Anda di halaman 1dari 2

Bank Syariah

Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 bank syariah adalah Bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan utamanya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Islam memandang setiap harta yang dimiliki oleh
manusia merupakan titipan/amanah dari Allah SWT sehingga cara memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam oleh karena itu dalam bank syariah menjadi entitas
bagi nasabah untuk mengupayakan pengelolaan harta nasabah (simpanan) sesuai ajaran Islam.
Bank syariah menempatkan karakter/sikap baik nasabah maupun pengelola bank pada posisi yang
sangat penting dan menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar hubungan antara
nasabah dan bank. Adanya ikatan emosional yang yang sama dan kuat didasarkan, prinsip
kesederajatan dan prinsip keadilan antara berbagai pihak diantranya Nasabah, Pemegang Saham,
dan Pengelola Bank atas jalannya usaha bank syariah

Pada bank syariah prinsip bagi hasil didasrakan pada:

1. Penentuan resiko dan bagi hasil ditentukan pada waktu saat akad dan berpedoman pada
kemungkinan untung dan rugi
2. Penentuan nisbah (bagi hasil) berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh dari
aktivitas atau kegiatan
3. Jumlah pembagian bagi hasil (nisbah) dapat meningkat sesuai dengan peningkatan
jumlah pendapatan yang diperoleh.
4. Tidak adanya prasangka yang meragukan keuntungan bagi hasil
5. Bagi hasil didasarkan kepada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah
pihak

Prinsip Bank Syariah

Dalam pengelolaan dana yang diterima dari masyarakat yang selanjutnya akan kembali
disalurkan pada masyarakat. Prinsip bank syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam
sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sangat hati-hati. Dengan prinsip
berdasarkan :

1. Shiddiq, suatu pengelolaan dana yang dilakukan bank syariah dengan moralitas yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan dana dengan
ketentuan sesuai syariah (halal) menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih lagi
yang bersifat dilarang (haram).

2. Tabligh, suatu tahap yang berkesinambungan untuk melakukan sosialisasi dan


mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah.
Dalam penerapan sosialisasi tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah
semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat bagaimana manfaat bagi
pengguna jasa perbankan syariah.
3. Amanah, merupakan prinsip yang mengedepankan sikap kehati-hatian dan kejujuran
dalam mengelola dana yang diperoleh dari masyarakat (shahibul maal) yang nantinya
menimbulkan rasa saling percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola
dana investasi (mudharib).

4. Fathanah, prinsip yang memastikan bahwa pegelolaan dana oleh bank dilakukan secara
profesional dan kompetitif sehingga mampu menghasilkan keuntungan maksimum dalam
tingkat resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya. Yang pelayanan dilakukan dengan
kecermatan dan kesantunan (riayah) serta penuh rasa tanggung jawab (masuliyah)

Anda mungkin juga menyukai