BAB 1 KEBIJAKAN K3 NASIONAL Tumbuh pengetahuan, pengertian, kesadaran dan
I. Latar Belakang kepedulian K3, K3 mulai di tanamkan pada keluarga,
K3 aspek penting tapi belum mendapat perhatian. Masyarakat hidup sehat dan disiplin. Kepedulian masy. dan perusahaan relatif rendah. Tuntutan - Tenaga kerja global meningkat. Meningkat kinerja & kesadaran berperilaku II. Kondisi Pengawasan Ketenagakerjaan - Perusahaan 1. Obyek Meningkat image perrusahaan, pemenuhan peraturan, a. Perusahaan >219.950jt kinerja. b. Pekerja 67,462jt u/ cow & 40,745jt u/ cwe - Pemerintah c. Alat produksi : Mutu kehidupan, mengurangi angka kecelakaan - Pswt tng & produksi : Penggerak mula, Mesin produksi, 2. Prinsip Mesin pekakas kerja, Dapur V. Peran Stake Holder - Pswt angkat angkut : alat angkat, pita transport, angktn 1. Masyarakat permukaan & landasan, angktn jalan & rel. Menerapkan K3 dlm kehidupan. - Pswt uap : ketel, pemanas air, penguap, bejana, 2. Tenaga Kerja pengering, mesin/turbin. Menerapkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran - Pswt cairan panas dan memberi masukan kepada perusahaan. - Bejana tekan : Botol baja, bjn tranport, bjn simpan, bjn 3. Manajemen pendingin. Penetapan kebijakan, pembentukan organisasi, - Bejana penimbun mendorong aktivitas, sebar kebijakan, preventif, SOP. - Instalsi pipa : pipa uap, air pengisi, gas 4. Pemerintah - Instalasi listrik, lift, dan penangkal petir Mendorong, membuat UU, mengembangkan kebijakan. - Apar, Springler, Hidrant, pendeteksi asap - Pekerjaan gedung, tranport dan air BAB 2 UU KESELAMATAN KERJA 2. Personal I. Dasar Hukum - Pengawas Umum : 1460 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Hak hidup layak - Pengawas Spesialis : 361 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan - Penyidik PNS : 563 Pasal 86 : 1. Hak Perlindungan K3. 2. Upaya K3 untuk Operator, Juru Las, Petugas kebakaran, Anggota meningkatkan produktivitas. Pasal 87 : perusahaan wajib penanggulangan kebakaran, Koor, unit penanggulangan terapkan K3 kebakaran, Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, Ahli II. Latar Belakang K3 umum dan spesialis. Perlindungan tidak hanya diindustri dan Perkembangan 3. Organisasi IPTEK & situasi ketenagakerjaan. - Disnaker Kab.Kot : 506 kota III. Pengertian - Disnaker pny pengawas : 304 dinas Jaminan untuk TK di tempat kerja untuk selalu sehat, dan - Disnaker tdk pny pengawas : 202 dinas selamat sehingga alat dan bahan produksi dapat dipakai 4. Kondisi dengan aman. Ilmu : Cabang yang mempelajarinya. 98.711 kasus, 31.746.300 orang, 100 BAP. (Jamsostek) IV. Tujuan 5. Perusahaan Jasa K3 (PJK3) Hak dapat perlindungan K3 untuk TK. Ada jaminan K3. Jasa konsultan, fabrikasi, periksa, uji dan layanan K3. Sumber produksi dipakai secara aman. Dilakukan dengan Audit dan pembinaan. Kampanye, Pemasyarakatan, Pembudayaan, Kesadaran III. Arah Kebijakan dan Program dan kedisiplinan 1. Perusahaan V. Ruang Lingkup Mendorong Pelaksanaan -> Meningkat kepatuhan UU. No 1 thn 1970. pelaksanaan -> Kecelakaan turun/hilang -> Kerja lebih VI. Penjelasan tenang -> produktivitas meningkat. 2. Masyarakat BAB 3 DASAR K3 Mendorong Pelaksanaan -> Meningkat pemahaman -> I. Tujuan Kepedulian meningkat -> Tebiasa dilakukan dimana saja Paham filosofi K3, mampu mengidentifikasi potensi -> menjadi kebutuhan. bahaya, mampu bertindak pada situasi yg tak terduga. 3. Sinergi II. Sejarah Membangun Indonesia budaya K3 memerlukan biaya Kerja ->kecelakaan->mencegah untuk membuat peraturan dan standar. Harus juga ada 1,7K SM=>raja hamurabi tanggungjawab. 1,2K SM=> pembinaan dan pengawasan (metode, tata letak) bagi pagar. 80K SM=>masker. 1,45K=>topi baja. Abd masy. dan perusahaan. 18=>resiko, demo, perawatan. 193=>buku pedoman agar IV. Pelaksanaan K3 terarah. 1991=>UU kompensasi ganti rugi. 1. Manfaat III. Pendekatan - Masyarakat Hukum => UU K3 Ekonomi =>cegah rugi, tingkatkan produksi Kemanusiaan => melindungi pekerja dari celaka dan bentuk perlindungan HAM. IV. Pengertian Bab2 ada. Hazard = potensi bahaya->celaka. Danger = tingkat bahaya suatu kondisi. Safe = kondisi bahaya dapat diatasi/dokendalikan. Kecelakaan = kejadian sial tiba yg tdk diinginkan->timbul korban (Manusia & Harta benda). Risiko = Ukuran mungkin rugi yg timbul akibat bahaya. V. Kasus - Semakin fatal & parah kecelakaan jml makin sedikit. - Sasaran K3 : melindungi pekerja, menjamin alat dan bahan aman, & proses produksi lancar. - prinsip dasar : Potensi bahaya dan pegendaliannya dapat seimbang. - Identifikasi Bahaya : Alat, bahan, proses, Lingk, rusak, korban, cacat/sakit, kerugian. - manajemen risiko : identifikasi, penilaian, tindakan mengurangi dan menghilangkan risiko. Kategori akibat kecelakaan Ekstrim => Mengancam keselamatan masy. Sgt kritis => kematian, rusak total, kegiatan terhenti Kritis => kematian & kerusakan alat Sedang => perawatan medis Ringan => proses terganggu VI. Teori Domino Lemahnya kontrol, sebab dasar, sebab langsung memicu terjadinya kejadian sehingga harus timbul konsekuensi. a. Akibat Kclkn b. Sumber kclkn c. Tipe kclkn d. Kondisi Bahaya e. Tindakan bahaya 1. Job Safety Observation : Pengamatan anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3. Nilai risiko kerja, nilai keamanan kerja, koreksi, penghargaan cara kerja aman. 2. Job Safety Analysis : analisis pekerjaan yang dilakukan secara beraturan sebelum pekerjaan dimulai. Urai tahapan kerja, identifikasi potensi bahaya yg ada, tetapkan tindakan pengendalian bahaya. VII. Pencegahan Peraturan, Standardisasi, Pengawasan, Penelitan Teknik, Penelitian Medis, Penelitian Psikologis, Penelitian Statistik, Pendidikan, Pelatihan, Persuasi, Asuransi. - Manusia : Dominan di lingk. Konstruksi, pengetahuan rendah, pekerja heterogen, penanganan khusus. - Teknis : kegiatan kerja proyek (Alat berat, gali, angkut, dan bangunan) - Cegah Manusia : Pilih TK, Latih TK, bina dan awasi TK selama berkegiatan. - Cegah Teknis : Rencana kerja, pelihara dan rawat alat, awasi dan uji alat, metode keamanan, terapan manajemen mutu.