Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian tindakan


kelas menurut Arikonto, dkk (2007:16) terdiri dari empat tahap yaitu: 1.
Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilakukan. 2.
Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas, 3.
Pengamatan Kegiatan pengamatan dilaukan oleh pengamat sambil melakukan
pengamatan, peneliti mencatat smbil melakukan sedikit demi sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan ini untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika
guru pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berharap
dengan peneliti untuk mendiskusikan inplementasi rancangan tindakan.
Berikut adalah gambaran langkah-langkah penelitian tindakan kelas

21
Gambar : 3.1 Langkah-langkah PTK menurut Arikunto (2007: 16)

3.2 Setting penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Ampana Kota yang


dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas VII A pada semester genap
tahun ajaran 2013/2014, berjumlah 31 orang terdiri dari 14 orang siswa laki-
laki dan 17 orang siswa perempuan.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang ingin


mengungkap seberapa tinggi tingkat efektifitas model pembelajaran problem
based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak
setiap siklus setelah diberi tindakan. Pelaksanaan penelitian dilakukan secara
bersiklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan tingkah laku
yang ingin dicapai. Bila pada siklus I terdapat perkembangan, maka
penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan peyempurnaan
terhadap hal-hal yang dianggap kurang pada siklus I untuk mengetahui
kemampuan awal siswa, maka diberikan tes, sebagai bentuk evaluasi awal.
Selanjtnya dilakukan refleksi awal sebagai bahan untuk melakukan tindakan
dengan prosedur:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi dalam setiap siklus
Secara rinci, prosedur penelitian tindakan untuk satu siklus dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut::
a. Merencanakan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas
b. Menentukan konsep yang akan dipelajari

22
c. Mengembangkan rancangan pembelajaran
d. Menyusun sumber belajar
2. Pelaksanaan tindakan, diantaranya adalah
a) Guru memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan materi yang
telah disiapkan.
b) Guru mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning .
c) Guru mengobservasi kegiatan belajar siswa
d) Guru menjelaskan konsep gerak
e) Pada akhir pembelajaran siswa bersama-sama menyimpulkan materi
pelajaran yang telah diajarkan.
f) Pada akhir siklus I guru memberikan tes kepada siswa
3. Pengamatan diantaranya adalah :
a) Melakukan observasi, dengan mencatat kegiatan belajar mengajar siswa
b) Menilai hasil tindakan yang telah dilakukan
4. Refleksi diantaranya adalah :
a. Mengolah dan menganalisi data yang diperoleh pada siklus 1
b. Menarik kesimpulan
c. Mengevaluasi dan merefleksikan kekurangan pada siklus I

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Rancangan penelitian tindakan kelas ini pada dasarnya akan terus
berlanjut bila indikator yang diharapkan belum tercapai, untuk melengkapi
data kualitatif dan kuantitatif maka dalam penelitian ini menggunakan dua
Instrumen yaitu tes dan observasi
1. Tes
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
berupa tes Tes yang digunakan bentuk pilihan ganda sebanyak 15 butir
dan easay tes sebanyak 5 butir soal. Tes ini digunakan untuk melihat
peningkatan hasil belajar pada materi pencemaran lingkugan.

23
2. Pedoman Observasi
Observasi atau pengamatan adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan data berupa instrumen non tes yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan baik pada
aktivitas siswa maupun aktiitas guru. Sedangkan instrumen non tes yang
digunakan berupa lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
Tabel 3.2
Lembar Observasi aktivitas siswa

Hasil
Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Antusisa siswa dalam proses
pembelajaran
2.Memperhatikan dan menyimak penjelasan
yang sampaikan
3. Tertib dalam mengerjakan LKS
4. Berinteraksi dengan anggota
kelompoknya
5. Bersungguh sungguh dalam bekerja sama
dengan kelompoknya
6. Mengajukan dan menanggapi pertanyaan
pada saat berdiskusi
7. Mengikuti proses pembelajaran dengan
baik
8. Menarik kesimpulan pada mater

Catatan Skala Penilaian


1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat Baik ( Hadi,2003)

24
Adapun kisi-kisi instrumen untuk mengumpulkan data tentang
keterlaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada kegiatan
belajar mengajar seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3
Lembar Instrumen keterlaksanaan pembelajaran

Komponen Indikator/Instrumen
Tahap -1 a. Merumuskan masalah
Orientasi siswa b. Mengumpulkan data
kepada masalah
Tahap -2 a. Penjelasan konsep
Mengorganisasi b. Memotivasi siswa
siswa untuk belajar
Tahap -3 a. Menggunakan konsep untuk
Membimbing memecahkan masalah
penyelidikan b. Memberi kesempatan kepada siswa
individu maupun untuk bertanya
kelompok c. Memberi kesempatan kepada siswa
berlatih bekerja sama dalam
kelompok
Tahap -4 Memberi kesempatan kepada siswa
Mengembangkan untuk menampilkan hasil karya
dan menyajikan (presentasi)
hasil karya
Tahap -5 a. Memberi umpan balik dari
Menganalisis dan pertanyaan yang ada.
mengevaluasi proses b. Memberikan penghargaan pada
pemecahan masalah setiap kelompok
c. Memberikan evaluasi
d. Menutup Pembelajaran

25
3.5 Teknik analisa data

a. Teknik Analisa Data Kuntitatif


Data yang diperoleh dianalisis dengan teknis persentase daya serap
individual dan tuntas klasikal yang diperoleh siswa dengan menggunakan
rumus (Depdikbud, 2004), sebagai berikut:
1. Daya serap Individu
Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa
digunakan rumus sebagai berikut:

Daya Serap Individu (DSI) = 100%

Dimana: X = Skor yang diperoleh siswa


Y = Skor maksimal soal
DSI = Daya serap Individu
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase
daya serap individu sekurang-kurangnya 75% (Depdikbud, 2004).

2. Ketuntasan belajar klasikal


Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa
dalam penelitian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan Belajar klasikal

(KBK)= 100%

Suatu kelas yang dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 85%
siswa yang telah tuntas secara inidvidu (Depdikbud, 2004).

3. Daya Serap Klasikal


Analisa data untuk mengetahui daya serap siswa dalam
penelitian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Daya Serap Klasikal (DSK) = 100%

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentase daya serap klasikal
sekurang-kurangnya 85% (Depdikbud, 2004).

26
b. Teknik Analisa Data Kualitatif
Untuk analisa data proses siswa dalam belajar dilihat dari lembar
observasi siswa dan lembar observasi guru menggunakan analisis
persentase skor. Untuk indikator sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2),
Kurang (1). Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dengan rumus :

Presentase nilai rata-rata = 100%

Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu


90 % NR 100 % : Sangat Baik
80 % NR 90 % : Baik
70 % NR 80 % : Cukup
60 % NR 70 % : Kurang
0 % NR 60 % : Sangat Kurang (Depdikbud, 2004)

3.5 Indikator Kinerja


Indikator kinerja keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila
data yang diperoleh telah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa dalam kategori baik atau sangat baik dari perolehan hasil evaluasi
belajar maksimal selama penelitian tindakan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 5 Ampana Kota dengan kriteria apabila dalam penelitian tes evaluasi
menunjukkan ketuntasan klasikal 85% dan daya serap individu dan individu
minimal 75% (Dekdikbud, 2004).

3.6 Data dan sumber data


Data yang diperoleh berupa nilai hasil belajar dalam hal ini tes yang
mencangkup penguasaan konsep serta keefektifan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang diberikan baik dari siswa maupun
dari guru melalui observasi..

27
28

Anda mungkin juga menyukai