PEUMOTORAKS DA
PEAGAAYA
Oleh :
UR RAHMAT WIBOWO
I11106029
1
Pneumotoraks...
BAB I
PEDAHULUA
2
Pneumotoraks...
BAB II
TIJAUA PUSTAKA
A. Definisi
B. Epidemiologi
3
Pneumotoraks...
pria dan 1,2/100.000 pertahun untuk wanita, sedangkan insidensi PSS
6,3/100.000 pertahun untuk pria dan 2,0/100.000 pertahun untuk wanita
(loddenkemper,2003).
Penelitian epidemiologi pada 15.204 orang yang bertempati tinggal di
kota Stockholm, Swedia mendapatkan insidensi pneumotoraks spontan
sebesar 18/100.000 untuk pria dan 6/100.000 untuk wanita. Dilaporkan
adanya pneumotoraks spontan familial dalam satu keluarga (23 anggota
keluarga), 6 diantaranya mengalami serangan pneumotoraks dan ternyata
insidensi tersebut berhubungan dengan dijumpainya HLA haplotype A2, B40,
san alfa-1 antitrypsin phenotupe M1M2. Pneumotoraks familial sering
menimbulkan pneumotoraks spontan dan terbanyak didapatkan justru pada
wanita daripada pria (Hisyam & Budiono,2006).
Pneumotoraks lebih sering ditemukan pada hemitoraks kanan daripada
hemitoraks kiri. Pneumotoraks bilateral kira-kira 2% dari seluruh
pneumotoraks spontan. Kekerapan pneumotoraks ventil 3-5% dari
pneumotoraks spontan. Kemungkinan berulangnya pneumotoraks menurut
James dan Studdy 20% untuk kedua kali,dan 50% untuk yang ketiga kali.
4
Pneumotoraks...
Pneumotoraks yang timbul disebabkan robeknya pleura viseralis
maupun pleura parietalis sebagai akibat dari trauma.
(d) Pneumotoraks artifisialis
Pneumotoraks yang sengaja dibuat dengan memasukkan udara ke
dalam rongga pleura, dengan demikian jaringan paru menjadi kolaps
sehingga dapat beristirahat. Pada zaman dulu pneumotoraks artifisialis
sering dikerjakan untuk terapi tuberkulosis paru.
b) Pneumotoraks parsialis
apabila jaringan paru yang kolaps hanya sebagian.
5
Pneumotoraks...
3. Berdasarkan jenis fistel :
1. Pneumotoraks Terbuka (open pneumothorax)
Pneumotoraks terbuka terjadi karena luka terbuka pada dinding dada
sehingga pada saat inspirasi udara dapat keluar melalui luka tersebut.
Pada saat inspirasi, mediastinum dalam keadaan normal, tetapi pada
saat ekspirasi mediastinum bergeser kea rah sisi dinding dada yang
terluka (sucking wound). Gangguan pada dinding dada berupa
hubungan langsung antara ruang pleura dan lingkungan atau terbentuk
saluran terbuka yang dapat menyebabkan udara dapat keluar masuk
dengan bebas ke rongga pleura selama proses respirasi.
2. Pneumotoraks Tertutup (simple pneumothorax)
Pneumotoraks tertutup yaitu suatu pneumotoraks dengan tekanan udara
di rongga pleura yang sedikit lebih tinggi bila dibandingkan tekanan
pleura pada sisi hemitoraks kontralateral tetapi tekanannya masih lebih
rendah dari tekanan atmosfir. pada jenis ini tidak didapatkan defek atau
luka terbuka dari dinding dada. Misal terdapat robekan pada pleura
viseralis dan paru atau jalan nafas atau esofagus, sehingga masuk
vakum pleura karena tekanan vakum pleura negatif.
6
Pneumotoraks...
3. Tension Pneumotoraks
Tension pneumotoraks terjadi karena mekanisme check valve yaitu pada
saat inspirasi udara masuk ke dalam rongga pleura, tetapi pada saat
ekspirasi udara dari dalam rongga pleura tidak dapat keluar. Semakun
lama tekanan udara di dalam rongga pleura akan meningkat dan
melebihi tekanan atmosfir. Udara yang terkumpul di dalam rongga
pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal
napas. Pneumotoraks ini juga disebut pneumotoraks ventil.
2. Berdasarkan Lokalisasi
(a) Pneumotoraks parietalis
(b) Pneumotoraks mediastinalis
(c) Pneumotoraks basalis
7
Pneumotoraks...
D. Patogenesis
8
Pneumotoraks...
Pada saat ekspirasi, udara juga tidak dipompakan balik secara maksimal
karena elastic recoil dari kerja alveoli tidak bekerja sempurna. Akibatnya
bilamana proses ini semakin berlanjut, hiperekspansi cavum pleura pada saat
inspirasi menekan mediastinal ke sisi yang sehat dan saat ekspirasi udara
terjebak pada paru dan cavum pleura karena luka yang bersifat katup tertutup,
terjadilah penekanan vena cava, shunting udara ke paru yang sehat, dan
obstruksi jalan napas. Akibatnya dapat timbulah gejala pre-shock atau shock
oleh karena penekanan vena cava. Kejadian ini dikenal dengan tension
pneumotorak.
Pada open pneumotorak terdapat hubungan antara cavum pleura dengan
lingkunga luar. Open pneumotorak dikarenakan trauma penetrasi. Perlukaan
dapat inkomplit (sebatas pleura parietalis) atau komplit (pleura parietalis dan
visceralis). Bilamana terjadi open pneumotorak inkomplit pada saat inspirasi
udara luar akan masuk ke dalam cavum pleura. Akibatnya paru tidak dapat
mengembang karena tekanan intrapleura tidak negatif. Efeknya akan terjadi
hiperekspansi cavum pleura yang menekan mediastinal ke sisi paru yang
sehat. Saat ekspirasi mediastinal bergeser ke mediastinal yang sehat.
Terjadilah mediastinal flutter.
Bilamana open pneumotorak komplit maka saat inspirasi dapat terjadi
hiperekspansi cavum pleura mendesak mediastinal ke sisi paru yang sehat dan
saat ekspirasi udara terjebak pada cavum pleura dan paru karena luka yang
bersifat katup tertutup. Selanjutnya terjadilah penekanan vena cava, shunting
udara ke paru yang sehat, dan obstruksi jalan napas. Akibatnya dapat
timbulah gejala pre-shock atau shock oleh karena penekanan vena cava.
Kejadian ini dikenal dengan tension pneumotorak.
E. Manifestasi Klinis
9
Pneumotoraks...
kelainan hanya dapat ditemukan pada pemeriksaan foto dada rutin. Pada
beberapa kasus, pneumotoraks terluput dari pengamatan.
Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba-tiba dan bersifat
unilateral serta diikuti sesak nafas. Kelainan ini ditemukan pada 80-90%
kasus. Gejala-gejala ini lebih mudah ditemukan bila penderita melakukan
aktivitas berat. Tetapi pada sebagian kasus, gejala-gejala masih gampang
ditemukan pada aktivitas biasa atau waktu istirahat.
Rasa sakit tidak selalu timbul. Rasa sakit ini bisa menghebat atau
menetap bila terjadi perlengketan antara pleura viseralis dan pleura parietalis.
Suatu waktu perlengketan ini bisa sobek pada tekanan kuat dari
pneumotoraks, sehingga terjadi perdarahan intrapleura (hemato-
pneumotoraks).
Kadang-kadang gejala klinis dapat ditemukan walaupun kelainan
pneumotoraksnya sedikit, misalnya perkusi yang hipersonar, fremitus yang
melemah sampai menghilang, suara nafas yang melemah sampai menghilang
pada sisi yang sakit.
Pada lesi yang lebih besar atau pada tension pneumotoraks, trakea dan
mediastinum dapat terdorong ke sisi kontralateral. Diafragma tertekan ke
bawah, gerakan pernafasan tertinggal pada sisi yang sakit. Fungsi respirasi
menurun, terjadi hipoksemia arterial dan curah jantung menurun. Kebanyakan
pneumotoraks terjadi pada sisi kanan (53%), sedangkan sisi kiri (45%) dan
bilateral hanya 2%. Hampir 25% dari pneumotoraks spontan berkembang
menjadi hidropneumotoraks.
Disamping keluhan-keluhan dan gejala-gejala klinis tersebut di atas,
diagnosis lebih meyakinkan lagi dengan pemeriksaan foto toraks.
F. Penegakkan Diagnosis
10
Pneumotoraks...
didapatkan fokal fremitus melemah pada sisi yang mengalami pneumotoraks.
Pemeriksaan perkusi didapatkan bunyi hipersonor pada rongga pleura yang
terisi udara. Pada auskultasi dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya
penurunan suara pernafasan pada sisi yang terkena.
Trakea (saluran udara besar yang melewati bagian depan leher) bisa
terdorong ke salah satu sisi karena terjadinya pengempisan paru-paru.
Pemeriksaan Penunjang :
Radiologis Foto Toraks
11
Pneumotoraks...
Ketika pneumotoraks terjadi pada pasien dengan atelektase lobus, udara
terkumpul dalam ruangan pleura yang dekat dengan paru-paru yang
mengempis. Oleh karena itu distribusi udara yang tidak normal pada pasien
ini menyebabkan pengempisan lobus. Pada tension pneumotoraks pergeseran
dari struktur mediastinal kesan pada paru dan kesan pada diafragma sudah
terlihat. Ketika kehadiran cairan sebagai tambahan dari udara atau gas pada
film dengan cahaya horisontal memperlihatkan tingkat atau batas udara
dengan cairan. Ketika udara intrapleura terperangkap pada posisi yang tidak
biasa oleh karena penggabungan kadang-kadang pneumotoraks bisa terlihat
pada subpulmonary, terutama pada pasien COPD (Chronic Pulmonary
Obstruktif Disease) dan penurunan dari fungsi paru dan juga diobservasi
sepanjang permukaan tenagh dari paru bayi yang baru lahir sering diperiksa
dengan posisi terlentang. Dalam situasi ini harus dibedakan dengan
pneumomediastinum. Ketika garis sambungan depan terlihat pada neonatus,
yang mengindikasikan pneumotoraks bilateral, karena garis ini biasanya tidak
terlihat pada pasien. Pada bayi neonatus pneumotoraks dapat dievaluasi
dengan foto anteroposterior atau lateral pada saat yang sama.
Pada orang dewasa yang sakit kritis diuji dengan posisi setengah duduk
atau terlentang, udara dalam ruang pleura mungkin nampak anteromedial
sepanjang medistinum, pada suatu posisi subpulmonary, pada posisi
apicolateral atau posteromedial dalam area paraspinal. Udara mungkin dapat
diamati dalam celah interlobus, terutama sekali di dalam celah kecil sisi
kanan pneumotoraks. Tanda cekungan yang dalam diuraikan oleh Gordon
pada foto posisi terlentang pada pasien pneumotoraks. Foto ini terdiri dari
radiolusen yang relatif pada kedalaman sulcus costophrenicus samping yang
menandakan udara dalam area ini.
Hasil diagnosa mungkin tidak dapat terlihat dalam foto polos. Oleh
karena itu, CT dapat digunakan jika informasi mengenai kehadiran atau
ketidakhadiran pneumotoraks adalah hal yang sangat penting, karena
pneumotoraks relatif lebih mudah dideteksi pada CT sesuai potongan aksis.
12
Pneumotoraks...
Secara ringkas, hasil dianogsa pneumothorax mungkin sulit untuk
dibuat dalam pemeriksaan hasil radiografi dada. Terutama sekali pada foto
pasien dalam posisi terlentang, proyeksi samping mungkin bisa untuk
,mengkonfirmasikan kehadiran pneumotoraks manakala proyeksi dari depan
samar-samar. Ketika pneumotoraks kecil foto pada saat inspirasi seringkali
berharga; dan ada kalanya, ketika lokasi pneumotoraks disekeliling hadir, foto
oblique dan foto lateral diperlukan untuk visualisasi yang nyata. Adakalanya
lingkaran radioopak ditemukan pada hilus atau dibawah pada pasien
pneumotoraks yang besar atau luas.
Secara umum gambaran pada foto thoraks yang dapat menunjukkan
adanya pneumotoraks antara lain :
Garis penguncupan paru (halus) pleural line
Paru kolaps
Bayangan radiolusen/avaskular
Air fluid level
Pendorongan mediastinum
13
Pneumotoraks...
G. Cara Menentukan Ukuran (Persentase) Pneumotoraks
14
Pneumotoraks...
% pneumotoraks = A+B+C (cm) x 10
3
Atau dengan menggunakan rumus
% kolaps area = Hemitoraks Kolaps area : Hemitoraks
[ ( A x B ) (a x b) ] : (AxB)
15
Pneumotoraks...
H. Penatalaksanaan Pneumotoraks
Tindakan ini dilakukan apabila luas pneumotoraks < 15% dari hemitoraks.
Apabila fistula dari alveoli ke rongga pleura telah menutup, udara dalam
rongga pleura perlahan-lahan akan direabsorbsi. Laju reabsorbsinya
diperkirakan 1,25% dari sisi pneunotoraks per hari. Laju reabsorbsi tersebut
akan meningkat jika diberikan tambahan oksigen. Pemberian oksigen 100%
pada kelinci percobaan yang mengalami pneumotorks ternyata
meningkatkan laju reabsorbsi enam kali lipat. Observasi dilakukan dalam
beberapa hari (minggu) dengan foto dada serial setiap 12-24 jam swlama 2
hari bias dilakukandengan atau tanpa harus dirawat di rumah sakit.. Pasien
dengan luas pneumotoraks kecil unilateral dan stabil tanpa gejala
diperbolehkan berobat jalan dan dalam 2-3 hari pasien harus control lagi.
16
Pneumotoraks...
rongga pleura (dekompresi). Tindakan dekompresi dapat dilakukan dengan
cara :
1. Menusukkan jarum melalaui dinding dada sampai masuk rongga pleura,
sehingga tekanan udara positif akan keluar melalui jarum tersebut.
2. Membuat hubungan dengan udara luar melalui saluran kontra ventil,
yaitu dengan :
a. Jarum infus set ditusukkan kedinding dada sampai masuk kerongga
pleura.
b. Abbocath : jarum Abbocath no. 14 ditusukkan kerongga pleura dan
setelah mandrin dicabut, dihubungkan dengan infus set.
c. WSD : pipa khusus yang steril dimasukkan kerongga pleura.
17
Pneumotoraks...
berbeda beda selama siklus ventilasi. Sebelum inspirasi, tekanan intrapleural
kurang lebih 5cm H2O. Sedang selama inspirasi, dinding thorak akan
mengembang, yang menyebabkan tekanan intrapleural akan turun mencapai
+ -8 cm H2O yang memungkinkan udara dari luar masuk ke dalam paru-
paru. Selama ekspirasi tekanan intrapleural akan turun mencapai + -4
cmH2O, hal ini akan menyebabkan keluarnya udara dari paru-paru.
Adanya cairan atau udara yang masuk ke dalam cavum pleura dapat
menyebabkan hilangnya tekanan negatif, sehingga paru-paru pada sisi yang
terkena akan collaps sebagaian atau seluruhnya. Dalam situasi yang
demikian, pemasangan underwater seal drainage mungkin indikasi untuk
mengeluarkan cairan atau udara dari cavum pleura, sehingga tekanan negatif
dalam pleura akan dapat dipertahankan.
18
Pneumotoraks...
Karakteristik Dari Chest Tube
Chest tube biasanya terbuat dari plastik, dengan diameter yg bervariasi
tergantung ukuran pasien dan apa yang akan dialirkan. Tube yang kecil
biasanya digunakan untuk mengalirkan udara, sedang yg besar untuk
mengalirkan cairan.
19
Pneumotoraks...
Cairan akan mengalir dari cavum pleura dengan bantuan gravitasi, dan tidak
akan kembali bila tabung drainase diletakkan dibawah pasien. Jika tabung
akan dipindahkan dan diangkat diatas tubuh pasien, maka harus dilakukan
pengekleman ganda pada pipa drainase sedekat mungkin dengan tubuh
pasien dan sesegera mungkin pengekleman tadi dilepas.
20
Pneumotoraks...
Merupakan sistem drainage yang sangat sederhana
Botol berfungsi selain sebagai water seal juga berfungsi sebagai botol
penampung.
Drainage berdasarkan adanya grafitasi.
Umumnya digunakan pada pneumotoraks
Sistim ini sangat cocok untuk mengalirkan cairan dan udara. Tabung yang
pertama digunakan untuk menampung cairan, sedang tabung yang kedua
digunakan untuk menampung udara. Dengan sistim ini, cairan yang
terkumpul tidak mempengaruhi pressure gradient untuk mengeluarkan udara
dari cavum pleurae. Sistim dua tabung ini memungkinkan untuk memonitor
volume dan jenis material yang dikeluarkan (mis: nanah, darah).
21
Pneumotoraks...
Sistim Tiga Tabung
22
Pneumotoraks...
Swing
Terjadinya perubahan tekanan intrapleural selama inspirasi dan ekspirasi
akan ditransmisikan ke tabung WSD. Sebagai akibatnya selama inspirasi,
akibat terjadinya tekanan negatif, maka cairan dalam dalam tabung WSD
akan bergeser/bergerak keatas, sedang saat ekspirasi akan bergerak ke
bawah. Pergerakan cairan selama inspirasi tenang ini disebut SWING.
Gerakan cairan akan membesar saat batuk atau napas dalam. Jika sistim
dihubungkan dengan suction, maka pergerakan cairan ini akan berkurang.
Jika tidak ditemukan swing, maka:
Pipa mungkin terjepit
Pasien berbaring pada sisi tube
Adanya sumbatan dalam pipa drainase
Paru paru mengembang kembali dan menutup ujung tube
Bubbling
Adanya gelembung udara dalam tabung WSD menunjukkan adanya
kebocoran udara pd cavum pleurae. Namun adanya gelembung udara pada
tabung yang ketiga dimana diaplikasikan suction, mengindikasikan bahwa
aparat suction sedang dihidupkan.
Tidak ada gelembung indikasi tidak ada kebocoran udara
Adanya gelembung saat batuk indikasi kebocoran udara ringan
Adanya gelembung saat expirasi indikasi kebocoran udara moderat
Adanya gelembung saat inspirasi dan expirasi indikasi adanya
kebocoranyangbesar
Saat memeriksa WSD system, mintalah pasien untuk tarik napas dalam
dan observasi adanya swinging atau bubbling, disamping itu perlu pula
dilakukan observasi saat pasien batuk
Drainage
Jika jumlah cairan yang dikeluarkan menurun kurang dari 100 ml tiap 24
jam, maka merupakan indikasi untuk melepas WSD
23
Pneumotoraks...
Adanya darah yang cukup banyak mengindikasikan adanya perdarahan
perlu diingat hubungannya dengan hypovolumia, hypotention & low
haemoglobin
Dalam WSD memungkinkan dilakukan mobilisasi atau exercise
Adanya cairan yang melebihi 100ml per jam perlu segera dilaporkan
pada dokter
Suction
Besarnya daya hisap/suction ditentukan oleh kedalaman dari pipa pd
tabung ketiga yg diaplikasisan aparat suction
Daya hisap yang terlalu besar dapat menyebabkan gelembung-
gelembung yang besar yang dapat menyebabkan penguapan air dalam
tabung.
Tidak adanya gelembung mengindikasikan kurangnya daya hisap,
sehingga perlu ditingkatkan, serta selalu cek apakah ada kebocoran pada
tiap-tiap sambungan
Daya hisap yang cukup akan menghasilkan gelembung yang lembut
24
Pneumotoraks...
disambung lagi. Untuk meminimalisasi resiko ini, seyogyanya dilakukan
pengecekan terhadap semua sambungan sebelum melakukan mobilisasi.
Jika chest drainage terlepas, maka luka harus segera ditutup dengan
tangan yang memakai glove hand dan segera panggil perawat atau
dokter.
3. Torakoskopi
Toraskopi adalah suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga
toraks dengan alat bantu toraskop. Tindakan ini dilakukan apabila :
- tindakan aspirasi maupun WSD gagal
- paru tidak mengembang setelah 3 hari pemasangan tube toraskostomi
- terjadinya fistula bronkopleura
- timbulnya kembali pneumptpraks setelah tindakan plsurodesis
- pada pasien yang berkaitan dengan pekerjaannya agar tidak mudah
kambuh kembali seperti pada pilot dan penyelam.
25
Pneumotoraks...
4. Torakotomi
Tindakan pembedahan ini indikasinya hamper sama dengan toraskopi.
Tindakan ini dilakukan jika toraskopi gagal atau jika blep atau bulla
terdapat di apeks paru, maka tindakan toraskotomo ini efektif untuk
reseksi blep atau bulla tersebut.
I . Komplikasi Pneumotoraks
26
Pneumotoraks...
5. Pneumotoraks simultan bilateral: Pneumotoraks yang terjadi pada kedua
paru secara serentak ini terdapat pada 2% dari seluruh pneumotoraks.
Keadaan ini timbul sebagai lanjutan pneumomediastinum yang secara
sekunder berasal dari emfisem jaringan enterstitiel paru. Sebab lain bisa
juga dari emfisem mediastinum yang berasal dari perforasi esofagus.
6. Pneumotoraks kronik: Menetap selama lebih dari 3 bulan. Terjadi bila fistula
bronko-pleura tetap membuka. Insidensi pneumotoraks kronik dengan
fistula bronkopleura ini adalah 5 % dari seluruh pneumotoraks. Faktor
penyebab antara lain adanya perlengketan pleura yang menyebabkan
robekan paru tetap terbuka, adanya fistula bronkopelura yang melalui bulla
atau kista, adanya fistula bronko-pleura yang melalui lesi penyakit seperti
nodul reumatoid atau tuberkuloma.
I. Prognosis
27
Pneumotoraks...
DAFTAR PUSTAKA
Danusantoro, Halim. 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Hipokrates, Jakarta
Hisyam B dan Budiono E, 2006, Pneumotoraks spontan dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Leman , Martin et al. 2006. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter
Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan
Sekunder, RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo,Cisarua, Bogor
28
Pneumotoraks...