Anda di halaman 1dari 6

Apel berasal dari Asia dan Eropa timur.

Ada lebih
dari 7.000 varietas apel yang
berasal dari pengembangan dan persilangan apel yang
ada di pasaran yang bervariasi
dalam warna, tampilan, rasa, dan aroma. Apel merupa
kan sumber vitamin C, kalium (potasium), serat larut (pektin), dan serat
tidak larut. Konsumsi buah apel setiap hari
dipercaya membuat awet muda dan sehat. Sehingga buah apel
dikategorikan sebagai buah subtropis yang sangat lezat rasanya. Buahnya
berbentuk bulat dengan sedikit lekukan di bagian atas dan bawah. Rasanya
manis segar dengan sedikit asam. Apel memiliki banyak varian dengan
warna dan besar berbeda - beda. Namun umumnya berupa bentuknya,
berupa bulatan yang sedikit kecil di bagian bawah dan adanya lekukan
pada bagian atas maupun bawah. Khasiat dan manfaat mengobati kencing
manis, diare, menurunkan kolesterol, menurunkan resiko penyakit jantung
koroner (PJK), stroke, menstabilkan gula darah, membunuh virus infeksi,
mengurangi nafsu makan, agen anti kanker, dan mengatasi
batu empedu.
MAKANLAH apel setiap hari dan tubuh akan terhindar dari penyakit". Demikian
makna peribahasa Inggris, "An apple a day keeps the doctor away". Di negara-
negara maju, seperti di Amerika dan Eropa, kalimat ini bukan saja sangat populer,
tapi juga diyakini masyarakatnya, dengan mengonsumsi sebutir apel sehari,
seseorang akan tetap sehat. Bukan hanya penyakit ringan seperti flu dan diare yang
bisa ditangkal dengan apel, tapi juga kanker, serangan jantung dan stroke. Luar
biasa bukan?
Menurut para ilmuwan, salah satu kandungan zat dalam buah apel mampu
mengatasi insomnia. Banyak bukti, para penderita insomnia bisa tidur nyenyak
setelah mengonsumsi apel. Hal ini dimungkinkan karena dalam buah apel terdapat
mineral magnesium plus kalsium yang berkhasiat sebagai obat penenang alami.
Dampaknya memang sangat positif, sebab selagi kita tidur, tubuh secara otomatis
akan mereparasi seluruh sel yang telah aus, rusak atau yang mati, sehingga
peredaran darah lancar dan tubuh menjadi kuat kembali.
Peneliti dari Amerika, Prof.Dr. Ancel Keys mengatakan, zat yang terkandung dalam
apel mampu mengatur pembagian gula darah dalam tubuh, sehingga orang dapat
tidur nyenyak setelah memakannya. Peneliti lain, Dr. Jeffry S. Hyams berpendapat,
zat yang terkandung dalam apel mengatur perkembangan bakteri dalam usus,
sehingga peredaran darah menjadi lancar dan pertahanan tubuh menjadi kuat.
Sementara Prof. Josef Jagic dari Wina berpendapat, zat yang terkandung dalam apel
mampu melarutkan garam dan air yang berlebihan di dalam tubuh. Menurutnya,
apel sangat cocok untuk pasien tekanan darah tinggi dan dapat mencegah sakit
jantung.
Sumber gizi dan obat
Pemahaman mengenai apel sebagai 'obat' sudah dikenal masyarakat sejak zaman
baheula. Hipocrates, seorang dokter dari Yunani pada 460-377 SM, menganjurkan
orang yang jantungnya lemah, usus dan ginjalnya bermasalah, supaya rajin makan
apel. Para peneliti berpendapat, yang bertanggung jawab terhadap efek menyehatkan
dari apel tidak lain adalah antioksidan.
Para dokter dan ahli farmasi sepakat, dalam apel, selain terkandung vitamin juga
terdapat zat pektin (serat alami) yang bersifat melindungi tubuh dari infeksi. Pektin
adalah senyawa polisaccharida yang bisa larut dalam air dan membentuk cairan
kental (jelly) yang disebut mucilage/mucilagines. Cairan ini dapat berfungsi sebagai
pelindung yang melapisi selaput lendir lambung dan usus. Dinding lambung dan
usus akan terlindungi bila terdapat luka, kuman atau toksin. Pektin juga dikenal
sebagai antikolesterol. Bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan
kolesterol darah.
Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak
feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus. Karena itu, secara
tidak langsung, apel bisa juga untuk mengobati penyakit mag, lambung dan diare.
Manfaat lainnya, memperlambat reasorpsi dan menyerap lemak serta gula yang
muncul setelah mengonsumsi karbohidrat. Karena penyerapan lemak itulah kadar
kolesterol turun, penyakit darah tinggi pun dengan sendirinya diredam. Di samping
itu buah apel hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan
sebagai menu diet. Keluhan seperti sembelit pada orang diet tidak akan terjadi bila
orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari menunya.
Jenis dan khasiat
Di Indonesia beredar berbagai jenis apel. Ada apel impor, ada apel lokal. Namun,
dari sekian banyak apel, hanya ada satu jenis apel yang diyakini memiliki khasiat
obat. Yaitu jenis apel romebeauty yang berwarna hijau dengan semburat merah.
Apel jenis ini biasa dikenal dengan nama apel Malang. Rasanya memang lebih
masam dibandingkan apel jenis lainnya.
Apel Malang banyak mengandung vitamin seperti vitamin A, B dan C serta mineral
seperti belerang, zat besi, klor, fosfor, kalsium, magnesium, natrium, potassium dan
silikon. Buah ini bisa digunakan untuk obat batuk, penghancur batu ginjal,
melancarkan pencernaan, membersihkan tubuh dari racun dan mengobati
peradangan di dalam tubuh.
Apel mengandung 50% lebih banyak vitamin A dibandingkan jeruk. Vitamin ini
berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya
menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Apel memiliki kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan
kesehatan saraf. Vitamin C juga merupakan antioksidan dan berfungsi
meningkatkan kekebalan tubuh juga penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
Pada tahun 1978, Konowalchuck memublikasikan artikel berjudul Antiviral Effect of
Apple Beverages.
Ia menulis, sari buah apel sangat baik diminum untuk melawan berbagai serangan
infeksi virus. Dalam buku lain, Natural Remedies, dosis apel yang bisa melindungi
tubuh dari virus adalah tiga kali sehari satu buah atau segelas jus apel.
Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan apel
mengandung boron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen
pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman
penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena berkurangnya hormon estrogen,
bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.
Penelitian lain mengungkapkan, apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid.
Bahkan menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak
mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini, menurut
laporan tersebut, mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru
sampai 50%. Fakta ini didukung sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris yang
menunjukkan konsumsi buah apel secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi
lebih baik.
Selain itu, ada kabar baik untuk kaum pria, hasil penelitian Mayo Clinic, Rochester
di Amerika Serikat yang dimuat dalam jurnal Carcinogenesis pada tahun 2001
membuktikan, kuersetin (quacertin), sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel
dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. Kuersetin adalah salah
satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C memiliki
aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7.
Fitokimia di dalam apel dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melawan
kolesterol 'jahat' (Low Density Lipoprotein/LDL) yang potensial menyumbat
pembuluh darah. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan
pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol
'baik' (High Density Lipoprotein/HDL) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit
jantung, pembuluh darah dan stroke.
Secara spesifik pada sebuah penelitian awal, terbukti dalam apel ditemukan asam D-
glucaric yang bermanfaat mengatur kadar kolesterol. Jenis asam ini mampu
mengurangi kolesterol 'jahat' hingga 35%.
Penelitian di Cornell University, AS membuktikan zat fitokimia yang terdapat pada
apel bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Fitokimia
lain pada apel yang memiliki aktivitas antikanker adalah asam elagat, asam kafeat,
asam klorogenat dan glutation (glutathione). Asam elagat berperan sebagai "obat"
antikanker generasi baru, dengan aksi utama melindungi kromosom dari kerusakan
dan menghambat aksi dari banyak karsinogen (bahan pencetus kanker), seperti asap
rokok (dikenal secara kolektif sebagai polycylic aromatic hydrocarbons dan bahan-
bahan kimia beracun seperti benzopyrene). Sementara glutation adalah bahan
antikanker penting yang menangkal efek racun dari logam berat, seperti timah
hitam. Zat tersebut juga dapat mengeliminasi pestisida dan bahan pelarut.
Selain yang diterangkan di depan, banyak yang meyakini, makan buah apel membuat
keringat lebih wangi. Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas,
apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin, seperti ditulis jurnal
American Dental Association pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat
mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan tumpukan plak. Tidak
hanya itu, tannin juga berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan
risiko penyakit jantung. Nah, tunggu apalagi? Rajinlah mengunyah apel dalam waktu
luang Anda.***
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau
s a n g a t h a l u s tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk keperluan
penelitian, rumahtangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati
misalnya tepungterigu dari gandum, tapioka dari singkong, mai%ena dari jagung atau hewani
misalnya tepungtulang dan tepung ikan

Nilai kandungan gizi Apel per 100 g (3.5 oz)

Energi 218 kJ (52 kcal)


Karbohidrat 13,81 g
Gula 10,39 g
Diet serat 2,4 g
Lemak 0,17 g
Protein 0,26 g
Air 85,56 g
Vitamin A equiv. 3 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0.017 mg (1%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,026 mg (2%)
Niacin (Vit. B3) 0,091 mg (1%)
Asam pantotenat (B5) 0,061 mg (1%)
Vitamin B6 0,041 mg (3%)
Folat (B9 Vit.) 3 mg (1%)
Vitamin C 4.6 mg (8%)
Kalsium 6 mg (1%)
Zat Besi 0,12 mg (1%)
Magnesium 5 mg (1%)
Fosfor 11 mg (2%)
Kalium 107 mg (2%)
Seng 0,04 mg (0%)

Anda mungkin juga menyukai