Anda di halaman 1dari 5

Retak Struktur, yaitu keretakan yang lebarnya lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding

lainnya. Hal ini disebabkan karena :


Penurunan atau pergeseran pondasi akibat daya dukung tanah yang kurang baik atau kurang
padat. Hal ini bisa dikarenakan kondisi tanah yang kurang baik atau bisa juga karena perubahan
karakterisitik tanah akibat kejadian alam seperti banjir, pergerakan tanah atau gempa.
Ukuran pondasi yang tidak sesuai dengan beban yang dipikulnya atau kurang sempurnanya
pada saat proses pelaksanaan.
Kerusakan pada kolom (tiang) dan balok misalnya retak atau bengkok, akibat kurangnya
jumlah atau ukuran tulangan besi utama dan besi pengikat (sengkang) serta rendahnya
kualitas/mutu beton yang digunakan atau kurang sempurnanya pada saat proses pengerjaan
sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang.
Solusinya :
Untuk pondasi yang turun buatlah pondasi baru di dekatnya dengan mendeteksi keretakan
terparah pada dinding di atasnya. Padatkan tanah di bawah pondasi yang baru dan buatlah
kolom/tiang baru untuk membantu penyaluran beban dari sloof dan balok lantai di atasnya.
Untuk balok yang retak, jika kondisinya memungkinkan perlu ditambahkan kolom/ tiang di
bawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang . Jika tidak memungkinkan
maka balok disuntik/digrouting denganepoxy yaitu cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat
dan cepat kering kemudian dilakukan pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.
Untuk kolom/tiang yang retak, buatlah kolom tambahan di dekat tiang yang retak untuk
membagi pembebanan pada kolom yang rusak atau dengan memperkuat kolom dengan
menyuntik/ meng -grouting dengan cairan epoxydan memperlebar ukuran kolom/tiang.
Untuk retak-retak kecil pada kolom dan balok, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran
agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

Keretakan Lantai Keretakan lantai terutama pada lantai 2 ditandai dengan pecahnya keramik
diakibatkan keretakan lantai beton dibawahnya. Hal ini bisa diakibatkan gempa, atau kualitas/mutu
beton yang tidak memenuhi standar atau bisa juga karena kesalahan teknis pada saat pengerjaan
lantai beton misalnya kekeliruan susunan anyaman besi beton, posisi sambungan coran beton
ataubekisting/cetakan beton yang dilepas sebelum beton benar-benar mengeras.
Solusi :
Untuk lantai beton yang retak, terlebih dulu dengan melepas keramik yang pecah kemudian
mengikis retakan, menyuntik / meng-grouting dengan cairan epoxypada retakan menutupnya
dengan plesteran dan memasang keramik kembali.
Apabila retak-retak ini merupakan tanda-tanda adanya kerusakan struktur., ini tidak bisa dianggap
remah karena menyangkut nyawa penghuninya. Sebaiknya anda juga berkonsultasi dengan orang
yang mengerti struktur bangunan (ahli sipil) untuk menganalisa sejauh mana letak kerusakannya
karena semua harus kita kembalikan pada Ahlinya..Mudah-mudahan informasi ini bisa sedikit
membantu anda untuk mensikapi kondisi yang sudah terlanjur ini dan sedini mungkin dapat
mengatasinya, mudah-mudahan bermanfaat dan mohon maaf jika ada istilah-istilah yang terlalu
teknis.

http://www.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/rumah-retak.htm

Mutu Beton Yang Kurang Baik

Beton hancur sementara kolom masih berdiri


Pada kolom di atas, tulangan masih terpasang dengan rapi. Sengkang tidak
terlepas, tulangan utama tidak berhamburan, tapi justru inti
betonnya yang hancur lebur. Ini menandakan kualitas beton yang terpasang
kurang baik.
http://groups.yahoo.com/group/sipil-itenas/message/1120

3. Balok Beton Retak


Retak struktur pada balok memiliki pola vertikal atau diagonal, selain itu terdapat juga pola retak-retak rambut. Keretakan
balok beton dapat dikategorikan menjadi retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang memiliki pola vertikal/tegak
biasanya disebabkan oleh beban yang melebihi kemampuan balok dan retak geser yang memiliki pola diagonal/miring biasa
terjadi setelah adanya retak lentur yang memiliki pola vertikal. Retak geser juga dapat terjadi jika balok terkena gaya
gempa. Selain itu keretakan balok dapat disebabkan proses pengerjaan yang kurang sempurna.

Solusinya : Untuk balok beton yang di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat kolom/tiang kecil tambahan disekitar
retakan. Fungsi kolom ini adalah untuk menopang balok dan membantu menyalurkan beban ke bawah/pondasi. Untuk balok
beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan,
kemudian dilakukan pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan
penambalan dengan plesteran. Tujuannya agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara luar yang dapat
menyebabkan karat.

4. Kolom Retak

Keretakan pada kolom bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu : kerusakan yang sifatnya tidak membahayakan, sedang
dan membahayakan bila tidak segera ditangani.

1. Retak Geser : Retak dengan pola diagonal/miring pada kolom biasanya disebut retak geser, yang disebakan oleh
gaya pada arah horisontal/datar. Retak geser seperti ini cukup membahayakan bila tidak segera di tangani, karena
bisa menyebakan kolom roboh dan tidak mampu menopang bangunan.

2. Retak Lentur : Retak dengan pola horisontal/datar biasanya disebut retak lentur, disebabkan oleh tekanan yang
berlebihan pada kolom. Seperti halnya retak geser, retak lentur perlu ditangani dengan cermat.

3. Selimut Beton Terkelupas : Selimut beton pada kolom terkelupas, dapat disebakan oleh rendahnya kualitas/mutu
beton yang digunakan, sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang dan selimut beton mudah pecah.
Kontrol terhadap tahapan pembangunan sangat diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas beton.

4. Tulangan bengkok : Kerusakan pada kolom dimana tulangan besi utama terlihat bengkok. Secara kasat mata
terlihat kolom sedikit bengkok. Hal ini diakibatkan kurangnya jumlah dan atau kurangnya ukuran besi pengikat
(sengkang).

Solusinya : Untuk retak diagonal dan retak horisontal perlu dilakukan pemeriksaan kekuatan kolom, apabila kolom masih
cukup kuat cukup dilakukan grouting dengan cairan epoxy pada daerah tekan. Jika setelah di analisa kolom kurang kuat,
maka diperlukan pelebaran ukuran kolom. Pelebaran ini dilakukan untuk memperkuat kolom sehingga mampu menahan
beban di atasnya. Untuk retak-retak kecil, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak
berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

7. Pondasi Batu Kali Turun

Penyebab : Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras sehingga tidak mampu menopang beban di
atasnya. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di atasnya. Posisi/letak pondasi berada dalam
sudut longsor tanah. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam seperti adanya liquifaction.

Solusinya : Buat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang turun. Tujuannya untuk membagi beban yang
berlebih. Padatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru dengan cara manual atau dengan bantuan mesin stamper
sehingga daya dukung tanah meningkat. Perbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan pondasi. Buat
tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan.
. Balok Beton Retak

Retak struktur pada balok memiliki pola vertikal atau diagonal, selain itu terdapat juga pola retak-retak rambut. Keretakan
balok beton dapat dikategorikan menjadi retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang memiliki pola vertikal/tegak
biasanya disebabkan oleh beban yang melebihi kemampuan balok dan retak geser yang memiliki pola diagonal/miring biasa
terjadi setelah adanya retak lentur yang memiliki pola vertikal. Retak geser juga dapat terjadi jika balok terkena gaya
gempa. Selain itu keretakan balok dapat disebabkan proses pengerjaan yang kurang sempurna.

Solusinya : Untuk balok beton yang di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat kolom/tiang kecil tambahan disekitar
retakan. Fungsi kolom ini adalah untuk menopang balok dan membantu menyalurkan beban ke bawah/pondasi. Untuk balok
beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan,
kemudian dilakukan pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan
penambalan dengan plesteran. Tujuannya agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara luar yang dapat
menyebabkan karat.
Kolom Retak

Keretakan pada kolom bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu : kerusakan yang sifatnya tidak membahayakan, sedang
dan membahayakan bila tidak segera ditangani.

1. Retak Geser : Retak dengan pola diagonal/miring pada kolom biasanya disebut retak geser, yang disebakan oleh
gaya pada arah horisontal/datar. Retak geser seperti ini cukup membahayakan bila tidak segera di tangani, karena
bisa menyebakan kolom roboh dan tidak mampu menopang bangunan.

2. Retak Lentur : Retak dengan pola horisontal/datar biasanya disebut retak lentur, disebabkan oleh tekanan yang
berlebihan pada kolom. Seperti halnya retak geser, retak lentur perlu ditangani dengan cermat.

3. Selimut Beton Terkelupas : Selimut beton pada kolom terkelupas, dapat disebakan oleh rendahnya kualitas/mutu
beton yang digunakan, sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang dan selimut beton mudah pecah.
Kontrol terhadap tahapan pembangunan sangat diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas beton.

4. Tulangan bengkok : Kerusakan pada kolom dimana tulangan besi utama terlihat bengkok. Secara kasat mata
terlihat kolom sedikit bengkok. Hal ini diakibatkan kurangnya jumlah dan atau kurangnya ukuran besi pengikat
(sengkang).

Solusinya : Untuk retak diagonal dan retak horisontal perlu dilakukan pemeriksaan kekuatan kolom, apabila kolom masih
cukup kuat cukup dilakukan grouting dengan cairan epoxy pada daerah tekan. Jika setelah di analisa kolom kurang kuat,
maka diperlukan pelebaran ukuran kolom. Pelebaran ini dilakukan untuk memperkuat kolom sehingga mampu menahan
beban di atasnya. Untuk retak-retak kecil, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak
berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

Anda mungkin juga menyukai