10 Tokoh Ilmuwan
10 Tokoh Ilmuwan
1. Albert Einstein
Albert Einstein (14 Maret 187918 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika
teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya
bagi Fisika Teoretis"
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh
dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya
melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata
Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan
salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan
barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia
dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah (lihat E=mc):
Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Wrttemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian
menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-
Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik
dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein
menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas
tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling
menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi,
dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat
pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah
kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena
kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-
anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat
lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita
Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia
gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian
dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu
mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya
dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein
pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk
menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan
keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenssische Technische
Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah
sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan
sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa
kali mendaftar di Eidgenssische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas
kewarganegaraan Wrttemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
'Einsteinhaus' di kota Bern di mana Einstein dan Mileva tinggal (di lantai 1) pada masa
Annus Mirabilis
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Mari, seorang Serbia
yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan
gelar untuk mengajar oleh Eidgenssische Technische Hochschule dan diterima sebagai
warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya
terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki
seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada
waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar,
keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah
seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa
di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu
untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya
aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana
"menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan
juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva,
seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert
Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia
mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der
Molekldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905
dari Universitas Zrich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika
modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang
dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu
(tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat
Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan
penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak
tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan
Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa
adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke
konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para
ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya
ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika
Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan
Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
2. Archimedes
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria,
Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes.
Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur
berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa,
meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian
sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar
sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.
PENEMUANNYA
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah
mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan
sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi
umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika
itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah
dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang
artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Dan
tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu
rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet,
dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan
sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperiman.
Sehingga, ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi)
"Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan
mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh
benda tersebut".
3. Charles Coulomb
4. Galileo Galilei
Galileo Galilei (15 Februari 1564 - 8 Januari 1642) adalah seorang astronom, filsuf,
dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia diajukan ke
pengadilan gereja Italia pada 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata
surya bertentangan dengan keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia
divonis dengan pengucilan.
Karya-karyanya antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai observasi
astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua. Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai
seorang pendukung Copernicus.
Menurut Stephen Hawking, Galileo kemungkinan besar adalah penyumbang terbesar
bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak astronomi modern",
"bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan
besar dari Aristoteles. Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah
sebuah contoh awal konflik antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam
sains) pada masyarakat Barat.
Biografi
Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany pada tanggal 15 Februari 1564 sebagai
anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan
Giulia Ammannati. Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia belajar di Universitas
Pisa namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada
tahun 1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Padua untuk
mengajar geometri, mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia
sudah mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.
Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei
Lincei untuk mengamati bintik matahari. Di tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori
Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella,
Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan
anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk
mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan
pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.
Galileo menulis Saggiatore di tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada 1623.
Pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mi0+4565++;kroskop awal. Pada tahun
1630, ia kembali ke Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due massimi
sistemi del mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632. Namun, di tahun itu
pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis bahwa Galileo harus ditahan di Siena.
Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku
terakhirnya, Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno due nuove scienze diterbitkan di
Leiden pada 1638. Di saat itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo
wafat di Arcetri saat ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya
Astronomi
Tidak seperti yang dipercaya sebagian orang, Galileo tidak menciptakan teleskop
tapi ia telah menyempurnakan alat tersebut. Ia menjadi orang pertama yang memakainya
untuk mengamati langit, dan untuk beberapa waktu, ia adalah satu dari sedikit orang yang
bisa membuat teleskop sebagus itu. Awalnya, ia membuat teleskop hanya berdasarkan
deskripsi tentang alat yang dibuat di Belanda pada 1608. Ia membuat sebuah teleskop dengan
perbesaran 3x dan kemudian membuat model-model baru yang bisa mencapai 32x. Pada 25
Agustus 1609, ia mendemonstrasikan teleskop pada pembuat hukum dari Venesia. Selain itu,
hasil kerjanya juga membuahkan hasil lain karena ada pedagang-pedagang yang
memanfaatkan teleskopnya untuk keperluan pelayaran. Pengamatan astronominya pertama
kali diterbitkan di bulan Maret 1610, berjudul Sidereus Nuncius.
Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter -Io, Europa, dan Callisto- pada 7
Januari 1610. Empat malam kemudian, ia menemukan Ganymede. Ia juga menemukan bahwa
bulan-bulan tersebut muncul dan menghilang, gejala yang ia perkirakan berasal dari
pergerakan benda-benda tersebut terhadap Jupiter, sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat
benda tersebut mengorbit planet.
Galileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik matahari,
diperkirakan astronom Tionghoa sudah mengamatinya sejak lama. Selain itu, Galileo juga
adalah orang pertama yang melaporkan adanya gunung dan lembah di bulan, kesimpulan
yang diambil melihat dari pola bayangan yang ada di permukaan. Ia kemudian memberi
kesimpulan bahwa bulan itu "kasar dan tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri", tidak
seperti anggapan Aristoteles yang menyatakan bulan adalah bola sempurna.
Galileo juga mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya
sebagai planet. Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang
redup.
Gustav Robert Kirchhoff (12 Maret, 1824 17 Oktober , 1887), adalah seorang
fisikawan Jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik,
spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang
dipanaskan. Dia menciptakan istilah radiasi "benda hitam" pada tahun 1862. Terdapat 3
konsep fisika berbeda yang kemudian dinamai berdasarkan namanya, "hukum Kirchhoff",
masing-masing dalam teori rangkaian listrik, termodinamika, dan spektroskopi.
Gustav Kirchhoff dilahirkan di Knigsberg, Prusia Timur (sekarang Kaliningrad,
Rusia), putra dari Friedrich Kirchhoff, seorang pengacara, dan Johanna Henriette Wittke. Dia
lulus dari Universitas Albertus Knigsberg (sekarang Kaliningrad) pada 1847 dan menikahi
Clara Richelot, putri dari profesor-matematikanya, Friedrich Richelot. Pada tahun yang sama,
mereka pindah ke Berlin, tempat dimana ia menerima gelar profesor di Breslau (sekarang
Wroclaw).
Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang sekarang digunakan pada rekayasa
listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus mahasiswa. Ia mengusulkan hukum radiasi termal
pada 1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau, ia bekerjasama dalam studi
spektroskopi dengan Robert Bunsen. Dia adalah penemu pendamping dari caesium dan
rubidium pada 1861 saat mempelajari komposisi kimia Matahari via spektrumnya.
Pada 1862 dia dianugerahi Medali Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis
spektrum matahari, dan pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya buatan.
Dia berperan besar pada bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga hukum yang
menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar pada penemuan
David Alter dan Anders Jonas Angstrom (lihat juga: analisis spektrum)
Hukum Kirchhoff dalam spektroskopi
1. Bila suatu benda cair atau gas bertekanan tinggi dipijarkan, akan menghasilkan cahaya
dengan spektrum kontinu.
2. Bila suatu benda gas bertekanan rendah dipijarkan, akan menghasilkan cahaya dengan
spektrum emisi, berupa garis-garis terang pada panjang gelombang yang diskret (pada warna
tertentu) bergantung pada tingkatan energi atom-atom yang dikandung gas tersebut.
3. Bila spektrum kontinu dilewatkan pada suatu benda gas dingin bertekanan rendah, akan
menghasilkan cahaya dengan spektrum serapan, berupa garis-garis gelap pada panjang
gelombang yang diskret bergantung pada tingkatan energi atom-atom yang dikandung gas
dingin tersebut.
7. Gottfried LeibnizGottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau
Von Leibniz (1 Juli (21 Juni menurut tarikh kalender Julian) 1646 14 November 1716)
adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama
terkenal karena faham Thodice bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin
karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Thodice ini menjadi
terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire. Selain seorang filsuf, ia
adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum
duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan
salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya
kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta
naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih belum ada
edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai
prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di
Hannover.
Riwayat hidup singkat
Karir Leibniz secara singkat adalah berikut:
1646-1666: Tahun-tahun formatif
166674: Terutama bekerja pada Kurfrst Mainz, Johann Philipp von Schnborn,
dan menterinya, Baron von Boineburg.
167276. Tinggal di Paris, dan membuat dua perjalanan penting ke London.
16761716. Mengabdi pada Keluarga Bangsawan Hannover.
167798. Menjadi punggawa, pertama dari John Frederick, Duke of Brunswick-
Lneburg, lalu pada saudaranya, Duke, then Elector, Ernst August of Hanover.
168790. Bepergian secara luas di Jerman, Austria, dan Italia, mebuat penelitian
mengenai buku yang diperintahkan oleh sang Kurfrst mengenai sejarah Kelurga
Braunschweig.
16981716: Mengabdi pada Kurfrst Georg Ludwig dari Hannover.
171214. Tinggal di Wina. Ditunjuk menjadi anggota Dewan Kekaisaran pada tahun
1713 oleh Charles VI, Kaisr Romawi Suci, pada istana Habsburg di Wina.
171416: Georg Ludwig, setelah menjadi George I dari Britania Raya, melarang
Leibniz mengikutinya ke London. Leibniz mengakhiri hayatnya dalam keadaan yang
kurang lebih diterlantarkan
Latar belakang
Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama
ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap
masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor
dalam bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah
belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku
ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika
yang menjadi bahasa simbol matematika. Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di
Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada ahli teologi Johann Adam Schertzer dan
teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun 1663 ia berubah universitas, sekarang di
Universitas Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi
Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dengan usia 20 tahun ia ingin
promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor Leipzig menganggapnya terlalu
muda. Leibniz maka pergi ke Nrnberg, untuk belajar lebih lanjut di Universitas Altdorf.
8. Aristoteles
Aristoteles menurut Raphael, dalam lukisan Sekolah Athena (Akademia Athena) School of
Athens.
Aristoteles (Bahasa Yunani: A Aristotls), (384 SM 322 SM) adalah
seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis
berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik,
pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap
menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Masa muda
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya
termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja
Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato.
Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun.
Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi
Alexander dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena.
Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri
yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.
Kontribusi dan karya
Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup
enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya
yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik,
kedokteran dan ilmu alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan
kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan
keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda,
sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada
(eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk
akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa
Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang
bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika
formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya
observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah
gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.
Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap
berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang
yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya
studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika,
politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
Pengaruh
Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih
merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak
teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi
karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran
masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah
total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.
Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran
Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles
dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi
Yahudi oleh Maimonides (1135 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126
1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang
otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari
ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian
dikatakan oleh Dante Alighieri.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam,
sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di
langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk
menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah
yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan
kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk
Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang
ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas
Graz. Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei. Pada awal karirnya, Kepler
adalah asisten Tycho Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat
terkenal di bidang optik dan astronomi. Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki
kecerdasan yang memukau dan juga kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak
mau pindah agama ke Katolik Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat.
Latar Belakang Pria yang Menyibak Rahasia Tata Surya
Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di
pinggiran Hutan Hitam Jerman. Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan
lokkal memungkinkan Johannes mendapatkan pendidikan yang baik. Ia mempelajari teologi
di Universitas Tbingen, sesuai niatnya untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi,
kejeniusannya di bidang matematika mendapat pengakuan. Pada tahun 1594, ketika seorang
guru matematika di SMU Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia, Kepler
menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya besarnya yang pertama,
Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).
Astronom Brahe telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencatat
pengamatannya tentang planet dengan cermat dan teliti. Ketika ia membaca Cosmographic
Mystery, Brahe terkesan dengan pemahaman Kepler tentang matematika dan astronomi, dan
ia mengundang Kepler untuk bergabung dengannya di Bentky, dekat Praha, sekarang di
Republik Ceko. Kepler menerima undangan itu ketika intoleransi keagamaan memaksanya
meninggalkan Graz. Sebagaimana telah diceritakan di atas, ketika Brahe meninggal, Kepler
menggantikan dia. Sebagai ganti seorang pengamat yang sangat teliti, sekarang dewan
penasihat kekaisaran memiliki orang yang jenius di bidang matematika.
Tonggak Sejarah di Bidang Optik
Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe tentang
planet, Kepler perlu lebih banyak memahami tentang pembiasan cahaya. Bagaimana pantulan
cahaya dari sebuah planet dibiaskan sewaktu memasuki atmosfer bumi? Penjelasan Kepler
tertuang dalam buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy
(Suplemen untuk Witelo, Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi), yang lebih banyak
memberikan perincian tentang karya Witelo, Ilmuwan Abad Pertengahan. Buku Kepler itu
adalah tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara
kerja mata.
Akan tetapi, bidang utama yang Kepler geluti bukanlah optik, melainkan astronomi.
Para astronom masa awal yakin bahwa langit adalah bulatan kosong dengan bintnag-bintang
yang menempel di bagian dalamnya seperti berlian yang berkilau. Ptolemaus menganggap
bumi sebagai pusat alam semesta, sedangkan Kopernikus yakin bahwa planet-planet
semuanya mengitari matahari yang tidak bergerak. Brahe memperkirakan bahwa planet-
planet lain berputar mengelilingi matahari, yang selanjutnya mengorbit bumi. Karena berbeda
dengan bumi, semua planet lainnya dalah benda langit, benda-benda ini dianggap sempurna.
Satu-satunya bentuk gerakan yang dianggap cocok untuk planet-planet itu ialah bentuk
lingkarang sempurna, setiap planet bergerak dengan kecepatan konstan. Dalam iklim inilah
Kepler memulai tugasnya sebagai matematikawan kekaisaran.
Awal Astronomi Modern
Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh
Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia
lihat. Selain jenius dalam soal angka, ia juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu
yang tak habis-habisnya. Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-
7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan
tentang Mars.
Dan, Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan
saksama mempelajari tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi
bukan dalam lingkaran sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan
itu ialah bentuk elips (lonjong) dengan matahari sebagaisalah satu titik fokusnya. Akan tetapi,
Kepler sadar bahwa kunci untuk menyibakkan rahasi langit bukanlah Mars, melainkan planet
Bumi. Menurut Profesor Max Caspar, "Temuan Kepler memotivasi diauntuk mencoba
pendekatan yang jenius". Ia menggunakan tbael-tabel itu dengan cara yang tidak lazim.
Ketimbang menggunakan tabel-tabel itu untuk menyelidiki Mars, Kepler membayangkan
dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan bumi
bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.
Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya.
Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan mempengaruhi
gerakan planet-planet. Caspar menulis, "Ini adalah konsep yang benar-benar baru yang sejak
saat itu memandu dia dalam risetnya dan menuntunnya ke penemuan hukum-hukumnya".
Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh
serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti
berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari
matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari
matahari.