Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FINAL FILSAFAT ILMU

NAMA : ANDI ALDI AFDAL


NIM : 1693142055
KELAS : MANAJEMEN F

FILSAFAT TENTANG KEBERADAAN TUHAN?

Sejak Immanuel Kant pernah menulis tentang Critique of Pure Reason, telah
menjadi hal yang umum bagi pemikiran orang bahwa untuk membuktikan
keberadaan Tuhan adalah hal yang mustahil. Pada kenyataanya klaim ini telah
diangkat pada tingkatan dogma di dalam budaya intelektual orang Amerika. Alasan
yang yang dipertimbangkan sebagai dogma yang tidak diragukan ini merupakan
reaksi yang saya dapatkan ketika saya menanyakannya. Ketika seseorang
mengatakan "Saudara tidak dapat membuktikan keberadaan Tuhan," maka saya
akan bertanya, "Bagaimana saudara tahu? Temui saya! Bagaimana saudara
mengetahui apa yang dapat saya lakukan?"
Apa yang dimaksudkan orang ketika mereka menjelaskan klaim ini?
Kebanyakan orang menganggap saya tidak dapat memberikan suatu pendapat yang
filosofis tentang keberadaan Tuhan yang akan meyakinkan semua pemikiran orang.
Sehingga mustahil untuk memberikan suatu pendapat yang akan menghasilkan
kesepakatan. Mereka mengatakan jika pendapat saya tidak dapat meyakinkan orang
atheis, saya belum dapat membuktikan keberadaan Tuhan. Selama saya tidak dapat
meyakinkan orang atheis untuk mempercayainya, maka pendapat saya tidak
menjadi suatu bukti bagi mereka. Jika pendapat saya tersebut tidak dapat menjadi
suatu bukti, harus sebaik apakah itu?
Saya sepakat bahwa saya tidak dapat memberikan suatu pendapat yang
dapat meyakinkan semua pemikiran orang. Tetapi apa yang ingin dikatakan kepada
saya? Apakah ini menceritakan semuanya tentang Tuhan? Tidak. Hal ini lebih
mengatakan tentang suatu bukti yang alami daripada pernyataan tentang apakah
Tuhan ada. Saya tidak dapat memberikan suatu pendapat yang akan meyakinkan
setiap orang tanpa ada keraguan bahwa Tuhan itu ada. Tapi itu bukan suatu
masalah. Saudara tahu bahwa saya tidak dapat memberikan suatu pendapat bagi
kesimpulan filosofis yang menarik yang akan diterima oleh setiap orang tanpa
keraguan.
Saya tidak dapat membuktikan keraguan itu -bahwa saya dapat meyakinkan
semua ahli filsafat- bahwa gunung Rocky benar-benar menjadi suatu obyek
kebebasan pikiran. Saya tidak dapat membuktikan bahwa seluruh alam semesta
tidak terbentuk dalam lima menit yang lalu dan semua ingatan kita yang nyata itu
bukan ilusi. Saya tidak dapat membuktikan bahwa orang lain yang saudara temui di
kampus memiliki pikiran. Mungkin mereka adalah robot yang sangat pintar.
Tidak ada kesimpulan filosofis yang menarik yang dapat dibuktikan tanpa
keraguan. Jadi pendapat tentang keberadaan Tuhan tidak menghasilkan kepastian
matematis yang justru dapat melemahkan masalah keberadaan Tuhan.
Sederhananya hal tersebut menempatkan pertanyaan tentang keberadaan Tuhan
dalam kategori yang sama seperti pertanyaan-pertanyaan lain, seperti keberadaan
eksternalNya, kebebasan pemikiran dunia dan pertanyaan tentang bagaimana kita
mengetahui orang lain mempunyai pikiran.
Apakah ini berarti bahwa pendapat-pendapat tentang keberadaan Tuhan sia-
sia? Tidak sama sekali. Tentu saya tidak dapat memberikan suatu pendapat yang
akan meyakinkan semua pemikiran orang tetapi ini tidak berarti bahwa saya tidak
memiliki alasan yang baik untuk mempercayai Tuhan. Sesungguhnya beberapa
alasan saya untuk mempercayai Tuhan dapat mempengaruhi saudara. Walaupun
saudara tidak terpengaruh untuk mempercayai bahwa Tuhan itu ada, tapi pendapat
saya tersebut tidak akan sia-sia. Sangat beralasan untuk mempercayai bahwa
gunung itu nyata dan pada umumnya ingatan kita dapat dipercaya dan pemikiran
orang lain juga ada. Sangat beralasan untuk mempercayai hal ini walaupun tidak
dapat dibuktikan. Mungkin beberapa pendapat tentang keberadaan Tuhan akan
dapat meyakinkanmu bahwa mempercayai Tuhan adalah sesuatu yang beralasan.
Jadi bagaimana kita tahu bahwa Tuhan itu ada? Daripada melihat pada
kesimpulan-kesimpulan yang meragukan, lebih baik kita mempertimbangkan bukti
dan pilihan yang ada. Pilihan terbaik apa yang sesuai dengan bukti itu?

Anda mungkin juga menyukai