DISUSUN OLEH:
FAJAR JATMIKO
P.12 085
SURAKARTA
2015
PEMBERIAN TERAPI MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
DISUSUN OLEH:
FAJAR JATMIKO
P.12 085
SURAKARTA
2015
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pemberian terapi murotal terhadap penurunan
tingkat kecemasan pra operasi fraktur humerus pada asuhan keperawatan tn.m
Dalam penyusunan Karya TulisI lmiah ini Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis
1. Ibu Atiek Murhayati, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku Ketua Program studi D
2. Ibu Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku sekertaris program Studi
3. Bapak Ns. Fakhrudin Nasrul Sani., M.Kep, selaku pembimbing yang telah
ini.
v
4. Bapak Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku penguji II yang telah
5. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. Terima kasih atas
pengelolaan kasus.
Waalaikumsalam. Wr. Wb
Penulis
vi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 3
C. Manfaat Penulis ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................... 6
1. Konsep Fraktur .................................................................... 6
2. Asuhan Keperawatan Pre Operasi Fraktur Humerus .......... 15
3. Terapi murotal ..................................................................... 25
4. Kecemasan ........................................................................... 26
B. Kerangka Teori ......................................................................... 45
C. Kerangka Konsep ..................................................................... 46
BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET
A. Subjek Aplikasi Riset ............................................................... 47
B. Tempat dan Waktu ................................................................... 47
C. Media Alat yang Digunakan ..................................................... 47
D. Prosedur Tindakan .................................................................... 47
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien ......................................................................... 48
vii
B. Pengkajian ................................................................................ 48
C. Perumusan Masalah Keperawatan ............................................ 54
D. Perencanaan Keperawatan ........................................................ 54
E. Implementasi ............................................................................ 56
F. Evaluasi .................................................................................... 58
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................ 59
B. Perumusan Masalah .................................................................. 62
C. Intervensi Keperawatan ............................................................ 65
D. Implementasi Keperawatan ...................................................... 68
E. Evaluasi .................................................................................... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 72
B. Saran ......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
2. Jurnal Utama
3. Asuhan Keperawatan
4. Log book
5. Pendelegasian
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tenaga fisik. Kekuatan, sudut, tenaga, keadaan tulang, dan jaringan lunak
lengkap atau tidak lengkap. Fraktur humerus atau patah tulang paha
kasus fraktur humerus adalah nyeri yang hebat. Nyeri fraktur tersebut
2012).
mengalami luka berat dan 8.694 luka ringan dan diperkirakan tiap tahunya
kasus ini adalah trauma kepala, fraktur (patah tulang), dan trauma dada
(Sujudi, 2008).
1
2
pasien dikarenakan pasien belum mengetahui apa yang akan terjadi saat
2012).
dan percaya diri serta mengurangi stres dan kecemasan yang dirasakan
(Stuart, 2007).
nyeri dan dapat membuat perasaan klien rileks (Kate and Mucci, 2002).
tersebut memberikan pula suatu pengalihan perhatian dari rasa sakit dan
humerus.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan kusus
fraktur humerus.
humerus.
humerus.
C. Manfaat penulis
1. Bagi penulis
dengan penelitian.
3. Bagi pendidik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Fraktur
a. Pengertian
sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadijika tulang dikenai stress yang
kaput humeri ini terdapat tonjolan yang disebut tuberkel mayor dan
6
7
(Syifuddin, 2006)
b. Klasifikasi fraktur
(Muttaqin, 2008)
distal.
sebagai berikut :
1) Trauma langsung
e. Manifestasi klinik
1) Deformitas
2) Bengkak
jaringan
5) Tenderness/keempukan
perdarahan)
f. Pemeriksaan diagnostik
humerus :
1) Pemeriksaan radiologi
2) Pemeriksaan laboratorium
penyembuhan tulang
g. Komplikasi
tepat meliputi :
pembedahan.
saraf dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Hal ini disebabkan
oleh edema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh
darah atau karena tekanan dari luar seperti gips dan pembebanan
serius yang sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES
kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Hal ini biasanya terjadi pada
bahan lain dalam pembedahan seperti ORIF dan OREF serta plat.
oksigenasi menurun.
h. Patofisiologi
i. Penatalaksanaan
menjadi 2 yaitu :
a) Penatalaksanaan konservatif
cara memberikan sling (mitela) pada anggota gerak atas atau tongkat
radiologis.
proses penyembuhan.
3) Reduksi tertutup
gips.
perioperatif
dengan K-Wire.
b) Terapi rehabilitative
a. Pengkajian
meliputi:
penyembuhan tulang.
secara genetik.
16
a) Aktifitas/ Istirahat
aktivitas berkurang.
b) Status sirkulasi
cedera.
5) Neurosensori
6) Nyeri/kenyamanan
7) Keamanan
tiba-tiba).
1) Pemeriksaan Fisik
d) B1 (breathing)
e) B2 (Blood)
f) B3 (Bone)
humerus adalah perfusi yang tidak baik pada bagian distal, seperti
adanya keluhan nyeri pada lengan, dan timbul bula banyak yang
kulit dan tekstur kulit, jaringan lunak yaitu pembuluh darah, saraf,
(1) Palpasi (feel) yang perlu diperhatikan pada palpasi yaitu : suhu
kulit, denyut arteri teraba atau tidak, palpasi jaringan lunak untuk
3) Diagnosa keperawatan
resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
dan mengubah.
neuromskular, nyeri.
4) Intervensi Keperawatan
mengubah.
2) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai untuk untuk mengatasi masalah
klien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan diukur, ada batas waktu,
menejemen nyeri
(3) Intervensi :
presipitasi.
musik.
(3) Intervensi :
takut
neuromuskular, nyeri.
(3)Intervensi :
(f) Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi
(3) Intervensi :
(a) Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap
tubuhnya
proknosis penyakit
3. Terapi Murotal
a. Pengertian
cemerlang.
( Djohan, 2006)
26
4. Kecemasan
a. Pengertian
mudah tersinggung.
c. Tingkat Kecemasan
antara lain:
1) Kecemasan ringan
sesuai situasi.
b) Kewaspadaan meningkat.
menghasilkan kreatifitas.
2) Kecemasan sedang
lebih tegas, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan
3) Kecemasan berat
disorientasi.
30
tegang.
persepsi menyempit.
4) Panik
Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah
motorik.
31
orang lain.
d. Tahapan Kecemasan
sebagai berikut :
persepsinya.
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
lain.
e. Etiologi Kecemasan
2007).
33
1) Faktor predisposisi
a) Teori psikoanalisis
bahaya.
b) Teori interpersonal
c) Teori perilaku
2) Faktor presipitasi
Tomb(2004), yaitu :
a) Faktor eksternal
b) Faktor internal
(2) Maturitas
(3) Pendidikan
kecemasan.
rutinitas.
(10) Usia
(Videbeck 2008).
f. Penatalaksanaan Kecemasan
orang yang menderita stres normal, pada orang yang menderita sakit
fisik berat lama dan kronik, dan pada orang dengan gangguan psikiatri
1) Farmakologis
2) Non farmakologis
fisikmaupun mental.
&Bulechek2008).
2. 14 20 : kecemasan ringan
3. 21 27 : kecemasan sedang
4. 28 41 : kecemasan berat
5. 42 56 : kecemasan panik
Tabel 2.1. Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety)
buruk)
5 Gaguan kecerdasan
a. Sukar kosentrasi
b. Daya ingat menurun
c. Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi (murung)
a. Hilangya minat
b. Sedih
c. Bangun dini hari
d. Perasaan berubah-ubah
7 Gejala somatik/fisik (otot)
a. Sakit dan nyeri di otot
b. Kaku
c. Kedutan otot
d. Gigi gemerutuk
e. Suara tidak stabil
8 Gejala somatik/fisik (sensorik)
a. Tinitus (telinga berdenging)
b. Penglihatan kabur
c. Muka merahatau pucat
d. Merasa lemas
Gejala kardiovaskular (jantung dan
9
pembuluh darah)
a. Takikardia (denyut antung cepat)
b. Berdebar-debar
c. Nyeri di dada
d. Denyut nadi mengeras
e. Rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
10 Gejala respiratory (pernafasan)
a. Rasa tertekan atau sempit dada
b. Rasa tercekik
c. Sering menarik nafas
d. Nafas pendek /sesak
11 Gejala gastrointestinal
44
a. Sulit menelan
b. Perut melilit
c. Gangguan pencernaan
d. Nyeri sebelum atau sesudah makan
e. Rasa penuh dan kembung
f. Buang air besar lembek atau
konstipasi
12 Gejala urogenital (perkemihan)
a. Sering buang air seni
b. Tidak dapat menahan air seni
13 Gejala autonomy
a. Mulut kering
b. Muka merah
c. Mudah berkeringat
d. Kepala terasa berat
14 Tingkah laku
a. Gelisah
b. Tidak tenang
c. Jari gemetar
d. Keutkening
e. Muka tegang
f. Otot tegang/mengeras
45
B. Kerangka Teori
konservatif pembedahan
Kecemasan meningkat
nyeri
Terapi murotal
Suara murotal
Saraf kokhlearis
Imajinasi indah
dalam otak
Perasaan nyaman
Korteks limbik
hipokampus
amigdala
Formatio kuralis
Saraf otonom
Kecemasan
Stres menurun Relaksasi organ-organ
menurun
(Faradisi, 2012)
Gambar 2.1 Kerangka teori
46
C. Kerangka Konsep
Ansietas berhubungan
dengan ancaman status Pemberian terapi murotal
kesehatan
BAB III
Subjek aplikasi riset ini adalah pasien dengan Fraktur Humerus yang dirawat
2015, pengaplikasian ini hanya satu hari karena pasien harus segera
Dalam aplikasi riset ini yang digunakan adalah musik, handphone, dan jam
tangan
D. Prosedur Tindakan
Prosedur tindakan yang akan dilakukan pada aplikasi riset tentang pemberian
terapi musik untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
fraktur humerus, pemberian terapi murotal dan terapi musik klasik diberikan
dua kali sebelum operasi dilakukan dan dilakukan dalam satu hari hanya satu
kali.
47
48
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
pasien dirumah sakit yang bertanggung jawab atas nama Tn. M adalah Tn.
B. Pengkajian
yang dirasakan pasien adalah nyeri pada bagian lengan kanan, seperti
jatuh dari atap rumah pada jam 07.00 WIB, pasien bawa ke IGD oleh
keluarga, di IGD pasien disarankan untuk rontgen dan didapatkan hasil ada
48
49
empat bersaudara dan seorang ayah yang memiliki anak tiga laki-laki dan
Genogram:
Tn. M
65 Th
Keterangan :
: perempuan
: pasien
: meninggal
: garis keturunan
lingkungan keluarga pasien tampak bersih dan begitu juga dengan rumah
bahwa kesehatan itu penting dan harus selalu dijaga, dalam melakukan
aktivitasnya pasien akan lebih berhati-hati agar tidak jatuh lagi dan patah
tulang.
putih dan teh, tidak ada keluhan. Selama sakit pasien mengatakan makan
3x sehari dengan 1 porsi habis, dengan jenis makanan yang disajikan dari
sehari dengan warna kuning berbau amoniak kurang lebih 250cc, BAB 1
kali dengan resistensi lunak berwarna kuning kecoklatan dan tidak ada
keluhan. Selama sakit mengatakan BAK 3-5 kali sehari dengan warna
Pola istirahat tidur sebelum sakit pasien mampu tidur kurang lebih
7-8 jam, tidur nyenyak, bangun tidur terlihat segar dan selama sakit pasien
tidur kurang dari 6 jam. Pasien mengatakan tidur pada jam 21.00 dan
nyeri saat digunakan untuk bergerak atau mengangkat lengan, terasa nyeri
seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa pada bagian lengan bagian kanan atas,
skala nyeri 5 dari 10, dan nyeri terasa terus menerus, pasien mengatakan
merasa takut untuk dioperasi dan takut apabila terjadi apa-apa pada saat
operasi.
adalah seorang kepala keluarga dan memiliki 1 orang istri. Selama sakit
yang memiliki 4 orang anak yang kini sudah berrumah tangga sendiri dan
saat pre operasi fraktur humerus, pasien mengatakan takut akan dilakukan
operasi pada tangan kanan kepada keluarganya dan saat ditanya perawat
per menit, frekuensi nadi 80 kali per menit, suhu 36,5C, bentuk kepala
berwarna hitam. Hasil pemeriksaan muka dari mata palpebra tidak ada
diameter kaki simetris, reflek cahaya baik dan tidak menggunakan alat
bantu pengelihatan. Pemeriksaan hidung tidak ada sekret dan tidak ada
polip, pemeriksaan mulut dengan hasil mukosa lermbab dan tidak ada
pengembangan paru simetris dan tidak ada jejas, palpasi vocal fremitus
53
kanan kiri sama, saat di perkusi sonor tidak ada pelebaran dan saat di
Pemeriksaan abdomen tidak ada jejas atau bekas luka dan bentuk
perut datar pada saat di inspeksi, pada saat di auskultasi bising usus 15 kali
per menit, terdengar bunyi thympani pada saat di perkusi, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada pelebaran hati dan ginjal pada saat di palpasi.
refile lebih dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang. Ekstermitas
bawah kekuatan otot kanan kiri: 5, ROM kanan kiri: 5, capilary refile
normal kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan
akral dingin.
1,3). Terapi yang didapat selama di bangsal pada tanggal 11 maret 2015
54
antara lain cairan ringer lactat 20 tetes per menit, ketorolac 30 mg per 8
subjektif antara lain pasien mengatakan nyeri pada tangan kanan seperti
ditusuk-tusuk, skala 5, nyeri datang hilang timbul durasi sekitar 1-2 menit,
mmHg, frekuensi pernafasan 22 kali per menit, frekuensi nadi 80 kali per
Hasil analisa data yang lain didapatkan hasil data subjektif antara
lain pasien mengatakan takut dioperasi dan takut apabila terjadi apa-apa
pada saat operasi. Data objektif yang diperoleh pasien tampak gelisah,
panik dan cemas, serta pasien tampak menahan sakit, skala kecemasan
D. Perencanaan Keperawatan
dengan agen cedera fisik dengan tujuan nyeri dapat teratasi setelah
skala nyeri berkurang menjadi 3, pasien sudah tidak tampak gelisah, sudah
selama 1x24 jam cemas berkurang, pasien tidak tampak bingung dengan
dan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas, vital sign dalam batas
normal, postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
untuk menerima keadaan dengan sabar dan lapang dada, berikan terapi
E. Implementasi
dibagian lengan tangan kanan, skala nyeri 5,nyeri hilang timbul. Respon
dalam pemberian obat analgesik, pasien bersedia untuk diinjeksi dan obat
masuk lewat iv injeksi ketorolac 3 kali sehari. Mengkaji skala nyeri pasien
57
beraktivitas.
kelihatan menahan nyeri. Pasien mengatakan masih cemas dan takut akan
2.
58
F. Evaluasi
data objektif pasien tampak sedikit rileks, masalah teratasi sebagian nyeri
mengtakan pasien sudah tidak takut untuk dioperasi. Data objektif pasien
sudah tidak tampak cemas, pasien tampak rileks, masalah ansietas tertatasi,
hentikan intervensi.
59
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Tn. T
dengan pre operasi di Ruang flamboyan RSUD Sukoharjo. Pembahasan pada bab
A. Pengkajian
klien. Fase proses keperawatan ini mencakup dua langkah pengumpulan data
yaitu pengumpulan data primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga
penyakit keluarga dan 11 fungsi gordon serta pemeriksaan fisik head to toe.
59
60
mengatakan takut diopersi, kecemasan baik yang sifatnya akut maupun kronik
mengatakan nyeri dan lemah pada tangan kanan. Hasil pembacaan rontgen
disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari tempatnya dan kerusakan
Data yang mendukung keluhan utama klien nyeri pada tangan yaitu
nyeri terasa pada bagian lengan bagian kanan atas, S: skala nyeri 5 dari 10, dan
fraktur yaitu dengan mengggunakan look, feel dan move untuk pemeriksaan
pengamatan (look) terdapat luka lebam pada bagian lengan, terdapat edema
pada lengan atas, lengan bawah dan jari-jari tangan, capilarry refille > 2 detik,
ada perubahan bentuk tulang, luka tertutup dan terbalut elastic perban bersih,
tidak ada tanda-tanda lesi pada nervus radialis. Feel pasien mengatakan nyeri
pada lengan kanan atas kanan, skala nyeri 5, nyeri bila digunakan untuk
dapat berbicara dengan jelas dan lancar, dapat melakukan aktivitas secara
pendengaran, selama sakit pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan, pasien
mengatakan merasa takut untuk dioperasi dan takut apabila terjadi apa-apa
B. Perumusan Masalah
atau potensial klien terhadap masalah kesehatan. Respon aktual dan potensial
hirarki maslow. (Potter dan Perry, 2005) dari hasil pengkajian dan analisa
dengan agen cidera fisik. Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan
yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa. Menurut international for the study of pain nyeri akut adalah awitan
yang tiba- tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan. (NANDA,
2012).
63
nyeri, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, fokus pada diri sendiri,
data obyektif, data subyektif dan hasil pemeriksaan. Data subyektif pasien
terasa pada bagian lengan bagian kanan atas, S: skala nyeri 5 dari 10, dan T:
nyeri terasa terus menerus. Data objektif pasien tampak meringis kesakitan,
atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu): perasaan takut yang
2012).
operasi ditandai dengan pasien tegang dan gelisah. Tanda dari kecemasan
salah satunya pasien tegang, gelisah, frekuensi nadi tidak teratur dan cepat
pada status kesehatan karena dari data pasien, pasien akan dilakukan operasi.
ansietas dengan alasan mengacu pada data pengkajian yaitu data subjektif
gelisah, pasien tampak cemas, pasien tampak panik total score 40, skala
2012:). Data yang ditemukan penulis sudah sesuai dengan batasan karateristik
status kesehatan.
C. Intervensi Keperawatan
dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini
66
dengan teori yang ada pada buku fundamental keperawatan Potter dan Perry
menunjukkan hanya satu respon klien, faktor yang dapat diamati perubahan
yang dapat diamati dapat terjadi dalam temuan fisiologis, tingkat pengetahuan
klien dan perilaku, faktor yang dapat diukur, faktor batasan waktu serta tujuan
dan hasil yang diharapkan menunjukkan kapan respon yang diharapkan harus
terjadi, faktor mutual, faktor realistik tujuan dan hasil yang diharapkan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik : luka pre operasi
aktifitas yang meningkatkan nyeri pasien tampak nyaman dan rileks, skala
nyeri turun dari skala 5 menjadi skala 3, tanda-tanda vital dalam rentang
nyeri untuk mengetahui karakteristik nyeri, atur posisi yang nyaman untuk
yang akan dilakukan adalah kaji tingkat kecemasan dengan rasional untuk
D. Implementasi Keperawatan
diperlukan untuk mencapai tujuan dan kriteria hasil yang diperkirakan dari
cidera fisik : luka pre operasi fraktur humerus proximal dextra implementasi
mengurangi nyeri.
semangat yang tinggi untuk menerima keadaan dengan sabar dan lapang dada,
telah dibukikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad al
Khadi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research
oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad al Khadi, direktur
dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan
eksperiment.
mengatasi kecemasan, secara garis besar terapi murotal memiliki dua poin
yang penting dalam menurunkan kecemasan yaitu memiliki irama yang indah
semangat dalam menghadapi suatu masalah. Dalam keadaan ini otak berada
Ini merupakan keadaan energi otak yang optimal dan dapat menyingkirkan
Hal ini sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh penulis yaitu
E. Evaluasi
dan kemajuan pasien ke arah pencapaian tujuan (Potter dan Perry, 2006).
Pada hari rabu, tanggal 12 Maret 2015 pada jam 08.00 WIB pada
diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik : luka
dengan data subjektif pasien mengtakan nyeri berkurang, skala nyeri 4, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, dari data objektif pasien tampak sedikit rileks, masalah
Pada hari rabu, tanggal 12 Maret 2015 pada jam 08.10 WIB pada
tidak takut untuk dioperasi. Data objektif pasien sudah tidak tampak cemas,
Pada hari rabu, tanggal 12 Maret 2015 pada jam 08.15 WIB pada
berkurang, dan badan terasa lemas data objektif pasien tidur kurang kurang
dari 6 jam, tampak pengunjung hanya 1 orang yang menunggu pasien, pasien
pasien tampak rileks, pertahankan intervensi kaji ulang pola tidur pasien
lingkungan yang nyaman rasionalisasi agar pasien dapat tidur dengan nyaman,
dibuktikan dengan pasien mengtakan pasien sudah tidak takut untuk dioperasi,
BAB VI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat disusun dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengkajian
didapatkan adanya keluhan nyeri pada lengan kanan, merasa takut akan
dilakukan operasi, cemas, kawatir apabila terjadi sesuatu yang buruk pada
dirinya, pasien sulit untuk tidur karena merasa nyeri, takut akan dilakukan
2. Rumusan Masalah
3. Intervensi Keperawatan
pemberian terapi murotal, kaji pola tidur pasien, dan berikan lingkungan
72
73
4. Implementasi Keperawatan
murotal.
5. Evaluasi Keperawatan
tercapai, maka nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik pada Tn.
kecemasan.
74
B. Saran
1. Bagi penulis
2. Bagi Institusi
pre operasi
Gusmian, 2005. Ruqyah Terapi Religi Sesuai Sunnah Rosulullah SWT. Jakarta:
Pustaka Marwa.
Hawari, D, 2013. Dimensi Religi dalam Praktik Psikiatri dan Psikologi. Jakarta:
Balai Penerbit UI
Maramis, WF. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press:
Surabaya.
76
77
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol I Edisi 4. EGC.
Jakarta.
Rendi. C,M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Dalam, Cataatn
Pertama. Nuha Medika. Yogyakarta.