Anda di halaman 1dari 2

NAMA : KASMAWATI KUTANA

NIM : 09.61.074

JURUSAN : AKK

KOMENTAR MENGENAI PENYAKIT KUSTA :

Menurut saya salah satu masalah penyakit menular yang sering kita jumpai di
Indonesia adalah penyakit kusta. Kusta bukan hanya menimbulkan dampak medis pada
masyarakat, namun juga telah menimbulkan dampak sosial berupa stigma dan diskriminasi
pada orang yang pernah mengalami kusta. Untuk itu maka pelayanan kusta tidak cukup hanya
dengan melakukan tindakan medis dan usaha penghapusan stigma dan diskriminasi, namun
juga perlu untuk dilakukan pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat
secara benar tentang penyakit kusta.

Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau Penyakit Hansen dimana
dalam catatan sejarah diketahui bahwa penyakit ini sudah dikenal masyarakat sejak 300 SM.
Penyakit ini merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Leprae. Bakteri tersebut pertama kali ditemukan oleh G.A. Bakteri ini mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 2 3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari
di luar tubuh manusia.

Selama ini yang diyakini sebagai sumber utama penularan penyakit Kusta adalah
manusia. Bakteri kusta banyak bersarang pada kulit dan mukosa hidung manusia. Kuman
kusta memiliki masa inkubasi 2 5 tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5
tahun. Belum diketahui secara pasti bagaimana cara penularan kuman kusta. Namun secara
teoritis dikrtahui bahwa seseorang terinfeksi kuman kusta karena pernah melakukan kontak
langsung dalam jangka yang sangat lama dengan orang terkena kusta yang belum minum
obat. Adapun caar masuk kuman kusta kepada orang lain diperkirakan melalui saluran
pernafasan bagian atas.
Banyak orang takut berlebihan tertular penyakit kusta. Padahal menurut penelitian medis
Kusta merupakan jenis penyakit menular yang sulit menular. Ada 3 (tiga) kelompok orang
dalam system penularan penyakit kusta:

1. Orang yang memiliki tingkat imunitas (kekebalan) tinggi terhadap kuman kusta, maka
orang tersebut akan resisten terhadap kuman kusta.
2. Orang yang memiliki kekebalan rendah terhadap kuman kusta, maka mungkin orang
tersebut dapat terinfeksi kuman kusta namun akan sembuh dengan sendirinya.
3. Orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit kusta. Jika orang tersebut
melakukan kontak langsung dan dalam waktu yang lama dengan orang yang
membawa bakteri kusta dan belum minum obat, maka orang tersebut akan mengalami
sakit kusta.

Anda mungkin juga menyukai