Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KOMPUTER STATISTIKA

REGRESI SEDERHANA

Oleh :
KELOMPOK 6

1. ASRIHUL MULIADI ( E1R113010 )


2. MAYANG SARI ( E1R113037 )
3. MIRAWATUL AINI ( E1R113039 )
4. NINING DIMASROH ( E1R112 )
5. PUJIASTUTI SUGIANTO ( E1R113057 )
6. SUPARDI WIRANDANU (E1R113071)
7. WAHYU AWALUDDIN (E1R113074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
PERMASALAHAN
Seorang mahasiswa ingin melakukan regresi terhadap data hasil penelitiannya yang berjudul
hubungan antara motivasi dan hasil belajar matematika di SMA X. pertanyaan penelitiannya
sebagai berikut :
A. apakah hasil belajar matematika dapat diprediksi dari motivasi ?
B. apakah terdapat hubungan antara motivasi dan hasil belajar matematika?
C. Jika iya, bagaimana persamaan regresinya? Interpretasikan secara lengkap analisa anda !
(asumsi sudah terpenuhi)
No Hasil belajar Motivasi
1 42 38
2 41 37
3 32 30
4 34 30
5 36 30
6 37 33
7 36 32
8 37 34
9 39 35
10 40 36
11 33 32
12 34 32
13 36 34
14 37 32
15 38 34
Penyelesaian

Berdasarkan hasil grafik dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi dan hasil
belajar adalah hubungan linier positif.
1. Uji Simultan/Over All test
Uji Hipotesis:
1. 0 : = 0, 0 (Model regresi tidak layak digunakan/Tidak ada hubungan linier antara
motivasi dengan hasil belajar)
1 : 0, 0 (Model regresi digunakan/Ada hubungan linier antara motivasi dengan
hasil belajar)
2. Tingkat signifikan = 0,05
3. Statistik uji: P-value/sig = 0,000
4. Daerah kritis: 0 ditolak jika p-value/sig <
(0,000 < 0,05)
5. Kesimpulan
Karena nilai sig < , maka H0 di tolak.
Sehingga dapat disimpulkan Model regresi layak digunakan/Ada hubungan linier antara
motivasi dengan hasil belajar
2. Uji Parsial
a. Uji terhadap Konstanta
Uji hipotesis:
1. 0 : 0 = 0 (Konstanta tidak signifikan terhadap model regresi)
1 : 0 0 (Konstanta signifikan terhadap model regresi)
2. Tingkat signifikan = 0,05
3. Statistik uji: P-value/sig = 0,622
4. Daerah kritis: 0 ditolak jika p-vaalue/sig <
(0,622 > 0,05)
5. Kesimpulan
Karena sig > maka 0 diterima
Jadi, Konstanta tidak signifikan terhadap model regresi
b. Uji terhadap koefesien regresi dari B1
Uji hipotesis:
1. 0 : 0 = 0 (Koefisien regresi X1 tidak signifikan terhadap model regresi/tidak ada
pengaruh motivasi dengan hasil belajar)
1 : 0 0 (Koefisien regresi X1 signifikan terhadap model regresi/ada pengaruh
motivasi dengan hasil belajar)
2. Tingkat signifikan = 0,05
3. Statistik uji: P-value/sig = 0,000
4. Daerah kritis: 0 ditolak jika p-vaalue/sig <
(0,000 < 0,05)
5. Kesimpulan
Karena sig < , maka H0 ditolak
Jadi, Koefisien regresi X1 signifikan terhadap model regresi/ada pengaruh motivasi
dengan hasil belajar
Karena Konstanta tidak signifikan terhadap model regresi, yang Artinya rumus model regresinya
adalah = 1 , maka perlu dioperasikan/menghitung ulang dengan mengeluarkan konstanta
(Tidak mencentang include constan in equation pada SPSS)

A. Uji Simultan/Over All test Setelah dikelurkan konstanta


Uji Hipotesis:
1. 0 : = 0, 0 (Model regresi tidak layak digunakan/Tidak ada hubungan linier
antara motivasi dengan hasil belajar)
1 : 0, 0 (Model regresi layak digunakan/Ada hubungan linier antara motivasi
dengan hasil belajar)
2. Tingkat signifikan = 0,05
3. Statistik uji: P-value/sig = 0,000
4. Daerah kritis: 0 ditolak jika p-vaalue/sig <
(0,000 < 0,05)
5. Kesimpulan:
Karena nilai sig < maka H0 di tolak.
Model regresi layak digunakan/Ada hubungan linier antara motivasi dengan hasil
belajar
B. Uji terhadap koefesien regresi dari b1 Setelah dikelurkan konstanta
Uji hipotesis:
1. 0 : 0 = 0 (Koefisien regresi X1 tidak signifikan terhadap model regresi/tidak ada
pengaruh motivasi dengan hasil belajar)
1 : 0 0 (Koefisien regresi X1 signifikan terhadap model regresi/ada pengaruh
motivasi dengan hasil belajar)
2. Tingkat signifikan = 0,05
3. Statistik uji: P-value/sig = 0,000
4. Daerah kritis: 0 ditolak jika p-vaalue/sig <
(0,000 < 0,05)
5. Kesimpulan:
Karena nilai sig < , maka 0 ditolak
Jadi, Koefisien regresi X1 signifikan terhadap model regresi/ada pengaruh motivasi
dengan hasil belajar
Sehingga, Model Regresi yang diperoleh setelah dioperasikan ulang adalah:

= 1,106

Artinya, setiap kenaikan satu tingkat motivasi maka kenaikan hasil belajar yaitu = 1,106
Diperoleh pula nilai Koefisien Determinasi ( 2 ) = 0,999
Artinya, kira-kira 99,9% variasi dari hasil belajar mampu dijelaskan oleh motivasi, sisanya
0, 1% disebabkan oleh factor lain yang belum bisa dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai