Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN LABA-RUGI DAN

INFORMASI YANG BERHUBUNGAN

Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
selama periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi menyediakan informasi yang diperlukan
oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan
waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.

Kegunaan Laporan Laba-Rugi


Laporan laba-rugi memebantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa
depan berbagai macam cara. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat menggunakan
informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi untuk :
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan
beban, dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya
dengan para pesaing.
2. Memberikan unsur dasar memprediksikan kinerja masa depan. Informasi
mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecendrungan penting
yang, jika berlanjut, menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa
depan. Informasi tentang berbagai komponen labapendapatan, beban, keuntungan,
dan kerugiaanmemperlihatkan hubungan diantara kompenen-kompenen tersebut
dan dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus
kas tertentu di masa depan.

Keterbatasan Laporan Laba-Rugi


Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para
pemakai laporan laba-rugi menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat
dalam laporan laba-rugi. Beberapa diantaranya adalah :
a) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi. Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika
menetukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi
kinerja perusahaan.
b) Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabriknya
atas dasar dipercepat; sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan garis lurus.
Dengan mengasumsikan semua faktor lainnya adalah sama, laba dari, perusahaan
pertama akan lebih rendah dibandingkan laba perusahaan kedua.
c) Pegukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Beberapa keterbatasan laporan laba-
rugi akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk meramalkan jumlah, waktu, dan
ketidakpastiaan arus kas masa depan.
Kualitas Laba
Baru-baru ini SEC telah mengekspresikan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk
memenuhi target laba bisa membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik.
Akibatnya, kualitas laba dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun.

Format Laporan Laba-Rugi


Unsur-unsur laporan laba-rugi
Unsur-unsur laporan laba-rugi adalah sebagai berikut :
Pendapatan. Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau
pelunasan kewajibannya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau
produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi
utama atau operasi sentral perusahaan.
Beban. Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau pertambahan
kewajibannya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang,
penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau
operasi sentral perusahaan.
Keuntungan. Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali
yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemillik.
Kerugian. Penurunan aktivitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali
yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilih.

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung


Dalam melaporkan pendapatan, keuntungan, pendapatan, dan kerugian, format yang
dikenal dengan laporan laba-rugi bentuk langsung sering digunakan. Perusahaan
menggunakan laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan keuangan karena
bentuknya yang sederhana, meskipun dalam beberapa tahun terakhir, laporan laba-rugi
bertahap yang akan dibahas berikut ini semakin populer. Keunggulan utama format langsung
terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos
pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.

Laporan Laba-Rugi Betahap


Digunakan untuk mengakui hubungan tambahan ini. Laporan ini memisahkan
transaksi opersi dari transaksi nonoperasi, serta membandingkan biaya dan beban dengan
pendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai kompenen laba yang
digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan.
Komponen intermediate dari Laporan Laba-Rugi
Jika perusahaan menggunakan laporan laba-rugi bertahap, maka perusahaan tersebut akan
menyajikan sebagian atau semua bagian atau subbagian sebagai berikut :
1) BAGIAN OPERASI, bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi
utama perusahaan.
Bagian penjualan atau pendapatan. Subbagian yang menyajikan penjualan,
diskon, penurunan harga, retur penjualan, dan informasi lainnya yang
berhubungan.
Bagian harga pokok penjualan. Subbagian yang memperlihatkan harga
pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.
Beban penjualan. Subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang
berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan.
Beban administrasi dan umum. Subbagian yang melaporkan beban-beban
administrasi umum.
2) BAGIAN NONOPERASI. Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas
sekunder atau tambahan dari perusahaan.
Pendapatan dan keuntungan lain. Daftar pendapatan yang dihasilkan atau
keuntungan yang terjadi dari transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai
bersih dari beban terkait.
Beban dan kerugian lain. Daftar beban atau kerugian yang terjadi dari
transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap
pendapatan yang berhubungan.
3) PAJAK PENGHASILAN. Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan
federal dan negara bagian yang dikenakan atas laba dari opersi berlanjut.
4) OPERASI YANG DIHENTIKAN. Keuntungan atau kerugian material yang berasal
dari disposisi sigmen bisnis.
5) POS-POS LUAR BIASA. Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak
biasa dan jarang terjadi.
6) LABA PER SAHAM

Laporan Laba-Rugi Ringkas


Dalam beberapa kasus, tidak mungkin untuk menyajikan semua rincian beban yang
diinginkan dalam satu laporan laba-rugi yang biasa. Masalah ini dapat dipecahkan dengan
hanya mencantumkan total kelompok beban dalam laporan laba-rugi, dan menyusun skedul
beban tambahan untuk mendukung total-total tersebut.
Seberapa banyak rincian yang harus dimasukkan dalam laporan laba-rugi selalu
menjadi masalah. Pada satu sisi, kita ingin menyajikan laporan ringkas yang sederhana agar
para pemakai langsung bisa menemukan faktor-faktor yang penting. Pada sisi lain, kita ingin
mengungkapkan hasil-hasil dari semua aktivitas dan menyajikan lebih dari sekedar kerangka
laporan.

Pelaporan Pos-pos Tidak Biasa


Kita membutuhkan praktek pelaporan laba yang konsisten dan dapat dibandingkan
untuk menghindari informasi promosional yang dilaporkan perusahaan. Jadi sangat penting
mengembangkan kerangka kerja untuk melaporkan pos-pos tidak biasa guna memastikan
informasi laba yang diandalkan. Jadi apa yang harus dilakukan ? profesi akuntansi telah
mengadopsi konsep mencakup semua yang dimodifikasi dan mewajibkan aplikasi pendekatan
ini dalam praktek. Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan mencatat hampir semua
pos, termasuk pos-pos tidak biasa, sebagai bagian dari laba bersih. Selain itu, perusahaan juga
diharuskan menampilkan pos-pos tidak biasa dalam laporan keuangan sehinga para pemakai
dapat menentukan dengan lebih baik kemampuan menghasilkan laba jangka panjang dari
perusahaan bersangkutan.
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori umum, yaitu :
1. Operasi yang dihentikan.
2. Pos-pos luar biasa.
3. Keuntungan dan kerugian tidak biasa.
4. Perubahan prinsip akuntansi.
5. Perubahan estimasi.
6. Koreksi kesalahan.

1. Operasi yang dihentikan


Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang
dihentikan. Operasi yang dihentikan terjadi apabila dua hal berikut terjadi: (a)
perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komputer dari operasi yang
sedang berjalan, dan (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah
transaksi pelepasan. Perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan untuk
kepentingan atau kerugian dari pelepasan komponen yang telah atau akan dilepas juga
harus dilaporkan terpisah dari operasi berlanjut.
2. Pos-pos luar biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul,
yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan.
Kedua kriteria berikut harus dipenuhi sebelum suatu kejadian atau transaksi dapat
diklasifikasikan sebagai pos luar biasa :
- Besifat tidak biasa. Kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliki
tingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakan jenis yang secara jelas tidak
berhubungan dengan, atau hanya bersifat insidentil berkaitan dengan, aktivitas
normal dan umum perusahaan, dengan memperhitungkan lingkungan dimana
beroperasi.
- Kejarangan terjadinya. Kejadiaan atau transaksi yang mendasari harus
merupakan jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali dimasa mendatang,
dengan memperhatikan lingkungan dimana perusahaan beroperasi.
3. Keuntungan dan kerugian tidak biasa
Karena kriteria yang ketat atas pos-pos luar biasa, maka para pemakai laporan
keuangan harus memperhatikan secara seksama pos-pos laporan keuangan yang tidak
biasa atau jarang-terjadi tetapi tidak keduanya. Seperti telah diindikasikan
sebelumnya, pos-pos seperti penghapusan persediaan serta keuntungan dan kerugian
dari fluktuasi valuta asing tidak dianggap sebagai pos luar biasa. Jadi, pos-pos ini
adakalanya disajikan bersama dengan pendapatan dan beban normal yang berulang.
Jika jumlahnya tidak material, maka pos-pos ini digabungkan dengan pos-pos lainnya
dalam laporan laba-rugi.
4. Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan akuntansi seringkali terjadi dalam praktek, karena kejadian atau
kondisi penting pada tanggal laporan mungkin masih diperdebatkan atau bersifat tidak
pasti.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan
penyesuaian reyrospektif terhadap laporan keuangan. Penyesuaian tersebut membuat
laporan keuangan tahun lalu konsisten dengan prinsip yang baru diadopsi.
5. Perubahan estimasi
Perubahan estimasi semacam ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan
itu jika hanya mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya
perubahan serta periode di masa depan jika perubahan itu mempengaruhi keduanya.
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikonpensasi ke
belakang untuk menyesuaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang
sebagai kesalahan atau pos-pos luar biasa.
6. Koreksi kesalahan
Kesalahan dapat terjadi akibat kesalahan matematis, kesalahan dalam
mengaplikasikan prinsip akuntansi, atau salah menggunakan fakta-fakta yang ada
pada waktu laporan keuangan disusun. Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai
penyesuaian periode sebelumnya, yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi.
Perusahaan mencatat koreksi kesalahan pada tahun di mana kesalahan tersebut
ditemukan. Perusahaan itu juga melaporkan kesalahan dalam laporan keuangan
sebagai penyesuian atas saldo awal laba ditahan.
7. Ringkasan pos-pos tidak biasa
Dari pos-pos tidak biasa ini, operasi yang dihentikan dari suatu komponen
bisnis diklasifikasikan sebagai pos terpisah dalam laporan rugi-laba, setelah laba dari
operasi berlanjut. Pos-pos tidak biasa, material, dan tidak berulang yang sangat
berbeda dengan aktivitas bisnis yang biasa atau khas disajikan dalam bagian terpisah
berjudul pos-pos luar biasa dibawah bagian operasi yang dihentikan. Pos-pos
lainnya yang berjumlah material, dan bersifat tidak biasa atau tidak berulang serta
tidak dianggap sebagai luar biasa juga disajikan secara terpisah.

Masalah Pelaporan Khusus


Alokasi pajak intraperiode
Alokasi pajak intraperiode, yaitu alokasi dalam satu periode. Alokasi ini mengaitkan
beban pajak penghasilan dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan
jumlah provisi pajak. Alokasi pajak intraperiode membantu para pengguna laporan keuangan
memahami dengan lebih baik dampak pajak penghasilan terhadap berbagai komponen laba
bersih. Alokasi pajak intraperiode dalam laporan laba-rugi digunakan untuk pos-pos berikut:
(1) laba dari operasi lanjut. (2) operasi yang dihentikan, dan (3) pos-pos luar biasa.

Keuntungan luar biasa.


Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa Schindler
Co. Memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta
keuntungan luar biasa dari pengapkiran properti sebesar $100.000 . Jika tarif pajak
penghasilan diasumsikan 30%, maka informasi berikut disajikan dalam laporan laba-rugi:
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasapengakpiran properti $100.000
Dikurangi: pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $245.000

Kerugian luar biasa


Untuk mengilustrasikan pelaporan kerugian luar biasa, asumsikan bahwa Schindler
Co. Memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta
kerugiaan luar biasa akibat bencana sebesar $100.000. dengan mengasumsikan tarif pajak
penhasilan sebesar 30%, penyajian pajak penghasilan dalam laporan laba-rugi adalah seperti
diperlihatkan pada ilustrasi dibawah ini. Dalam kasus ini, kerugiaan menimbulkan manfaat
pajak yang positif sebesar $30.000, dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugiaan awal
sebesar $100.000.

Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000


Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasapengakpiran properti $100.000
Dikurangi: pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $105.000

Laba Per Saham


Hasil operasi perusahaan biasanya diikhtisarkan dalam satu angka penting: laba
bersih. Namun, karena pegikhtisaran ini seolah-olah belum cukup sebagai penyederhanaan,
dunia keungan telah menerima secara luas sebuah angka yang lebih padat lagi sebagai
indikator bisnis yang paling signifkanlaba per saham.
Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung. Rumus perhitungan laba per
saham adalah laba bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.
laba bersih per saham atau laba per saham adalah rasio yang umunya digunakan
dalam prospektus, bahan penyajian, dan laporan tahunan kepada pemegang saham.

Laporan Laba Ditahan


Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba
ditahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba
ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan
atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode sebelumnya (setelah pajak) harus
dibebankan atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak dimasukkan dalam
penetuan laba bersih periode berjalan.
Pembatasan laba ditahan
Pada umumnya perusahaan mengungkapkan jumlah laba ditahan yang dibatasi dalam
catatan atas laporan keuangan. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba
ditahan yang dibatasi ke akun yang berjudul Laba Ditahan yang Diapropriasi. Karena itu,
bagian laba ditahan dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah(1) laba ditahan yang bebas
(tidak dibatasi) dan (2) laba ditahan yang diapropriasi (dibatasi). Total dari kedua jumlah ini
adalah sama dengan total laba ditahan.

Laba Komperhensif
Laba komperhensif meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode kecuali
perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Karena itu, laba
komperhensif meliputi semua pendapatan dan keuntungan, beban dan kerugian yang
dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian yang
tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham. Pos-pos
yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba kompehensif lainnya.
FSAB memutuskan bahwa komponen laba komperhensif lainnya harus disajikan
dengan salah satu dari tiga cara berikut: (1) laporan laba-rugi kedua yang terpisah. (2)
laporan laba-rugi dan laba komperhensif gabungan; atau (3) sebagai bagian dari
laporan ekuitas pemegang saham.

Lapran laba-rugi kedua


Pelaporan laba komperhensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa
keuntungan dan kerugian yang diiedentifikasikan sebagai laba komperhensif lainnya
memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional. Di samping itu,
hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan laba-rugi komperhensif terlihat
jelas karena laba bersih merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi komperhensif.

Laporan gabungan laba komperhensif


Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komperhensif lainnya adalah membuat
laporan gabungan laba komperhensif. Dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah
subtotal, sementara total laba komperhensif ditunjukkan sebagai total akhir. Laporan
gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan keuangan baru. Akan
tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai subtotal dalam laporan merupakan salah satu
kelemahannya.

Laporan ekuitas pemegang saham


Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang saham dan
total ekuitas pemegang saham selama tahun berjalan. Laporan ekuitas pemegang saham
biasanya disajikan dalam format berkolom untuk setiap akun dan total ekuitas pemegang
saham.
Penyajian neraca
Dengan menyediakan informasi tentang komponen laba komperhensif serta total
akumulasi laba komperhensif lainnya, perusahaan mengomunikasikan informasi tentang
semua perubahan aktiva bersih. Dengan informasi ini, pemakai laporan keuangan akan
mampu memahami dengan lebih baik kualitas laba perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai