Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi
molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus
seiring dengan perubahan konsentrasi.
Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju reaksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak
zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan larutan
dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan
yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan
efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih
cepat terbentuk.
Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi energi
aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan hal
tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia.
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin
kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju
reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga
turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya,
tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul
dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi
hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat
lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang
nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedkit.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah laju reaksi itu ?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi laju reaksi ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian laju reaksi
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui arti dari laju reaksi
2. Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Laju Reaksi
1. Pengertian Laju Reaksi

2
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu
atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. Dinyatakan
dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ).
Misalnya pada reaksi :
A B

maka :

[ A] [ B ]
Laju reaksi ( v ) =  atau v = 
t t

Keterangan :

Tanda (  ) pada [ A] menunjukkan bahwa konsentrasi zat A berkurang, sedangkan


tanda ( + ) pada [B ] menunjukkan bahwa konsentrasi zat B bertambah.

Stoikiometri Laju Reaksi

Pada persamaan reaksi :

mA + nB pC + qD

Secara umum dapat dituliskan :

1 [ A] 1 [ B ] 1 [C ] 1 [ D ]
Laju reaksi = 
m t
= 
n t
= 
p t
= 
q t

n
Laju pengurangan B = m
x laju berkurangnya A

p
Laju pertambahan C = m
x laju berkurangnya A

q
Laju pertambahan D = m
x laju berkurangnya A

atau :

Laju reaksi =  laju berkurangnya A

m
= 
n
x laju berkurangnya B

m
= p
x laju pertambahan C

3
m
= q
x laju pertambahan D

Jika dituliskan dalam persamaan matematika :

[ A]
Laju pengurangan A = 
t

Sehingga :

[ A] m [ B ] m [C ] m [ D ]

t
= 
n t
= 
p t
= 
q t

2. Persamaan Laju Reaksi

Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus :

mA + nB pC + qD

v  k . A  B 
x y

Keterangan :

v = laju reaksi

k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis )

x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A

y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B

x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan

Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis
umumnya akan memperbesar harga k.

3. Orde Reaksi

“ Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. ”

a. Orde reaksi nol.

4
Reaksi dikatakan ber’orde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan konsentrasi
reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam
jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak mempengaruhi laju reaksi.

Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi ( k ).

v  k . X   k
0

b. Orde reaksi satu.


Suatu reaksi dikatakan ber’orde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu.

Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31 atau 3
kali lebih besar.

v  k . X   k . X 
1

c. Orde reaksi dua.


Suatu reaksi dikatakan ber’orde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu.

Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali
lebih besar.

v  k . X 
2

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting


dalam banyak,sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu
juga, apabila semakinkecil luas permukaan bidang sentuh, maka
semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju
reaksi pun semakin kecil.

5
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu
semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
padasuatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering,
menyebabkan lajureaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Katalis

Katalisa dalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu
sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi padasuhu lebih rendah akibat perubahan yang
dipicunya terhadappereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan
denganenergi aktivasiyang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua
golongan utama : katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen
adalah katalis yang ada dalam fase berbedadengan pereaksi dalam reaksi
yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu
contoh sederhana untuk katalisis heterogenyaitu bahwa katalis menyediakan suatu
permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara
terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadilemah sedemikian sehingga
memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya bereaksi satu atau lebih
pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimiayang selanjutnya bereaksi
membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut inimerupakan skema umum reaksi katalitik , dimana C melambangkan
katalisnya :

6
Α│C→ΑC ... (1)

B│ΑC→ΑB,C... (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya


dihasilkankembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :

Α│B│C→ΑB,C

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa


katalis Ziegler- Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan
polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber ,yaitu
sintesis amonia.

Menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang


dapatmenghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat
dari platina danrodium.

4. Molaritas

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat
pelarut.Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu
zat,makasemakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada
molaritasyang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang
tinggi 5. KonsentrasiKarena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk
konsentrsi reaktan makadengan naiknyakonsentrasimaka naik pula kecepatan
reaksinya. Artinya semakintinggi konsentrasi maka semakin banyakmolekulreaktan
yang tersedia dengandemikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga
sehinggakecepatan reaksi meningkat.

C. Contoh Soal Laju Reaksi


1. Perhatikan reaksi dibawah ini :

7
2. Berikut data percobaan laju reaksi dari reaksi !

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung.
 Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu
satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
 Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin
sedikit, sedangkan produk semakin banyak.
 Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
produk.

B. Saran

Demikian pembahasan dari makalah ini. Penulis berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Serta penulis juga berharap
pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas selanjutnya. Sekian dan
terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching DDPA. 2008. Modul Praktikum. Gorontalo: UNG


9
Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG
Dogra, S.K.1987.Kimia Fisik dan Soal – Soal.Jakarta : UI-Press
http://www.panduankimia.net/2017/05/laju-reaksi-30-contoh-soal-dan.html
https://ardra.biz/konsep-persamaan-laju-reaksi-kimia/

10

Anda mungkin juga menyukai