Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Yth. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya;


2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
3. Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), di Yogyakarta;
4. Para Kepala Kantor Wilayah BPN, di seluruh Indonesia; dan
5. Para Kepala Kantor Pertanahan, di seluruh Indonesia.

SURAT EDARAN
Nomor : 4/SE-100/IV/2017

TENTANG
PENGGUNAAN KOP NASKAH DINAS, CAP DINAS, KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA UNTUK
PENOMORAN, PEMBUBUHAN DAN TATA LETAK PARAF PADA NASKAH DINAS
DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL, KANTOR
WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN KANTOR PERTANAHAN

1. Umum
Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
Tahun 2014-2019, nomenklatur Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
telah berubah menjadi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional. Menindaklanjuti perubahan tersebut maka telah ditetapkan Perubahan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja dan penyesuaian Lambang/Logo Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia menjadi Lambang/Logo Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Selanjutnya dalam rangka tertib administrasi dan keseragaman penggunaan
Lambang/Logo Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dimaksud, maka perlu dibuat kebijakan mengenai penggunaan pada Kop Naskah
Dinas, Cap Dinas, Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran, Pembubuhan
dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
dan Kantor Pertanahan.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari Surat Edaran ini agar tercapai tertib administrasi dan
terdapat keseragaman penggunaan pada Kop Naskah Dinas, Cap Dinas, Kode
Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran, Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada
Naskah Dinas, di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Surat Edaran ini mengatur mengenai Penggunaan Kop Naskah
Dinas, Cap Dinas, Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran, Pembubuhan
dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan dan
Kantor Pertanahan serta mekanisme pengadaan, pengawasan dan pengendalian
cap dinas.

4. Dasar Hukum
-2-

4. Dasar Hukum
a. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 18);
b. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 21);
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
Tahun 2014-2019;
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/P Tahun 2016 tentang
Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode 2014-2019;
e. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas;
f. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;
h. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan di Lingkungan
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
i. Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 59/KEP-5.11/III/2017 tanggal 2 Maret 2017 tentang
Lambang/Logo Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
5. Isi
I. Dalam rangka tertib administrasi dan keseragaman penggunaan Kop Naskah
Dinas, Cap Dinas, Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran,
Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas, berlaku ketentuan
sebagai berikut:
1. Format Kop Naskah Dinas
a) Format Kop Naskah Dinas yang digunakan di Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, terdiri dari:
1) Format Kop Naskah Dinas untuk Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2) Format Kop Naskah Dinas untuk Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
(Eselon I), dalam hal penandatangan naskah dinas yang
dilimpahkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional, ditandangani untuk dan atas nama Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
3) Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya (Eselon I), Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon
II) dan Pejabat Administrator (Eselon III) di Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam hal
penandatangan naskah dinas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta kewenangannya masing-masing unit kerja,
dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Surat Edaran ini;
b) Format Kop Naskah Dinas yang digunakan di:
1) Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, untuk Pejabat Eselon
II dan III, guna penandatangan naskah dinas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi serta kewenangannya masing-masing unit kerja;
dan
2) Kantor
-3-

2) Kantor Pertanahan, untuk Pejabat Eselon III dan IV, guna


penandatangan naskah dinas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta kewenangan masing-masing unit kerja,
dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Surat Edaran ini.

2. Bentuk, Penggunaan dan Ukuran Cap Dinas


a) Bentuk dan Penggunaan Cap Dinas
Bentuk Cap Dinas yang digunakan di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, terdiri dari:
1) Bentuk Cap Dinas untuk menyertai tanda tangan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2) Bentuk Cap Dinas yang digunakan untuk menyertai tanda tangan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), guna penandatangan
naskah dinas yang dilimpahkan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, untuk menyertai
tanda tangan atas nama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional; dan
3) Bentuk Cap Dinas yang digunakan untuk menyertai tanda tangan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama (Eselon II) dan Pejabat Administrator (Eselon III) di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
guna penandatangan naskah dinas sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing unit kerja,
dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Surat Edaran ini;

Bentuk Cap Dinas yang digunakan pada Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional, dan Bentuk Cap Dinas yang digunakan pada
Kantor Pertanahan, dibuat sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV dan Lampiran V Surat Edaran ini.

b) Ukuran Cap Dinas


Ukuran Cap Dinas untuk Jabatan Menteri, Cap Dinas Kementerian di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
Cap Dinas Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Cap Dinas
Kantor Pertanahan, dibuat sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI Surat Edaran ini

3. Kode Identifikasi Unit Kerja


Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran pada Naskah Dinas diubah
menyesuaikan dengan organisasi dan tata kerja berdasarkan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 8 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016, sebagai
berikut:
a) Perubahan Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran pada
Naskah Dinas di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII
Surat Edaran ini;

b) Perubahan
-4-

b) Perubahan Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran pada


Naskah Dinas di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Surat Edaran ini;
c) Perubahan Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran pada
Naskah Dinas di Kantor Pertanahan, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX Surat Edaran ini.

4. Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas


Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Naskah Dinas sebelum ditandatangani oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sekretaris Jenderal,
Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Biro, Kepala Pusat,
Direktur dan Inspektur Wilayah, harus diparaf terlebih dahulu oleh
minimal 2 (dua) orang pejabat struktural dibawahnya secara
berjenjang untuk bertanggungjawab terhadap substansi, redaksi dan
format penulisan naskah dinas tersebut sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya;
b) Letak pembubuhan paraf untuk pejabat yang berada satu tingkat
dibawah pejabat penandatangan naskah dinas berada disebelah
kanan/setelah nama jabatan penandatangan, untuk pejabat yang
berada dua tingkat dibawah pejabat penandatangan naskah dinas
berada disebelah kiri/sebelum nama jabatan penandatangan, dan
untuk paraf pejabat yang berada tiga tingkat disebelah para pejabat
yang diatasnya.
c) Untuk keamanan isi naskah dinas yang lebih dari satu halaman,
sebelum naskah dinas tersebut ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang maka harus dibubuhkan paraf pejabat dibawahnya pada
sudut kanan bawah setiap lembar halaman;
d) Naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran dipojok sebelah kiri atas ditulis
lampiran : surat, nomor dan tanggal serta pada bagian akhir sebelah
kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;
e) Setiap konsep naskah dinas yang akan diserahkan untuk
ditandatangani oleh Pimpinan, wajib diserahkan melalui:
1) i) Kepala Subbagian Umum dan Rumah Tangga pada
Sekretariat Direktorat Jenderal I;
ii) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga pada
Sekretariat Direktorat Jenderal II, III, IV, V, VI dan VII;
2) Kepala Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga
pada Sekretariat Inspektorat Jenderal;
3) i) Kepala Subbagian Tata Usaha di lingkungan pusat-pusat;
ii) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan pada Pusat
Pendidikan dan Pelatihan;
4) i) Kepala Subbagian Tata Usaha Biro di lingkungan biro-biro
pada Sekretariat Jenderal;
ii) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Sistem Informasi
Kepegawaian pada Biro Organisasi dan Kepegawaian;
iii) Kepala Subbagian Tata Laksana Keuangan dan Tata Usaha
Biro;
5) Kepala Subbagian Tata Usaha, pada masing-masing Direktorat;
6) Kepala Bagian Tata Usaha, pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional;
7) Kepala Subbagian Tata Usaha, pada Kantor Pertanahan.

f) Pembubuhan
-5-

f) Pembubuhan paraf hierarki dan paraf koordinasi juga dapat dibuat


dengan cap/stempel persegi empat dengan ukuran 5 x 7 cm, mulai
dari Staf Pengolah sampai dengan Pejabat Eselon tertinggi di Unit
Kerja masing-masing;
g) Contoh Tata Letak Pembubuhan Paraf pada Naskah Dinas,
Cap/Stempel Paraf Hierarki dan Paraf Koordinasi, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran X Surat Edaran ini.
II. Pengadaan, Pengawasan dan Pengendalian Cap Dinas
1. Pengadaan semua Cap Dinas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan, wajib dilaksanakan melalui Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui Sekretariat Jenderal cq.
Biro Umum dan Tata Usaha Pimpinan;
2. Penguasaan dan tanggung jawab penggunaan cap dinas di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yaitu:
a) Kepala Bagian Persuratan dan Kearsipan Biro Umum dan Tata Usaha
Pimpinan, di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
b) 1) Kepala Subbagian Umum dan Rumah Tangga pada Sekretariat
Direktorat Jenderal I;
2) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga pada Sekretariat
Direktorat Jenderal II, III, IV, V, VI dan VII;
c) Kepala Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga pada
Sekretariat Inspektorat Jenderal;
d) 1) Kepala Subbagian Tata Usaha di lingkungan pusat-pusat;
2) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan pada Pusat
Pendidikan dan Pelatihan;
e) 1) Kepala Subbagian Tata Usaha Biro di lingkungan biro-biro pada
Sekretariat Jenderal;
2) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Sistem Informasi Kepegawaian
pada Biro Organisasi dan Kepegawaian;
3) Kepala Subbagian Tata Laksana Keuangan dan Tata Usaha Biro.
3. Penguasaan dan tanggung jawab penggunaan cap dinas di Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, yaitu:
a) Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional; dan
b) Kepala Subbagian Tata Usaha pada Kantor Pertanahan.
4. Dalam hal Cap Dinas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan yang menjadi tanggung jawab pejabat sebagaimana
dimaksud pada angka 2 dan angka 3 hilang atau rusak atau tidak dapat
dipergunakan lagi, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Inspektorat
Jenderal, Kepala Pusat dan Kepala Biro, Kepala Kantor Wilayah BPN,
wajib mengajukan penggantian kepada Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro
Umum dan Tata Usaha Pimpinan, dengan melampirkan berita acara
kehilangan atau rusak.
6. Diwajibkan kepada Saudara agar segera menyesuaikan Format Kop Naskah Dinas,
Bentuk dan Ukuran Cap Dinas, Kode Identifikasi Unit Kerja untuk Penomoran,
Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran ini paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal ditetapkan.

7. Pada
-6-

7. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, maka:


a. Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Cq.
Sekretaris Utama Nomor 9/SE-100/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014
tentang Pembubuhan dan Tata Letak Paraf pada Naskah Dinas di Lingkungan
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; dan
b. Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9/SE/VI/2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang Penggunaan Kop
Naskah Dinas, Cap Dinas dan Kode Penomoran di Lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

8. Surat Edaran ini berlaku pada tanggal ditetapkan, untuk dipedomani dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 April 2017

a. n. MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/


KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
SEKRETARIS JENDERAL,

Ttd.

M. NOOR MARZUKI
NIP. 19580124 198603 1 004

Tembusan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
LAMPIRAN I SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

BENTUK FORMAT DAN PENGGUNAAN KOP NASKAH DINAS


DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

A. Bentuk Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Garuda Emas

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/


KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
B. Bentuk Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya (Eselon I), dalam hal penandatangan naskah dinas yang dilimpahkan
kewenangannya oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, ditandatangani untuk dan atas nama Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Garuda Hitam

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan Telp. 021-7393939, 7228901 : www.bpn.go.id


C. Bentuk Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya (Eselon I), Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) dan Pejabat
Administrator (Eselon III) di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dalam hal penandatangan naskah dinas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi serta kewenangannya masing-masing unit kerja.

1. Sekretariat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Nasional

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan Telp. 021-7393939, 7228901 : www.bpn.go.id
2. Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
Jalan Nomor . Jakarta Telp. .., .. : www..
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
INSPEKTORAT JENDERAL
Jalan Nomor . Jakarta Telp. .., .. : www..
LAMPIRAN II SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

BENTUK FORMAT DAN PENGGUNAAN KOP NASKAH DINAS


DI KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAN KANTOR PERTANAHAN

A. Bentuk Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Pejabat Eselon II dan III
di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, guna penandatangan naskah
dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya masing-masing
unit kerja

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI ....................................
Jalan . . .. Telp. .., .. : www..
B. Bentuk Format Kop Naskah Dinas yang di gunakan oleh Pejabat Eselon III dan IV
di Kantor Pertanahan, dalam hal penandatangan naskah dinas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya masing-masing unit kerja

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ....

Jalan . . .. Telp. .., .. : www..


LAMPIRAN III SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

BENTUK DAN PENGGUNAAN CAP DINAS JABATAN MENTERI DAN CAP DINAS
KEMENTERIAN DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Cap Dinas Jabatan yang digunakan untuk menyertai


tandatangan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional.

2. Cap Dinas yang digunakan untuk menyertai


tandatangan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon
I), dalam hal penandatanganan naskah dinas yang
dilimpahkan kewenangannya oleh Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di
tandatangani untuk dan atas nama Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

3. Cap Dinas yang digunakan untuk menyertai


tandatangan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon
I), Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) dan
Pejabat Administrator (Eselon III) di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dalam hal penandatangan naskah dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing
unit kerja.
LAMPIRAN IV SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

BENTUK, UKURAN DAN PENGGUNAAN


CAP DINAS BERNOMOR SERI DAN CAP DINAS
DI KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Cap Dinas Bernomor Seri Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional, yang digunakan untuk
menyertai tandatangan Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional pada Keputusan
Pemberian Hak Atas Tanah dan Sertipikat Hak Atas
Tanah.

Provinsi Lampung

2. Cap Dinas Kantor Wilayah Badan Pertanahan


Nasional, yang digunakan untuk menyertai
tandatangan Pejabat Eselon II dan III di Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional
LAMPIRAN V SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

BENTUK, UKURAN DAN PENGGUNAAN


CAP DINAS BERNOMOR SERI DAN CAP DINAS
DI KANTOR PERTANAHAN

1. Cap Dinas Bernomor Seri Kantor Pertanahan


Kabupaten/Kota, yang digunakan untuk
menyertai tandatangan Kepala Kantor
Pertanahan pada Surat Keputusan Pemberian
Hak Atas Tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah

Kota Metro Provinsi Lampung

2. Cap Dinas Kantor Pertanahan, yang digunakan


untuk menyertai tandatangan Kepala Kantor
Pertanahan
LAMPIRAN VI SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

UKURAN CAP DINAS JABATAN MENTERI, CAP DINAS KEMENTERIAN


DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN KANTOR PERTANAHAN
LAMPIRAN VII SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

PERUBAHAN KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA


UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH DINAS
DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KODE KLASIFIKASI PENOMORAN PADA KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA UNTUK


TATA NASKAH DINAS BADAN PENOMORAN PADA NASKAH DINAS
PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
INDONESIA BERDASARKAN PERATURAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENYESUAIKAN PERATURAN MENTERI
REPUBLIK INDONESIA AGRARIA DAN TATA RUANG/
NOMOR 3 TAHUN 2006 KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR 8 TAHUN 2015
100 SEKRETARIAT UTAMA 100 SEKRETARIAT JENDERAL
1. Biro Perencanaan dan 1. Biro Perencanaan dan Kerjasama
Kerjasama L. N.
1.1 Bagian Perencanaan 1.1 Bagian Penyusunan Rencana
Program dan Anggaran
Pusat
1.2 Bagian Perencanaan dan 1.2 Bagian Program dan
Program Anggaran Penganggaran
Wilayah
1.3 Bagian Kerjasama Luar 1.3 Bagian Kerjasama
Negeri
1.4 Bagian Pemantauan dan 1.4 Bagian Pemantauan, Evaluasi
Evaluasi dan Pelaporan
2. Biro Keuangan dan 2. Biro Organisasi dan Kepegawaian
Pelaksanaan Anggaran
2.1 Bagian Anggaran dan 2.1 Bagian Organisasi dan Tata
Penerimaan Laksana
2.2 Bagian Perbendaharaan 2.2 Bagian Pengembangan
dan Tata Usaha Pegawai
Keuangan
2.3 Bagian Akutansi dan 2.3 Bagian Mutasi Kepegawaian
Pelaporan
2.4 Bagian Umum Kepegawaian
3. Biro Organisasi dan 3. Biro Keuangan dan Barang Milik
Kepegawaian Negara
3.1 Bagian Umum 3.1 Bagian Anggaran dan PNBP
Kepegawaian
3.2 Bagian Pengembangan 3.2 Bagian Perbendaharaan dan
Kepegawaian Tatalaksa Keuangan
3.3 Bagian Mutasi 3.3 Bagian Akuntansi dan
Kepegawaian Pelaporan
3.4 Bagian Organisasi dan 3.4 Bagian Penatausahaan
Tata Laksana Barang Milik Negara
4. Biro Tata Usaha Pimpinan dan 4. Biro Hukum dan Hubungan
Protokol Masyarakat
4.1 Bagian Tata Usaha 4.1 Bagian Perundang-undangan
Pimpinan
4.2 Bagian Keamanan 4.2 Bagian Advokasi dan
Dokumentasi Hukum
4.3 Bagian Protokol 4.3 Bagian Hubungan
Masayarakat
5. Biro Umum 5. Biro Umum dan Tata Usaha
Pimpinan
5.1 Bagian Persuratan dan 5.1 Bagian Persuratan dan
Kearsipan Kearsipan
5.2 Bagian Rumah Tangga 5.2 Bagian Rumah Tangga
5.3 Bagian Perlengkapan 5.3 Bagian Perlengkapan dan
Layanan Pengadaan
5.4 Bagian Inventarisasi 5.4 Bagian Tata Usaha Pimpinan
Kekayaan Negara dan Protokol
6. Pusat Data dan Informasi 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pertanahan
6.1 Bidang Pengembangan 6.1 Bagian Umum
Sistem, Data dan
Informasi Pertanahan
6.2 Bidang Bimbingan dan 6.2 Bidang Perencanaan, Evaluasi
Penerapan Komputerisasi dan Pelaporan
Simtanas
6.3 Bidang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan
7. Pusat Hukum dan Hubungan 7. Pusat Penelitian dan
Masyarakat Pengembangan
7.1 Bidang Perundang- 7.1 Subbagian Tata Usaha
undangan
7.2 Bidang Sistem Jaringan 7.2 Bidang Program dan Kerja
dan Dokumentasi Sama
Informasi (SJDI) Hukum
7.3 Bidang Hubungan 7.3 Bidang Publikasi dan
Masyarakat Perpustakaan
8. Pusat Penelitian dan 8. Pusat Data dan Informasi
Pengembangan Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan
8.1 Bidang Kajian Kebijakan 8.1 Subbagian Tata Usaha
8.2 Bidang Kajian Pelayanan 8.2 Bidang Pengembangan dan
Standarisasi Sistem Teknologi
Informasi
8.3 Bidang Pengelolaan Data dan
Informasi Pertanahan dan
Tata Ruang
8.4 Bidang Informasi Lahan
Pertanian Pangan
Berkelanjutan
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
9.1 Bidang Perencanaan,
Evaluasi dan Peloporan
9.2 Bidang Penyelenggaraan
200 DEPUTI BIDANG SURVEI, 200 DIREKTORAT JENDERAL TATA
PENGUKURAN DAN PEMETAAN RUANG
(DEPUTI I)
10. Direktorat Pengukuran Dasar 9. Sekretariat Direktorat Jenderal
10.1 Sub Direktorat Program 9.1 Bagian Program
dan Kendali Mutu
10.2 Sub Direktorat 9.2 Bagian Hukum, Kepegawaian
Pengukuran dan dan Ortala
Pemetaan Karangka
Dasar
10.3 Sub Direktorat Wilayah 9.3 Bagian Keuangan dan Umum
Administrasi, Perbatasan,
dan Wlayah Tertentu
11. Direktorat Pemetaan Dasar 10. Direktorat Perencanaan Tata Ruang
11.1 Sub Direktorat Terestris 10.1 Subdirektorat Perencanaan
dan CitraPenginderan dan Kemitraan
Jauh
11.2 Sub Direktorat Wilayah 10.2 Subdirektorat Pedoman
Pesisir, Pulau-pulau Perencanaan T.R.
kecil dan Perairan
11.3 Sub Direktorat Wilayah 10.3 Subdirektorat Perencanaan
Administrasi, Tata Ruang Nasional
Perbatasan, dan Wilayah
Tertentu
10.4 Subdirektorat Perencanaan
Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional Wil. I
10.5 Subdirektorat Perencanaan
Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional Wil. II
12. Direktorat Pemetaan Dasar 11. Direktorat Pemanfaatan Ruang
12.1 Sub Direktorat Tematik 11.1 Subdirektorat Perencanaan
Pesisir dan Pulau-pulau dan Kemitraan
Kecil
12.2 Sub Direktorat Tematik 11.2 Subdirektorat Pedoman
Kawasan Pemanfaatan Ruang
12.3 Sub Direktorat Tematik 11.3 Subdirektorat Pemanfaatan
Wilayah Khusus Ruang Wilayah Nasional,
Kepulauan dan Pulau
11.4 Subdirektorat Pemanfaatan
Kawasan Strategis Nasional
Wilayah I
11.5 Subdirektorat Pemanfaatan
Kawasan Strategis Nasional
Wilayah II
13. Direktorat Survei Potensi Tanah 12. Direktorat Penataan Kawasan
13.1 Sub Direktorat Penilaian 12.1 Subdirektorat Perencanaan
Bidang Tanah dan Kemitraan
13.2 Sub Direktorat Penilaian 12.2 Subdirektorat Penataan
Tanah Kawasan Kawasan Perkotaan
13.3 Sub Direktorat 12.3 Subdirektorat Penataan
Pengembangan Penilaian Kawasan Perdesaan
Tanah
12.4 Subdirektorat Penataan
Kawasan Baru
12.5 Subdirektorat Penataan
Kawasan Ekonomi
13. Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang Daerah
13.1 Subdirektorat Perencanaan
dan Kemitraan
13.2 Subdirektorat Pembinaan
Wilayah I
13.3 Subdirektorat Pembinaan
Wilayah II
13.4 Subdirektorat Pembinaan
Wilayah III
13.5 Subdirektorat Pembinaan
Wilayah IV
300 DEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN 300 DIREKTORAT JENDERAL
PENDAFTARAN TANAH (DEPUTI II) INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
14. Direktorat Pengaturan dan 14. Sekretariat Direktorat Jenderal
Penetapan Hak Tanah
14.1 Sub Direktorat 14.1 Bagian Program dan Hukum
Pengaturan dan Evalasi
Hak Tanah
14.2 Sub Direktorat Hak Milik, 14.2 Bagian Kepegawaian dan
Hak,Guna Bangunan dan Umum
Hak Pakai
14.3 Hak Guna Usaha
15. Direktorat Pengaturan dan 15. Direktorat Pengukuran dan
Pengadaan Tanah Pemerintah Pemetaan Dasar
15.1 Sub Direktorat 15.1 Subdirektorat Pengukuran
Pengaturan Pengadaan Dasar dan Peralatan
Tanah
15.2 Sub Direktorat 15.2 Subdirektorat Pemetaan
Pengelolaan Tanah Dasar dan Pembinaan
Surveyor
15.3 Sub Direktorat 15.3 Subdirektorat Pengelolaan
Penetapan Hak Tanah Data Dasar
16. Direktorat Penetapan Batas 16. Direktorat Pengukuran dan
Bidang Tanah dan Ruang Pemetaan Kadastral
16.1 Sub Direktorat Batas 16.1 Subdirektorat Pengukuran
Bidang Tanah Kadastral
16.2 Sub Direktorat Batas 16.2 Subdirektorat Pemetaan
Ruang dan Perairan Kadastral
16.3 Sub Direktorat Peralihan, 16.3 Subdirektorat Pengelolaan
Pembebanan Hak dan Data Kadastral
PPAT
17. Direktorat Pendaftaran Hak 17. Direktorat Survei dan Pemetaan
Tanah dan Guna Ruang Tematik
17.1 Sub Direktorat 17.1 Subdirektorat Tematik
Pendaftaran Pertanahan
17.2 Sub Direktorat 17.2 Subdirektorat Tematik Tata
Pendaftaran Hak Guna Ruang, Perbatasan dan
Ruang dan Perairan Wilayah Tertentu
17.3 Sub Direktorat Peralihan, 17.3 Subdirektorat Tematik
Penggunaan dan Agraria dan Sosial Ekonomi
Pemanfaatan Tanah
400 DEPUTI BIDANG PENGATURAN 400 DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN
DAN PENATAAN PERTANAHAN HUKUM KEAGRARIAAN
(DEPUTI III)
18. Direktorat Penatagunaan Tanah 18. Sekretariat Direktorat Jenderal
18.1 Sub Direktorat 18.1 Bagian Program dan Hukum
Perencanaan
Penatagunaan Tanah
18.2 Sub Direktorat 18.2 Bagian Kepegawaian dan
Pengelolaan Ketersediaan Umum
Tanah
18.3 Sub Direktorat
Pemeliharaan,
Penaganaan dan
Pemanfaatan Tanah
19. Direktorat Landreform 19. Direktorat Pengaturan dan
Penetapan Hak Tanah dan Ruang
19.1 Sub Direktorat 19.1 Subdirektorat Penetapan
Penguasaan Tanah Hak Guna Usaha
Objek landreform dan
Ganti Kerugian
19.2 Sub Direktorat 19.2 Subdirektorat Penetapan
Redistribusi dan Hak Milik, Hak Guna
Pemanfaatan Bersama Bangunan dan Hak Pakai
19.3 Sub Direktorat 19.3 Subdirektorat Penetapan
Inventarisasi dan Basis Hak Atas Ruang, Hak
Data Landreform Komunal dan Perpanjangan
Hak
20. Direktorat Konsolidasi Tanah 20. Direktorat Pengaturan Pendaftaran
Hak Tanah, Ruang dan PPAT
20.1 Sub Direktorat 20.1 Subdirektorat Pendaftaran
Penyediaan Tanah Hak Tanah dan Ruang
20.2 Sub Direktorat Penataan 20.2 Subdirektorat Pemeliharaan
Tanah Data Hak Tanah dan Ruang
20.3 Sub Direktorat Promosi, 20.3 Subdirektorat PPAT
Pengembangan dan
Kerjasama
21. Direktorat Wilayah Pesisir, 21. Direktorat Pemberdayaan Hak Atas
Pulau-pulau kecil, Perbatasan Tanah Masyarakat
dan Wilyah Tertentu
21.1 Sub Direktorat Penyiapan 21.1
Subdirektorat Inventarisasi
Program dan Zonasi Potensi dan Pendampingan
21.2 Sub Direktorat Penataan 21.2 Subdirektorat Fasilitasi dan
Kawasan Kerjasama
21.3 Sub Direktorat Monitoris 21.3 Subdirektorat
dan Evaluasi Pengembangan dan
Pemanfaatan kawasan Diseminasi Model
Pemberdayaan
500 DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN 500 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN
PERTANAHAN DAN AGRARIA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(DEPUTI IV)
22. Direktorat Pengendalian 22. Sekretariat Direktorat Jenderal
Penerapan Kebijakan dan
Program
22.1 Sub Direktorat 22.1 Bagian Program dan Hukum
Pengendalian Penerapan
Kebijakan Pertanahan
22.2 Sub Direktorat 22.2 Bagian Kepegawaian dan
Pengendalian Penerapan Umum
Program Pertanahan
22.3 Sub Direktorat
Pengendalian
Penerapan Program
Pertanahan
23. Direktorat Pengelolahan Tanah 23. Direktorat Penatagunaan Tanah
Negara, Tanah Terlantar dan
Tanah Kritis
23.1 Sub Direktorat 23.1 Subdirektorat Perencanaan
Pengendalian Tanah dan Evaluasi Penatagunaan
Negara Bebas dan Bekas Tanah
Kawasan
23.2 Sub Direktorat 23.2 Subdirektorat Data dan
Pengelolahan Tanah Neraca Penatagunaan Tanah
Negara Bekas Hak
23.3 Sub Direktorat 23.3 Subdirektorat Penatagunaan
peneglolahan Tanah Tanah Kawasan Perkotaan
Terlantar dan Perdesaan
23.4 Sub Direktorat
Pengelolahan Tanah
Kritis
24. Direktorat Pemberdayaan 24 Direktorat Penataan Wilayah
Masyarakat dan Pesisir, Pulau-pulau Kecil,
Kelembagaan Perbatasan dan Wilayah Tertentu
24.1 Sub Direktorat Fasilitas 24.1 Subdirektorat Penataan dan
Pemantauan Wilayah Pesisir
24.2 Sub Direktorat 24.2 Subdirektorat Penataan dan
Kerjasama Pemantauan Pulau-pulau
Pembayaran Kecil
24.3 Sub Direktorat Bina 24.3 Subdirektorat Penataan dan
partisipasi Pemantauan Wilayah
Perbatasan dan Wilayah
Tertentu
25. Direktorat Konsolidasi Tanah
25.1 Subdirektorat Potensi dan
Perencanaan
25.2 Subdirektorat Penataan dan
Kerjasama
25.3 Subdirektorat Pemantauan
dan Evaluasi
26. Direktorat Landreform
26.1 Subdirektorat Inventarisasi
dan Data Landreform
26.2 Subdirektorat Penguasaan
Tanah Obyek Landreform
dan Ganti Kerugian
26.3 Subdirektorat Redistribusi
Tanah dan Pemanfaatan
Bersama
600 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN DAN 600 DIREKTORAT JENDERAL PENGADAAN
PENANGANAN SENGKETA DAN TANAH
KONFLIK PERTANAHAN (DEPUTI
V)
25. Direktorat Konflik Pertanahan 27. Sekretariat Direktorat Jenderal
25.1 Sub Direktorat Konflik 27.1 Bagian Program dan Hukum
Lembaga
25.2 Sub Direktorat Konflik 27.2 Bagian Kepegawaian dan
Kelompok Masyarakat Umum
25.3 Sub Direktorat
Masyarakat dengan
Badan Hukum
26. Direkorat Sengketa Pertanahan 28. Direktorat Pemanfaatan Tanah
Pemerintah
26.1 Sub Direkorat Sengketa 28.1 Subdirektorat Pemanfaatan
Yurisdis Tanah
26.2 Sub Direkorat Sengketa 28.2 Subdirektorat Pemantauan
Fisik dan Evaluasi Pemanfaatan
Tanah Pemerintah
26.3 Sub Direkorat Sengketa
Landreform
27. Direkorat Perkara Pertanahan 29. Direktorat Pembinaan Pengadaan
dan Penetapan Tanah Pemerintah
27.1 Sub Direktorat Perkara 29.1 Subdirektorat Bina
Wilayah I Pengadaan Tanah
Pemerintah
27.2 Sub Direktorat Perkara 29.2 Subdirektorat Penetapan
Wilayah II Hak Atas Tanah Pemerintah
27.3 Sub Direktorat Perkara
Wilayah III
30. Direktorat Penilaian Tanah
30.1 Subdirektorat Penilaian
Bidang Tanah
30.2 Subdirektorat Bina Zona
dan Kendali Mutu Zona Nilai
Tanah
30.3 Subdirektorat Bina Zona
Nilai Ekonomi Kawasan dan
Kendali Mutu
700 Inspektorat Utama 700 DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
28. Bagian Tata Usaha 31. Sekretariat Direktorat Jenderal
31.1 Bagian Program dan Hukum
31.2 Bagian Kepegawaian dan
Umum
29. Wilayah I 32. Direktorat Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
32.1 Subdirektorat Perencanaan
dan Pedoman
32.2 Subdirektorat Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Wilayah
I
32.3 Subdirektorat Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Wilayah
II
32.4 Subdirektorat Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Wilayah
III
32.5 Subdirektorat Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Wilayah
IV
30. Wilayah II 33. Direktorat Penertiban Pemanfaatan
Ruang
33.1 Subdirektorat Perencanaan
dan Pedoman
33.2 Subdirektorat Penertiban
Pemanfaatan Ruang Wilayah
I
33.3 Subdirektorat Penertiban
Pemanfaatan Ruang Wilayah
II
33.4 Subdirektorat Penertiban
Pemanfaatan Ruang Wilayah
III
33.5 Subdirektorat Penertiban
Pemanfaatan Ruang Wilayah
IV
31. Wilayah III 34. Direktorat Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan
34.1 Subdirektorat Pengendalian
Penerapan Kebijakan dan
Program Pertanahan
34.2 Subdirektorat Pemantauan
dan Evaluasi Tanah
Pertanian
34.3 Subdirektorat Pemantauan
dan Evaluasi Tanah Non
Pertanian
32. Wilayah IV 35. Direktorat Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Terlantar
35.1 Subdirektorat Potensi Tanah
Terlantar
35.2 Subdirektorat Penertiban
Tanah Terlantar
35.3 Subdirektorat
Pendayagunaan Tanah
Terlantar
33. Wilayah V
800 DIREKTORAT JENDERAL
PENANGANAN MASALAH AGRARIA,
PEMANFAATAN RUANG DAN TANAH
36. Sekretariat Direktorat Jenderal
36.1 Bagian Program dan Hukum
36.2 Bagian Kepegawaian dan
Umum
37. Direktorat Sengketa dan Konflik
Tanah dan Ruang Wilayah I
37.1 Subdirektorat Pencegahan
dan Pembatalan Wilayah I
37.2 Subdirektorat Sengketa
Tanah dan Ruang Wilayah I
37.3 Subdirektorat Konflik Tanah
dan Ruang Wilayah I
38. Direktorat Sengketa dan Konflik
Tanah dan Ruang Wilayah II
38.1 Subdirektorat Pencegahan
dan Pembatalan Wilayah II
38.2 Subdirektorat Sengketa
Tanah dan Ruang Wilayah II
38.3 Subdirektorat Konflik Tanah
dan Ruang Wilayah II
39. Direktorat Penanganan Perkara
Ruang dan Tanah
39.1 Subdirektorat Penanganan
Perkara Tanah dan Ruang
Wilayah I
39.2 Subdirektorat Penanganan
Perkara Tanah dan Ruang
Wilayah II
39.3 Subdirektorat Penanganan
Perkara Tanah dan Ruang
Wilayah III
900 INSPEKTORAT JENDERAL
40. Sekretariat Inspektorat Jenderal
40.1 Bagian Program dan Hukum
40.2 Bagian Kepegawaian dan
Umum
41. Inspektorat Wilayah I
42. Inspektorat Wilayah I
43. Inspektorat Wilayah III
44. Inspektorat Wilayah IV
45. Inspektorat Wilayah V
1000 STAF AHLI
46. Staf Ahli Bidang Landreform dan
Hak Masyarakat Atas Tanah
47. Staf Ahli Masyarakat Adat dan
Kemasyakatan
48. Staf Ahli Ahli Bidang Ekonomi
Pertanahan
1001 LAIN-LAIN
49. Staf Khusus
50. Tenaga Ahli
LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

PERUBAHAN KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA


UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH DINAS
DI KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KODE KLASIFIKASI PENOMORAN TATA KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA UNTUK


NASKAH DINAS KANWIL BPN PROVINSI, PENOMORAN PADA NASKAH DINAS
STRUKTUR ORGANISASI KANWIL BPN,
BERDASARKAN PERATURAN KEPALA BPN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN
RI NOMOR 4 TAHUN 2006 PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN
TATA RUANG/KEPALA BPN NOMOR 38
TAHUN 2016

100 Bagian Tata Usaha 100 Bagian Tata Usaha


1 Subbagian Perencanaan dan 1 Subbagian Perencanaan, Evaluasi
Keuangan dan Pelaporan
2 Subbagian Kepegawaian 2 Subbagian Organisasi dan
Kepegawaian
3 Subbagian Umum dan Informasi 3 Subbagian Keuangan dan BMN
4 Subbagian Umum dan Informasi
200 Bidang Survei Pengukuran dan 200 Bidang Infrastruktur Pertanahan
Pemetaan
4 Seksi Pengukuran dan Pemetaan 5 Seksi Pengukuran dan Pemetaan
Dasar Dasar
5 Seksi Pemetaan Tematik 6 Seksi Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral
6 Seksi Pengukuran Bidang 7 Seksi Survei dan Pemetaan
Tematik
7 Seksi Survei Potensi Tanah
300 Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran 300 Bidang Hubungan Hukum Pertanahan
Tanah
8 Seksi Penetapan Hak Tanah 8 Seksi Penetapan Hak Tanah dan
Perorangan Pemberdayaan Hak Tanah
Masyarakat
9 Seksi Penetapan Hak Tanah Badan 9 Seksi Pendaftaran Hak Tanah
Hukum
10 Seksi Pengaturan Tanah 10 Seksi Pemeliharaan Data Hak
Pemerintah Tanah dan Pembinaan PPAT
11 Seksi Pendaftaran, Peralihan,
Pembebanan Hak dan PPAT
400 Bidang Pengaturan dan Penataan 400 Bidang Penataan Pertanahan
Pertanahan
12 Seksi Penatagunaan Tanah 11 Seksi Penatagunaan Tanah
13 Seksi Penataan Kawasan Tertentu 12 Seksi Landreform dan Konsolidasi
Tanah
14 Seksi Landreform 13 Seksi Penataan Kawasan Tertentu
15 Seksi Konsolidasi Tanah
500 Bidang Pengendalian Pertanahan dan 500 Bidang Pengadaan Tanah
Pemberdayaan Masyarakat
16 Seksi Pengendalian Pertanahan 14 Seksi Pemanfaatan Tanah
Pemerintah
17 Seksi Pemberdayaan Masyarakat 15 Seksi Bina Pengadaan dan
Penetapan Tanah Pemerintah
16 Seksi Penilaian Tanah
600 Bidang Pengkajian dan Penanganan 600 Bidang Penanganan Masalah dan
Sengketa dan Konflik Pertanahan Pengendalian Pertanahan
18 Seksi Pengkajian dan Penanganan 17 Seksi Sengketa dan Konflik
Sengketa dan Konflik Pertanahan Pertanahan
19 Seksi Pengkajian dan Penanganan 18 Seksi Penanganan Perkara
Perkara Pertanahan Pertanahan
19 Seksi Pengendalian Pertanahan
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

PERUBAHAN KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA


UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH DINAS
DI KANTOR PERTANAHAN

KODE KLASIFIKASI PENOMORAN TATA KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA


NASKAH DINAS KANWIL BPN PROVINSI, UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KANTOR PERTANAHAN,
BERDASARKAN PERATURAN KEPALA BPN STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN
RI NOMOR 4 TAHUN 2006 PERATURAN MENTERI
AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BPN NOMOR 38 TAHUN 2016
100 Subbagian Tata Usaha 100 Subbagian Tata Usaha
1 Urusan Perencanaan dan 1 Urusan Perencanaan, Evaluasi
Keuangan dan Pelaporan
2 Urusan Umum dan Kepegawaian 2 Urusan Umum dan Kepegawaian
3 Urusan Keuangan dan BMN

200 Seksi Survei Pengukuran dan 200 Seksi Infrastruktur Pertanahan


Pemetaan
3 Subseksi Pengukuran dan 4 Subseksi Pengukuran dan
Pemetaan Pemetaan Dasar dan Tematik
4 Subseksi Tematik dan Potensi 5 Subseksi Pengukuran dan
Tanah Pemetaan Kadastral

300 Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran 300 Seksi Hubungan Hukum
Tanah Pertanahan
5 Subseksi Penetapan Hak Tanah 6 Subseksi Penetapan Hak Tanah
Perorangan dan Pemberdayaan Hak Tanah
Masyarakat
6 Subseksi Pengaturan Tanah 7 Subseksi Pendaftaran Hak
Pemerintah Tanah
7 Subseksi Pendaftaran Tanah 8 Subseksi Pemeliharaan Data
Hak Tanah dan Pembinaan PPAT
8 Subseksi Peralihan, Pembebanan
Hak dan PPAT

400 Seksi Pengaturan dan Penataan 400 Seksi Penataan Pertanahan


Pertanahan
9 Subseksi Penatagunaan Tanah 9 Subseksi Penatagunaan Tanah
dan Kawasan Tertentu dan Kawasan Tertentu
10 Subseksi Landreform dan 10 Subseksi Landreform dan
Konsolidasi Tanah Konsolidasi Tanah

500 Seksi Pengendalian Pertanahan dan 500 Seksi Pengadaan Tanah


Pemberdayaan Masyarakat
11 Subseksi Pengendalian 11 Subseksi Pemanfaatan Tanah
Pertanahan Pemerintah dan Penilaian Tanah
12 Subseksi Pemberdayaan 12 Subseksi Fasilitasi Pengadaan
Masyarakat dan Penetapan Tanah
Pemerintah
600 Seksi Sengketa, Konflik dan 600 Seksi Penanganan Masalah dan
Perkara Pengendalian Pertanahan
13 Subseksi Sengketa dan Konflik 13 Subseksi Penanganan Sengketa,
Pertanahan Konflik dan Perkara Pertanahan
14 Subseksi Perkara Pertanahan 14 Subseksi Pengendalian
Pertanahan
LAMPIRAN X SURAT EDARAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR : 4/SE-100/IV/2017
TANGGAL : 7 April 2017

PEMBUBUHAN DAN TATA LETAK PARAF PADA NASKAH DINAS


DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAN KANTOR PERTANAHAN

Contoh Tata Letak Pembubuhan Paraf pada Naskah Dinas yang akan ditandatangani
oleh :

a. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/


*) KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL **)

Tanda tangan

Nama Pejabat yang Tanda Tangan


Keterangan :
**) Letak Paraf Pejabat Eselon I terkait
*) Letak Paraf Pejabat Eselon II terkait

b. Pejabat Eselon I (Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal)

SEKRETARIS JENDERAL/DIREKTUR JENDERAL/


*) INSPEKTUR JENDERAL **)

Tanda tangan

Nama Pejabat yang Tanda Tangan


Keterangan :
**) Letak Paraf Pejabat Eselon II terkait
*) Letak Paraf Pejabat Eselon III terkait

c. Pejabat Eselon II (Kepala Biro/Kepala Pusat/Direktur)

*) KEPALA BIRO/KEPALA PUSAT/DIREKTUR/INSPEKTUR WILAYAH **)

Tanda tangan

Nama Pejabat yang Tanda Tangan


Keterangan :
**) Letak Paraf Pejabat Eselon III terkait
*) Letak Paraf Pejabat Eselon IV terkait

d. Pejabat Eselon II (Inspektur Wilayah)

*) INSPEKTUR WILAYAH **)

Tanda tangan

Nama Pejabat yang Tanda Tangan


Keterangan :
**) Letak Paraf Pejabat Struktural Eselon III (Kepala Bagian)
*) Letak Paraf Pejabat Fungsional Auditor terkait
e. Pejabat Eselon II (Kepala Puslitbang)

*) KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN **)

Tanda tangan

Nama Pejabat yang Tanda Tangan


Keterangan :
**) Letak Paraf Pejabat Fungsional Peneliti
*) Letak Paraf Pejabat Struktural Eselon IV (Kepala Subbagian Tata Usaha)

f. Cap/Stempel Paraf Hierarki

Nama Jabatan Paraf Tanggal


Staf Pengolah
Kasubsi (Pejabat Eselon V) 5 cm
Kasi (Pejabat Eselon IV)
Kabid (Pejabat Eselon III)
Direktur (Pejabat Eselon II
--------------- 5cm ----------------- ---1,5--- ---1,5----

g. Cap/Stempel Paraf Koordinasi

Paraf Koordinasi
Nama Jabatan Paraf Tanggal
Karo Umum dan TUP
5 cm
Karo Hukum dan Humas
Karo Keuangan dan BMN
--------------- 5cm ----------------- ---1,5--- ---1,5----

Lampiran I sampai dengan Lampiran X Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.

a. n. MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/


KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
SEKRETARIS JENDERAL,

Ttd.

M. NOOR MARZUKI
NIP. 19580124 198603 1 004

Anda mungkin juga menyukai