Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep Healthy School (via, wenny, anbar, nina, sari, dewi)

- Mengacu pada definisi WHO mengambarkan kesehatan secara luas. Ada 3 dimensi sehat : medis,
sosial, psikologis. - ideal

- Kesehatan fisik : ksehatan anak dilihat dr gizi nya (bebas dr penyakit), psikologis : citra diri dari
setiap anak, sosial : hubungan antara peserta didik dengan sekitar lingkungannya

- Upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit tidak menular menekankan upaya preventif dan
promotif. Program kesehatan sekolah sangat penting dilakukan bagi siswa, agar dapat belajar secara
efektif. Ruang lingkupnya ada 9 inidkator.

- Dalam UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 79 menyatakan bahwa Kesehatan Sekolah
diselenggrakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-
tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas (Kemendikbud, 2009)

-peran perawat kesehatan sekolah:

1. Sebagai pelaksana askep di sekolah


- mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
- menyusun perencanaan kegiatan uks bersama tim pembina uks
- melaksanakan kegiatan uks sesuai dengan kegiatan yang disusun
- memantau dan menilai hasil kegiatan uks
-mencatat dan melaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

2. Sebagai pengelola UKS

3. Sebagai penyuluh daam bidang kesehatan

-fungsi perawat sekolah:


1. memberikan pelayanan serta meningkatkan
2. memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan sosial
sekolah
3. menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program masyarakat yang lain

2. Model kesehatan sekolah (atikah, yuli, nami, nita, sari)

Menurut Isnaeni dalam perilaku hidup bersih sehat, terdapat 8 indikator, yaitu:

1. Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun


2. Jajanan sehat dikantin sekolah
3. Menggunakan jamban bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk di toilet
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang bb dan mengukur tb setiap 6 bulan sekali
8. Membuang sampah pada tempatnya

Menurut CDC 2012, terdapat 8 inidkator:


1. Healt service
2. Nutrition service
3. Conseling, pelayanan sosial dan psikologis
4. Lingkungan yang sehat dan nyaman untuk sekolah
5. Promosi kesehatan untuk staf
6. Keterlibatan keluarga dan masyarakat
7. Pendidikan kesehatan
8. Pendidikan fisik

Menurut Morrison et al., 2002 terdapat program national healty school program ada 4 kegiatan
pokok sekolah sehat:
1. Pendidikan individu, sosial, dan kesehatan. Termasuk di dalamnya pendidikan seks dan
reproduksi serta pendidikan mengenai obat2an terlarang
2. Kebiasaan makan sehat
3. Aktvitas fisik teratur
4. Kesejahteraan dan kesehatan mental

Menurut WHO (DEPKES, 2008), ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau
meningkatkan kesehatan sebagai berikut:

1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah


2. Berusaha keras untuk meciptakan lingkungan sehat dan aman
3. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah
4. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan
kesehatan
5. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan
kesehatan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat

3. Kebijakan kesehatan sekolah di indonesia (devi, ayu, sari. Dewi)


4. Asuhan Kesehatan sekolah (nami, nina, nita)
Masalah keperawatan utama : Resiko penurunan derajat kesehatan civitas akademika b.d
kurangnya pengetahuan kesehatan pada remaja
5. Promkes di sekolah (nita, anbar, devi, via, cecil, dewi, sari)
- Program UKS : upaya terpadu lintas program dan sekotor untuk membentuk perilaku hidup
sehat dan bersih , tujuan : mempunyai berpeilaku hidup sehat, dll.
- Promkes : penkes, pemasaran sosial, upaya penyuluhan komunikasi, upaya advokasi di
bidang kesehatan (pemberdayaan dan pengembanagn masyarakat)
- Phbs juga tatanan : cuci tangan dengan air bersih dan sabun, konsumsi jajanan dikantin
sehat, or teratur, memberantas jentik nyamuk, dll
- Intervensi ngerokok dan bullying : perubahan perilaku beresiko. Intervensi : mengubah
norma2 sebelum morbilitas, komunitas memiliki batasan2 geografis, ditingkatkan
penemuan kasus, didekatkan dengan keluarga, keluarga yg memiliki anak ngerokok harus
dalam pengawasan keluarga atau sekolah. Bullying : model pencegahan (menyarankan 10
garis panduan mencegah bullying kepada sekolah)
- Memberkan penkes bagi anak
- Pengkajian untuk meningkatkan promkes disekolah
- Berperan aktif dalam masyarakat
Hasil :
- Sekolah menjadi bahan pembelajaran dlm promkes
- Anak sekolah tumbuh sehat
- Intervensi pada bullying : penyuluhan ke keluarga ttg mengatasi bullying.
- Jurnal puspitasari koping stres ... masa remaja muncul emosi yg berapi-api tingkat
bullying lebih tinggi pada remaja. Kalo anak pertama (tekanan) melakukan bullying ke
teman2nya, kalo yg ke 3 engga karena mendapatkan kasih sayang.
- Artikel HGO ttg bullying : panggil anak yg dibully, berikan konsultasi, suruh cerita ke ortu
atau ke yg dipercaya, bilangin kalo pergi jgn sendirian, jgn tunjukin kalo lemah ke
teman2nya yg lain.
- Ngerokok : konseling (bertanya kepada siswa terkait merokok atau tidak, berikan nasihat,
mengkaji - memberikan motivasi - mendampingi para siswa untuk berhenti merokok
mendampingi , mengkaji lagi jika sudah mengurangi rokok siswanya ucapin selamat,
memfollow up)
- Bulying : perlu adanya konsep sekolah tanpa bullying (di komunikasikan kepada keluarga ttg
bahaya dan dampak bullying)
6. Evaluasi (anbar, dewi)
- Setelah dilakukan intervensi dan dilakukan implementasi dilihat lagi bagaimana siswanya ttg
tanda2nya sudah berkurang atau bertambah. jika belum berkurang lakukan lagi intervensi
yang lebih bagus supaya bisa diterapkan.
- Pengkajian ulang kembali ttg faktor-faktor apa yng harus di kaji kembali.

Anda mungkin juga menyukai