PENDAHULUAN
1
2
Data sampel tersebut merupakan sampel kondisi air limbah yang diperkirakan
menampung beban air limbah domestik maupun air limbah dari industri kerupuk
yang ada di sekitar lokasi.
Dari hasil sampel tersebut, diprediksi bahwa IPAL Komunal tersebut tidak
bekerja optimal, hal tersebut diketahui dari parameter yang tidak sesuai dengan
rencana effluent IPAL Komunal sistem DEWATS dan Standard Baku Mutu Air
Limbah Domestik sesuai dengan Kemen LH nomor 112 tahun 2003. Adapun data
perencanaan awal kualitas effluent IPAL Komunal sistem DEWATS dan Standar
Baku Mutu Air Limbah Domestik Kemen LH nomor 112 tahun 2003 tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Baku Mutu Air Limbah Domestik Kemen LH Nomor 112 Th. 2003
Kadar
No Parameter Satuan
maksimum
1 pH - 6-9
2 BOD mg/l 100
4 TSS mg/l 100
5 Minyak dan Lemak mg/l 10
Efisiensi dari setiap tahap pengolahan menjadi sangat penting agar effluent limbah
domestik maupun limbah industri kerupuk tersebut tidak akan mencemari badan
air. Salah satu cara yang dapat ditempuh agar keberadaaan IPAL Komunal
tersebut tetap dapat digunakan tanpa mengubah sistem yang ada sekarang, adalah
menambah pengolahan pada secondary treatment yang bersifat aerobik dan
phytoremediasi. Hal tersebut perlu dilakukan agar limbah domestik dan limbah
industri kerupuk tersebut dapat terakomodir secara bersamaan dalam IPAL
Komunal.