akan tampak lebih agresif dalam setiap pengambilan keputusan yang
dilakukan. Sudah tentu resiko yang ditempuh akan mencakup resiko yang
dapat diperkirakan pada konsepsi rasionalitas terbatas (bounded
rationality).
Pengaruh Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan tertentu mempunyai dampak terhadap kemempuan
manajer dalam melakukan diagnosis faktor lingkungan. Adanya tekanan
waktu (time pressures) dan stress dapat mengurangi kemampuan manajer
dalam melakukan serangkaian diagnosis. Dalam banyak kasus dapat
diamati bahwa semakin sedikit time pressure yang ditimbulkan, maka
semakin kecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam diagnosis.

Pengaruh Dinamika Kelompok


Seringkali dijumpai bahwa proses diagnosis factor dilakukan oleh
beberapa orang yang tergabung dalam tim manajemen. Keberhasilan dari
model semacam ini akan sangat tergantung antara lain pada semangat
kelompok (team spirit), derajat kohesivitas anggota kelompok, dan
pengaturan pola kekuatan dalam organisasi. Perubahan dari masing
masing sub factor tersebut akan banyak menentukan keberhasilan
diagnosis.

8
DAFTAR PUSTAKA
David L Loundon dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behaviour
Concepts and Applications, McGraw-Hill Book Company, Thrid Edition,
1988, p 118-127
Laura Zinn etal, Move Over, Boomers the busters are here-and theyre
angry. Business Week, 14 Desember 1992, p 34-40

Anda mungkin juga menyukai