Anda di halaman 1dari 2

Tugas : Indiviidu

Mata Kuliah : Paradigma sehat & Pembangunan Kesehatan di Indonesia

NAMA : KASMAWATI KUTANA

NIM : 09.61.074

JURUSAN : AKK

PERILAKU MASYARAKAT YANG TIDAK MENDUKUNG UNTUK HIDUP


SEHAT DI DESA PANINCONG , KEC .MARIORIWA, KAB.SOPPENG DAN
CARA UNTUK MENGATASINYA :

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional. Paradigma sehat sebagaii model pembangunan kesehatan dalam jangka
panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga
kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif. Perilaku masyarakat merupakan kebiasaan-
kebiasan masyarakat yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
perilaku masyarakat yang masih sering dilakukan oleh masyarakat di desa Panincong
kec. Marioriawa, kab. Soppeng yakni masih banyaknya masyarakat didesa Panincong
yang membuang sampah di sembarangan tempat dan bahkan sering sekali sampah
mereka buang di pinggir sungai sehingga sering terjadi penumpukan sampah. Dampak
dari perbuatan tersebut mengakibatkan air meluap sehingga merendam area pertanian
dan perkebunan masyarakat yang berada di sekitar sungai tersebut.
Untuk mencegah perilaku tersebut sangat diperlukan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya hidup bersih guna untuk menciptakan hidup sehat. Adapun cara
secara untuk megubah perilaku tersebut yakni dengan memberikan pengetatuan secara
mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan masalah-masalah
kesehatan lainnya,memanfaatkan pelayanan kesehatan,menyelenggarakan dan
memberdayakan masyarakat, memberdayakan individu masyarakat dan kelompok.
Peran seorang kesmas sangat diperlukan untuk mengubah pola pikir masyarakat
yakni untuk memberikan informasi tentang masalah kesehatan kepada
masyarakat,masyarakat mampu selalu ikut berperan aktif dalam bidang kesehatan,
meningkatkan mutu pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan unttuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat. informal seperti tokoh agama, tokoh
pengusaha, dan lain-lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu kebijakan
(tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu
disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi jarang
diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung
tahapan-tahapan, yaitu (1) mengetahui atau menyadari adanya masalah, (2) tertarik
untuk ikut mengatasi masalah, (3) peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, (4) sepakat untuk
memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan
(5) memutuskan tindak lanjut kesepakatan. Dengan demikian, maka advokasi harus
dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai